Mengenal Alat Alat yang Digunakan untuk Membatik, Lengkap!

Batik merupakan salah satu karya seni khas Indonesia yang sudah mendunia. Batik telah menjadi identitas bangsa Indonesia dan sudah diakui UNESCO sebagai warisan dunia sejak 2009. Karya ini memiliki corak yang khas dan dibuat menggunakan alat-alat khusus. Apa saja alat-alat yang digunakan untuk membatik?

Dalam artikel ini, kamu akan belajar apa saja peralatan khusus untuk membatik sehingga bisa menghasilkan karya bernilai tinggi. 

Alat-Alat yang Digunakan untuk Membatik

Kalau kamu lihat dari proses pembuatannya, batik terbagi menjadi dua yakni batik tulis dan batik cap. Batik tulis adalah batik yang proses pembuatannya masih manual, yakni memakai canting. Sementara batik cap, batik yang motifnya dibuat menggunakan cap mirip stempel.

Apa hanya itu saja alat-alat yang digunakan untuk membatik? Tentu saja tidak. Masih ada alat-alat lain yang membantu pengrajin batik untuk memproduksi batik. Ini dia alat-alatnya:

1. Kain Putih Polosan

Kain Mori
Kain Mori | Image Source: fitinline.com

Kain adalah bahan utama untuk membuat batik, karena kain berperan sebagai tempat untuk melukis motif batik. Pengrajin batik biasanya menggunakan kain mori warna putih polos yang terbuat dari serat alam seperti rayon, katun, kapas, hingga sutra dan sudah melalui proses pemutihan.

Kain mori ini dipilih sebagai bahan kain utama karena sifatnya yang mudah menyerap pewarna batik. Daripada jenis kain lain, kain ini  paling bagus untuk membatik karena ukuran dan berat kainnya tepat, tidak terlalu tipis atau tebal, kerapatan benangnya pas, serta yang paling penting adalah daya serapnya tinggi

Lalu, apakah kain lain tidak cocok untuk membatik? Jawabannya, kamu masih bisa menggunakan kain lain untuk membatik. Bahkan beberapa pengrajin batik tulis sudah menggunakan kain lain seperti kain sutra, kain grey, atau kain lainnya.

2. Canting

Canting
Canting | Image Source: wajibbaca.com

Selain kain, alat-alat yang digunakan untuk membatik lainnya adalah canting. Canting adalah alat wajib bagi pengrajin batik tulis karena fungsinya sebagai alat pengukir atau melukis motif batik.

Bentuknya mirip pena dan memiliki struktur tersendiri, yakni ganggang, nyamplung, dan cucuk. Bagian gagang berbahan kayu ini fungsinya untuk tempat pegangan saat membatik, nyamplung untuk menampung lilin, dan cucuk untuk mengeluarkan lilin serta memudahkan pembatik mengukir motif pada kain.

Nantinya pengrajin akan mengambil lilin dan memindahkannya pada kain untuk dilukis motif-motif yang indah. Canting membantu pengrajin supaya lilin ini tidak meleber kemana-mana pada kain sehingga proses melukisnya terlihat sempurna.

Saat proses mencanting, pengrajin seringkali terlihat meniup ujung canting atau menggoreskannya pada kertas. Ini bertujuan untuk mengetes apakah canting berfungsi dengan baik atau tidak.

Menurut ukurannya, canting ini terbagi lagi menjadi 3 bagian, yakni:

  • Canting cucuk kecil, yang gunanya untuk membuat motif isen pada batik.
  • Cucuk sedang, gunanya untuk membentuk pola dasar batik tulis.
  • Canting cucuk besar, gunanya untuk membuat pola besar dan membedakan antara pola utama dengan pola tambahan.

Uniknya, bentuk canting ini ada yang punya cucuk banyak. Jumlah cucuknya ada yang dua, tiga, empat, hingga tujuh. Fungsinya untuk membuat pola garis rangkap, segitiga, segiempat, dan lingkaran.

3. Lilin

Lilin
Lilin | Image Source: tumpi.id

Lilin untuk membatik ini bernama malam. Malam atau lilin batik adalah bahan utama pada kerajinan batik yang berfungsi sebagai perintang supaya bagian-bagian tertentu tidak terkena pewarna batik.

Sebelum digunakan, lilin batik akan dicairkan terlebih dahulu menggunakan wajan dan kompor. Setelah itu, pengrajin akan melukis pola motif batik menggunakan lilin yang sebelumnya sudah mereka gambar menggunakan pensil.

Tahap selanjutnya, pengrajin akan memberikan warna pada batik untuk menghasilkan pola batik yang cantik karena sebelumnya sudah tertutup malam.

4. Wajan dan Kompor Batik

Wajan dan Kompor Batik
Wajan dan Kompor Batik | Image Source: hamzahbatik.co.id

Pernah melihat pengrajin batik yang membatik dekat wajan dan kompor? Nah, kedua alat itulah yang juga pembatik gunakan saat proses membatik. Wajan dan kompor kecil ini gunanya untuk memanaskan lilin atau malam supaya lilin menempel sempurna pada serat-serat kain.

Jarak yang dekat antara pengrajin batik dengan wajan dan kompor ini memudahkan pengrajin untuk mengambil lilin saat melukis pola. Sederhananya, agar pengrajin tidak repot-repot berpindah tempat untuk mengambil lelehan lilin saat melukis pola.

Pengrajin batik juga harus sering-sering memperhatikan suhu saat memanaskan lilin. Karena, apabila suhunya tidak pas maka konsistensi lelehannya bisa tidak sesuai dengan keinginan. Alhasil akan berpengaruh pada hasil batik nantinya.

Sebenarnya tidak ada jenis wajan atau kompor khusus untuk membatik. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah ukurannya. Biasanya alat-alat yang digunakan untuk membatik ini ukurannya kecil dan sesuai dengan jumlah malam yang dilelehkan.

5. Gawangan

Gawangan
Gawangan | Image Source: kompas.com

Gawangan ini sejenis penyangga yang terbuat dari kayu atau bambu, di mana pada bagian sisinya ada ukiran gambar naga atau tumbuhan. Sementara itu, bagian  bawahnya ada roda untuk memudahkan berpindah tempat.

Alat membatik ini fungsinya untuk menyangga kain saat pengerjaan melukis pola batik. Gawangan ini sangat membantu para pengrajin batik supaya lebih leluasa dalam mengerjakan pola batik.

6. Kursi Kecil

Dingklik
Dingklik | Image Source: soclyfe.com

Orang Jawa menyebut kursi kecil ini dengan sebutan dingklik. Kursi kecil ini bentuknya kecil pendek dan biasanya terbuat dari plastik, rotan, atau kayu. Sesuai namanya, dingklik ini fungsinya sebagai tempat duduk para pengrajin batik agar merasa nyaman saat proses membatik.

Meski rata-rata pendek dan kecil, ukuran kursi ini juga bisa disesuaikan dengan tinggi badan pengrajin. Tidak semua pengrajin juga memerlukan kursi ini, karena sifatnya hanya opsional. Beberapa dari mereka malah ada yang memilih duduk lesehan di atas tikar daripada menggunakan kursi.

7. Pewarna Batik

Pewarna Batik
Pewarna Batik | Image Source: alonabatik.com

Hampir semua pakaian ini membutuhkan warna, begitu pula dengan batik. Pewarna ini termasuk bahan atau alat-alat yang digunakan untuk membatik sehingga dapat menghasilkan karya seni yang indah dan menarik.

Pengrajin batik ini rata-rata menggunakan pewarna pakaian alami yang berasal dari berbagai jenis tanaman, seperti kunyit, daun mangga, dan buah manggis. Tapi mereka juga menggunakan pewarna sintetis agar hasilnya lebih bervariasi dan bisa menekan biaya produksi.

Jika pengrajin menggunakan bahan sintetis, biasanya mereka juga membutuhkan sarung tangan supaya tangannya terlindungi dari efek kimiawi dari pewarna sintetis.

8. Timbangan

Timbangan
Timbangan | Image Source: indodacin.com

Timbangan juga salah satu alat-alat yang digunakan untuk membatik. Namanya juga timbangan, fungsinya untuk menimbang bahan-bahan membatik, malam, dan pewarna.

Dengan timbangan, pengrajin akan lebih mudah mengukur pemakaian malam dan pewarna dalam komposisi yang pas. Kalau bahan-bahan tersebut tidak pas ukurannya, maka akan berpengaruh pada hasil batik. 

9. Canting Cap

Canting Cap
Canting Cap | Image Source: alonabatik.com

Kalau sebelumnya bentuk canting seperti pena, kali ini ada canting cap untuk membuat batik cap. Canting cap ini terlihat praktis karena sudah ada pola batik pada alatnya sehingga pengrajin tidak perlu melukis pola dengan cara manual.

Alat ini terbuat dari tembaga yang punya tiga bagian, yakni bagian muka yang membentuk motif batik, bagian dasar yang fungsinya untuk melekatkan bagian muka, dan tangkai sebagai pegangan.

Menariknya, saat ini jenis canting sudah semakin beragam. Tidak hanya canting manual dan cap saja, tapi ada juga canting kertas. Canting cap kertas ini terbuat dari kertas, bukan tembaga. 

10. Taplak atau Celemek

Taplak atau Celemek
Taplak atau Celemek | Image Source: balimall.id

Kegunaan taplak ini jangan kamu anggap remeh. Taplak adalah kain yang berguna untuk melindungi pengrajin dari tetesan lilin supaya tidak mengenai pakaiannya. Jadi saat membatik, pakaian dan badan mereka tidak terlihat kotor.

Selain itu, taplak juga akan melindungi mereka dari tetesan lilin yang panas agar tidak langsung mengenai tubuh. Jadi manfaatnya sama pentingnya dengan alat-alat lainnya.

Itulah Alat-Alat yang Digunakan untuk Membatik!

Bagaimana, tertarik mencoba memakai alat-alat yang digunakan untuk membatik tersebut?

Biasanya, kamu bisa mendapatkan pengalaman belajar membatik dengan mengunjungi pabrik-pabrik batik yang ada di sekitaran Yogyakarta atau Jawa Tengah. Dengan begitu, kamu bisa lebih bisa mengenali alat-alat membatik lebih jelas dan mempraktikkannya langsung.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page