Musik merupakan bagian dari seni yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Tak hanya mempunyai manfaat sebagai hiburan, musik juga dapat meningkatkan fungsi otak dan konsentrasi. Kamu bisa mempelajari cara memainkan berbagai macam alat musik ritmis jika tertarik menjadi seorang musisi.
Mengingat musik memberikan manfaat yang baik untuk perkembangan kognitif, ada baiknya mengenalkan alat musik sedini mungkin. Instrumen musik ritmis umumnya lebih mudah dimainkan jika dibandingkan dengan jenis alat musik melodis.
Bagi kamu yang masih belum terlalu familiar dengan dunia musik namun tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, pastikan untuk mengikuti pembahasan ini hingga tuntas!
Daftar ISI
Pengertian Alat Musik Ritmis
Instrumen musik ritmis adalah jenis alat musik yang cara memainkannya dengan dipukul, digesek, atau digoyang. Walaupun tidak mempunyai banyak nada seperti alat musik melodis, namun keberadaannya dibutuhkan untuk menyempurnakan musik.
Instrumen musik ritmis akan membuat alunan musik lebih enak didengar karena berguna untuk mengatur tempo. Tempo dan ritme merupakan elemen penting dalam bermusik sehingga suara alat musik tidak terdengar saling berkejaran satu sama lain.
Umumnya, instrumen musik ritmis mempunyai bentuk yang sangat sederhana sehingga lebih mudah untuk dimainkan. Jenis instrumen musik ritmis sebagian besar cara memainkannya dengan cara dipukul, bisa langsung menggunakan telapak tangan atau menggunakan stik kayu.
Ada pula instrumen musik ritmis yang digesek atau digoyang, namun hanya sebagian kecil saja. Tanpa melibatkan instrumen musik ritmis, maka musik pun akan menjadi kurang harmonis. Sentuhan instrumen musik ritmis juga dapat membangkitkan semangat pendengarnya.
Fungsi Alat Musik Ritmis
Instrumen musik ritmis sudah banyak digunakan mulai dari zaman dahulu, jauh sebelum modern bahkan hingga saat ini. Manusia menggunakan instrumen musik ritmis untuk keperluan sehari-hari. Di bawah ini merupakan sejumlah fungsi instrument musik ritmis yang wajib kamu ketahui:
1. Mengiringi Lagu
Jenis alat musik melodis memang yang paling umum digunakan untuk menciptakan lagu serta untuk membawakan lagu. Namun, tanpa iringan dari instrumen musik ritmis, sebuah lagu akan terdengar kurang spesial atau biasa saja.
Lagu yang hanya mengandalkan instrumen musik melodis menjadi kurang harmonis karena tidak ada hentakan dari suara drum. Harmonisasi merupakan elemen yang sangat penting dalam setiap penciptaan musik atau lagu.
Contoh instrumen musik ritmis yang selalu digunakan untuk mengiringi alat musik melodis yaitu drum. Drum merupakan alat musik yang selalu ada dalam setiap penampilan band untuk mengiringi keyboard atau gitar.
Selain drum, instrumen musik ritmis lainnya yang sering digunakan untuk mengiringi gitar atau keyboard adalah cajon. Bentuk alat musik ini sederhana, yaitu kotak seperti kursi kecil. Saat memainkan cajon, kamu bisa sambil duduk di atasnya dan memukul bagian depan sesuai dengan irama musik.
2. Mengatur Tempo
Fungsi Instrumen musik ritmis yang kedua yaitu untuk mengatur tempo pada suatu lagu atau musik. Tempo atau ketukan yang tepat akan membuat musik terdengar selaras sehingga memiliki harmonisasi yang indah. Alhasil, lagu atau musik pun akan lebih nyaman di telinga.
Tempo bukan sekedar mengatur ketukan namun, juga untuk mengatur cepat atau lambatnya nada. Ketukan tempo dalam sebuah lagu atau musik juga bermanfaat untuk seni tari.
Penari akan melakukan gerakan tari sesuai tempo pada musik yang mengiringinya. Apabila tempo iringan musik lambat, maka penari pun akan melakukan gerakan lambat. Sebaliknya, jika iringan musik menggunakan tempo yang cepat, gerakan tari pun juga dilakukan dengan cepat.
Keselarasan antara musik, tempo, dan gerakan ini akan menghasilkan pertunjukan seni yang sangat indah.
3. Menyempurnakan Instrumen
Alat musik ritmis juga berfungsi sebagai penyempurna instrument. Bagi kamu yang pernah menyaksikan pertunjukan orkestra musik, pasti kamu melihat ada banyak macam alat musik yang digunakan. Jenis alat musik tersebut mulai dari yang melodis hingga ritmis.
Meskipun sebenarnya pembuatan musik bisa dilakukan hanya dengan alat musik melodis seperti piano, gitar, biola, dan lainnya, namun tidak akan sempurna tanpa sentuhan instrumen ritmis.
Setiap jenis instrumen musik ritmis dapat menghasilkan bunyi yang berbeda-beda, sehingga akan memberikan keunikan tersendiri pada lagu atau musik. Kolaborasi antara instrumen musik ritmis dan melodis akan menghasilkan aluran irama yang harmoni dan memanjakan telinga.
4. Menandai Bagian Lagu
Lagu juga merupakan salah satu bagian dari karya seni. Saat mengarang lagu, komposer atau musisi akan membuat lagu tersebut sesuai dengan struktur yang digunakan. Adapun struktur lagu yang dimaksud adalah intro, verse, dan reff.
Intro adalah pembukaan pada lagu, sedangkan verse yaitu bagian pengantar sebelum masuk ke bagian inti lagi. Reff merupakan bagian inti lagu dan menjadi bagian yang paling sering diulang. Lantas, apa hubungannya struktur lagu dan instrumen musik ritmis?
Instrumen musik ritmis berfungsi sebagai penanda bagian setiap lagu, sehingga memudahkan penyanyi ketika membawakan lagu tersebut. Setiap akan melakukan peralihan dari intro ke verse atau reff, akan menggunakan iringan dari instrumen musik ritmis.
Sebagai contoh, penggunaan instrumen musik ritmis pada lagu pop, pembukaan lagu biasanya akan menggunakan permainan drum. Selain itu, permainan drum temponya juga akan mulai naik ketika lagu akan mencapai reff. Apalagi jika lagu tersebut adalah lagu dari musik rock.
5. Menyelaraskan Koreografi
Fungsi terakhir dari instrumen musik ritmis yakni untuk menyelaraskan koreografi. Hal ini bukan hanya karena instrument musik ritmis yang dapat untuk mengatur tempo, tapi juga bunyinya yang mudah dikenali dan dijadikan tanda.
Koreografer atau pencipta seni tari akan memanfaatkan instrumen musik ritmis untuk menandai pergantian gerakan tarian. Misalkan, pada tari tradisional akan menggunakan iringan musik kendang untuk berganti ke gerakkan lainnya. Tempo musik ritmis untuk peralihan gerakan tari juga biasa dilakukan dengan cepat.
Contoh Alat Musik Ritmis
Musik ritmis terdiri dari alat musik tradisional dan modern. Supaya dapat mengenali semua jenis instrumen musik ritmis, silakan simak sejumlah contohnya di bawah ini serta cara memainkannya.
1. Gong
Jenis alat musik gong lebih sering digunakan untuk mengiringi musik tradisional Jawa atau Bali. Kesenian Melayu juga banyak yang menggunakan gong sebagai musik pengiring. Dalam kesenian musik Jawa, gong merupakan bagian dari Gamelan Jawa.
Alat musik gong berbentuk bundar dan terdapat bagian bulat kecil yang menonjol pada bagian tengah permukaannya. Selain itu, gong juga mempunyai diameter yang besar sehingga bisa menghasilkan bunyi yang nyaring dan menggema.
Gong adalah sebuah alat musik ritmis yang terbuat dari bahan logam, mulai dari kuningan, besi, dan perunggu. Alat musik ini memilih tampilan warna khas, yaitu kekuningan dan mengkilap seperti emas.
Cara memainkan gong yaitu dengan memukul bagian permukaan yang menjonjol menggunakan alat pemukul khusus. Alat pemukul gong biasa akan dilapisi dengan kain atau bahan lunak lainnya supaya dapat menghasilkan bunyi yang tidak cempreng.
Hingga saat ini alat musik gong masih sering digunakan untuk pergelaran seni seperti Wayang Kulit, musik iringan tari tradisional, teater tradisional Makyong, dan berbagai macam kesenian tradisional lainnya.
Selain digunakan untuk mengiringi musik melodis, gong juga sering dimanfaatkan untuk membuka peresmian atau acara penting. Pada zaman kuno jauh sebelum ditemukannya teknologi, masyarakat menggunakan gong untuk menyampaikan informasi.
Ketika mendengar gong dibunyikan dengan keras, masyarakat zaman dulu pun akan langsung ke satu titik kumpul untuk mendapatkan informasi yang akan diberitahukan.
2. Kendang
Alat musik ritmis tradisional berikutnya adalah kendang dengan bentuk yang sedikit mirip dengan guling. Kendang juga merupakan bagian dari instrumen Gamelan Jawa. Masih belum diketahui pasti dari mana asal muasal alat musik ini karena beberapa daerah di Indonesia banyak yang menggunakan kendang.
Kesenian musik tradisional Sunda, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat banyak yang menggunakan iringan kendang. Alat musik kendang mempunyai bentuk seperti tabung silinder namun terdapat bagian yang sedikit lebih menggembung. Keduanya ujungnya tertutup rapat menggunakan material kulit.
Bagian tengah kendang yaitu rongga kosong yang berguna untuk menghasilkan resonansi suara. Cara memainkan kendang yaitu dengan cara menepuk-nepuk kedua ujungnya mengikuti irama melodi. Alat musik kendang terdiri dari beberapa ukuran, mulai dari paling besar, sedang hingga kecil.
Semakin besar ukuran kendang, maka akan semakin nyaring dan kuat pula bunyi yang dihasilkan. Jenis kulit yang digunakan pada bagian ujung sebagai tebokan akan memengaruhi bunyi yang dihasilkan.
Kendang yang difungsikan untuk nada tinggi akan menggunakan kulit kambing. Sedangkan kendang untuk nada rendah akan menggunakan tebokan dari kulit kerbau.
Selain itu, kayu yang digunakan untuk membuat badan kendang juga tidak sembarang kayu. Jenis kayu yang cocok untuk membuat badan kendang antara lain kayu cempedak, kayu kelapa, dan kayu nangka.
Tak hanya menjadi pelengkap Gamelan Jawa, kendang juga kerap digunakan untuk mengiringi pertunjukan Pencak Silat, Tari Jaipong, Wayang Kulit. Kendang juga menjadi elemen penting dalam musik dangdut karena dapat membuat pendengarnya asyik bergoyang.
3. Bedug
Alat musik ritmis berikutnya yang sering dijumpai setiap hari yakni bedug. Bedug adalah jenis alat musik yang tampilannya sangat mirip dengan kendang. Cara memainkannya yaitu ditabuh menggunakan dua alat pemukul. Jika dibandingkan dengan kendang, bedug mempunyai ukuran diameter yang lebih lebar.
Bentuk badan bedug sejajar lurus, sedangkan kendang akan mengecil pada bagian kedua ujungnya. Instrumen musik ini sering kamu jumpai di masjid atau musolah karena sering digunakan sebagai alat musik keagamaan. Tak hanya itu, bedug juga digunakan sebagai penanda waktu sholat.
Alat musik khas Indonesia ini ternyata asal mulanya dari China. Laksamana Cheng Ho merupakan seorang muslim dari China yang membawa alat musik ini. Pada zaman dulu, Laksamana Cheng Ho menggunakan bedug untuk mengumpulkan dan memerintah pasukannya.
Bedug biasanya terbuat dari batang kayu dengan diameter yang sangat besar dan dilubangi bagian tengahnya. Kedua ujung bedug akan ditutup menggunakan kulit hewan. Ukuran bedug yang sangat besar tersebut mampu menghasilkan bunyi yang sangat keras, berat, dan bernada khas.
Bahkan, bunyi yang dihasilkan bisa terdengar dari jarak jauh. Tidak mengherankan jika zaman dulu bedug juga digunakan sebagai instrumen untuk memberikan tanda atau informasi.
Alunan musik bedug juga kerap digunakan ketika takbiran hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Selain itu, bedug ternyata juga digunakan untuk mengiringi kesenian tradisional, seperti seni Reak dan Rampak Bedug.
4. Jimbe
Alat musik ritmis yang cara memainkannya dengan dipukul seperti kendang yaitu jimbe. Tahukah kamu, bahwa ternyata jimbe berasal dari Afrika Barat. Jika alat musik kendang mempunyai dua sisi yang ditabuh, maka jimbe hanya terdiri dari satu sisi saja.
Material yang digunakan untuk membuat jimbe yaitu batang kayu yang kemudian dilubangi bagian tengahnya supaya dapat menghasilkan bunyi nyaring. Selanjutnya, bagian ujung dengan diameter yang lebih besar akan ditutup menggunakan kulit hewan yang sudah kering.
Kamu juga bisa menemukan tebokan jimbe yang menggunakan bahan sintetis jika ingin membeli dengan harga yang lebih terjangkau. Walaupun demikian, kualitas suara yang dihasilkan juga sama-sama bagus.
Tampilan khas lainnya dari jimbe yaitu bagian tepi tebokan akan dihiasi dengan tali yang mengikatnya supaya tidak mudah lepas. Tali-tali tersebut juga menutupi permukaan badan jimbe sehingga memberikan kesan yang lebih artistik dan estetik.
Menurut catatan sejarah, orang Mali, Afrika sudah menggunakan jimbe sejak abad ke-12. Pada masa itu, jimbe digunakan untuk kegiatan adat dan cara berkomunikasi. Sekarang jimbe memiliki fungsi yang lebih luas seperti untuk mengiringi musik teater, iringan musik tari, dan banyak lagi lainnya.
Kamu bisa memainkan alat musik ini sambil berjalan atau duduk. Jimbe dilengkapi dengan gantungan sehingga memudahkan penggunakan saat memainkan alat ini sambil berjalan. Jika menggunakannya sambil duduk, maka hanya perlu meletakkan jimbe di atas permukaan lantai dan menabuhnya sesuai dengan ritme.
Alat musik asal Afrika Barat ini pun juga mempunyai variasi ukuran mulai dari yang paling besar hingga kecil sekali pun. Jimbe paling besar bisa memiliki diameter sekitar 30 cm dengan tinggi 60 cm. Sedangkan ukuran diameter paling kecil yakni 8 cm dan tinggi 25 cm.
Semakin besar ukuran diameter jimbe, maka suara resonansi suara yang dihasilkan juga akan semakin nyaring. Setiap ukuran pastinya mempunyai fungsi masing-masing dalam menyempurnakan harmonisasi musik.
5. Tifa
Alat musik ritmis lainnya yang juga masih serumpun dengan kendang adalah tifa. Bagi kamu yang baru mendengar nama alat musik ini, tifa merupakan alat musik tradisional asal Papua. Tak hanya digunakan oleh suku Papua, tifa juga menjadi alat musik tradisional Maluku.
Bentuk alat musik tifa ini lebih panjang dan lebih ramping daripada kendang. Namun, cara memainkannya sama yaitu dengan cara ditabuh. Instrumen musik tifa hanya terbuat dari kayu yang terdapat di daerah Papua saja, sehingga membuat alat musik ini unik dan khas.
Jika umumnya kendang menggunakan kulit kambing atau kerbau untuk melapisi tebokan, maka berbeda dengan tifa. Alat musik ini menggunakan kulit rusa yang merupakan hewan buruan umum di Papua.
Pada bagian sisi bawah tifa terdapat hiasan ukiran yang menunjukkan motif khas Papua. Alat musik ini dapat menghasilkan bunyi yang keras sehingga orang Papua juga memanfaatkannya sebagai alat musik perang.
Orang Papua atau Maluku juga biasa menggunakan tifa untuk mengiringi tarian dan upacara adat. Terdapat sedikit perbedaan pada tifa Papua dan tifa Maluku. Kamu bisa melihat perbedaan tersebut pada ukiran dan tali pegangan. Umumnya, tifa khas Maluku tidak menggunakan tali pegangan.
6. Drum
Instrumen musik ritmis modern yang sangat familiar di kalangan generasi muda yaitu drum. Mengingat drum adalah alat musik yang terdiri dari satu perangkat, maka cara memainkannya yaitu melibatkan tangan dan kaki.
Pada bagian kaki akan terdapat pedal yang ketika diinjak akan memukul bass drum. Sedangkan tangan bisa memainkan tom-tom, snare, dan juga cymbal dengan bantuan stik kayu.
Alat musik modern ini terbuat dari logam dan lapisan plastik sintetis padan tom-tom dan bass drum. Kamu bisa melihat alat musik ini dalam setiap pertunjukan musik rock atau pop.
Untuk bisa memainkan drum, kamu harus bisa menyelaraskan tangan dan kaki supaya menghasilkan ketukan yang sama. Kamu bisa belajar memainkan drum secara otodidak. Namun, jika ingin lebih paham cara memainkannya yang benar, maka bisa mengikuti les musik drum di tempat profesional.
Alat musik ritmis modern ini sangat penting dalam mengatur tempo lagu. Tak hanya sering dimanfaatkan untuk mengatur tempo, hentakan musik drum juga dapat membuat musik terdengar lebih powerful dan memberikan gairah pada musik atau lagu tersebut.
Penyanyi juga akan menggunakan ketukan drum sebagai tanda saat membawakan lagu. Dengan demikian, penyanyi pun tetap bisa konsentrasi ketika menyanyikan setiap bagian lagu. Biasanya, ketukan drum akan menjadi lebih cepat ketika akan berpindah ke bagian reff.
7. Cajon
Instrumen musik ritmis modern lainnya yaitu cajon atau kajon. Meskipun termasuk sebagai alat musik modern, namun cajon sudah muncul sejak abad ke-18, lho. Alat musik ini berasal dari Peru yang dulu sering dimainkan oleh budak atau pekerja pelabuhan.
Budak atau pekerja pelabuhan tersebut memainkan cajon sebagai bentuk pembangkanan terhadap pemerintah Spanyol. Fakta tersebut terjadi sebab pemerintah Spanyol pada saat itu melarang mereka untuk bermain musik.
Mulanya, para budak dan pekerja pelabuhan memukul-mukul kotak ikan untuk mengiringi mereka bernyanyi. Selanjutnya, mereka terinspirasi untuk membuat kotak yang dapat menghasilkan bunyi ritmis, yaitu cajon.
Cajon adalah alat musik dengan bentuk kotak dan ukurannya tidak terlalu besar sehingga mudah untuk dibawah ke mana-mana. Biasanya, cajon mempunyai ukuran lebar 30 x 30 cm dan tinggi 50 cm. Selain itu, material yang digunakan juga sederhana, yaitu triplek atau lembaran kayu tipis
Saat memainkan alat musik ini, kamu bisa duduk di atasnya dan sedikit membungkukan badan untuk menepuk-nepuk bagian depan. Cajon sekarang ini sering digunakan sebagai alternatif pengganti drum. Alat musik asal Peru ini cocok digunakan untuk mengiringi musik akustik.
Cara memainkan cajon pun juga lebih sederhana dan tidak serumit drum. Kamu bisa menepuk-nepuk permukaan depan cajon sesuai dengan musik yang dibawakan. Alhasil, lagu pun akan terdengar merdu dan harmoni.
8. Triangle
Alat musik ritmis modern dengan bentuk yang sangat sederhana lainnya adalah triangle. Sesuai dengan namanya, alat musik ini mempunyai bentuk segitiga sama kaki. Triangle terbuat dari material logam, sehingga ketika dipukul menggunakan stick kecil yang juga terbuat dari logam akan menghasilkan suara khas melengking.
Meskipun bentuknya mirip dengan segitiga sama kaki, namun terdapat bagian yang tidak menyatu sempurna. Triangle mulai banyak digunakan dalam pertunjukan musik orkestra pada abad 18an. Dengan demikian, alat musik sederhana ini sudah umum di kalangan bangsa Eropa.
Instrumen musik triangle mulai masuk ke Indonesia bersama dengan kedatangan bangsa Belanda. Pada waktu itu, Belanda datang ke wilayah Batavia atau yang sekarang menjadi Jakarta. Itulah mengapa kesenian Keroncong Tugu, budaya masyarakat Betawi menggunakan instrument triangle.
Instrumen triangle ini sangat mudah dimainkan karena hanya perlu memukulnya dengan stick logam. Kamu juga tidak perlu menguasai keahlian khusus untuk memainkannya. Supaya dapat memberikan harmoni yang indah, kamu hanya perlu mengetahui waktu yang tepat untuk membunyikannya.
Alat musik triangle dilengkapi dengan tali kecil pada bagian atas sebagai pegangan. Alhasil, ketika instrumen tersebut dibunyikan, maka akan menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi.
Nah, jangan membawa alat musik ini dengan cara memegang bagian besinya ya karena tidak bisa menghasilkan suara ketika kamu bunyikan.
9. Tamborin
Tamborin juga termasuk ke dalam alat musik ritmis yang sering kamu jumpai dalam pertunjukan musik. Alat musik klasik modern ini bentuknya bundar dan ada pula yang setengah bundar. Tamborin biasa terbuat dari material kayu, plastik, atau bahkan logam.
Alat musik ini mempunyai banyak kepingan logam yang dipasang longgar sehingga jika dimainkan akan menghasilkan suara berisik germericingan. Untuk memainkan alat musik ini juga tidak memerlukan skill khusus karena bisa memainkannya dengan cara menggoyangkan atau memukulnya.
Biasanya, penyanyi band menyanyi sambil membawa alat musik ini. Penyanyi memegang tamborin dengan tangan kanan dan memukulkannya pada pangkal telapak tangan kiri. Selain itu, bisa juga memukulkan tamborin pada paha.
Cara memainkan tamborin hanya dengan mengikuti ketukan musik ritmis lainnya supaya menghasilkan harmonisasi yang indah. Masih belum diketahui pasti dari mana asal usul alat musik ini.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa Tamborin berasal dari Turki, tepatnya pada zaman Kesultanan Ottoman. Pada zaman Ottoman Turki, tamborin ini digunakan oleh para tentara. Adapun pendapat lain yang menyatakan bahwa tamborin berasal dari China, India, dan Asia Tengah.
Sedangkan kehadiran alat musik tamborin ke Indonesia yaitu dibawa oleh bangsa Belanda. Kala itu, Belanda sedang melakukan invasi ke wilayah nusantara. Perkembangan zaman menjadikan tamborin sebagai instrumen musik pelengkap dalam musik dangdut.
10. Marakas
Alat musik ritmis unik yang juga sering digunakan untuk menambahkan harmonisasi musik adalah marakas. Bagi kamu yang belum familiar dengan nama marakas, instrumen ini juga sering disebut ecrek-ecrek. Marakas mempunyai bentuk yang lucu, bahkan terlihat seperti mainan.
Material yang digunakan untuk membuat alat musik ini adalah kayu. Kayu tersebut di bentuk bulat seperti bola atau ada juga yang bentuknya bulat telur. Bagian tegah bola tersebut di lubangi lalu diisi dengan biji-bijian. Selanjutnya, ditutup rapat dan tambahkan kayu untuk pegangan.
Cara memainkan instrumen musik ini yaitu dengan menggoyang-goyangkannya. Bagian kayu yang berbentuk bulat biasanya dicat warna-warni atau dihias dengan berbagai motif gambar.
Adapun kesenian khas Indonesia yang menggunakan instrumen marakas dalam setiap pertunjukannya yaitu Orkes Samrah dan Wayang Dermuluk. Selain itu, kamu pasti sering pula menjumpai pengamen yang menggunakan marakas.
Marakas juga sering dipakai sebagai alat musik ritual di beberapa negara. Negara yang menggunakan marakas untuk mengiringi musik ritual antara lain beberapa negara Amerika Latin dan Afrika.
Kamu yang tertarik memiliki alat musik ini, bisa membelinya sepasang. Selain itu, harga instrument marakas juga lumayan terjangkau sehingga tidak menguras kantong.
11. Kastanyet
Instrumen musik ritmis lainnya yang mudah dimainkan yaitu kastanyet. Pada zaman dahulu, alat musik yang bentuknya unik ini sering digunakan oleh negara-negara Mediterania, seperti Spanyol, Turki, Yunani, dan Italia.
Kastanyet adalah instrumen musik ritmis yang terbuat sepasang dan bentuknya mirip kerang. Alat musik ini terbuat dari kayu dan cara memainkannya yaitu dengan mengatupkan kedua kepingan tersebut. Bagian dalam kastanyet dibuat cekung sehingga ketika kedua kepingan tersebut beradu dan menghasilkan bunyi nyaring.
Orang-orang Spanyol sering menggunakan kastanyet untuk mengiringi gitar akustik pada pertunjukan tari flamenco. Bunyi dan ritme yang dihasilkan oleh kastanyet sama dengan hentakan tumit penari flamenco. Dalam setiap pertunjukan tari flamenco, biasanya penari wanita akan menari sambil memainkan kastanyet.
Alat musik ritmis kastanyet mempunyai beberapa bagian, yaitu bridge, shell, ears, lips, heart, dan point. Bridge merupakan bagian atas kastanyet dan biasanya terdapat lubang untuk tali sehingga kedua alat musik tersebut tidak terpisah.
Shell adalah bagian alat musik yang tampak seperti kerang. Ears pada kastanyet yaitu tonjolan kecil yang terdapat pada setiap sisi. Fungsi dari ears tersebut yaitu menjaga kestabilan posisi ibu jari ketika memainkan alat musik ini.
Lips yaitu pinggiran kastanyet yang menghasilkan bunyi ketika keduanya dikatupkan. Heart adalah cekungan pada bagian dalam kastanyet yang dapat membuat suara terdengar lebih nyaring. Sedangkan point adalah arah bawah kastanyet yang terletak di dalam dan arah vertikal.
Meskipun ukurannya kecil dan bentuknya sederhana, namun kastanyet mempunyai pengaruh yang besar terhadap harmonisasi musik dan tarian.
12. Gandrang Bulo
Instrumen musik ritmis tradisional dari Indonesia yaitu gandrang bulo. Alat musik ini berasal dari Makasar dan bentuknya mirip dengan kendang. Gandrang adalah alat musik yang berusia tua karena sudah dimainkan sejak zaman kerajaan Gowa.
Menurut sejarah, alat musik gandrang bulo ini mengalami puncak perkembangannya ketika memasuki abad ke-16. Sejarawan memperkirakan bawah gandrang masuk ke Sulawesi Selatan melalui perdagangan dan interaksi dengan masyarakat luar.
Ukuran dan bentuk gandrang sangat mirip dengan kendang. Hanya saja, badan gandrang tidak terlalu menggembung. Bagian kedua ujung yang berfungsi sebagai tebokan juga terbuat dari kulit hewan seperti kulit kerbau atau kulit kambing.
Mengingat gandrang merupakan alat musik ritmis, maka akan dimainkan dengan alat musik lainnya. Biasanya, orang Sulawesi akan menyandingkannya dengan alat musik pui-pui yaitu alat musik tiup.
Alat musik gandrang terdiri dari tiga jenis, yakni gandrang pamancak, gandrang pakarena, dan gandrang mangkasarak. Gandrang mangkasarak mempunyai ukuran paling besar dan hanya digunakan untuk mengiringi upacara adat penyucian benda pusaka dan pemberkatan benda pusaka milik kerajaan.
Gandrang pakarena digunakan untuk mengiringi tarian Pakarena yang gerakannya lemah gemulai. Selain itu, jenis gandrang pakarena adalah gandrang yang biasa digunakan untuk mengiringi berbagai macam pementasan lainnya.
Gandrang yang paling kecil yaitu pamancak dan hanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan bela diri. Cara memainkan gandrang ini bisa langsung menabuhnya menggunakan telapak tangan atau memukulnya menggunakan rotan.
Jenis kayu yang digunakan untuk membuat gandrang sama dengan kayu untuk membuat kendang, yakni kayu nangka atau kayu cempaka. Alat musik gandrang tidak terlalu berat sehingga bisa dimainkan sambil digendong atau sambil duduk.
Sudah Paham Penjelasan Alat Musik Ritmis?
Demikian pembahasan tentang alat musik ritmis lengkap mulai dari pengertian, fungsi, contoh, dan cara memainkannya. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai instrumen musik ritmis.
Instrumen musik ritmis umumnya digunakan sebagai pelengkap atau penyempurna agar irama musik terdengar harmoni. Selain itu, musik ritmis juga bermanfaat untuk mengatur tempo, menandai bagian lagu, dan menyelaraskan koreografi.