Berkenalan dengan 2 Alat untuk Mengukur Gaya Beserta Bagiannya

Semenjak ditemukannya konsep gravitasi, gaya mulai menjadi satuan yang diukur layaknya beban ataupun tinggi. Tentu saja, mengukur gaya tidak bisa lewat tangan kosong, melainkan menggunakan alat untuk mengukur gaya. Berikut ini adalah dua alat yang bisa Anda gunakan beserta bagian-bagiannya.

Apa Itu Gaya?

Ketika bicara soal kata “gaya”, tidak salah jika hal yang terlintas di pikiran Anda adalah fesyen atau cara berpakaian. Hal itu tidak sepenuhnya salah, hanya saja dalam konteks ini bukan itu gaya yang dimaksud.

Gaya merupakan sebuah interaksi yang bisa membuat sebuah benda dengan massa tertentu mengalami perubahan posisi atau gerak gerak, baik dalam bentuk arah maupun secara geometris. 

Semakin besar gaya, tentu akan semakin besar juga arah dan posisi yang dapat Anda ubah pada sebuah benda yang mengalami gaya tersebut.

Sifat Gaya

Sebelum mengetahui bagian-bagian dari alat untuk mengukur gaya, Anda bisa mempelajari dulu sifat dari gaya yang mungkin dapat membantu dalam melaksanakan pekerjaan berat. Berikut ini adalah beberapa sifat yang bisa Anda perhatikan dari gaya:

1. Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda

Ketika memberikan gaya yang cukup besar pada sebuah benda, Anda dapat mengubah bentuknya menjadi apa yang Anda inginkan. Fenomena ini pasti sudah sering kali terjadi di sekitar Anda. Mulai dari melipat kertas, memahat kayu, hingga menggigit kerupuk.

2. Gaya Dapat Mengubah Kecepatan Sebuah Benda

Tidak hanya bisa mengubah bentuk, sifat gaya yang lainnya adalah dapat mengubah kecepatan sebuah benda. Sifat yang satu ini dapat Anda perhatikan pada konsep rem yang ada di kendaraan bermotor maupun sepeda. Seberapa banyak gaya dapat mengubah kecepatan benda, dapat Anda ketahui dengan alat untuk mengukur gaya.

3. Gaya Dapat Membuat Arah Sebuah Benda Berubah

Seperti yang sudah tertera sebelumnya, gaya adalah sebuah interaksi yang dapat mengubah posisi maupun arah dari sebuah benda. Sifat gaya yang satu ini dapat terjadi dalam beberapa kejadian. Seperti bermain bola atau ketika Anda tidak sengaja menabrak orang ketika berjalan.

Apa itu Dinamometer?

Layaknya massa dan panjang sebuah benda, gaya sebuah benda juga bisa Anda ketahui menggunakan alat untuk mengukur gaya. Serta layaknya massa yang dapat Anda ukur dengan timbangan maupun panjang dengan penggaris. Sebenarnya gaya  hanya memiliki satu alat ukur, yakni dinamometer atau neraca pegas.

Dinamometer menggunakan prinsip pertambahan panjang pegas yang dapat mewakili gaya sebuah benda. Alat ini dapat Anda gunakan dengan cara mengaplikasikan gaya pada dinamometer, entah menggunakan gaya gravitasi atau menggunakan gaya otot.

Nantinya, jarum atau layar pada dinamometer atau neraca layar akan menunjukkan data yang berisi seberapa besar gaya yang ada pada sebuah benda.

Meski memiliki prinsip yang sama di berbagai jenis alatnya, namun dinamometer ternyata bisa memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada fungsi, prinsip kerja, maupun bentuknya.

Bagian-bagian Alat untuk Mengukur Gaya Beserta Fungsinya

Terlepas dari banyaknya neraca pegas, baik itu dua alat atau lebih, sebenarnya bagiannya tidak jauh berbeda. Tentu, letaknya akan berbeda-beda tergantung desainnya. Hanya saja, alat tersebut tetap akan memiliki komponen yang serupa. Berikut ini adalah anatomi dari sebuah dinamometer:

1. Gantungan

Meski gantungan identik dengan alat untuk menjemur baju, tetapi di dinamometer kegunaannya justru berbeda. Keberadaan gantungan pada dinamometer cukup penting. Pasalnya, gaya tidak bisa diukur secara akurat jika ada pengaruh gaya dari luar. Salah satunya adalah tangan yang memegang sebuah benda.

Maka dari itu, gantungan memiliki fungsi agar objek yang ingin diukur tidak terpengaruh oleh gaya dari luar, melainkan dari gaya gravitasi saja. Biasanya, gantungan ditaruh di langit langit ruangan layaknya timbangan posyandu.

2. Pengait

Benda yang ingin Anda ketahui besaran gayanya menggunakan alat untuk mengukur gaya dapat Anda kaitkan di dinamometer. Pengait di sini memiliki fungsi sebagai sarana untuk meletakkan objek. 

Sebuah pengait dapat memiliki berbagai bentuk. Kadang ada kaitan yang langsung dikaitkan ke benda tertentu tanpa ada perantara. Namun, ada juga ada pengait yang terpisah dari objek.

Sedangkan untuk masalah mana yang lebih baik, sebenarnya tidak ada preferensi tertentu. Selama benda tidak terpengaruh gaya dari luar, pengait manapun akan cocok. Hanya saja, beberapa pengait ada yang gampang rusak jika terbebeni dengan benda yang terlalu berat. Jadi, Anda perlu memperhatikan hal tersebut.

3. Pegas

Karena prinsip dinamometer yang menggunakan pegas sebagai indikator bagi alat pengukur gaya, maka bukan rahasia lagi jika pegas menjadi komponen utama dalam alat ukur ini.

Pegas yang dipilih biasanya tergantung dari gaya maksimal yang ingin diukur sebuah dinamometer. Jika kapasitasnya makin besar, maka diameter pegas yang ada di neraca pegas tentu juga akan lebih besar. Biasanya, pegas ini memiliki bentuk tabung khas dan kadang terlihat dari bodi dinamometer yang transparan.

4. Bodi/Batang

Agar dapat melindungi pegas yang merupakan bagian vital dari dinamometer, produsen neraca pegas membuat bodi yang biasanya terbuat dari plastik.

Meski biasanya berbentuk batang, namun tidak menutup kemungkinan bagi sebuah dinamometer untuk mengadopsi bentuk lain. Karena tidak jarang, Anda bisa menemukan dinamometer yang sudah digital.

5. Skala

Pada dinamometer tradisional, ada skala yang mungkin terdapat di sekujur bodi neraca pegas. Anda mungkin dapat melihat kemiripan antara skala pada dinamometer dan termometer. Hanya saja, satuannya tentu saja berbeda.

Namun, berbeda dengan termometer, skala pada alat untuk mengukur gaya biasanya memiliki urutan terbalik. Angka 0 berada di atas skala, sedangkan kapasitas gaya maksimal berada di bagian bawah.

6. Penunjuk Skala

Skala tentu saja tidak lengkap tanpa penunjuk. Di dinamometer tradisional, Anda dapat menemukan jarum yang menunjukkan seberapa besar gaya yang ada di sebuah benda. Pada dinamometer digital, penunjuk skala akan berganti menjadi layar yang berisi angka.

Dua Alat untuk Mengukur Gaya yang Sering Digunakan

Lewat penjelasan yang cukup mendalam soal neraca pegas di atas, tentunya Anda penasaran apa saja dua jenis dinamometer yang paling sering orang gunakan untuk mengukur gaya. Berikut ini adalah dua di antaranya:

1. Dinamometer untuk Mengukur Gaya Tarik

Dinamometer gaya tarik adalah jenis yang paling sering orang gunakan di berbagai bidang. Cara kerjanya pun cukup sederhana, yakni dengan menaruh barang pada kaitan yang ada pada dinamometer.

2. Dinamometer untuk Mengukur Gaya Dorong

Gaya yang diukur tidak hanya dari benda mati, tetapi juga manusia. Maka dari itu, ada alat pengukur gaya dorong yang khusus untuk mesin maupun manusia.

Sudah Tahu Apa Alat Pengukur Gaya dan Bagiannya?

Berikut tadi adalah penjelasan singkat mengenai alat untuk mengukur gaya. Sekarang, Anda bisa lebih memahami mengenai prinsip kerja dinamometer dan dapat lebih paham cara menggunakan alat ukur gaya. Semoga membantu!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page