Dalam menekuni bidang karya seni lukis, Anda tentu akan menemukan berbagai aliran karya seni. Setiap aliran tersebut mempunyai ciri khasnya masing-masing. Salah satu aliran seni lukis yang populer yaitu aliran impresionisme. Aliran apakah itu?
Daftar ISI
Pengertian Aliran Impresionisme
Aliran seni impresionisme yaitu aliran yang berfokus pada keakuratan warna terhadap pencahayaan objek. Aliran tersebut menerapkan teori proses terjadinya warna lewat sapuan maupun olesan kuas kecil namun berwarna.
Adapun teori tersebut yaitu teori warna Newton berdasarkan pada pemecahan warna cahaya di prisma. Untuk akurasi warna bukan warna yang memang mirip dengan objek yang Anda lihat. Akan tetapi, akurasi warna yang menjadi cahaya sesungguhnya.
Akurasi warna tersebut juga tidak dipengaruhi pigmen objeknya sehingga warna bayangan yang dihadirkan tidak selalu hitam.
Umumnya, impresionis akan melukis secara outdoor pada durasi waktu yang relatif singkat. Itulah yang membuat para pelukis tersebut cenderung mengorbankan keakuratan bentuk. Meskipun begitu, imbasnya mereka mampu menangkap keakuratan cahaya di kurun waktu tertentu seperti pagi, siang, dan lain-lain.
Jadi, aliran impresionisme merupakan jenis aliran lukis yang berfokus pada keakuratan cahaya serta warna dengan berdasarkan teori Newton. Proses melukisnya pun juga cenderung terbatas dan dilakukan di alam terbuka.
Sejarah Aliran Impresionisme
Lahirnya aliran lukis impresionisme tidak lepas dari kehadiran kelompok seniman yang independen di Paris. Adapun untuk tokoh utamanya bernama Claude Monet. Hadirnya kelompok tersebut karena para seniman tidak memperoleh kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di panggung pada masa The Paris Salon.
Selain itu, revolusi industri serta perkembangan teknologi juga menjadi alasan dari hadirnya pergerakan impresionisme tersebut. Pada waktu itu, teknologi fotografi telah menjadi ancaman baru sehingga para seniman harus mencari cara agar tetap bertahan dan bersaing melalui karyanya.
Dengan beberapa alasan tersebut, lalu muncul beragam ide yang selanjutnya berkembang. Seni lukis pun mampu berada di level atau tingkatan yang lebih tinggi. Para seniman berusaha melukis dengan durasi relatif singkat dan langsung dengan melihat objek yang dilukisnya.
Pada akhirnya, pameran independen pertama dari kelompok yang membawa aliran lukis impresionisme ini mengantarkan mereka menuju gerbang kesuksesan di tahun 1870 sampai 1880-an. Untuk nama dari aliran tersebut berawal dari judul karya seniman Claude Monet yang judulnya “Impression, Sunrise”.
Di waktu itu, ada yang memberikan kritik dan menganggap karya dari lukisan impresionisme seolah lukisan yang belum jadi. Meskipun begitu, perlahan karya seni impresionisme bangkit dan bahkan sejajar dengan teknologi fotografi di waktu itu.
Ciri Aliran Impresionisme
Sebenarnya ciri lukisan dari aliran impresionisme ini tidak jauh berbeda dengan aliran naturalisme. Ini karena kedua aliran tersebut cenderung berfokus pada objek lukisan sederhana serta apa adanya. Misalnya melukis alam atau kondisi sekitar tanpa ada kesan melebih-lebihkan.
Objek lukisan dibuat semirip mungkin namun tetap tidak menghadirkan detail seakurat pada naturalisme. Selain itu, lukisan beraliran impresionisme terkadang ada yang menganggapnya memiliki kemiripan dengan lukisan aliran romantisme serta ekspresionisme.
Adapun beberapa ciri karya beraliran impresionisme antara lain:
- Objek lukisan tidak menunjukkan detail secara tajam. Lukisannya hanya menampilkan impresi serta menunjukkan kesan warna cerah.
- Memiliki komposisi dengan sifat terbuka, baik objek lukisan indoor maupun outdoor.
- Palet warna pada lukisan tersebut cenderung kontras serta cerah berdasarkan pengelompokan warnanya. Sementara sapuan kuasnya cenderung tebal dan pendek serta hampir sama dengan teknik lukisan sketsa.
- Marka kuas lukisan cenderung terlihat serta tidak terkesan ditutup-tutupi. Kemudian untuk cat yang dipakai juga tidak harus menunggu kering untuk menimpanya lagi dengan cat selanjutnya.
- Ciri selanjutnya, lukisan beraliran impresionisme memiliki pantulan cahaya yang memang menjadi variasi objek sekunder dan terkesan lebih ditonjolkan.
- Tidak mempunyai warna hitam maupun warna gelap lain di seluruh lapisan lukisan. Ketika ingin menghadirkan bayangan objek, pilihan warna yang dipakai yaitu warna komplementer dan asalnya dari perpaduan atau campuran beberapa warna.
- Lebih sering melukis tentang pemandangan alam. Lukisannya juga terkesan spontan pada alam terbuka.
- Lukisan impresionisme cenderung menyesuaikan selera pelukisnya.
Tokoh, Contoh Karya, dan Analisisnya
Membicarakan sebuah aliran seni sepertinya kurang lengkap tanpa menjelaskan siapa saja tokoh serta contoh karya seninya. Untuk itu, berikut beberapa informasi seputar tokoh-tokoh yang memang terkenal memiliki peran besar akan perkembangan aliran impresionisme.
1. Claude Monet
Claude Monet merupakan tokoh yang menjadi pencetus pergerakan impresionisme di Prancis. Dia merupakan seorang yang sangat terkenal sebagai salah satu seniman internasional yang sangat hebat. Monet juga memiliki peran penting terkait terbentuknya kelompok seni yang independen di negara tersebut.
Monet cenderung lebih suka melukis di luar serta udara terbuka atau ein plein. Hasil karya Claude Monet yang sangat terkenal yaitu lukisan berseri di mana dia melukis objek pemandangan serupa berkali-kali di berbagai waktu yaitu sore, malam, subuh, dan sebagainya.
Berikut salah satu karya dari Monet bernama Water Lilies beserta analisisnya.
Water Lilies adalah sebuah karya seni berupa pemandangan halaman rumah Claude Monet yang dibuat pada sekitar 1980-an. Dia melukis pemandangan yang serupa di berbagai waktu.
Meskipun sapuan kuas cenderung cepat serta tidak presisi, namun Monet tetap berhasil menghadirkan sebuah pemandangan air yang indah di lukisan tersebut. Selain itu, pembuatan refleksi cukup berupa indikasi-indikasi semi abstrak, akan tetapi mampu bekerja sangat efektif.
Water Lilies bahkan disebut sebagai satu di antara karya terbaik Claude Monet. Tidak heran dia mendapat julukan sebagai sang maestro aliran impresionisme.
2. Berthe Morisot
Berthe Morisot atau Berthe Marie Pauline Morisot merupakan pelukis wanita yang tergabung dalam kelompok pelukis independen buatan Monet. Sebagai seorang pelukis wanita, Morisot kerap mengalami kendala dikarenakan gendernya.
Berthe Morisot juga mempunyai kesempatan yang cenderung terbatas dibandingkan pria. Bahkan dia dilarang untuk memperoleh pendidikan yang sama. Akan tetapi, hal tersebut tidak menurunkan semangat Morisot dan dia tetap berusaha memperoleh relasi dan dukungan dari keluarganya.
Pada akhirnya, Morisot menjadi salah satu seniman wanita yang terkenal pada waktu itu. Bahkan kariernya sebagai seniman bertahan lebih dari 30 tahun. Namanya pun bukan hanya terkenal di Prancis melainkan seluruh dunia.
Berikut salah satu karyanya bernama Eugene Manet and His Daughter at Bougival beserta analisisnya.
Sapuan kuas berpadu dengan marka yang kontras membuat mata semua orang tertarik untuk melihat dan memperhatikannya. Berthe Morisot membuat lukisan tersebut seolah menjadi snapshot kamera spontan. Dia seperti menangkap momen ayah dan anaknya yang tengah menikmati waktu bersama.
Jika memperhatikannya lebih detail, impresi potret benar-benar terasa. Lukisan tersebut juga memiliki nilai estetika yang lebih menggoda dibandingkan hasil jepretan fotografer. Suasana pun juga terbentuk sangat baik. Mereka berdua tampak senang berada bersantai di tempat yang seperti taman sederhana.
3. Pierre-Auguste Renoir
Selanjutnya ada Pierre-Auguste Renoir yang juga terkenal sebagai seniman yang berperan sangat besar dalam menyebarnya aliran impresionisme. Dia cenderung lebih fokus pada kecantikan, khususnya keindahan feminin.
Selain itu, dia juga merupakan seorang ayah dari aktor terkenal bernama Pierre Renoir, sang pembuat film Jean Renoir, serta seniman keramik yang bernama Claude Renoir. Salah satu karya terbaik Pierre-Auguste Renoir yaitu Dance at Le Moulin de la Galette.
Berikut salah satu kenampakan karya lukis Dance at Le Moulin de la Galette dan analisisnya.
Lukisan tersebut menjadi salah satu yang terkenal dalam aliran impresionisme. Lukisan ini menggambarkan suasana di Minggu sore di Prancis, tepatnya di Moulin de la Galette.
Di akhir abad 19, para pekerja di sana berkumpul serta menghabiskan waktu bersama. Mereka juga akan makan, minum, serta menari bersama sampai dini hari.
Suasana riuh di lukisan tersebut terkesan tidak mempunyai fokus secara pasti. Akan tetapi, saat mulai memandang dan menjelajahi lukisan tersebut, pandangan Anda seolah diarahkan pada setiap sudut lukisan. Pierre-Auguste Renoir mampu menghadirkan ritme yang dinamis serta suasana kehangatan di pesta tersebut melalui lukisannya.
Kesimpulan
Jadi, aliran impresionisme merupakan aliran seni yang berfokus pada kekuatan cahaya dengan perpaduan warna-warna di dalamnya. Aliran ini juga lebih mengedepankan pencahayaan terang, seperti penggambaran objek di pagi dan siang hari.
Akan tetapi, aliran tersebut kurang memberikan perhatian terhadap bentuk atau detail objek. Ini karena para seniman cenderung melukisnya dalam jangka waktu relatif pendek.