Aliran Kubisme: Pengertian, Sejarah, Ciri, Tokoh, Contoh & Analisisnya

Sebagai salah satu cabang seni rupa, aliran kubisme terbilang sebagai aliran yang menarik. Sebab, lukisan dengan aliran ini tak serta merta menampilkan dengan gamblang apa yang menjadi objek lukisan.

Masyarakat mungkin sebenarnya cukup sering bertemu dengan karya seni dari aliran ini. Namun, tidak benar-benar memahami pengkategorian dari karya seni tersebut. Tak hanya karyanya, sejarah aliran ini juga tak kalah menarik.

Artikel ini akan membahas kubisme sebagai salah satu aliran seni. Mulai dari pengertian, sejarah, ciri-ciri untuk membedakannya dengan aliran lain, hingga contohnya. Semoga ulasan ini dapat membuat pembaca lebih dapat menikmati karya seni semacam ini.

Pengertian Aliran Kubisme

Seperti namanya, kubisme berarti kubus atau bangun ruang tiga dimensi yang berbentuk persegi. Berdasar nama yang tercetus dari pelopornya, Pablo Picasso, lukisan dengan aliran ini nampak seperti kubus.

Walau demikian, objek lukisan ini tidak selalu menggambarkan kekakuan sebuah banguan ruang seperti kubus. Dengan bentuk-bentuk geometri lain, obyek hidup dapat tumpah dalam lukisan aliran ini dengan sangat cantik.

Pelukis dengan aliran ini dapat menyusun bentuk-bentuk geometris sedemikian rupa, sehingga lukisan yang datar tampak seperti timbul. Serta, memiliki lebih dari satu sudut pandang.

Apa yang penikmat seni rasakan dari sisi depan, akan berbeda apabila mengamati karya dari sisi samping. Inilah keunikan  aliran ini.

Sejarah Aliran Kubisme

Sejarah perkembangan aliran seni ini dapat dikategorikan menjadi setidaknya 3 periode, yaitu kubisme awal, tinggi, dan akhir. Setiap periode memiliki pergerakannya masing-masing. Berikut ini penjelasannya:

1. Kubisme Awal

Periode pertama adalah kubisme awal yang menurut para sejarawan berkisar pada tahun 1906 hingga 1908. Ini adalah kurun waktu saat aliran ini mulai muncul. Tokoh pelopornya adalah Pablo Picasso.

Saat itu, Picasso sukses mempersepsikan wujud manusia ke dalam lukisan geometris. Keunikan ini tentu mengundang minat pada seniman lain. Salah satunya adalah Goerges Braque yang mengikuti jejak Picasso.

2. Kubisme Tinggi

Periode berikutnya adalah kubisme tinggi, yaitu ketika aliran ini tumbuh dan berkembang semakin pesat. Pusat aliran ini berada di studio milik Picasso dan Braque. Periode waktu untuk masa ini adalah tahun 1909 sampai 1914.

Saat itu juga ada seniman lain yang terlibat, yaitu Juan Gris. Gris adalah sahabat pena dari Braque. Pengaruh Gris yang saat itu sedang populer, membuat aliran kubisme sampai pada masa keemasannya.

3. Kubisme Akhir

Kemudian, periode kubisme akhir adalah berkisar pada tahun 1914 hingga 1921. Ciri periode ini adalah karya besar dari Picasso yang berjudul Avant Garde. Pada masa ini juga mulai muncul cabang dari aliran ini, yakni Orphic Cubism yang menggambarkan abstrak murni, namun tetap dengan ciri khas kubus. 

Aliran ini berkembang atas prakarsa seniman yang bernama Jacques Villon dan Raymond Duchamp-Villon.

Perkembangan aliran ini kemudian terhenti pada sekitar tahun 1921, karena perang dunia. Karya-karya dari para seniman masa tersebut mulai beralih untuk menggambarkan keprihatinan atas sengsara manusia akibat perang.

Tokoh Kubisme

Sampai saat ini sejarah mencatat beberapa seniman yang menjadi tokoh aliran ini. Berikut ini beberapa diantaranya lengkap dengan ulasan singkat tentang seniman tersebut:

1. Pablo Picasso

Pablo Picasso
IDN Times

Tokoh pertama adalah pelopor dari aliran ini, yaitu Pablo Picasso. Picasso hidup antara tahun 1881 sampai 1973. Sebagai seniman, Picasso tidak hanya membuat karya berupa lukisan. Namun juga patung, keramik, sampai tata panggung.

Pengaruh besar Picasso dalam dunia seni adalah saat melukis dengan corak kubisme melalui kaya yang bernama Demoiselles d’Avignon. Karya ini berhasil mengubah sudut pandang keindahan yang umum pada masyarakat kala itu.

2. Georges Braque

Georges Braque
The Art Story

Tokoh aliran kubisme kedua, Goerges Braque. Sejarah mencatat bahwa tumbuh dan berkembangnya aliran ini oleh Picasso tak lepas dari peran Braque yang adalah sahabat Picasso.

Braque hidup antara tahun 1882 hingga tahun 1963. Braque mulai melukis sejak masih kecil. Ia juga bersekolah pada sekolah seni Le Havre. Pertemuannya dengan Picasso membuat namanya sebagai seniman makin terkenal.

3. Jacques Villon

Jacques Villon
Wikiart

Tokoh berikutnya adalah Jacques Villon. Cabang kubisme yang muncul dari seniman ini bernama Orphic Cubism. Meski memiliki ciri khas yang sama, cabang kubisme ini merupakan lukisan abstrak.

Villon hidup pada periode tahun 1875 sampai 1963. Ia adalah seorang Perancis yang berasal dari daerah Normandia.

4. Mochtar Apin

Mochtar Apin
Wikipedia

Sedangkan dari dalam negeri, ada beberapa seniman atau pelukis yang kemudian menekuni corak kubisme. Salah satunya adalah Mochtar Apin yang hidup pada periode 1923 sampai tahun 1994.

Karya-karya aliran kubisme dari Apin cenderung abstrak. Walau demikian, beberapa karya juga menampilkan manusia sebagai objek. Salah satunya lukisan yang berjudul Figur 3 Wanita.

5. Ahmad Sadali

Ahmad Sadali
Kaskus

Tokoh aliran ini dari dalam negeri selain Mochtar Apin adalah Ahmad Sadali. Pelukis ini hidup pada periode tahun 1924 sampai 1987. Walaupun tercatat sebagai pelukis menerapkan corak kubisme, karya Sadali pada dasarnya lebih dekat ke aliran abstrak.

Beberapa karyanya menunjukkan bauran antara kubisme dan abstrak. Salah satunya adalah yang berjudul abstrak, sebuah karya pada tahun 1986. Selain sebagai pelukis, Sadali juga dikenal sebagai penggerak seni modern Indonesia.

Ciri-Ciri Aliran Seni Kubisme

Setelah memahami pengertian dan mengenal beberapa tokoh terkait, berikut ini adalah beberapa ciri aliran seni ini. Ciri-ciri ini menjadi karakteristik yang membedakannya dengan aliran seni lainnya.

1. Ada Bentuk Geometris

Ciri pertama dari karya seni dengan corak kubisme adalah adanya bentuk geometris yang mendominasi. Namun, juga membentuk bentuk lain dari susunan geometris tersebut. Bentuk geometris yang muncul tidak selalu berupa kubus atau kotak.

Selain kubus, beberapa bentuk terkait lain adalah segitiga, segi lima, bujur sangkar, dan sebagainya. Adamya bentuk-bentuk geometris ini, menjadi ciri utama karya seni dengan aliran kubisme.

2. Nampak Rata

Ciri kedua adalah bahwa lukisan nampak rata atau flat. Walaupun memuat banyak bentuk geometris, lukisan dengan aliran ini nampak flat. Ini menjadi keunikan tersendiri sebagai nilai seni.

Sebab, susunan bentuk geometris biasanya memunculkan kesan timbul. Namun tidak pada lukisan para seniman dengan corak kubisme. Inilah sebabnya kemunculan corak seni ini menjadi gebrakan bagi dunia seni.

3. Memiliki Fragmen yang Terpisah

Ciri ketiga adalah bahwa lukisan ini terdiri dari fragmen yang seolah terpisah, yaitu bentuk-bentuk geometris. Namun, membentuk kesatuan yang dapat dinikmati sebagai tampilan yang solid.

Lukisan ini ibadat puzzle, namun objeknya yang tak sekedar gambar. Susunan bentuk geometri dan objek yang terbentuk, seperti menampilkan sesuatu yang berbeda, namun tetap satu. 

4. Ada Beberapa Sudut Pandang

Ciri berikutnya yang membuat aliran ini semakin unik dan bernilai tinggi adalah keberhasilannya menampilkan karya dari beberapa sudut gambar. Dari sebuah lukisan, penikmat seni dapat memperoleh kesan yang berbeda-beda.

Gambaran yang tampak dari sisi depan dapat berbeda dengan gambaran yang tampak dari sisi samping. Padahal, karya seni ini berupa lukisan yang rata atau flat.

Contoh Seni Aliran Kubisme

Untuk semakin memudahkan pemahaman, berikut ini adalah beberapa contoh karya seni dengan aliran ini:

1. Demoiselles d’Avignon Karya Pablo Picasso

Demoiselles d Avignon Karya Pablo Picasso
Didattica Rte

Demoiselles d’Avignon adalah salah satu karya terbesar dari Pablo Picasso yang bercorak kubisme. Lukisan ini berhasil merepresentasikan wanita ke dalam lukisan unik, dengan bentuk-bentuk geometris.

Bentuk geometris dan objek utama lukisan ini, yaitu wanita, memiliki tingkat dominasi yang sama. Lukisan ini berhasil mengubah cara pandang masyarakat kala itu dalam hal menikmati keindahan karya seni.

2. Glass on a Table Karya Georges Braque

Glass on a Table Karya Georges Braque
Tate

Contoh berikutnya adalah salah satu karya Georges Braque pada tahun 1909. Lukisan ini unik seperti berupaya menampilkan sesuatu yang tersembunyi, yaitu sebuah gelas. Corak-corak geometris membuat lukisan ini unik dan indah.

Menikmati Seni dari Setiap Aliran

Demikianlah penjelasan mendalam tentang salah satu aliran seni, yaitu kubisme. Sebuah aliran yang usianya memang sudah tak muda lagi. Namun, rasa yang timbul pada hati penimatnya tak akan pernah usang.

Penikmat seni tentu memang memiliki seleranya masing-masing. Salah satunya adalah penikmat aliran kubisme yang tentu mendapatkan nilai rasa yang tinggi dari lukisan dengan corak geometris ini.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page