Ayam merupakan salah satu unggas yang paling sering dikonsumsi hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Walaupun jadi menu utama dan banyak menjadi olahan khas dari suatu daerah, namun pernahkah Anda membayangkan bagaimana anatomi ayam yang sering Anda jumpai di meja makan?
Sebetulnya, jika Anda pelajari, unggas satu ini memiliki struktur yang cukup menakjubkan. Bahkan, setiap anatomi tubuhnya memiliki fungsi yang cukup runtut, sama halnya dengan morfologi dari hewan satu ini. Supaya tidak semakin penasaran, mari simak artikel ini sampai habis!
Daftar ISI
Anatomi Ayam dan Fungsinya
Ayam adalah salah satu jenis unggas yang punya sayap, tetapi tidak bisa terbang. Sistem pernapasannya juga cukup halus, sehingga cukup rawan. Agar lebih mengenal bagaimana metabolisme ayam berjalan, Anda bisa pelajari penjelasan tentang anatominya berikut ini:
1. Kepala
- Pada bagian atas tubuh ayam ada kepala yang menjadi pusat koordinasi sensoris. Ini mencakup beberapa bagian tubuh lain dengan fungsinya masing-masing. Berikut uraiannya:
- Paruh: Terdiri dari beberapa bagian, yaitu rahang atas, lidah, dan rahang bawah yang saling berkesinambungan. Paruh ini berfungsi untuk mencari makanan, mengambil dan menggenggam objek, serta untuk alat komunikasi.
- Mata: Bagian tubuh ini berukuran kecil namun sangat penting. Karena menjadi sumber penglihatan yang tajam dan mampu melihat dengan sudut pandang luas. Selain itu, ayam juga memiliki kelopak mata yang dapat bergerak untuk membersihkan dan melindunginya dari debu atau benda asing lainnya.
- Hidung: Berupa dua lubang yang berguna untuk jalur oksigen masuk ke paru-paru.
- Tenggorokan: Tenggorokan menjadi bagian pangkal kepala yang berperan menjadi jalur makan dan jalur pernapasan. Bagian ini juga menjadi saluran dari pita suara yang membuat ayam bisa berkokok.
- Jengger: Baik anatomi ayam jantan maupun betina keduanya memiliki jengger. Bedanya hanya pada ukuran jengger jantan yang lebih besar dan ada di atas kepala. Fungsinya adalah untuk membantu ayam mengatur suhu tubuh.
- Cuping: Cuping adalah tonjolan seperti tanduk kecil yang terletak di sisi kepala ayam jantan. Bagian cuping pada ayam memiliki peran dalam pertahanan dan perlindungan.
- Pial: Merupakan kantung kulit berkerut yang terletak di bagian bawah leher ayam jantan. Pial berperan dalam pengaturan suara dan berkontribusi pada kemampuan berkokok ayam jantan.
2. Leher
Anatomi berikutnya adalah bagian tubuh yang fleksibel dan berfungsi dalam mobilitas dan orientasi ayam. Pada leher terdapat komponen yang berkesinambungan, mulai dari:
- Kerongkongan: Menjadi saluran napas dan makan dari kepala ke organ dalam. Melalui kerongkongan, makanan yang dikunyah di mulut akan menuju ke lambung untuk dicerna lebih lanjut. Begitupun udara yang digunakan bernapas juga mengalir dari hidung ke paru-paru.
- Sistem Saraf Pusat: Leher ayam juga merupakan jalur penting bagi sistem saraf pusat yang tersambung ke seluruh tubuh. Saraf-saraf utama yang menghubungkan otak dengan bagian tubuh lainnya tersambung melalui leher memungkinkan koordinasi dan pengaturan fungsi tubuh yang baik.
- Tulang Belakang: Leher ayam terdiri dari serangkaian vertebra yang membentuk tulang belakang atau columna vertebralis. Tulang-tulang ini bergabung membentuk sebuah rangka yang fleksibel dan memungkinkan ayam untuk melakukan gerakan dengan efisien.
- Trakea: Saluran udara yang menghubungkan paru-paru dengan lingkungan luar melalui sistem pernapasan ayam. Trakea terletak di sebelah depan kerongkongan dan memungkinkan udara masuk dan keluar saat ayam bernapas.
- Otot Leher: Leher ayam memiliki sejumlah otot yang berperan dalam gerakan dan fungsi lainnya. Otot-otot ini termasuk otot leher lateral, otot leher ventral, dan otot leher dorsal.
3. Tubuh
Anatomi tubuh unggas ini meliputi berbagai komponen dan sistem yang bekerja bersama untuk menjalankan fungsi-fungsi penting, seperti:
- Dada: Bagian tubuh yang lebar dan kuat, serta menampung otot dada dan sayap. Dada ayam memiliki peran penting dalam fungsi motorik, gerakan, keseimbangan, dan postur tubuh.
- Perut: Terdiri dari sistem pencernaan yang meliputi kerongkongan, lambung, dan usus. Pencernaan makanan dimulai di perut, di mana makanan dicerna dan diserap nutrisinya. Untuk fungsi organ dalam hampir sama seluruhnya dengan yang manusia miliki.
- Punggung: Bagian punggung ayam terdiri dari tulang belakang yang kuat. Tulang belakang ini memberikan dukungan struktural dan fleksibilitas pada tubuh ayam. Otot-otot punggung juga termasuk anatomi ayam yang membantu gerakan tubuh dan mempertahankan postur tetap seimbang.
- Sayap: Walaupun tak bisa terbang lama, namun sayap ayam memainkan peran penting dalam mobilitas dan keseimbangan gerak ayam.
- Ekor: Ekor ayam atau sering disebut brutu dalam bahasa Jawa memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan saat berjalan maupun terbang pendek. Serta akan menjadi alat komunikasi sosial. Bentuk dan panjang ekor dapat bervariasi antara ras ayam.
- Bulu: Bulu adalah penutup luar tubuh ayam dan berfungsi sebagai perlindungan terhadap suhu, cuaca, dan predasi. Ayam memiliki berbagai jenis bulu yang bervariasi dalam warna, tekstur, dan pola.
- Sistem Organ Internal: Tubuh ayam juga dilengkapi dengan sistem organ internal, termasuk sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, reproduksi, dan lainnya. Sistem organ pada ayam memiliki struktur yang mirip dengan manusia, namun tentu saja memiliki porsi yang disesuaikan.
4. Bagian Bawah
Anatomi unggas ini yang terakhir ada di bagian bawah. Ini mencakup beberapa komponen seperti berikut:
- Kaki: Dalam tatanannya, kaki ayam terdiri dari beberapa bagian. Mulai dari paha, hock, betis, jari, taji atau jalu (jantan), dan cakar. Keseluruhan fungsi kaki sendiri adalah untuk menopang berat tubuh saat bergerak, maupun sebagai senjata saat bertarung.
- Kloaka atau Kelenjar Pundi: Kelenjar pundi yang juga dikenal sebagai kloaka adalah bagian penting dalam sistem reproduksi dan eliminasi ayam. Kelenjar pundi terletak di daerah pangkal ekor ayam. Fungsi utama kelenjar pundi adalah untuk melepaskan telur dan juga alat kontrasepsi pada ayam
Morfologi Ayam
Setelah melihat anatomi ayam dan fungsinya, kini saatnya membahas morfologi unggas ini. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan bagian tubuh ayam yang mengacu pada struktur fisik dan penampilan eksternal. Jika Anda teliti, ayam memiliki morfologi yang cukup signifikan, yakni sebagai berikut:
1. Spesies
Secara spesies, sebenarnya ayam termasuk keluarga unggas dan memiliki karakteristik yang jinak. Unggas satu ini terasuk family Phasianidae yang masih satu family dengan dara dan belibis.
2. Secara Tampilan Eksternal
Ayam memiliki ciri khas dengan ragam bulu dan bagian kepala yang unik, terutama karena keberadaan jengger, cuping, dan pial di kepalanya. Serta ukuran dan bentuk mata dengan adanya kelopak yang bisa berkedip dan jarang dimiliki oleh unggas lain.
3. Bentuk dan Ukuran
Jika Anda mengamati dengan seksama, ayam memiliki morfologi yang unik dari bentuk dan struktur tubuhnya. Hal unik tersebut terlihat dari bagaimana setiap jenis ayam memiliki bentuk yang berbeda. Seperti broiler yang bentuk tubuhnya lebih kompak dan bulat. Sedangkan yang lain memiliki tubuh yang lebih panjang atau ramping.
Ayam memiliki ukuran tubuh yang bervariasi tergantung pada rasnya. Secara umum, ayam memiliki tubuh yang kecil hingga sedang dengan panjang tubuh sekitar 30 cm hingga 70 cm, tergantung pada rasnya.
4. Segi Sistem Otot
Berdasarkan anatomi ayam yang Anda pelajari, terdapat otot-otot tersebar di sepanjang tubuh ayam dan memungkinkan mereka untuk bergerak dan beraktivitas secara efisien. Otot-otot tersebut juga berperan dalam fungsinya masing-masing yang saling berkesinambungan.
Beberapa otot besar pada ayam termasuk otot dada yang kuat yang memungkinkan mereka terbang pendek dan otot kaki yang memungkinkan mereka berjalan dan berlari kencang. Bahkan, otot leher ayam memungkinkan kepala ayam tetap stabil dan konstan jika Anda coba gerakkan naik turun.
5. Segi Sistem Rangka atau Tulang
Sebenarnya, rangka atau tulang ayam terdiri dari susunan yang kokoh dan kuat, namun sangat ringan dan fleksibel pada beberapa titik. Tulang-tulang tersebut memberikan kerangka tubuh yang mendukung mobilitas ayam.
Bagian-bagian penting dari sistem rangka ayam meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, tulang panggul, tulang sayap, kaki, dan tulang ekor. Sistem rangka ini memberikan struktur dan dukungan penuh bagi organ internal, serta membantu dalam setiap gerak motorik dari ayam.
6. Sistem Organ Internal
Ayam memiliki berbagai sistem organ internal yang mendukung fungsi tubuh dan berbagai organ vital. Cakupannya termasuk sistem pencernaan, pernapasan, kardiovaskular, reproduksi, dan banyak sistem organ lainnya .
Sistem organ internal tersebut memiliki peranannya masing-masing, terutama untuk mendukung daya hidup dari unggas tersebut. Baik dalam mencerna makanan, bernapas, memompa darah dari jantung ke otak dan seluruh tubuh, berkembang biak, dan masih banyak lagi
Sudah Mengenal Anatomi Ayam dan Morfologinya?
Nah, itulah beberapa penjelasan dari anatomi, fungsi, hingga morfologi dari unggas yang paling sering dikonsumsi manusia. Semoga membantu!