Katak adalah hewan amfibi, yang mana hidup dalam dua alam, yakni di darat dan di air. Dengan demikian, hewan ini memiliki bentuk dan bagian tubuh yang unik dan berbeda dengan hewan lainnya, baik dengan hewan amfibi lainnya. Lantas, seperti apa anatomi katak? Untuk mengetahuinya, kamu bisa simak penjelasan di bawah ini!
Daftar ISI
Bagian-Bagian atau Anatomi Katak
Beberapa bagian tubuh pada katak memiliki perbedaan dengan hewan lain, karena menyesuaikan dengan habitat tempat tinggalnya. Bagian-bagian tubuh tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang membantu katak hidup di darat dan di air. Adapun bagian tubuh atau organ katak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagian Mulut
Pada bagian mulut, terdapat beberapa bagian tubuh katak yang penting bagi hewan ini untuk berburu. Adapun anatomi katak bagian mulut adalah:
a. Vomerine Teeth
Tonjolan gigi kecil di bagian atas mulut katak. Katak memiliki sepasang gigi ini untuk membantu dalam menelan mangsanya. Gigi ini terletak di antara nares internal.
b. Gigi Maksilaris (Maxillary Teeth)
Deretan digi di sepanjang batas luar rahang atas mulut katak. Gigi ini bertujuan untuk memegang mangsa yang ditangkap dan mencengkramnya agar tidak terlepas.
c. Internal Nares (Lubang Hidung)
Bagian untuk katak bisa bernafas. Jadi, katak dapat bernafas dengan mulut tertutup. Selain itu, bagian ini dapat ditutup dan dibuka dengan otot sfingter. Bagian ini terhubung ke paru-paru.
d. Tabung Eustachius (Eustachian Tubes)
Eustachian tubes merupakan dua bukaan yang digunakan untuk menyamakan tekanan di telinga bagian dalam, ketika mereka sedang berenang.
e. Glottis
Anatomi katak pada bagian mulut berupa celah yang terhubung ke paru-paru. Letaknya tepat di belakang lidah dan sebelum mencapai kerongkongan. Dari situ, terdapat celah yang dinamakan glottis. Bagian ini berfungsi untuk bernafas dan bersuara.
f. Esophagus
Tabung yang mengarah dari mulut katak ke bagian perut. Bagian ini merupakan jalan masuk makanan.
g. Lidah (Tongue)
Lidah lengket katak digunakan untuk menangkap mangsa yang bergerak cepat dan sulit ditangkap ke mulut. Jadi, katak akan menggerakan lidahnya dengan cepat dan menempel secara instan ke badan mangsa.
h. Membran Timpani (Tympanic Membrane)
Bagian katak berupa selaput tipis yang berada di belakang mata (gendang telinga). Bagian ini memisahkan bagian luar dari telinga bagian dalam katak. Fungsi bagian ini adalah untuk mengirimkan getaran akustik dari udara ke cairan telinga bagian dalam.
i. Nictitating Membrane
Kelopak mata bening atau jaringan semi transparan yang muncul, agar katak dapat beradaptasi terhadap kehidupan terestrialnya dan melindungi matanya dari air dan lumpur ketika berenang.
2. Bagian Organ Rongga Perut
Di bawah ini adalah beberapa anatomi katak pada bagian organ rongga perut:
a. Peritoneum
Selaput berbentuk jaring laba-laba yang melapisi rongga perut dan menutupi organ perut. Bagian ini memiliki beberapa jenis, yakni mecolon, mesenteries, dan omenta.
b. Perut (Stomach)
Bagian ini adalah tempat pertama pencernaan katak secara kimiawi yang berfungsi untuk memecah makanan. Selain itu, organ ini juga merupakan penyimpanan makanan. Perut pada katak terdiri dari bagian anterior luas yang disebut cardiac stomach.
Selain itu, ada juga bagian posterior pendek yang lebih sempit atau disebut juga pyloric stomach
c. Pyloric Sphincter
Bagian ini berupa katup yang berada di antara lambung dan usus kecil. Dengan kata lain, pyloric sphincter terdiri dari dua bagian. Pertama, antrum pilorus membuka ke badan lambung. Sementara saluran lainnya membuka ke usus kecil. Bagian ini berfungsi untuk mengatur keluarnya makanan yang dicerna sebagian dari perut.
d. Hati (Liver)
Bagian ini menjadi organ detoksifikasi utama pada katak. Selain itu, liver memproduksi sebagian besar protein plasma. Lebih lanjut lagi, liver juga menghasilkan empedu yang disimpan di kantong empedu dan digunakan dalam pencernaan lemak
e. Kantung empedu (Gallbladder)
Bagian ini menyimpan empedu yang diproduksi oleh liver.
f. Esophagus
Bagian ini juga termasuk dalam anatomi katak bagian organ rongga perut.
g. Pankreas (Pancreas)
Organ ini berfungsi sebagai penghasil berbagai enzim pencernaan yang dikirim ke usus kecil. Pankreas juga menghasilkan beberapa hormon yang terlibat dalam metabolisme katak, salah satunya adalah insulin. Bagian ini merupakan tali jaringan tipis yang berada di dalam lengkungan perut.
h. Usus Kecil (Small Intestine)
Organ ini terdiri dari beberapa bagian, yakni duodenum, jejunum, dan ileum. Pada katak, small intestine berada di bagian kerongkongan, tepat di sebelah limpa dan di atas usus besar. Bagian ini berfungsi untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi untuk menghasilkan energi.
i. Mesenterium (Mesentery)
Membrane yang menyatukan ileum. Jika diperhatikan, saat pembuluh darah mengalir melalui mesentery, mereka akan membawa nutrisi yang diserap dari usus. Penyerapan nutrisi yang dicerna terjadi di usus kecil.
j. Usus Besar (Large Intestine)
Bagian ini merupakan organ posterior sistem pencernaan yang menyimpan makanan yang tidak tercerna dan menyerap air.
k. Kloaka (Cloaca)
Organ berbentuk tabung sederhana berukuran pendek yang menjadi saluran kelamin dan menjadi ‘selokan’ telur, sperma, urin, dan feses. Kloaka berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin katak. Perbedaannya adalah kloaka betina memiliki penambahan saluran mullerian.
l. Limpa (Spleen)
Organ ini merupakan bagian dari sistem peredaran darah dan berfungsi sebagai penampung darah. Limpa menghilangkan sel darah tua dan memecahnya. Bentuk organ ini seperti kacang merah dan terletak pada sisi kanan tubuh katak. Meski bukan merupakan sistem pencernaan, tetapi organ ini berada di dalam organ pencernaan.
3. Sistem Urogenital
Di bawah ini adalah anatomi katak pada sistem urogenital, antara lain:
a. Ginjal (Kidneys)
Sama seperti manusia, katak juga memiliki sistem saluran kemih yang meliputi dua ginjal. Ginjal katak berfungsi seperti layaknya manusia, yakni mengatur tekanan darah dan menyaring darah. Hanya saja, pada katak, ginjal dapat menyerap kembali air ketika katak telah berada di darat selama beberapa waktu.
b. Ureters
Bertindak sebagai saluran urogenital, yang membawa sperma bersama dengan urin pada katak jantan. Urin tersebut akan dibawa dari ginjal ke kandung kemih.
c. Testis (Testes)
Katak memiliki 2 atau sepasang testis. Setiap testis mengandung struktur tubulus seminiferus, yakni tempat sperma diproduksi. Bisa dibilang, testis adalah alat reproduksi yang menghasilkan sperma bagi katak.
d. Saluran Telur (Oviducts)
Organ yang ada pada katak dan amfibi lainnya, berupa tabung sederhana yang dilapisi dengan kelenjar yang menghasilkan lendir dan ‘jeli’. Oviduct pada katak jantan adalah saluran telur vestigial, karena tidak memiliki fungsi khusus dan tidak berperan dalam reproduksi. Sedangkan pada katak betina, bagian ini membawa telur dari ovarium ke kloaka.
e. Ovarium (Ovary)
Organ sistem reproduksi pada katak betina yang menghasilkan telur. Telur yang dihasilkan bergerak melalui saluran telur ke dalam rahim, kemudian melalui kloaka.
Lebih lanjut lagi, ovarium dari katak berongga dan dindingnya terdiri dari epitel germinal terluar dan lapisan jaringan ikat yang mengandung kapiler darah, serta otot, serta serat saraf. Sel-sel epitel germinal menimbulkan folikel ovarium.
f. Kandung Kemih (Urinary Bladder)
Bagian ini memiliki struktur berdinding tipis, berada dari perut sampai ke rektum. Urinary bladder berfungsi untuk menyimpan urin dan menghilangkan kotoran.
Pada katak, bagian ini sangat penting untuk pemeliharaan keseimbangan air, karena kemampuannya untuk menyimpan air yang dapat diserap kembali di bawah kinerja arginine-vasotocin.
g. Kloaka (Cloaca)
Selain bagian dari organ rongga perut, cloaca juga termasuk dalam anatomi katak bagian sistem urogenital.
Sudah Tahu Anatomi Katak?
Itulah penjelasan terkait bagian tubuh dan organ dari hewan amfibi katak. Pada katak, banyak organ tubuh yang mendukungnya untuk dapat hidup di dua alam, yakni di darat dan di air. Selain itu, ada juga bagian yang mirip dengan manusia, tetapi juga punya fungsi lebih, sehingga katak dapat beradaptasi di lingkungannya.