Anatomi Kulit: Struktur Bagian, Fungsi, Cara Kerja & Gangguannya

Kulit manusia merupakan salah satu organ manusia yang luar biasa. Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh kita terhadap lingkungan luar dan terdiri dari beberapa bagian yang biasa kita sebut sebagai anatomi kulit.

Di luar perannya dalam melindungi kita dari elemen berbahaya, kulit juga bertanggung jawab atas persepsi sensori, pengaturan suhu, dan bahkan berperan penting dalam penampilan kita. Nah, yuk, simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini!

Pengertian Anatomi Kulit

Kulit adalah salah satu organ pada manusia yang memiliki struktur yang kompleks dan memiliki berbagai fungsi penting, seperti melindungi, mengatur suhu tubuh, dan mengoptimalkan vitamin D. 

Sementara pengertian anatomi kulit adalah struktur pada kulit yang merupakan penutup luar tubuh manusia. Struktur anatomi pada kulit terdiri dari beberapa lapisan, jaringan, sel, dan komponen yang membentuk kulit.

Dengan mempelajari ilmu anatomi pada kulit, ilmuwan, ahli kesehatan, dan dokter kulit mendapatkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi kulit. Sehingga, bisa membantu mereka dalam mendiagnosis dan mengobati kondisi dan gangguan kulit seseorang.

Struktur Anatomi Kulit, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Struktur Anatomi Kulit
Omniskin

Berikut ini adalah struktur anatomi kulit beserta fungsi serta cara kerjanya yang perlu kamu ketahui:

1. Epidermis

Epidermis adalah lapisan terluar kulit manusia dan terdiri dari jutaan sel kulit dengan lipid yang melekat. Secara umum, epidermis berfungsi sebagai pelindung kulit dari air, infeksi, dan sebab eksternal lainnya.  

Sedangkan bagian terluar dari epidermis disebut (stratum korneum) yang tersusun atas sel-sel epitel skuamosa dan di bawahnya terdapat lapisan alkaloid yang merupakan tempat berkembang biaknya sel-sel kulit baru. Selain itu, ada empat sel pada lapisan epidermis, yaitu:

  • Keratinosit: Sel yang paling banyak dan bertindak sebagai penghalang serta tahan air.
  • Melanin: Pigmen kulit yang menentukan warna kulit.
  • Langerhans: Untuk respon imun melawan virus dan infeksi.
  • Merkel: Respons sensorik atau reseptor sensorik.

Epidermis ini memiliki sifat yang disebut avaskular, artinya tidak mengandung pembuluh darah. Ia menerima nutrisi dan oksigen dari bagian kulit di bawahnya melalui proses difusi.

2. Dermis

Dermis lebih tebal dari epidermis dan terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, saraf, folikel rambut, kelenjar keringat, dan struktur lainnya.

Dermis mengandung serat kolagen dan elastin, yang memberikan elastisitas pada kulit dan membantu mempertahankan bentuknya. Serat ini memberikan kelenturan dan memungkinkan kulit meregang dan kembali ke posisi semula. Dermis dibagi menjadi dua lapisan utama, yakni dermis papiler dan dermis reticular. 

Dermis papiler adalah lapisan paling atas dari dermis dan bersentuhan langsung dengan epidermis dan terdiri jaringan ikat longgar dengan papila yang meluas ke epidermis, membentuk tonjolan dan alur di permukaan kulit. 

Dermis reticular adalah lapisan dermis yang lebih dalam dan lebih tebal. Ini terdiri dari jaringan ikat padat tidak beraturan. Mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, saraf, kelenjar keringat, kelenjar sebaceous, dan folikel rambut. Fungsi dermis pada anatomi kulit manusia, antara lain:

  • Membantu mengatur suhu tubuh.
  • Menghilangkan kotoran.
  • Menjadikan kulit tampak halus dan lembut.
  • Membantu menahan air.

3. Hipodermis

Hipodermis adalah lapisan terdalam dari kulit yang terletak di bawah dermis yang terdiri dari jaringan lemak subkutan yang disebut jaringan adiposa serta serat kolagen dan elastin yang terhubung ke lapisan di atasnya. Fungsi lapisan hipodermis adalah:

  • Pelindung terhadap dampak internal.
  • Memberikan bentuk pada tubuh.
  • Mempertahankan suhu tubuh.
  • Penyimpanan energi.

Hipodermis juga berperan dalam memberikan dukungan struktural dan melindungi organ-organ dalam tubuh. Jaringan lemak subkutan dalam hipodermis berfungsi sebagai bantalan yang melindungi organ-organ dan tulang dari cedera fisik. Selain itu, hipodermis juga mengandung pembuluh darah, saraf, dan folikel rambut.

4. Folikel Rambut dan Batang Rambut

Folikel rambut adalah kantong kecil kulit tempat rambut tumbuh.  Biasanya terletak di lapisan epidermis dan dermis. Folikel rambut berfungsi untuk memproduksi sel-sel rambut yang tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Sedangkan rambut membantu mengatur suhu tubuh dan melindungi kulit dari kerusakan.

5. Kelenjar Minyak 

Kelenjar minyak adalah struktur anatomi kulit yang berupa kelenjar kecil seperti kantung di kulit. Fungsinya adalah melepaskan sebum (minyak) ke dalam folikel rambut untuk melapisi, melindungi, dan menjaga kelembapannya. Kelenjar sebaceous letaknya pada lapisan dermis kulit.

6. Kelenjar Keringat

Kelenjar keringat adalah struktur kulit yang terletak di epidermis. Seperti namanya, fungsi kelenjar keringat adalah mengeluarkan keringat yang dikeluarkan dari lapisan subkutan kecil (stratum korneum) di permukaan kulit.

7. Pembuluh Darah dan Ujung Saraf

Kulit juga mengandung pembuluh darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen ke sel pembentuk kulit, serta membawa produk limbah dan karbon dioksida, lalu mengeluarkannya dari tubuh. Pada saat yang sama, ujung saraf mengirimkan sensasi berupa sentuhan, nyeri, gatal, kesemutan, mati rasa, atau terbakar.

Gangguan yang Terjadi pada Kulit

Karena kulit merupakan organ vital yang penting bagi manusia, kita harus merawatnya. Karena jika tidak, maka akan terjadi beberapa gangguan pada kulit seperti berikut ini.

1. Dermatitis atau Eksim

Dermatitis
Healthline

Salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh lingkungan luar biasa dikenal dengan nama dermatitis atopik atau eksim. Ya, penyakit ini biasanya disebabkan karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang menimbulkan alergi, seperti udang, ikan laut, telur, ayam, alkohol, serta monosodium glutamate atau MSG.

Jika kamu menderita eksim, gejala yang biasa terjadi adalah kulit kemerahan, bersisik, pecah-pecah, dan lepuh kecil berisi nanah. Area yang sering terkena penyakit ini, antara lain tangan, kaki, selangkangan, dan telinga. Perlu diketahui juga, bahwa hal-hal seperti serbuk sari, debu, dan perubahan iklim juga dapat memicu eksim.

2. Herpes

Herpes
Halodoc

Herpes merupakan penyakit kulit yang umum di masyarakat. Gejala herpes terlihat seperti munculnya ruam kecil yang tidak beraturan. Jika tidak diobati, ruam ini melepuh hingga menjadi gatal dan nyeri. Area yang rawan terkena adalah bagian tubuh yang lembab.

3. Selulitis

Selulitis
Siloam Hospital

Jika ada bagian kulit kamu yang berwarna merah, bengkak, hangat, dan lunak saat disentuh, hal itu mungkin adalah selulitis. Selulitis disebabkan oleh infeksi bakteri di dalam kulit. Penyakit ini berkembang sangat cepat dan dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh manusia dalam waktu singkat.

Jangan biarkan penyakit kulit ini berlarut-larut. Jika kamu pernah terkena selulitis, sebaiknya segera mencari pertolongan medis, karena penyakit tersebut tergolong berbahaya dan dapat mengancam keutuhan jiwa.

4. Kurap

Kurap
Grid Health

Kurap adalah salah satu penyakit yang menyerang anatomi kulit dan paling umum di masyarakat. Penyakit kulit ini biasanya disebabkan oleh gaya hidup seseorang yang tidak tepat atau kegagalan menjaga kebersihan diri dengan baik. Dengan demikian, kulit seseorang terinfeksi jamur dan kurap berkembang.

Munculnya kurap dapat dibedakan dengan adanya lingkaran bersisik yang gatal, bercak putih dan basah. Selain itu, kurap sering muncul di bagian belakang leher, tengkuk, dan kulit kepala.

5. Kudis

Kudis
Klik Dokter

Seperti halnya kurap, kudis merupakan penyakit kulit yang umum diderita banyak orang. Karena kudis sendiri disebabkan oleh kualitas hidup seseorang yang buruk, maka kulit orang tersebut terserang parasit bernama Sarcoptes scabiei var hominis.

Serangan parasit ini sering muncul tidak hanya pada punggung bagian bawah, tetapi juga di sela-sela jari kaki, tangan, dan ketiak. Daerah yang terkena penyakit kudis biasanya ditandai dengan rasa gatal, terutama pada malam hari.

6. Jerawat

Jerawat
Garnier

Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kulit mati dan keringat yang menyumbat pori-pori serta memicu respons peradangan.

Jerawat lebih sering terjadi pada remaja, karena efek hormon androgenik yang meningkat selama masa pubertas. Jerawat dapat dibedakan dengan adanya whiteheads, blackheads, bintik merah, atau pustula (lubang berisi nanah).

7. Rosacea

Rosacea
Curology

Rosacea adalah penyakit kulit tidak menular yang menyebabkan kemerahan pada wajah dengan pembuluh darah yang terlihat. Penyakit ini biasanya lebih banyak menyerang wanita daripada pria, terutama wanita kulit putih paruh baya.

Ini ditandai dengan bintik-bintik merah di bagian tengah wajah, pembuluh darah kecil di pipi dan hidung, serta kulit panas yang terasa nyeri saat disentuh. Orang dengan rosacea mengalami tanda dan gejala yang sangat khas. Kadang-kadang, benjolan merah berisi nanah dapat muncul di wajah.

Sudah Paham Tentang Anatomi Kulit?

Kesimpulannya, anatomi kulit adalah sebuah sistem kompleks yang berfungsi sebagai organ tubuh. Fungsi utama kulit termasuk melindungi jaringan di bawahnya, mengatur suhu tubuh, memberikan informasi sensorik, dan membentuk penampilan kita secara keseluruhan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page