Anatomi Paru-paru: Fungsi, Cara Kerja, dan Gangguannya

Paru-paru merupakan organ yang tugasnya mengolah udara di dalam tubuh. Organ tersebut juga berperan untuk memisahkan antara oksigen dan karbondioksida. Sama halnya dengan ginjal, paru-paru juga memiliki dua bagian yaitu paru-paru kanan dan kiri. Organ tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Lalu seperti apa fungsi dan anatomi paru-paru? Berikut pembahasannya.

Anatomi Paru-paru beserta Fungsinya

Sebenarnya untuk paru-paru kanan serta kiri mempunyai ciri yang tidak sama. Untuk paru-paru sebelah kiri orang dewasa mempunyai berat antara 325 sampai 500 gram. Kemudian untuk paru-paru kanan mempunyai berat antara 375 sampai 600 gram.

Setiap paru tersebut juga memiliki beberapa bagian yang dinamakan lobus:

  • Paru-paru sebelah kiri mempunyai dua lobus dan jantung terdapat dalam alur atau takik jantung serta berada di lobus bawah.
  • Paru-paru sebelah kanan mempunyai tiga lobus. Ini membuat paru-paru kanan mempunyai ukuran serta berat lebih besar daripada paru-paru kiri.

Kemudian area pemisah paru-paru bernama mediastinum. Area tersebut berisi jantung, esofagus, trakea, serta kelenjar getah bening. Terdapat bagian yang menutupi paru-paru yang disebut pleura serta diafragma otot yang memisahkannya dari rongga perut.

Sementara itu, berikut penjelasan anatomi paru-paru secara lengkap:

1. Pleura

Anatomi yang pertama yaitu pleura, sebuah selaput atau membran tipis dan berlapis ganda. Membran inilah yang melapisi paru-paru dan mengeluarkan cairan yang disebut serous. 

Fungsi cairan atau pleural fluid tersebut yaitu melumasi bagian dalam dari rongga paru. Dengan begitu, paru-paru akan terhindar dari iritasi ketika paru-paru mengembang serta berkontraksi ketika bernapas. Pleura mempunyai dua lapisan, yaitu:

  • Visceral atau pleura dalam.
  • Parietal atau pleura luar, lapisan yang berfungsi melapisi dingin dada.

Pada kedua lapisan tersebut terdapat area yang bernama rongga pleura. Saat pleura bermasalah, seseorang berpotensi mengalami penyakit berikut:

  • Efusi pleura,
  • Pleuritis,
  • Pneumotoraks,
  • Tumor pleura,
  • Hemotoraks.

2. Bronkus atau Bronchi

Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan di sebelah trakea. Bronkus adalah saluran udara yang berfungsi untuk memastikan agar udara masuk secara baik mulai dari trakea sampai alveolus.

Selain berfungsi sebagai tempat masuk-keluar udara, anatomi paru-paru ini juga berperan untuk mencegah infeksi. Hal tersebut karena bronkus memiliki lapisan beragam jenis sel termasuk sel berambut (bersilia) serta berlendir. Sel-sel tersebut yang nantinya akan menjebak bakteri yang membawa penyakit agar tidak sampai masuk ke paru-paru. 

Saat bronkus mengalami masalah, seseorang berpotensi mengalami beberapa penyakit sebagai berikut:

  • Bronkiolitis,
  • Bronkiektasis,
  • Bronkospasme,
  • Displasia bronkopulmonalis.

3. Bronchioles atau Bronkiolus

Anatomi paru-paru selanjutnya adalah bronkiolus. Pada bronkus utama yang bercabang atau membelah memiliki bronkus lebih kecil. Bronkus tersebut mempunyai kelenjar kecil serta tulang rawan pada dindingnya. Bronkus yang ukurannya lebih kecil tersebut akhirnya akan membelah dan berubah menjadi tabung lebih kecil yang dinamakan bronkiolus. 

Adapun bronkiolus ini merupakan cabang paling kecil dari bronkus serta tidak mempunyai kelenjar maupun tulang rawan. Bronkiolus berperan untuk menyalurkan udara mulai dari bronkus sampai ke alveoli. Bukan itu saja, bronkiolus juga berperan mengontrol jumlah udara yang keluar dan masuk ketika proses respirasi berlangsung.

Ketika seseorang mengalami masalah pada bronkiolus, akan mengalami beberapa potensi penyakit asma dan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis

4. Alveoli

Selanjutnya ada anatomi paru-paru yang termasuk kelompok paling kecil dan disebut kantung alveolus. Tempatnya ada di ujung bronkiolus dan masing-masing alveoli merupakan rongga yang berbentuk cekung serta dikelilingi oleh banyak kapiler kecil.

Paru-paru akan menghasilkan campuran antara lemak dengan protein yang bernama surfaktan paru-paru. Campuran tersebut yang akan melapisi permukaan alveoli kemudian membuatnya menjadi lebih mudah mengempis serta mengembang setiap kali bernapas.

Alveolus (alveoli) berguna sebagai tempat pertukaran oksigen serta karbondioksida. Alveoli akan mengabsorpsi oksigen lalu membawanya ke bronkiolus serta mengalirkannya ke darah.

Kemudian karbondioksida yang termasuk produk limbah dari sel tubuh akan mengalir dari darah menuju alveoli agar dihembuskan keluar. Proses pertukaran gas tersebut berlangsung lewat dinding alveoli serta kapiler yang tipis.

Beberapa penyakit yang berpotensi dialami saat kondisi alveolus bermasalah, yaitu:

  • Pneumonia;
  • Edema paru, baik yang sifatnya kardiogenik maupun non kardiogenik;
  • Karsinoma bronchoalveolar;
  • Pendarahan paru yang terjadi karena vaskulitis, contohnya Churg-Strauss;
  • Mikrolitiasis alveolar;
  • Proteinosis alveolar; serta 
  • Amiloidosis.

Cara Kerja Paru-paru

Paru-paru serta sistem pernapasan memungkinkan oksigen masuk ke tubuh lalu membiarkan tubuh untuk membuang karbondioksida ketika proses menghembuskan napas. 

Di dalam pernapasan, diafragma akan bergerak ke atas serta otot dinding dada mengendur. Kondisi tersebut mengakibatkan rongga dada mengecil lalu mendorong udara keluar lewat mulut maupun hidung. Kemudian, paru-paru serta sistem pernapasan melakukan langkah-langkah seperti berikut:

  • Ketika menghirup napas, udara akan memenuhi hampir sebagian besar dari alveoli yang jumlahnya jutaan.
  • Oksigen akan bergerak dari alveoli menuju darah lewat pembuluh darah kecil (kapiler) yang tugasnya melapisi dinding alveoli.
  • Oksigen diambil HB (hemoglobin) di dalam eritrosit atau sel darah merah.
  • Darah yang kaya akan oksigen mengalir kembali menuju jantung. Kemudian jantung akan memompa lewat arteri menuju jaringan dan disebarkan ke seluruh tubuh.
  • Pada kapiler kecil di dalam jaringan tubuh, oksigen dari HB akan bergerak menuju sel.
  • Karbondioksida akan bergerak ke luar yang awalnya dari sel menuju kapiler.
  • Darah yang kaya akan karbondioksida dialirkan menuju jantung melalui vena.
  • Kemudian dari jantung, darah tersebut dipompa menuju paru-paru. Karbondioksida yang masuk ke alveoli tersebut akan dihembuskan ke luar.

Gangguan yang Menyerang Paru-paru

Sebelumnya sudah dijelaskan beberapa gangguan yang terjadi ketika salah satu dari anatomi paru-paru mengalami masalah. Namun secara umum, seseorang yang mengalami masalah pada paru-paru mengakibatkan beberapa gejala seperti:

  • Sesak panas,
  • Mengi,
  • Batuk tak kunjung sembuh.

Selain itu, orang tersebut juga bisa menderita masalah paru-paru baik yang sifatnya akut (sementara) maupun kronis (atau jangka panjang). Berikut beberapa penyakit yang bisa menyerang paru-paru serta sistem pernapasan terkait:

  • Pneumonia: gangguan pada sistem pernapasan yang mengakibatkan peradangan di sebagian kecil paru-paru yaitu jaringan alveolar dan bronkiolus.
  • TB atau Tuberkulosis: penyakit yang disebabkan infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Penyakit tersebut juga biasanya menular dari saluran pernapasan penderitanya, misalnya ketika bersin dan batuk.
  • Bronkitis: penyakit pernapasan yang disebabkan infeksi di saluran pernapasan bagian atas. Dalam beberapa kasus juga bisa terjadi karena adanya infeksi virus.
  • Asma: penyakit yang terjadi karena peradangan di saluran pernapasan. Untuk peradangan tersebut dapat mengakibatkan penyempitan dan pembengkakan saluran napas. Udara yang harusnya mengalir menuju paru-paru jadi akan terhambat.

Tips Membuat Paru-paru Tetap Sehat

Meskipun tubuh mempunyai sistem bawaan yang akan membantu paru-paru tetap sehat, Anda tetap harus melakukan beberapa hal berikut sehingga risiko masalah pada paru-paru dapat dihindari.

  • Berhenti merokok. Salah satu penyebab utama masalah paru-paru yaitu rokok. Selain dianjurkan untuk berhenti merokok, jangan sampai Anda terkena paparan asap rokok.
  • Mencuci tangan. Risiko bakteri dan virus bisa Anda hindari dengan rutin mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah makan, serta ketika selesai buang air.
  • Menghindari polusi udara. Sebisa mungkin Anda harus menghindari polusi udara yang berpotensi mengakibatkan sesak napas, iritasi, sampai menghancurkan jaringan pada paru-paru Anda.
  • Rutin berolahraga. Hal lain yang tidak kalah penting yaitu membiasakan diri untuk berolahraga minimal setengah jam setiap hari.

Sudah Paham tentang Anatomi Paru-paru beserta Fungsinya?

Sekian pembahasan tentang anatomi paru-paru lengkap dengan fungsi dan beberapa gangguan yang menyerang organ tersebut. Sudah seharusnya Anda menjaga kesehatan paru-paru agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang tidak diinginkan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page