Animal Communicator: Cara Kerja hingga Tanda Ancom Palsu

Dalam era modern seperti saat ini, koneksi antara manusia dan hewan menjadi hal yang semakin penting, khususnya bagi pet lovers. Para komunikator hewan, atau animal communicator berperan penting dalam membantu kita memahami perasaan dan kebutuhan hewan-hewan yang kita cintai.

Untuk alasan itulah, kami akan menjelaskan konsep komunikasi dengan hewan, bagaimana para komunikator hewan bekerja, serta apa saja tanda-tanda bahwa komunikator hewan tersebut palsu, agar bisa semakin hati-hati saat memilihnya. Berikut penjelasannya!

Definisi Animal Communicator

Seorang animal communicator atau komunikator hewan adalah seseorang yang memiliki kemampuan berbicara dengan hewan. Mereka dapat berinteraksi langsung dengan hewan atau menggunakan foto sebagai media komunikasi.

Umumnya, komunikator hewan akan meminta informasi penting untuk membantu mereka berkomunikasi dengan hewan peliharaan. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka juga dapat membantu menemukan hewan yang hilang atau berhubungan dengan hewan peliharaan yang telah meninggal.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa komunikator hewan terkenal, seperti Anggie, Jasmine Jawie, dan Yuniarti Sumarjo. Mereka sering membagikan hasil komunikasi mereka di platform sosial media seperti Instagram.

Fungsi Animal Communicator

Seseorang sedang berkomunikasi dengan anjing
Seseorang sedang berkomunikasi dengan anjing | Sumber gambar: Freepik.com 

Peran utama seorang animal communicator adalah memahami perasaan sebenarnya yang dirasakan oleh hewan. Terlepas seberapa dekatnya hubungan antara hewan dan pemiliknya, tanpa kemampuan ini, pemilik tidak akan sepenuhnya memahami apa yang sedang dirasakan oleh hewan peliharaan mereka. 

Seperti manusia, hewan juga memiliki perasaan. Terkadang, mereka bisa merasa tidak mood untuk bermain, dan pemiliknya mungkin tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. Hal ini bisa menjadi tantangan dalam mengatasi perasaan hewan yang sedang merasa kecewa. 

Komunikator hewan hadir untuk membantu masalah ini. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami perasaan hewan, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Mereka dapat mengidentifikasi rasa sakit yang mungkin dirasakan oleh hewan dan membantu mengatasi masalah tersebut dengan tepat. 

Cara Animal Communicator Bekerja

Berikut adalah beberapa metode yang digunakan oleh komunikator hewan untuk memahami hewan dan merasakan apa yang mereka alami: 

1. Membuka Ruang Pikiran

Cara kerja seorang animal communicator sebenarnya beragam. Misalnya, beberapa dari mereka perlu mengosongkan pikiran mereka terlebih dahulu, agar bisa sepenuhnya fokus mendengarkan hewan dengan perasaan, bukan hanya menggunakan pendengarannya. 

Oleh karena itu, jangan heran, jika beberapa komunikator hewan memerlukan waktu singkat pada awalnya untuk menciptakan ruang pikiran yang tepat. Hal ini mereka lakukan, agar dapat sepenuhnya memahami hewan peliharaan.

2. Menginterpretasi Melalui Visual

Komunikator hewan yang menginterpretasi melalui visual memiliki kemampuan istimewa untuk “melihat” dan memahami pesan yang hewan peliharaan sampaikan melalui gambaran atau visual dalam pikiran mereka (abstrak di dalam pikiran). 

Mereka seringkali menciptakan suatu jenis koneksi emosional dengan hewan yang mereka ajak komunikasi. Sehingga, melalui hal tersebut, mereka bisa merasakan atau mengetahui apa yang hewan itu alami. 

Contohnya, jika hewan peliharaan menunjukkan gambaran situasi yang menakutkan di masa lalu, komunikator akan bekerja sama dengan pemilik untuk mengatasi masalah ini.

Komunikasi semacam itu merupakan proses yang memerlukan empati dan ketelitian. Kedua hal itu dapat membawa perubahan positif dalam hubungan antara pemilik dan hewan peliharaan mereka serta perilaku dan kesejahteraan hewan tersebut.

3. Menafsirkan Melalui Emosi dan Sentuhan Fisik

Berkomunikasi dengan hewan lewat sentuhan fisik
Berkomunikasi dengan hewan lewat sentuhan fisik | Sumber gambar: Freepik.com

Beberapa hewan peliharaan juga mengungkapkan perasaan mereka kepada seorang animal communicator melalui emosi dan sentuhan fisik. Sebagai contoh, ada anjing yang merasa kesepian karena pemiliknya selalu pergi bekerja dari pagi hingga malam. Mereka akan mengirimkan gelombang emosi kesedihan ini pada komunikator.

Sementara itu, hewan peliharaan dapat berkomunikasi melalui sentuhan fisik. Misalnya, ketika hewan terlihat lesu dan enggan berjalan-jalan, tiba-tiba sang komunikator hewan merasakan rasa sakit di lututnya. Ternyata, hewan tersebut berpesan bahwa kakinya sedang sakit dan butuh perawatan segera.

4. Memanfaatkan Mainan Kesayangan Hewan

Secara umum, hewan peliharaan sering berperilaku seperti anak-anak. Oleh karena itu, mereka akan lebih terbuka untuk berinteraksi jika diajak bermain. Inilah alasan mengapa beberapa komunikator hewan memulainya dengan bermain menggunakan mainan kesayangan mereka.

Contohnya, Anda dapat memberikan mainan anjing gigit berbentuk 4 bola. Ketika Anda ingin berkomunikasi dengan seorang komunikator hewan, mainan bisa sebagai alat untuk memperkenalkan hewan peliharaan Anda. Hal ini dapat membantu hewan peliharaan menjadi lebih kooperatif dan terbuka dalam sesi komunikasi.

5. Animal Communicator Berkomunikasi dengan Kontak Mata

Karakter hewan bervariasi, sama seperti manusia, ada yang merasa dekat dengan sentuhan untuk merasakan ketulusan komunikator hewan, sementara yang lain mengharapkan tatapan langsung pada mata mereka.

Karenanya, animal communicator akan beradaptasi dengan karakteristik setiap hewan yang mereka komunikasikan. Jika hewan memerlukan kontak mata, mereka akan memfokuskan pandangan pada mata hewan selama sesi komunikasi. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan sepenuhnya dengan hewan peliharaan.

Cara Menilai Keakuratan Animal Communicator 

Animal Communicator sedang berbicara dengan anjing
Animal Communicator sedang berbicara dengan anjing | Sumber gambar: Freepik.com 

Seorang komunikator hewan harus memiliki keyakinan kuat terhadap informasi yang mereka terima untuk dikonfirmasi oleh sang pemilik hewan. Contohnya, sebagian besar komunikator hewan melakukan sesi komunikasi dengan menggunakan foto dan nama hewan peliharaan sebagai referensi. 

Jadi, ketika pemilik hewan mengkonfirmasi informasi yang mungkin tidak diketahui oleh komunikator hewan, hal ini dapat membantu memperkuat kepercayaan dalam hasil sesi tersebut.

Hasilnya, pemilik hewan dapat memperoleh pemahaman lebih dalam tentang hewan peliharaan, termasuk masalah kesehatan, kebiasaan makan, strategi yang mereka gunakan, dan apakah mereka merasa bahagia atau tidak.

Pemilik hewan juga dapat mengajukan pertanyaan tentang perilaku hewan mereka dan mengapa mereka melakukan hal tertentu. Jika pemilik hewan menghadapi masalah atau perubahan dalam kehidupan hewan peliharaan mereka, maka komunikator hewan dapat membantu menjelaskannya secara akurat. 

Tanda Animal Communicator Palsu

Bidang pekerjaan sebagai komunikator hewan diakui secara sah. Namun, tetap perlu menjaga kewaspadaan terhadap beberapa individu yang tidak bertanggung jawab. Berikut tanda yang bisa Anda perhatikan untuk menilainya: 

1. Mengungkapkan Hal yang Sudah Umum

Terlihat aneh, jika seorang komunikator hewan mengemukakan informasi yang sudah umum dan banyak diketahui oleh banyak orang. Contohnya, seperti kucing yang merengek dan menggaruk saat marah.

2. Kurangnya Kepastian dalam Pernyataan

Anda perlu merasa waspada terhadap komunikator, jika mereka memberikan pernyataan yang tidak jelas atau bahkan kontradiktif tentang perilaku hewan Anda. Lebih buruknya, mereka tidak memberikan Anda keyakinan yang kuat akan hal itu.

Contohnya, seorang animal communicator mungkin mengatakan bahwa anjing Anda bersikap cukup ramah, tetapi tetap menyarankan agar tidak sepenuhnya percaya pada perilaku anjing Anda.

3. Animal Communicator Palsu Seringkali Bertanya

Komunikator hewan palsu mungkin akan sering mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi, dan bisa saja mereka melakukannya dengan tujuan untuk mengelabui pelanggan.

4. Kurangnya Bukti atau Referensi

Animal communicator yang tidak dapat memberikan bukti konkret tentang pengalaman atau hasil komunikasinya dengan hewan, bisa disebut palsu. Hal itu karena, komunikator yang kompeten biasanya memiliki portofolio atau referensi dari klien-klien sebelumnya.

5. Tidak Menghormati Batas Etika

Komunikator hewan yang tidak menghormati batas etika bisa juga merupakan tanda bahwa mereka palsu. Contohnya, seperti mengungkapkan informasi pribadi tentang klien atau hewan peliharaan kepada orang lain tanpa izin.

Sudah Lebih Tahu Cara Kerja Animal Communicator?

Meskipun belum ada bukti ilmiah yang mengkonfirmasi kemampuan animal communicator, banyak pemilik hewan yang telah merasakan manfaat dari layanan komunikator hewan. 

Dalam konteks hubungan antara manusia dan hewan peliharaan, komunikator hewan memberikan wawasan berharga dan solusi untuk masalah yang mungkin kita hadapi bersama. Dengan begitu, kita dapat menjalin ikatan yang lebih kuat dengan teman-teman berbulu kita dan memberikan mereka kualitas hidup yang lebih baik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page