Apa itu ekonomi syariah? Jika ditelisik menurut para ahli, prinsip ekonomi syariah adalah prinsip dasar yang membentuk struktur dan kerangka ekonomi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.
Salah satu prinsip ekonomi Islam adalah perdagangan berdasarkan kerjasama dan keadilan. Apa maksudnya? Untuk lebih memahaminya, ada baiknya juga memperhatikan artikel ini sampai selesai. Mari kita simak selengkapnya!
Daftar ISI
- Apa Itu Ekonomi Syariah?
- Pengertian Ekonomi Syariah Menurut Para Ahli
- Karakteristik
- 1. Berdasarkan Sistem Bagi Hasil
- 2. Menggabungkan Nilai-Nilai Spiritual dan Material
- 3. Memberikan Kebebasan Sesuai dengan Ajaran Islam
- 4. Pengakuan Atas Multi-Jenis
- 5. Pembatasan Agama, Hukum, atau Moral
- 6. Menjaga Keseimbangan Spiritual dan Materi
- 7. Berikan Ruang untuk Negara dan Pemerintah
- 8. Larangan Riba
- Contoh Ekonomi Syariah
- Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia
- Sudah Tahu Apa Itu Ekonomi Syariah?
Apa Itu Ekonomi Syariah?
Ekonomi syariah juga dikenal sebagai ekonomi Islam, mengacu pada sistem ekonomi yang sesuai dengan prinsip dan pedoman hukum Islam, yang dikenal sebagai Syariah. Ekonomi syariah berusaha mengintegrasikan kegiatan ekonomi dengan nilai-nilai moral, etika, dan agama yang bersumber dari ajaran Islam.
Dalam sistem ekonomi syariah, kegiatan ekonomi berpedoman pada prinsip keadilan dan kesejahteraan sosial. Hal ini menekankan pada larangan bunga (riba), eksploitasi, ketidakpastian (gharar), dan praktik bisnis yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Pengertian Ekonomi Syariah Menurut Para Ahli
Setelah mengetahui apa itu ekonomi syariah secara umum, berikut adalah definisi ekonomi syariah menurut beberapa ahli:
1. Dr. Monzer Kahf
Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang menganut prinsip keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan sosial yang berasal dari kerangka hukum Islam. Ini menekankan larangan transaksi berbasis bunga, pengaturan pembagian keuntungan dan risiko, serta bertujuan untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang inklusif dan bermoral.
2. Dr. M. Umer Chapra
Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang mengintegrasikan prinsip, nilai, dan etika Islam ke dalam kegiatan ekonomi. Sistem ini berusaha untuk memastikan distribusi kekayaan yang adil, meminimalkan eksploitasi, dan mendorong keadilan ekonomi, termasuk larangan adanya riba, gharar, dan aktivitas tidak bermoral lainnya.
3. Dr.Muhammad Nejatullah Siddiqi
Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi berdasarkan ajaran Islam yang menekankan keadilan sosio-ekonomi, pemerataan sumber daya, dan etika. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip seperti pembagian risiko, kerja sama, dan kesejahteraan sosial yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara materi dan spiritual.
4. Veithzal Rivai dan Andi Buchari
Ekonomi syariah adalah ilmu yang komprehensif dan saling tergantung, yang mencakup tidak hanya ilmu rasional, tetapi juga ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Dengan pengetahuan ini, manusia dapat mengatasi keterbatasan sumber dayanya serta mencapai kebahagiaan.
5. S. M. Hasanuzzaman
Ekonomi syariah adalah pengetahuan dan penerapan ajaran dan aturan Islam untuk mencegah penipuan dan pengeluaran sumber daya yang berlebihan. Demi memuaskan keinginan serta untuk memungkinkan pelakunya memenuhi kewajiban kepada Tuhan dan masyarakat.
Karakteristik
Setelah mengetahui lebih jauh tentang apa itu ekonomi syariah, selanjutnya mari simak apa saja karakteristiknya yang tentunya memiliki karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan ekonomi konvensional pada umumnya, seperti berikut ini:
1. Berdasarkan Sistem Bagi Hasil
Keadilan adalah salah satu prinsip utama ekonomi syariah dalam kaitannya dengan properti. Implikasi dari hal ini adalah keuntungan dari kegiatan ekonomi ini dibagi secara adil antara bank dan nasabahnya.
2. Menggabungkan Nilai-Nilai Spiritual dan Material
Tentu saja, dalam menjalankan karakteristik ekonomi syariah, memperoleh keuntungan yang sesuai dengan ajaran Islam adalah hal yang utama. Selain itu, setiap kekayaan dan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi yang sah harus memiliki bagian yang akan digunakan untuk zakat, sedekah, dan infaq sesuai ajaran Islam.
3. Memberikan Kebebasan Sesuai dengan Ajaran Islam
Pelaku ekonomi yang mengamalkan ekonomi syariah tentu bisa menikmati kebebasan bertindak, namun harus memperhatikan hak dan kewajibannya saat melakukan kegiatan ekonomi. Tentunya, kegiatan ini harus bersifat positif dan bertanggung jawab sesuai dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan.
4. Pengakuan Atas Multi-Jenis
Dalam hal ini, kepemilikan ekonomi yang melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan karakteristik ekonomi syariah harus menyadari sepenuhnya bahwa harta hanya titipan Allah SWT. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan ajaran Islam dalam praktik perekonomian.
5. Pembatasan Agama, Hukum, atau Moral
Pelaku ekonomi harus berpijak pada akidah, syariat Islam, dan etika, agar kegiatan ekonomi selalu seimbang. Sehingga, pelaku ekonomi syariah tidak melebihi batas yang sudah diterapkan oleh Allah SWT dalam Al Quran dan Hadits.
6. Menjaga Keseimbangan Spiritual dan Materi
Saat melakukan aktivitas perekonomian sesuai dengan karakteristik prinsip syariah, tidak hanya ditujukan untuk mencari keuntungan secara materi. Namun, ada juga manfaat spiritual yang didapat dari kegiatan ekonomi tersebut.
7. Berikan Ruang untuk Negara dan Pemerintah
Selain menerapkan ajaran syariah, pelaku ekonomi harus memberikan ruang bagi pemerintah atau negara untuk melakukan mediasi atau jalan tengah sebagai perantara ketika muncul permasalahan. Khususnya ketika menjalankan kegiatan perekonomian yang disesuaikan dengan karakteristik ekonomi syariah.
8. Larangan Riba
Riba adalah pembayaran tambahan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang memiliki hutang. Biasanya, mengacu pada saat janji pembayaran dari peminjam tertunda dari waktu yang telah ditentukan. Dalam ekonomi syariah, tidak boleh ada sistem ini, karena merugikan serta memberatkan pihak peminjam.
Contoh Ekonomi Syariah
Tak hanya mengetahui apa itu ekonomi syariah, agar lebih memahaminya, kamu juga perlu tahu contoh-contohnya. Karena penerapan ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari dapat bervariasi, tergantung pada konteks budaya, sosial, dan hukum suatu negara atau komunitas mayoritas Muslim tertentu, seperti berikut ini:
1. Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah Non-Bank
Lembaga keuangan syariah menawarkan layanan perbankan dan keuangan yang mematuhi prinsip-prinsip Islam. Contohnya, menghindari transaksi berbasis bunga (riba) dan terlibat dalam pengaturan bagi hasil, seperti Mudharabah dan Musyarakah.
2. Zakat
Zakat adalah bentuk amal wajib dalam Islam. Umat Islam yang sudah memenuhi batas jumlah kekayaan tertentu, diharuskan memberikan sebagian hartanya untuk membantu fakir dan miskin kepada Badan Amil Zakat atau organisasi zakat lainnya yang resmi.
3. Bisnis yang Tidak Melanggar Hukum Islam
Ekonomi syariah juga mengatur etika dalam kegiatan bisnis. Contohnya, melakukan usaha dengan barang dan jasa yang dilarang di dalam Al Quran dan Hadits, seperti alkohol, perjudian, dan daging babi.
4. Asuransi Syariah (Takaful)
Takaful adalah bentuk asuransi yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Dengan melibatkan pengumpulan kontribusi dari peserta untuk memberikan bantuan timbal balik dan perlindungan terhadap risiko tertentu. Perusahaan takaful menawarkan produk asuransi yang sesuai dengan ketentuan syariah.
5. Program Kesejahteraan Sosial
Ekonomi syariah menekankan keadilan dan kesejahteraan sosial. Pemerintah dan masyarakat dapat menerapkan program untuk mengatasi kemiskinan, menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat.
6. Investasi Sesuai Hukum Syariah
Dalam ekonomi syariah, investasi diarahkan pada industri yang bertanggung jawab secara sosial dan selaras dengan ketentuan Syariah. Seperti investasi pada pembangunan tempat ibadah, sekolah, dll.
Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia
Menurut Kementerian Keuangan, potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Hal ini terlihat dari tren kenaikan Indeks Keuangan Inklusif yang didukung oleh aset keuangan syariah secara keseluruhan. Apalagi kemungkinan ini didukung dengan munculnya KUR Syariah dan munculnya debitur syariah.
Sebagai jembatan antara pembangunan ekonomi dan keuangan syariah, banyak lembaga keuangan bekerja pada pertumbuhan keuangan sosial. Melalui zakat dan wakaf, tokenisasi sukuk, digitalisasi dan pengembangan teknologi keuangan Islam, regulasi keuangan Islam, dan investasi.
Bahkan, menurut Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Indonesia saat ini menempati urutan keempat setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab dalam pembangunan ekonomi dan keuangan syariah.
Untuk mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, Kementerian Keuangan Republik Indonesia bekerja untuk mengkoordinasikan pembuat kebijakan, mendukung regulasi, dan mengembangkan industri halal.
Semua elemen pendukung ekonomi syariah akan terus tumbuh, termasuk insentif pemerintah untuk mendorong potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Menarik, bukan?
Sudah Tahu Apa Itu Ekonomi Syariah?
Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu ekonomi syariah, pengertian menurut para ahli, karakteristik, serta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!