Hutan bakau merupakan hutan yang di dalamnya terdapat tumbuhan-tumbuhan bakau yang dapat tumbuh subur di pesisir pantai atau kawasan muara sungai berair payau. Keberadaan hutan bakau dapat menjaga wilayah tersebut dari ancaman abrasi. Namun, apa yang terjadi jika hutan bakau rusak?
Daftar ISI
Hutan Bakau/Mangrove
Tumbuhan bakau sangat cocok ditanam di daerah pesisir pantai. Masyarakat biasa mengenal hutan bakau ini dengan sebutan hutan mangrove.
Bahkan tidak sedikit pula yang menjadikan hutan bakau sebagai tempat wisata. Oleh karena itu, hutan bakau harus dilestarikan dengan baik dan benar.
Kerusakan hutan bakau akan menimbulkan bermacam-macam dampak negatif bagi manusia dan lingkungannya. Namun, sekarang ini sering kita jumpai hutan bakau rusak juga karena ulah manusia itu sendiri.
Manusia yang hanya berorientasi pada keuntungan tanpa memikirkan kelestarian lingkungan tak segan melakukan penggundulan hutan mangrove dan mengalihfungsikannya menjadi beragam tujuan. Padahal, penggundulan hutan bakau terus dilakukan akan membuat hutan bakau menjadi semakin rusak.
Dampak kerusakannya mungkin tidak akan bisa langsung dirasakan oleh manusia. Namun, perlahan dan pasti, tak hanya hewan saja yang kehilangan tempat tinggalnya, melainkan juga manusia.
Penyebab Rusaknya Hutan Bakau
Jika ekosistem bakau rusak, akan ada banyak sekali dampak negatif, entah berdampak pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Adapun yang menjadi penyebab rusaknya hutan bakau adalah:
- Penebangan hutan bakau secara berlebihan untuk dijadikan kayu bakar dan arang.
- Alih fungsi lahan menjadi area pemukiman, pertambakan, industri, perkebunan, dan pertambangan
- Penebangan pohon secara serampangan atau liar yang menyebabkan pohon-pohon bakau yang masih kecil pun ikut terlibas.
- Kurang mengindahkan daya dukung lingkungan pantai.
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekitar pantai akan ekosistem hutan bakau.
Dampak Hutan Bakau Rusak
Apa yang akan terjadi jika hutan bakau rusak? Hutan bakau yang rusak akan menimbulkan beberapa dampak buruk, seperti:
1. Terjadi Erosi dan Abrasi Pantai
Erosi diartikan dengan proses pengikisan permukaan tanah secara bertahap oleh tenaga yang diikuti dengan pengangkatan benda, seperti ombak lautan atau air mengalir. Sementara abrasi adalah proses yang dapat menimbulkan penyempitan lahan penduduk serta dapat mengganggu kehidupan biota laut.
Baik erosi maupun abrasi ini dapat merugikan makhluk hidup yang tinggal di sekitar pantai. Salah satu akibat dari rusaknya hutan bakau adalah gelombang pasang surut air laut akan dengan mudah mengikis daratan dan dapat menyebabkan erosi dan abrasi.
Tanpa adanya tanaman bakau, garis pantai akan lebih terkikis dan perlahan mengalami penyempitan karena abrasi. Tumbuhan bakau yang ditanam di pesisir pantai dapat berguna untuk mencegah risiko erosi tanah dan abrasi pantai.
Jadi, apa yang akan terjadi jika hutan bakau rusak? Dampaknya adalah lahan penduduk di sekitar pantai akan mengalami penyempitan serta banyak kerusakan lain yang akan timbul jika terus menerus terkena ombak laut dalam kurun waktu lama.
2. Berkurangnya Populasi Tumbuhan dan Hewan
Populasi berarti jumlah penghuni atau seluruh makhluk hidup yang tinggal pada satuan ruang tertentu. Hutan bakau menjadi salah satu ekosistem yang merupakan habitat bagi banyak makhluk hidup. Di hutan bakau juga banyak tumbuhan lain yang tumbuh selain tumbuhan bakau.
Jika hutan bakau rusak, maka tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan tidak mempunyai habitat dan ekosistem yang dapat ditempati. Hewan-hewan yang tinggal di dalamnya akan kehilangan tempat berlindung, tempat menyimpan dan menetaskan telur, sehingga lama-kelamaan akan mati dan punah.
Hewan-hewan yang tinggal di tumbuhan bakau, seperti ikan, kepiting, udang, penyu, katak, dan lainnya akan mengalami kekurangan/kehilangan habitat, kematian, dan populasi mereka akan menurun.
Menurunnya populasi ikan juga akan berdampak bagi manusia. Manusia akan mengalami kekurangan sumber daya makanan bahkan kehilangan mata pencaharian, bagi mereka-mereka yang bekerja sebagai nelayan.
3. Berkurangnya Udara Bersih
Selanjutnya, dampak apa yang akan terjadi jika hutan bakau rusak? Jika hutan bakau mengalami kerusakan, maka kualitas udara yang sebelumnya baik akan menjadi kurang baik. Hal yang demikian dapat terjadi karena tidak ada lagi tanaman yang dapat menyerap karbon dioksida di sekitar pesisir pantai.
Hutan mempunyai fungsi untuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen di udara. Karbon dioksida dapat menyebabkan gangguan pernapasan bagi manusia, sehingga mereka akan mengalami penurunan kesehatan.
Hutan bakau menjadi penyaring karbon dioksida di udara, sehingga udara di sekitar pantai menjadi bersih dan sehat ketika dihirup oleh manusia.
4. Mudah Terjadi Badai dan Tsunami
Tumbuhan bakau memiliki kekuatan akar yang dapat memecah gelombang air laut. Akar tersebut yang dapat menjadikan hutan bakau sebagai peredam timbulnya badai dan tsunami sebelum menerjang pesisir. Jadi, apa yang mungkin bakal terjadi jika hutan bakau rusak?
Kerusakan hutan bakau akan berdampak pada tidak adanya peredam dan penghalang pada saat datangnya badai siklon maupun tsunami. Peristiwa tersebut dapat menimbulkan adanya korban jiwa dan kerusakan berbagai infrastruktur yang ada.
5. Terjadi Perubahan Iklim
Sebagaimana yang telah dibahas di atas, bahwa hutan bakau mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Selain itu, hutan bakau dapat mengurangi dampak perubahan iklim.
Jika hutan bakau mengalami kerusakan, maka karbon dioksida akan lepas ke atmosfer. Proses tersebut akan dapat memperburuk perubahan iklim yang sedang terjadi.
6. Hilangnya Air Bersih
Hutan bakau dapat menyaring air, sehingga mampu menghasilkan air bersih yang sangat berguna bagi keberlangsungan makhluk hidup. Lalu, kiranya apa yang bakal terjadi jika hutan bakau rusak?
Rusaknya hutan bakau membuat kualitas air bersih akan menurun, sehingga akan berdampak pada kurangnya sumber air bersih yang tersedia.
7. Rusaknya Ekosistem Padang Lamun dan Terumbu Karang
Akar tumbuhan bakau menahan sedimen dan polutan yang mengalir ke laut, sehingga akar tersebut berfungsi untuk menjaga air laut agar tetap bersih. Apa yang terjadi jika hutan bakau rusak?
Kerusakan hutan bakau membuat kualitas air menurun, limpasan nutrisi, dan polutan dengan mudahnya masuk ke laut. Kejadian tersebut dapat menyebabkan rusaknya ekosistem sensitif di laut, seperti ekosistem padang lamun dan ekosistem terumbu karang.
Rusaknya kedua ekosistem tersebut secara pelan-pelan akan berdampak juga terhadap rusaknya kehidupan di laut. Limpasan nutrisi yang mengalir juga bisa menimbulkan ledakan pertumbuhan alga.
Banyak tumbuhan alga dapat mengurangi oksigen terlarut dalam air laut dengan jumlah yang cukup besar dan dapat membunuh makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya.
Baca Juga: Inilah 7 Cara Melestarikan Hutan Bakau (Mangrove) di Indonesia
Lestarikan Ekosistem Hutan Bakau!
Hutan bakau merupakan salah satu ekosistem yang berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia. Jadi, apa yang terjadi jika hutan bakau rusak? Rusaknya hutan bakau tentunya juga akan sangat berdampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menjaga kelestarian hutan bakau agar manfaatnya bisa dirasakan oleh generasi-generasi di masa yang akan datang.