Pada artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai asas akrual. Hal ini penting, karena saat ini akuntansi berbasis akrual telah menjadi standar umum yang digunakan oleh perusahaan, baik yang sudah terdaftar di bursa maupun yang belum.
Penerapan basis akrual sendiri memberikan informasi yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih relevan untuk masa depannya. Nah, kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut pada artikel berikut ini. Yuk, simak!
Daftar ISI
Definisi
Asas akrual adalah prinsip akuntansi keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk mencatat pendapatan, meskipun pembayaran barang atau jasa yang terjual belum diterima. Selain itu, asas ini juga memungkinkan perusahaan untuk mencatat pengeluaran, meskipun pembayaran juga belum dilakukan.
Di Indonesia, penggunaan akrual dalam penyusunan laporan keuangan telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015.
Hal ini berarti, bahwa sejak tahun 2015, setiap pelaporan akuntansi di sektor pemerintahan telah menerapkan basis akrual dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah.
Asas ini merupakan salah satu metode akuntansi yang digunakan selain pencatatan kas. Penerapan akrual penting, karena bisa memungkinkan perusahaan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangannya.
Dengan mencatat pendapatan dan pengeluaran berdasarkan basis akrual, perusahaan dapat mengevaluasi hasil operasionalnya secara lebih teliti dan membuat keputusan yang lebih relevan untuk masa depan.
Jenis
Dalam akuntansi, terdapat dua jenis asas akrual yang umum digunakan, yaitu:
1. Asas Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Asas pendapatan berarti bahwa pendapatan harus diakui ketika sudah terjadi dan dapat diukur dengan cukup pasti. Pendapatan sendiri diakui saat barang atau jasa telah diserahkan kepada pelanggan atau saat hak atas pembayaran telah ditetapkan dengan cukup pasti.
Misalnya, jika perusahaan menjual produk kepada pelanggan, pendapatan diakui ketika produk tersebut diserahkan kepada pelanggan, bahkan jika pembayaran masih tertunda.
2. Asas Biaya (Matching Principle)
Yang kedua, asas biaya yakni biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan harus diakui pada periode yang sama dengan pendapatan yang dihasilkan dari pengeluaran tersebut. Dengan kata lain, biaya harus sesuai dengan pendapatannya yang relevan.
Misalnya, jika perusahaan membeli bahan baku untuk memproduksi produk, biaya pembelian bahan baku tersebut harus diakui pada periode yang sama dengan pendapatan barang dari pembelian produk tersebut.
Manfaat Asas Akrual
Menurut ahli bernama Van Der Hoek, metode yang menerapkan asas akrual memiliki banyak sekali manfaat loh, di antaranya:
1. Mendukung Manajemen Kinerja Perusahaan
Dengan menerapkan akrual, perusahaan dapat mengukur kinerja mereka secara akurat dan objektif. Pendapatan dan biaya diakui pada saat terjadinya, sehingga manajemen dapat melihat secara real-time bagaimana perusahaan berkinerja dalam menghasilkan keuntungan.
2. Memfasilitasi Manajemen Keuangan yang Lebih Baik
Perusahaan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai arus kas mereka. Informasi keuangan yang dihasilkan melalui metode ini membantu manajemen dalam perencanaan keuangan, pengelolaan likuiditas, dan pengambilan keputusan yang lebih baik terkait dengan investasi dan pendanaan.
3. Memperbaiki Pengertian Akan Biaya Program
Metode ini juga memungkinkan perusahaan untuk melacak dan mengalokasikan biaya secara lebih akurat terhadap program atau proyek tertentu. Dengan demikian, manajemen dapat memahami dengan lebih baik, sejauh mana biaya yang dikeluarkan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
4. Memperluas dan Meningkatkan Informasi Alokasi Sumber Daya
Perusahaan dapat melacak penggunaan sumber daya dengan lebih baik. Informasi yang dihasilkan memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi area yang memerlukan alokasi sumber daya tambahan, serta memperbaiki efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya yang ada.
5. Meningkatkan Pelaporan Keuangan
Metode akrual juga memberikan dasar yang lebih kuat dalam penyusunan laporan keuangan. Sehingga, laporan menjadi lebih transparan, andal, dan dapat dipercaya. Informasi yang akurat dan relevan dalam laporan keuangan membantu para investor, kreditor, dan pihak terkait lainnya dalam membuat keputusan yang tepat.
6. Memfasilitasi dan Meningkatkan Manajemen Aset
Dengan menerapkan asas akrual, perusahaan bisa lebih efektif dalam mengelola asetnya, termasuk kas. Informasi yang dihasilkan melalui metode ini membantu manajer dalam memantau, mengendalikan, serta mengoptimalkan penggunaan aset perusahaan, termasuk mengelola arus kas secara efisien.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Asas Akrual
Prinsip akrual memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, yakni.
1. Kelebihan
- Laporan keuangan lebih optimal.
- Dapat mengetahui pengalokasian sumber daya dengan lebih akurat.
- Penilaian kinerja yang lebih tepat dalam setahun pelaporan, karena hubungan antara kesehatan keuangan dengan kinerja perusahaan yang baik.
- Menciptakan nilai yang lebih optimal untuk aset, kewajiban, dan ekuitas.
- Pengukuran dan penilaian biaya program/kegiatan yang lebih mendalam dan akurat.
- Pengukuran terhadap penilaian biaya suatu program/kegiatan yang jauh lebih baik.
2. Kekurangan
- Memiliki tingkat kompleksitas yang relatif lebih tinggi daripada dasar akuntansi kas, sehingga memerlukan tenaga kerja yang memiliki kompetensi akuntansi yang memadai.
- Relevansi akuntansi akrual akan menjadi terbatas.
- Risiko pendapatan yang tak tertagih dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
- Pembentukan cadangan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
- Tidak ada prediksi yang akurat mengenai kapan perusahaan akan menerima kas yang masih belum dibayarkan oleh pihak lain.
Konsep
Dalam akuntansi, terdapat dua konsep utama dalam asas akrual, yaitu:
1. Pengakuan Pendapatan
Konsep ini mengacu pada hak perusahaan untuk menerima hasil dari kegiatan yang dilakukan. Dalam konteks ini, waktu penerimaan kas menjadi kurang signifikan, karena fokus utamanya adalah pada pengakuan pendapatan.
Oleh karena itu, dalam basis akrual, seringkali terdapat estimasi piutang tak tertagih, karena pendapatan diakui sebelum menerima kas secara fisik.
2. Pengakuan Beban
Konsep ini mengindikasikan bahwa suatu beban dianggap terjadi ketika kewajiban pembayaran sudah ada, meskipun pembayaran tersebut belum dilakukan. Dalam hal ini, pembayaran menjadi titik awal atau starting point dari suatu biaya.
Dengan menerapkan basis akrual, perusahaan dapat mencatat beban pada periode yang relevan, bahkan jika pembayarannya akan dilakukan di masa depan.
Contoh
Nah, agar kamu lebih paham. Kami juga akan memberikan contoh asas akrual berdasarkan laporan pendapatan dan biaya berikut ini:
1. Laporan Pendapatan Berdasarkan Basis Akrual
Bayangkan kamu memulai bisnis pada bulan Desember dengan menawarkan jasa senilai Rp10.000.000,00. Dalam situasi ini, karena kamu memberikan klien waktu 30 hari untuk membayar, pada bulan Desember kamu tidak akan menerima pendapatan sebesar Rp10.000.000,00 atau menerima pembayaran pada bulan Desember.
Namun, pada bulan Januari, klien membayar sebesar Rp100.000.000,00. Dengan menerapkan asas akrual, bisnis kamu akan melaporkan pendapatan sebesar Rp100.000.000,00 pada laporan laba rugi untuk bulan Desember dan akan mencatat piutang usaha sebesar Rp10.000.000,00 pada neraca per 31 Desember.
Dalam laporan keuangan, informasi ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pendapatan yang dihasilkan dan kewajiban yang dimiliki perusahaan pada akhir periode tertentu.
Dengan menggunakan metode akrual basis, laporan keuangan dapat mencerminkan dengan lebih akurat posisi keuangan bisnis dan kinerja keuangan yang sesuai dengan periode waktu dimana transaksi dilakukan.
2. Laporan Biaya Berdasarkan Basis Akrual
Dalam penghitungan dengan metode akrual basis, ketika kamu membayar sewa kantor sebesar Rp20.000.000,00 pada bulan Desember, kamu akan melaporkan biaya sewa pada bulan tersebut.
Meskipun tagihan resmi belum diterima, asas akrual mengharuskan kamu mengakui biaya sewa pada periode, di mana penggunaan dan manfaat dari sewa kantor tersebut terjadi, yaitu bulan Desember.
Dengan demikian, laporan laba rugi untuk bulan Desember akan mencerminkan pengeluaran biaya sewa yang masih harus dibayar sebesar Rp20.000.000,00. Selain itu, kamu akan melaporkan perkiraan biaya tagihan untuk kebersihan, keamanan, listrik, gas, dan air sebesar Rp5.000.000,00 pada bulan Desember.
Meskipun tagihan resmi belum diterima dan pembayarannya akan dilakukan pada tanggal 1 Januari, prinsip akrual mengharuskan kamu mengakui biaya tersebut pada periode di mana biaya tersebut terjadi.
Dengan menggunakan metode akrual, laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang lebih tepat dan realistis tentang transaksi dan kejadian yang terjadi pada periode yang relevan. Meskipun pembayaran kas belum terjadi atau tagihan resmi belum diterima.
Sudah Paham Perihal Asas Akrual?
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian, jenis, dan manfaat asas akrual. Penggunaan asas ini dapat memberikan gambaran keuangan yang lebih jelas kepada perusahaan mitra yang memiliki tanggung jawab terbatas. Semoga artikel ini memberikan wawasan bagi kamu ya!