Pernah mendengar cabang olahraga atletik? Ya, olahraga ini merupakan salah satu cabang yang bisa dibilang memiliki sub kategori berbeda-beda. Mulai dari lari, tolak peluru, angkat beban, dan masih banyak lagi. Namun, bagaimana sebenarnya sejarah dari cabang olahraga satu ini?
Dalam artikel ini, akan membahas secara lengkap mengenai cabang olahraga satu ini beserta sejarah, pengertian, jenis, dan seluruh sub kategorinya. Jadi, simak terus artikel ini sampai habis dan pahami isi materinya!
Daftar ISI
Apa itu Atletik?
Atletik atau mother of sport adalah cabang olahraga yang melibatkan berbagai jenis perlombaan fisik, seperti lari, loncat, dan lempar. Cabang olahraga ini mencakup berbagai disiplin, termasuk lari jarak pendek dan panjang, lompat jauh, lompat tinggi, lempar cakram, lempar lembing, dan banyak lagi.
Selain itu, olahraga ini biasanya dilakukan di stadion atau area yang dirancang khusus dan sering menjadi bagian penting dari acara olahraga besar, seperti olimpiade. Tujuan utama dari olahraga ini adalah untuk mencapai waktu, jarak, atau ketinggian tertentu dengan kemampuan fisik yang terbaik.
Sejarah Olahraga Atletik
Sejarah mencatat bahwa olahraga ini memiliki akar yang dalam. Sejarawan percaya bahwa olahraga ini dimulai di Yunani kuno pada abad ke-8 SM. Pada saat itu, mother of sport merupakan bagian penting dalam perayaan agama dan juga berbagai festival khas budaya Yunani.
Dalam festival olimpiade kuno yang diadakan setiap empat tahun sekali di Olympia, orang-orang bersaing dalam berbagai sub kategori olahraga. Mulai dari berlari, lompat tinggi, dan lempar lembing.
Olahraga ini pun akhirnya terus berkembang seiring berjalannya waktu. Hingga pada abad ke-19, olahraga ini mendapatkan popularitas yang lebih luas terutama di Eropa dan Amerika Utara. Bahkan, di Indonesia sendiri olahraga ini ikut masuk ke tanah air, bersamaan dengan masuknya bangsa Belanda ke Indonesia pada abad ke-19.
Pertandingan modern pun dimulai untuk pertama kali yang ditandai dengan berdirinya Federasi Atletik Internasional (IAAF) pada tahun 1912. Sejak saat itu, olahraga ini telah menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari cabang olimpiade modern dan berbagai kejuaraan olahraga lain di dunia.
Jenis dan Cabang Olahraga Atletik
Setelah mengetahui pengertian dan juga sejarah panjangnya, kali ini Anda akan melihat tentang berbagai cabang olahraga yang menjadi kategori mother of sport ini. Simak penjelasan lengkap berikut ini:
1. Jalan Cepat
Jalan cepat adalah aktivitas berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada berjalan biasa. Ketika berjalan cepat, seseorang berusaha untuk bergerak dengan langkah yang lebih panjang dan cepat sehingga meningkatkan intensitas latihan dan kecepatan gerakan tubuh.
Berjalan cepat merupakan bentuk latihan aerobik yang populer dan bermanfaat bagi kesehatan. Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular, menguatkan otot kaki, meningkatkan daya tahan fisik, dan membantu mengurangi berat badan.
Jalan cepat juga memiliki manfaat untuk kesehatan mental, karena dapat meningkatkan mood, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi. Agar bisa berjalan cepat secara efektif, penting untuk menjaga postur tubuh yang baik.
Contohnya, mengayun lengan dan melangkah dengan langkah yang energik. Waktu yang diperlukan untuk berjalan cepat bervariasi tergantung pada kecepatan individu dan jarak yang ditempuh.
2. Lari Sprint
Sprint adalah jenis lari yang dilakukan dengan kecepatan maksimum dalam jarak pendek. Umumnya, sprint meliputi jarak 100, 200, hingga 400 meter. Atlet sprint biasanya fokus pada kecepatan, kekuatan, dan teknik untuk mencapai waktu tercepat dalam jarak yang ditempuh.
3. Lari Estafet
Lari estafet adalah cabang atletik di mana sekelompok pelari bekerja sama untuk menyelesaikan jarak yang ditentukan. Setiap anggota tim berturut-turut berlari sebagian dari total jarak. Lalu, ketika satu anggota selesai berlari, ia akan menyerahkan tongkat estafet kepada anggota berikutnya untuk melanjutkan lomba.
Hal tersebut memungkinkan pelari untuk berbagi beban dan menjaga kecepatan lomba yang tinggi. Lomba lari estafet dapat melibatkan tim dengan empat orang atau lebih. Selain itu, masing-masing anggota biasanya berlari sejauh 100 meter atau 400 meter sebelum menyerahkan estafet.
Lomba ini sangat populer dalam atletik dan sering menjadi bagian dari kompetisi, seperti olimpiade atau pertandingan sekolah. Tujuan lari estafet adalah untuk mencapai waktu tercepat dalam menyelesaikan jarak yang ditentukan dengan bantuan anggota tim.
4. Lari Gawang
Lari gawang adalah salah satu cabang olahraga yang melibatkan lari cepat dengan melewati serangkaian rintangan atau gawang. Atlet yang berpartisipasi dalam lari gawang harus melompati gawang yang diatur dalam jarak tertentu sepanjang lintasan. Biasanya, lari gawang meliputi jarak 110 meter atau 400 meter.
Tujuan utama dari lari gawang adalah mencapai garis finis dengan waktu tercepat sambil melewati setiap gawang dengan cara yang tepat. Selain itu, atlet lari gawang perlu memiliki kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan koordinasi tubuh yang baik.
5. Lari Jarak Menengah dan Jauh
Lari jarak menengah dan jauh adalah dua kategori lomba lari yang berbeda berdasarkan jarak yang ditempuh oleh pelari. Umumnya, lari jarak menengah mengacu pada lomba dengan jarak sekitar 800 meter hingga 3000 meter.
Lomba ini membutuhkan kombinasi kecepatan dan daya tahan yang baik. Karena pelari harus mampu mempertahankan kecepatan tinggi dalam jarak yang relatif lebih lama dibandingkan dengan lari jarak pendek. Selain itu, lari jarak menengah seringkali melibatkan strategi perlombaan yang lebih taktis.
Contohnya seperti mengatur kecepatan dan waktu pengerahan tenaga untuk menghadapi peningkatan kelelahan di akhir lomba. Lari jarak jauh adalah kategori lomba lari dengan jarak yang lebih panjang, biasanya lebih dari 3000 meter hingga marathon (42,195 kilometer).
Lomba lari jarak jauh membutuhkan daya tahan fisik dan mental yang tinggi. Karena pelari harus mampu bertahan dalam jarak yang panjang dan menghadapi kelelahan yang bertambah seiring berjalannya waktu.
Pelari jarak jauh sering kali fokus pada mempertahankan ritme yang konsisten dan mengatur strategi hidrasi dan nutrisi yang tepat untuk menjaga stamina selama lomba. Keduanya merupakan cabang olahraga yang menuntut pelari untuk memiliki kondisi fisik yang baik, latihan konsisten, dan kemampuan strategi.
6. Maraton
Maraton adalah jenis olahraga atau lari jarak jauh dengan jarak total sejauh 42,195 kilometer. Lomba maraton merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang paling menantang secara fisik dan mental.
Maraton berasal dari legenda kuno di Yunani di mana seorang prajurit bernama Pheidippides dikirim dari kota Marathon ke Athena untuk memberi kabar tentang kemenangan pasukan Yunani dalam pertempuran Marathon.
Pada saat itu, Pheidippides dikatakan telah berlari sejauh 42 kilometer untuk menyelesaikan tugasnya dan kemudian jatuh meninggal dunia karena kelelahan. Lomba maraton modern menjadi populer sejak Olimpiade Athena tahun 1896.
Kini maraton menjadi salah satu acara puncak dalam banyak acara olahraga besar, termasuk Olimpiade dan Kejuaraan Dunia Atletik. Partisipasi dalam maraton membutuhkan persiapan fisik yang intensif dan latihan yang konsisten.
Pelari maraton biasanya mengembangkan kekuatan dan daya tahan tubuh yang tinggi serta strategi perlombaan yang baik untuk menghadapi jarak yang panjang dan tantangan fisik dan mental yang terkait.
Maraton juga menjadi pengalaman yang sangat memuaskan bagi banyak pelari, karena berhasil menyelesaikan jarak sejauh itu merupakan pencapaian yang luar biasa dan menawarkan rasa prestasi yang mendalam.
7. Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah cabang olahraga mother of sport di mana peserta berusaha untuk melompat melewati palang horizontal dengan menggunakan teknik dan kekuatan tubuh yang tepat. Tujuan dari lompat tinggi adalah untuk mencapai ketinggian maksimum dengan melompat dari posisi berdiri.
Dalam lompat tinggi, peserta biasanya mengambil awalan dengan berlari menuju palang horizontal. Saat mendekati palang, peserta akan melompat dengan meluncurkan tubuhnya ke arah atas dan berusaha untuk melewati palang horizontal.
Teknik yang umum digunakan dalam lompat tinggi adalah teknik gunting dan teknik Fosbury Flop. Dalam teknik gunting, peserta melompat dengan mengayunkan satu kaki ke atas dan melewati palang horizontal sambil membawa kaki yang lain.
Sedangkan dalam teknik Fosbury Flop, peserta melompat dengan membelakangi palang horizontal. Lalu, mereka akan meluncurkan tubuhnya ke belakang sambil menyelesaikan lompatan dengan posisi punggung di atas palang.
Lompat tinggi adalah olahraga yang menuntut kekuatan, kelenturan, koordinasi, dan teknik yang baik. Peserta yang berhasil melompati palang pada ketinggian yang lebih tinggi menjadi pemenangnya.
Selain itu, lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer dan sering menjadi bagian dari kompetisi. Meliputi olimpiade dunia dan berbagai olahraga kejuaraan dunia lainnya.
8. Lompat Galah
Lompat galah adalah sebuah jenis olahraga yang melibatkan melompati sebuah palang atau galah dengan tujuan mencapai jarak yang sejauh mungkin. Olahraga ini membutuhkan keseimbangan, kekuatan, dan kelenturan tubuh. Peserta biasanya menggunakan kecepatan dan teknik melompat untuk mencapai hasil terbaik.
Gerakan ini dapat melibatkan melompat dengan kedua kaki bersama-sama atau dengan satu kaki di depan yang diikuti oleh kaki yang lain. Lompat galah sering digunakan dalam berbagai program kebugaran dan olahraga seperti senam, bootcamp, dan latihan kekuatan.
Namun, menjaga teknik yang baik saat melakukan lompat galah sangat penting untuk mencegah cedera. Jika seseorang memiliki masalah pada sendi atau cedera tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau pelatih sebelum mencoba gerakan ini.
9. Lompat Jauh
Lompat jauh adalah cabang olahraga atletik di mana peserta berusaha untuk melompat sejauh mungkin dari suatu titik awal menuju ke suatu titik akhir. Tujuan utama dari lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan terjauh.
Dalam lompat jauh, peserta biasanya mengambil awalan dengan berlari menuju papan awal atau papan loncat. Setelah mencapai papan loncat, peserta melompat dengan mengayunkan lengan dan kaki mereka sekuat mungkin untuk menciptakan momentum dan menghasilkan lompatan yang panjang.
Peserta kemudian mendarat di area pasir yang disebut petak pijakan atau petak lompat. Berikut adalah urutan teknik dasar dalam olahraga lompat jauh:
- Lari Pendek: Dimulai dengan lari pendek sejauh 10-15 langkah menuju papan tolakan.
- Tolakan: Ketika mendekati papan tolakan, perhatikan posisi tubuh yang tegak dengan kaki sedikit ditekuk. Jika sudah mencapai papan tolakan, lakukan tolakan kuat dengan kaki belakang. Tekankan pada daya dorong kaki untuk menghasilkan kecepatan horizontal yang optimal.
- Melompat: Setelah tolakan, beralih ke fase melompat. Rentangkan kedua lengan ke depan untuk menjaga keseimbangan. Pada saat yang tepat, lompat dengan mendorong kaki bagian depan ke depan dan ke atas.
- Lompatan: Saat berada di udara, rentangkan tubuh secara horizontal dan tahan posisi dengan kaki lurus ke depan. Gunakan kedua lengan untuk membantu menjaga keseimbangan dan stabilitas.
- Mendarat: Ketika mendekati area pendaratan, persiapkan diri untuk mendarat dengan kaki pertama yang menyentuh tanah. Pastikan posisi tubuh tetap stabil dan seimbang saat kaki kedua menyentuh tanah.
- Pemulihan: Setelah mendarat, berhenti dan stabilkan diri. Lepaskan energi yang tersisa melalui langkah-langkah pemulihan yang lembut.
10. Lompat Tiga Kali
Lompat tiga kali atau jangkit juga dikenal sebagai triple jump dalam bahasa Inggris. Ini merupakan cabang olahraga mother of sport di mana peserta melompat sebanyak tiga kali secara berurutan dalam satu lompatan tunggal.
Tujuan dari lompat tiga kali adalah untuk mencapai jarak total terjauh dengan kombinasi tiga lompatan yang dilakukan.
Dalam lompat tiga kali, peserta biasanya mengambil awalan dengan berlari menuju papan awal atau papan lompat. Setelah mencapai papan lompat, peserta melompat pertama kali dengan satu kaki ke depan dan mendarat di kaki yang sama.
Setelah itu, peserta melakukan lompat kedua dengan kaki yang lain, mendarat di kaki yang sama seperti lompatan pertama. Terakhir, peserta melakukan lompat ketiga dengan kaki yang sama seperti lompatan pertama dan mendarat di area pasir yang disebut petak pijakan.
Teknik yang digunakan dalam lompat tiga kali melibatkan kombinasi lompatan horizontal dan lompatan vertikal. Peserta harus menguasai teknik lompatan yang baik, seperti mengayunkan lengan dan kaki dengan sinkronisasi yang tepat. Serta menjaga keseimbangan dan stabilitas selama melompat.
11. Lempar Lembing
Lempar lembing adalah cabang olahraga mother of sport di mana peserta melempar lembing dengan maksud untuk mencapai jarak yang sejauh mungkin. Lembing adalah sebuah alat yang terbuat dari batang logam dengan ujung tajam yang dirancang untuk dilempar.
Dalam lempar lembing, peserta memegang lembing di salah satu ujungnya dan berlari menuju area lempar yang ditentukan. Peserta kemudian meluncurkan lembing dengan menggunakan kekuatan tubuh mereka, melalui gerakan ayunan lengan yang kuat, serta rotasi dan gerakan tubuh yang tepat.
Lembing untuk putra memiliki berat 800 gram dengan panjang 2,6-2,7 meter. Sedangkan lembing putri memiliki berat 600 gram dengan panjang 2,2-2,3 meter. Selain jarak, teknik lempar lembing juga dinilai berdasarkan sudut lemparan, kecepatan, kestabilan, dan akurasi lemparan.
Lempar lembing adalah cabang olahraga yang menuntut kekuatan, kecepatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh yang baik. Peserta harus menguasai teknik lempar yang baik, termasuk teknik pegangan, teknik ayunan lengan, dan gerakan tubuh yang tepat.
12. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah cabang olahraga atletik di mana peserta melontarkan sebuah bola logam berat yang disebut peluru. Tujuan utama dalam tolak peluru adalah untuk mencapai jarak terjauh yang mungkin dengan melontarkan peluru.
Dalam tolak peluru, peserta berdiri di dalam sebuah lingkaran yang disebut lingkaran tolak peluru. Mereka memegang peluru dengan satu tangan dan menempatkannya di samping leher dekat bahu.
Peserta kemudian melontarkan peluru dengan mengayunkan lengan belakang mereka ke depan dan mendorong peluru dengan tenaga penuh. Teknik yang digunakan dalam tolak peluru melibatkan kombinasi kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh yang baik.
Peserta harus memperhatikan teknik pegangan yang benar, gerakan kaki yang tepat, dan kekuatan eksplosif dalam melontarkan peluru. Selain itu, keterampilan teknis dan teknik yang baik juga penting untuk mencapai jarak lemparan yang maksimal.
13. Lempar Cakram
Lempar cakram adalah cabang olahraga mother of sport di mana peserta melemparkan sebuah cakram logam dengan maksud untuk mencapai jarak sejauh mungkin. Cakram adalah sebuah alat yang terbuat dari logam dan memiliki bentuk seperti piringan datar dengan pegangan di bagian tengahnya.
Dalam lempar cakram, peserta berdiri di dalam sebuah lingkaran yang disebut lingkaran lempar. Mereka akan memegang cakram dengan satu tangan dan menempatkannya di belakang kepala atau di samping tubuh.
Peserta kemudian melontarkan cakram dengan mengayunkan lengan belakang mereka ke depan dan memutar tubuh dengan cepat untuk memberikan momentum yang optimal. Umumnya, atlet akan memutar tubuh sebanyak dua kali sebelum melempar.
Cakram putri sendiri memiliki berat 1 kg dan berdiameter 18 cm. Sedangkan cakram untuk putra memiliki berat 2 kg dengan diameter 22 cm. Peserta harus menguasai teknik lempar yang baik, termasuk teknik pegangan, teknik ayunan lengan, gerakan rotasi tubuh, dan pengerahan tenaga yang tepat.
Sudah Paham Mengenai Cabang Olahraga Atletik?
Itulah penjelasan tentang olahraga atletik beserta beberapa jenisnya. Olahraga ini memiliki sejarah yang sangat panjang dari waktu ke waktu. Selain itu, mother of sport juga memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, terutama untuk meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan tubuh.