Aturan (Norma): Pengertian, Jenis, Fungsi, Macam, Tujuan, Ciri, & Contoh

Setiap individu pasti memerlukan individu lain untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Kondisi ini tidak bisa terlepas dari hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Supaya upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak mengganggu hak dan kewajiban orang lain, maka penting untuk mentaati aturan yang berlaku.

Peraturan memiliki persamaan makna dengan norma, yaitu tata tertib yang diberlakukan pada lingkungan tertentu. Tata tertib tersebut wajib dipatuhi dan dilaksanakan untuk menjaga lingkungan bermasyarakat yang harmonis dan damai.

Norma atau peraturan pertama kali dikenalkan dalam lingkungan keluarga. Sebab, keluarga merupakan tempat pertama untuk melakukan interaksi dan sosialisasi. Setiap keluarga tentu mempunyai peraturan yang berbeda dengan keluarga lainnya, karena masing-masing mempunyai tujuan yang berbeda pula.

Kamu bisa mengikuti pembahasan artikel ini jika ingin memperluas khazanah pengetahuan mengenai aturan, jenis, fungsi macam, tujuan, ciri-ciri, dan contohnya. Pembahasan ini akan mengupas secara detail, sehingga akan memberikan informasi yang komplit.

Apa itu Aturan?

Pengertian aturan atau norma adalah tata tertib atau pedoman hidup manusia agar tidak bersikap seenaknya sendiri dalam bermasyarakat. Biasanya, norma atau peraturan tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. 

Selain untuk menghindari sikap sewenang-wenang, norma atau peraturan dibuat untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Apabila ada individu atau kelompok masyarakat yang melanggar norma tersebut, maka bisa dikenakan sanksi.

Apa Saja Jenis-jenis Aturan?

Berdasarkan jenisnya, aturan atau norma terdiri dari 4 jenis. Supaya paham apa saja jenisnya, silakan intip pembahasan berikut:

1. Hukum

Jenis peraturan atau norma yang pertama yaitu hukum. Norma ini dikemas dalam bentuk undang-undang yang dibuat oleh lembaga pemerintah dan mempunyai kewenangan untuk membuat peraturan tersebut.

Umunya, jenis peraturan hukum yang berbentuk undang-undang ini bersifat memaksa. Walaupun bersifat memaksa, namun peraturan hukum memiliki tujuan yang baik serta dapat melindungi kepentingan masyarakat.

Peraturan hukum merupakan jenis peraturan yang tertulis dan mempunyai legalitas yang sah dengan tatanan hukum negara. Dengan demikian, masyarakat wajib mematuhi dan menjalankan aturan tersebut. Karena jika melanggar aturan hukum, bisa dikenakan sanksi pidana.

Contoh peraturan hukum yang wajib ditaati di Indonesia yaitu UUD 1945 dan berbagai macam peraturan undang-undang lainnya. Misal, seseorang melakukan tindakan kriminal, penipuan, atau merugikan orang lain, maka bisa mendapatkan sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

2. Agama

Di zaman yang sudah modern dan berkembang ini, hampir semua manusia pasti sudah memiliki agama dan keyakinan masing-masing. Setiap agama juga mempunyai peraturan yang wajib dijalankan dan ditaati oleh penganutnya.

Jenis peraturan agama yaitu bisa berupa perintah dan larangan yang langsung berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Umumnya, perintah atau larangan agama ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang lebih baik, baik terhadap sesama makhluk maupun ke lingkungan.

Indonesia secara resmi mengakui keberadaan 6 agama, yakni Islam, Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Keenam agama tersebut sudah pasti mempunyai peraturan, ajaran, dan larangan yang berbeda-beda. 

Apabila penganut agama melakukan pelanggaran terhadap peraturan agama, maka tidak dikenakan sanksi hukum. Orang yang bersangkutan akan mempertanggung jawabkan sendiri dengan keyakinan yang dianut.

Adapun contoh peraturan agama yang bisa kamu pelajari untuk memperdalam pemahaman yaitu agama Islam melarang konsumsi minuman keras dan daging babi. Selain itu, semua agama pasti melarang perzinahan, mencuri, atau menghilangkan nyawa orang lain.

3. Kesopanan

Dalam kehidupan rumah tangga dan bermasyarakat, sangat penting untuk menjunjung kesopanan. Aturan kesopanan adalah peraturan yang tidak tertulis namun bertujuan untuk mengatur individu atau kelompok supaya memiliki tata krama, sopan santun, serta adat istiadat. 

Peraturan sopan santun yang diterapkan dengan baik akan menciptakan kehidupan bermasyarakat yang damai dan harmonis. Alasan krusial lainnya menjaga kesopanan yaitu karena Indonesia mempunyai banyak suku dengan budaya dan adat istiadat yang berbeda. 

Tujuan utama diciptakannya peraturan kesopanan yaitu untuk saling menghormati dan menghargai orang yang lebih tua dalam bergaul. Individu atau kelompok yang melanggar peraturan kesopanan biasanya akan mendapatkan sanksi sosial atau tidak diterima dengan baik dalam pergaulan.

Contoh peraturan kesopanan yang harus dilakukan dalam bermasyarakat adalah menghormati orang yang lebih tua, memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan kak, ibu, bapak, atau menyesuaikan dengan panggilan daerah. 

Selain itu, kesopanan juga bisa dilakukan dengan bertutur kata yang baik, tidak membuang sampah sembarangan, tidak meludah sembarangan, dan lain sebagainya.

4. Kesusilaan

Jenis peraturan yang keempat yaitu kesusilaan yang juga termasuk aturan tidak tertulis. Tujuan aturan ini yaitu untuk menjaga perilaku yang baik. Mengingat peraturan atau norma aini tidak tertulis, maka sumbernya berasal dari hati nurani.

Apabila ada individu maupun kelompok yang melanggar norma kesusilaan ini, biasanya akan mendapatkan sanksi sosial. Sanksi sosial ini berupa perasaan, seperti merasa bersalah, malu, menyesal, atau dikucilkan oleh masyarakat.

Contoh aturan kesusilaan yaitu misal terjadi kasus pencabulan atau pelecehan seksual, pelakunya akan mendapatkan sanksi moral dari masyarakat. Dengan demikian, pelaku akan merasa malu dan menyesal. Bahkan, bukan tidak mungkin pelaku pelecehan seksual akan dikucilkan oleh masyarakat.

Apa Saja Fungsi Aturan?

Ada beberapa fungsi dari peraturan atau norma dalam kehidupan bermasyarakat. Kamu bisa mengetahui apa saja fungsinya di bawah ini:

1. Menciptakan Kehidupan yang Aman dan Tertib

Peraturan dapat menjadi pengendali perilaku atau sikap individu dalam kehidupan bermasyarakat. Semakin banyak masyarakat yang patuh dan taat dengan peraturan-peraturan yang berlaku, maka akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang tertib dan aman.

Hal ini lantaran tidak ada individu atau kelompok yang melakukan pencurian, tindak kekerasan, pelecehan seksual, atau jenis tindakan-tindakan yang melanggar peraturan.

2. Kontrol Perilaku Masyarakat

Fungsi kedua dari jenis-jenis peraturan yang ada di masyarakat yaitu sebagai cara untuk mengontrol perilaku manusia agar tidak menyimpang. Peraturan atau norma akan mendorong masyarakat untuk berperilaku lebih baik dan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.

Apabila mayoritas masyarakat menerapkan dan mentaati semua aturan yang ada, maka pihak yang ingin melanggar peraturan akan mengontrol diri. Hal ini lantaran pelanggar akan berhadapan dengan masyarakat luas sehingga akan mengurangi kenyamanan dalam bergaul di lingkungan masyarakat.

3. Mencegah Benturan Kepentingan Masyarakat

Masyarakat terdiri dari berbagai macam lapisan dan masing-masing mempunyai kepentingan yang berbeda. Supaya tidak terjadi benturan untuk memenuhi kepentingan tersebut, maka perlu adanya tata tertib yang mengatur.

Dengan demikian, masyarakat tetap bisa menjalankan atau memenuhi kepentingannya tanpa harus mengganggu orang lain. Alhasil, pergaulan di lingkungan masyarakat akan terpelihara dan harmonis.

4. Mencapai Tujuan dan Kesepakatan Bersama

Peraturan yang ada di lingkungan masyarakat tentu tidak dibuat secara sepihak. Saat membuat peraturan harus melibatkan semua warga masyarakat. 

Hal ini lantaran peraturan tersebut juga digunakan untuk mencapai tujuan bersama. Misalkan, di lingkungan masyarakat tersebut sering terjadi kegaduhan karena banyak yang mengonsumsi minuman keras. 

Dengan adanya peraturan, masyarakat dapat melaporkan pelanggaran tersebut sehingga pelaku akan mendapatkan sanksi. Dengan demikian, tujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai pun bisa terlaksana.

5. Pedoman Bermasyarakat

Setiap individu mempunyai karakter dan kepribadian masing-masing. Selain itu, individu juga mempunya nilai dan norma yang berbeda-beda dalam lingkungan berkeluarga. 

Supaya perbedaan tersebut dapat menciptakan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat, maka perlu adanya pedoman bersama untuk menjalani hidup. Dengan demikian, individu dapat menyesuaikan diri ketika berada dalam pergaulan masyarakat dengan mengikuti pedoman tersebut. 

6. Memberikan Batasan

Setiap orang memang memiliki kebebasan untuk melakukan segala hal selama tidak mengganggu atau merugikan orang lain. Namun demikian, kebebasan tersebut tidak bisa diterapkan secara mutlak dalam kehidupan bermasyarakat.

Peraturan atau norma berfungsi untuk memberi batasan jelas tentang apa-apa yang baik dilakukan dan yang tidak baik dilakukan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

7. Mendorong Individu untuk Beradaptasi

Dimanapun kamu berada, pastikan untuk mentaati peraturan yang berlaku. Sebab, fungsi lain dari peraturan atau norma adalah untuk mendorong individu agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.

Apa Saja Macam Aturan?

Tak hanya mempunyai jenis dan fungsi, terdapat pula macam peraturan atau norma. Kamu bisa simak ulasannya di bawah ini untuk mengetahui macam-macam aturan tersebut:

1. Tertulis

Aturan tertulis biasanya lebih bersifat mengikat karena sebagai pedoman yang wajib untuk ditaati. Selain itu, proses pembuatan peraturan tertulis juga berasal dari kesepakatan bersama masyarakat.

Masyarakat juga menjadikan peraturan tertulis sebagai standar dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, apabila ada individu atau sejumlah orang yang tidak menjalankan pedoman tersebut, maka bisa dianggap menyimpang atau melanggar aturan umum.

Pelanggar akan dikenakan sanksi tegas yang tidak hanya berupa sanksi moral atau sanksi sosial, namun juga bisa dibawa ke ranah hukum.

Contoh dari peraturan tertulis yaitu:

  • Jam malam di setiap lingkungan masyarakat berdasarkan kesepakatan warga.
  • Bertamu lebih dari 24 jam wajib melapor kepada Ketua RT atau RW.
  • Warga yang sudah berusia 17 wajib memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk).
  • Wajib menjaga ketertiban, kebersamaan, dan kebersihan bersama.
  • Masing-masing keluarga wajib mempunyai KK (Kartu Keluarga).

2. Tidak Tertulis

Di kehidupan bermasyarakat pasti terdapat peraturan tidak tertulis namun sudah melekat dan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Walaupun tidak tertulis, namun keberadaannya dapat menopang nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Aturan tidak tertulis juga menjadi bagian dari budaya, sehingga jika ada yang melanggarnya, maka akan dianggap menyimpang karena bertentangan dengan aturan yang dominan. Inilah contoh peraturan tidak tertulis dalam kehidupan bermasyarakat:

  • Gotong royong dalam kegiatan desa.
  • Menyapa orang yang dikenal atau tetangga ketika bertemu di luar rumah.
  • Tersenyum ramah jika bertemu orang.
  • Jika ada tetangga yang meninggal dunia, ikut melayat.
  • Aktif mengikuti kegiatan di masyarakat.
  • Apabila ada tetangga yang sakit, datang menjenguk.
  • Menjaga lingkungan agar tercipta suasana yang aman, rukun, dan tentram.

Apa Tujuan Aturan?

Peraturan merupakan elemen yang penting untuk menjaga keserasian dan keharmonisan dalam bermasyarakat. Supaya mendapatkan pemahaman lebih luas lagi, silakan simak tujuan dari peraturan atau norma di bawah ini:

1. Perilaku Masyarakat Sesuai dengan Nilai-Nilai Kehidupan

Setiap masyarakat pasti memiliki nilai-nilai kehidupan yang dianut. Nilai kehidupan masyarakat yang satu dengan lainnya bisa saja berbeda, mengingat mereka juga memiliki latar budaya yang berbeda.

Namun demikian, nilai-nilai tersebut tentu mengajarkan supaya manusia berperilaku baik. Tujuan aturan dibuat yaitu untuk membuat masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

Umumnya, nilai-nilai tersebut yaitu saling menghargai sama lain, saling membantu dan gotong royong, dan masih banyak lainnya. Apabila hampir semua masyarakat mentaati nilai-nilai tersebut, maka kehidupan bermasyarakat akan lebih menyenangkan karena tentram.

2. Tertib dan Adil

Tujuan peraturan juga digunakan untuk menciptakan ketertiban dan menegakkan keadilan dalam kehidupan sosial. Hal ini lantaran peraturan diberlakukan secara menyeluruh tanpa ada pandang bulu.

Siapa pun dan apapun jabatannya, jika melanggar peraturan tetap harus mendapatkan sanksi. Dengan demikian, semua lapisan masyarakat akan mendapatkan keadilan yang sama.

Tindakan tegas dalam menegakkan keadilan ini tentu akan mendorong masyarakat menjadi lebih tertib dengan semua peraturan yang berlalu. Kondisi lingkungan pun menjadi lebih aman dan terjaga.

3. Meningkatkan Keharmonisan

Jika kamu tinggal di lingkungan masyarakat majemuk, maka akan sering bertemu orang dengan berbagai macam latar belakang budaya dan pendidikan. Latar belakang tersebut dapat memengaruhi keharmonisan dalam kehidupan sosial.

Supaya tidak menimbulkan kesenjangan, maka perlu adanya aturan yang dapat menyelaraskan perbedaan tersebut. Alhasil, tujuan peraturan untuk meningkatkan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat pun akan lebih mudah terwujud

4. Sanksi Terhadap Pelanggaran

Peraturan yang dibuat di masyarakat juga mempunyai tujuan memberikan efek jera kepada pelanggarnya. Sanksi yang akan dikenakan tentu sesuai dengan tingkat pelanggaran. 

Biasanya, untuk pelanggaran ringan, pelaku yang melanggar akan mendapatkan teguran dari warga masyarakat. Namun, apabila pelanggaran yang dilakukan sangat berat seperti mencuri, pelecehan seksual, atau bahkan menghilangkan nyawa orang lain, sudah pasti mendapatkan sanksi berat.

Pelanggar aturan atau norma tersebut bisa dikenakan sanksi pidana atau bahkan kehadirannya ditolak oleh masyarakat setempat.

Apa Saja Ciri-ciri Aturan?

Untuk mengenali aturan lebih dalam, kamu juga bisa mengenali sejumlah ciri-cirinya. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Peraturan Tidak Tertulis Menjadi Kebiasaan

Untuk jenis peraturan atau norma tidak tertulis, masyarakat akan menjalankan secara otomatis karena sudah menjadi kebiasaan. Dengan demikian, ciri peraturan tidak tertulis yaitu tidak perlu dilakukan sosialisasi lagi. Biasanya, keluarga akan mengenalkan akan aturan atau norma tidak tertulis tersebut sejak dini.

Selanjutnya, peraturan tersebut akan tertanam dan menjadi kebiasaan. Alhasil, jika bertemu dengan orang yang lebih tua akan secara langsung menggunakan panggilan mbak, mas, kak, dan lain sebagainya. Contoh ini adalah sebagian kecil karena masih banyak ciri peraturan tidak tertulis lainnya.

2. Norma atau Peraturan Hasil Kesepakatan Bersama

Ciri peraturan atau norma yang berikutnya adalah berasal dari kesepakatan bersama. Biasanya, masyarakat akan menggelar musyawarah untuk membuat peraturan sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat.

Setiap individu yang hadir berhak untuk menyampaikan aspirasinya. Selanjutnya, ide-ide tersebut akan diolah lagi hingga menjadi peraturan hasil kesepakatan bersama. 

Misalkan, di lingkungan masyarakat tersebut sering mengalami bencana banjir, maka bisa membuat peraturan tegas mengenai pembuangan sampah dan menjaga kebersihan bersama

3. Wajib Ditaati

Berikutnya, ciri aturan yaitu bersifat wajib sehingga harus taati. Akan ada konsekuensi bagi pihak yang melanggar. Biasanya, peraturan tidak hanya wajib ditaati oleh masyarakat setempat saja namun juga masyarakat lain yang datang bertamu.

4. Peraturan Menyesuaikan Zaman

Aturan juga mempunyai ciri yang selalu berubah karena menyesuaikan zaman. Sebab, perubahan zaman akan memengaruhi perilaku masyarakat sehingga dibutuhkan peraturan baru yang lebih relevan.

Perubahan peraturan dari zaman ke zaman ini tidak hanya berlaku dalam lingkup kehidupan bermasyarakat saja, namun juga dalam lingkup yang lebih besar. 

Pemerintah pun akan terus membuat peraturan perundang-undangan setiap tahunnya supaya keputusan dan kebijakan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

5. Adanya Sanksi

Mengingat bahwa peraturan atau norma merupakan hasil kesepakatan bersama, maka jika ada yang tidak mentaatinya akan diberikan sanksi. Hal ini menjadi bukti bahwa peraturan tersebut tidak main-main, sehingga pihak yang ingin melanggar pun akan berpikir lebih matang.

6. Disepakati Secara Sadar

Ciri terakhir dari peraturan atau norma adalah disepakati secara sadar oleh semua pihak. Dengan demikian, semua peraturan tersebut bukan hanya dibuat untuk satu pihak saja karena masyarakat turut melakukan musyawarah.

Mengetahui bawah peraturan disepakati secara sadar, maka secara otomatis masyarakat pun akan mentaatinya dengan suka rela.

Contoh Aturan

Peraturan atau norma dibuat menyesuaikan dengan tempat dan kebutuhan kelompok atau masyarakat. Berikut merupakan sejumlah contoh aturan dari berbagai macam tempat:

1. Tempat Kerja

Di bawah ini merupakan sejumlah aturan atau tata tertib yang umum diberlakukan di perusahaan:

  • Karyawan harus datang lebih awal dari jam operasional, yaitu sekitar 10-15 menit sebelumnya.
  • Tidak boleh merokok di tempat kerja.
  • Karyawan wajib membuang sampah di luar lingkungan kerja.
  • Tidak boleh membawa barang apapun miliki perusahaan.
  • Karyawan wajib mengisi daftar kehadiran.
  • Jika absen wajib menyerahkan surat keterangan.
  • Selama bekerja, karyawan wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
  • Wajib mengisi form lembur bagi karyawan yang melakukan lembur sebagai bukti kerja lembur..
  • Prosedur pengajuan cuti maksimal seminggu sebelum tanggal cuti.

2. Lingkungan Masyarakat

Di bawah ini adalah contoh aturan tertulis dan tidak tertulis di lingkungan masyarakat.

  • Batas berkunjung tamu maksimal jam 10 malam.
  • Laki-laki wajib mengikut siskamling sesuai jadwal.
  • Wajib membayar iuran sampah bulanan.
  • Dilarang keras membuang sampah ke sungai.
  • Knalpot bising dilarang masuk.
  • Dilarang menggunakan atau mengedarkan narkotika.
  • Tamu pindah wajib lapor ketua RT atau RW.
  • Kendaraan roda dua wajib matikan mesin saat lewat gang.
  • Berpakaian sopan.
  • Berbagi dengan tetangga.
  • Menghadiri undangan tetangga.
  • Komunikasi dengan bahasa yang halus dan santun.
  • Mengikuti kerja bakti.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.
  • Menjaga kerukunan bersama.

3. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil, namun juga mempunyai sejumlah aturan. Setiap keluarga pastinya mempunyai peraturan atau norma yang berbeda. Namun, di bawah ini merupakan aturan keluarga secara umum:

  • Merapikan tempat tidur.
  • Langsung mencuci piring setelah makan.
  • Menyimpan baju kotor di tempat yang disediakan.
  • Belajar di jam belajar.
  • Menata sandal dan sepatu di rak.
  • Pamitan ketika pergi ke luar rumah.
  • Setelah bermain langsung merapikan mainan.
  • Tidak boleh begadang.
  • Bangun pagi tepat waktu.
  • Berbicara dengan sopan.
  • Menggosok gigi sebelum tidur.
  • Menghabiskan makanan.
  • Harus izin ketika meminjam barang anggota keluarga lainnya.
  • Tidak boleh melawan orang tua.
  • Harus jujur.
  • Makan di meja makan.
  • Mencuci tangan dan kaki setelah bermain.

Sudah Paham Lengkap Tentang Aturan atau Norma?

Demikian penjelasan secara menyeluruh tentang aturan atau norma. Pada dasarnya, aturan dibuat untuk mendorong perilaku masyarakat agar sesuai dengan nilai-nilai dan tata tertib yang berlaku.Hal tersebut bertujuan untuk mencapai keharmonisan dalam hidup bermasyarakat. Selain itu, aturan juga dibuat dengan untuk mencapai tujuan bersama.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page