Meski terdengar cukup asing di telinga kebanyakan orang, namun sebenarnya autotomi adalah fenomena yang kerap kali terjadi pada makhluk hidup, khususnya hewan. Di artikel ini Anda akan mempelajari tentang pengertian dari autotomy dan mekanismenya, hingga contoh hewan yang memiliki fungsi ini di tubuh mereka.
Daftar ISI
Apa itu Autotomi?
Agar dapat mempertahankan hidup mereka masing-masing, sebuah makhluk hidup memiliki mekanisme yang berbeda-beda. Autotomy merupakan salah satu mekanisme tersebut.
Autotomi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan sebuah hewan tertentu untuk melepaskan bagian dari tubuhnya. Bagian tubuh yang sering mengalami hal ini adalah bagian-bagian yang tidak vital. Artinya, tanpa bagian tubuh yang lepas ini, hewan-hewan tersebut masih tetap hidup.
Tidak hanya bisa melepaskan bagian tubuh yang tidak vital, seekor hewan dengan kemampuan ini juga dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang telah hilang tersebut.
Beberapa jenis hewan yang kerap kali memiliki kemampuan untuk melakukan hal ini adalah reptil. Tidak hanya itu, autotomy adalah hal yang kerap kali ditemukan dari jenis-jenis serangga tertentu.
Mekanisme Autotomi
Lantas, mengapa seekor hewan tertentu memiliki kemampuan autotomy? Ternyata, kemampuan ini berguna untuk terhindar dari serangan predator. Agar bisa memahaminya lebih lanjut, Anda dapat mempelajari mengenai mekanisme dari autotomy itu sendiri.
Ketika berada dalam keadaan terancam, beberapa hewan tertentu dapat melakukan amputasi diri atau yang disebut. Bagian tubuh tersebut tidak hanya diam saja, melainkan mengalami pergerakan layaknya hidup sendiri.
Pergerakan tersebut dapat mengalihkan perhatian predator dari calon mangsa, sehingga mereka memiliki waktu untuk melarikan diri. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bagian tubuh yang mengalami pemisahan dapat tumbuh kembali dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya, setiap spesies hewan akan memiliki jangka waktu yang berbeda. Contohnya, untuk seekor cicak biasanya memiliki jangka waktu pemulihan hanya berkisar 5-6 hari. Serta akan sembuh sempurna ketika 10-12 minggu.
11 Contoh Hewan yang Melakukan Autotomi
Setelah mempelajari mekanisme sekaligus pengertian autotomy yang cukup menarik, mungkin Anda penasaran hewan-hewan apa saja yang sebenarnya memiliki fitur ini di tubuh mereka. Berikut ini adalah beberapa hewan yang memiliki kemampuan untuk melepaskan bagian tubuh, beberapa cukup mudah Anda temui:
1. Cicak Tembok
Hewan yang satu ini tentu tidak asing lagi di telinga Anda. Apalagi hewan satu ini memang kerap ada di hampir setiap rumah.
Cicak tembok sendiri memiliki kemampuan untuk melepaskan ekornya ketika berada dalam kondisi terancam. Biasanya, ekor tersebut akan bergerak-gerak selama beberapa saat sampai akhirnya berhenti.
2. Cicak Kayu
Sama seperti cicak tembok, cicak kayu merupakan salah satu hewan yang memiliki kemampuan untuk melepaskan ekornya. Perbedaan utama antara cicak kayu dan cicak tembok sendiri terletak di bentuk tubuh mereka.
Cicak kayu biasanya memiliki warna abu keputihan dengan bintik-bintik putih di punggungnya. Sedangkan untuk panjang tubuhnya, cicak kayu bisa mencapai 120 mm.
3. Acomys
Acomys atau tikus berduri merupakan satu dari sedikit mamalia yang dapat melakukan autotomi. Memiliki nama latin Acomys kempi, hewan yang hadir dengan nama Inggris spiny mice ini memiliki mekanisme yang cukup berbeda dengan cicak ataupun hewan reptil.
Alih-alih melepas ekor, acomys adalah hewan yang dapat melepaskan sebagian dari kulit mereka untuk dapat lepas dari cengkraman hewan pemangsa. Hingga saat ini, acomys adalah satu-satunya hewan mamalia yang dapat melakukan autotomy kulit.
Selain Acomys kempi, spesies lain yang dapat melakukan mekanisme ini adalah Acomys cahirinus, Acomys percivali, Acomys dimidiatus, dan Acomys russatus.
4. Tikus Kapas
Selain acomys, tikus kapas adalah jenis pengerat lainnya yang dapat melepaskan bagian tubuhnya. Binatang yang memiliki habitat asli di benua Amerika ini adalah sebuah spesies yang cukup berjasa dalam penanganan penyakit polio.
Pasalnya, tikus kapas adalah seekor hewan yang dijadikan subjek percobaan untuk penyembuhan polio. Tidak hanya itu, kelebihan dari tikus kapas terletak pada kemampuannya melepas ekor.
Namun, mekanisme autotomy yang dilakukan seekor tikus kapas tidaklah seutuhnya lepas, melainkan hanya kulit yang menutupi ekor mereka. Jadi, setelah mengalami proses ini, ekor tetap terlihat dengan baik. Hanya saja warnanya akan sedikit berbeda.
5. Gecko
Gecko atau yang memiliki sebutan lain tokek ini merupakan sebuah hewan yang mirip dengan cicak. Meski terlihat serupa, namun gecko memiliki variasi warna yang jauh lebih beragam dibanding cicak. Ukuran seekor gecko juga tentu lebih besar dari cicak.
Karena keindahan dan ukurannya ini, gecko kerap menjadi incaran para kolektor. Banyak yang beranggapan bahwa memelihara gecko akan memberikan nasib baik tersendiri. Sama seperti cicak, gecko memiliki kemampuan melepaskan bagian ekornya ketika predator tiba.
6. Gurita
Sebagai hewan dengan delapan tangan, tentu kehilangan satu tidak akan begitu berpengaruh bagi seekor gurita. Siapa sangka, selain memiliki kemampuan untuk bertahan diri dengan mengeluarkan tinta berwarna hitam pekat dari tubuhnya, gurita juga dapat melakukan autotomi untuk bertahan hidup.
Selain untuk bertahan hidup, kemampuan melepaskan bagian tubuh pada gurita juga memiliki fungsi untuk berkembang biak. Hektokotilus adalah satu lengan dari gurita jantan yang dapat lepas dan harus berada di dalam gurita betina selama proses pembuahan terjadi.
7. Prophysaon
Hewan moluska selain gurita yang memiliki kemampuan untuk melepaskan bagian tubuhnya adalah prophysaon. Prophysaon atau yang kerap punya nama taildropper slug adalah sebuah jenis siput yang dapat melepaskan bagian belakang tubuhnya.
8. Siput gelembung
Tidak hanya taildropper slug, siput gelembung atau yang punya nama Oxynoe panamensis juga dapat melepas ekornya ketika berada dalam keadaan terancam.
Hewan ini mendapatkan julukan siput gelembung karena bagian tubuhnya yang memiliki ukuran mengembang layaknya sebuah gelembung. Hewan ini dapat Anda temukan di Mexico, tepatnya di daerah perairan bakau.
9. Laba-laba
Tidak hanya sama-sama memiliki delapan kaki layaknya gurita, laba-laba ternyata juga merupakan salah satu hewan yang dapat melakukan autotomi.
Mekanisme ini dapat terjadi ketika mereka mengalami serangan dari hewan lain. Sebagai contoh, laba-laba Argiope akan melepaskan kaki mereka jika tersengat oleh lebah maupun tawon.
10. Bajing Kelabu Timur
Siapa sangka jika bajing atau tupai adalah contoh hewan lainnya yang dapat menumbuhkan bagian tubuhnya kembali. Sama seperti tikus kapas, bajing kelabu timur memiliki kemampuan untuk melepaskan kulit dari ekornya untuk kabur dari predator.
11. Lebah
Bicara soal lebah, ternyata hewan yang satu ini juga mempunyai kemampuan melepaskan bagian sengatnya. Seperti yang Anda ketahui, lebah memiliki sengat untuk melindungi mereka dari ancaman.
Meski di beberapa kesempatan kegiatan menyengat ini justru dapat membunuh lebah itu sendiri, namun ternyata sengat ini bisa tumbuh kembali. Hal tersebut dapat terjadi ketika lebah tidak menyengat permukaan yang terlalu tebal, sehingga tidak merusak bagian dalam tubuh mereka.
Sudah Paham Soal Autotomi?
Berikut tadi adalah pengertian dari autotomi, mekanismenya, hingga contoh-contoh hewan yang melakukan sistem pertahanan diri ini. Semoga dengan artikel ini, Anda bisa lebih paham soal keunikan dari beberapa jenis makhluk hidup yang ada di dunia ini.