Sebanyak apa masyarakat mengetahui perihal batas laut Pulau Kalimantan? Sayangnya, tidak banyak yang mengetahui hal tersebut – tepatnya tidak mengingat, sebab topik itu termasuk dalam materi mata pelajaran Geografi. Apa itu batas laut dan mengapa perlu dijaga?
Daftar ISI
Pengertian Batas Laut Pulau Kalimantan
Batas laut yang disebut juga dengan batas maritim merupakan garis teritorial suatu wilayah yang ditentukan saat laut sedang surut. Secara geografis, Kalimantan bertetangga langsung dengan Malaysia dan Brunei Darussalam, menjadikan kejelasan batas wilayah perlu ditegaskan dan dipatuhi.
Mengapa Batas Maritim Pulau Kalimantan Wajib Dijaga?
Jawaban atas pertanyaan itu yang masih tidak dipahami oleh banyak orang. Faktor-faktor penting yang menjadi alasan perbatasan Kalimantan yang memiliki nama lain Borneo ini perlu dijaga antara lain :
Kekayaan Sumber Daya Alam
Kalimantan sangat kaya akan sumber daya alam yang menjadi komoditas utama industri pertambangan. Melalui pengelolaan kekayaan alam Borneo, pemerintah memperoleh pemasukan alias devisa yang besar. Ketika batas maritim dilanggar atau direbut oleh negara lain, otomatis hak pemanfaatan SDA juga melayang.
Kedaulatan Suatu Negara
Batas laut Pulau Kalimantan juga menjadi simbol kedaulatan suatu negara. Pada wilayah-wilayah, bahkan area perairan, yang termasuk dalam bagian Indonesia, pemerintah memiliki hak penuh untuk menerapkan peraturan dan hukum tanpa intervensi dari negara lain.
Strategi Kemiliteran
Angkatan Laut (AL) harus menyusun strategi pengamanan wilayah Indonesia di perairan. Memiliki batas maritim yang jelas dapat mempermudah penyusunan strategi militer. Sebagai catatan, setiap wilayah perairan mempunyai karakter berbeda yang dapat menguntungkan dan merugikan.
Pihak berwenang (TNI AL) juga perlu mengatur cara meminimalisir potensi kerugian jika sampai terjadi perang dengan negara lain. Mengenal dan menjaga wilayah teritorilal dengan baik bisa membantu alam untuk berpihak untuk memenangkan peperangan.
Daftar Lengkap Batas Maritim Pulau Kalimantan dan Kondisi Alamnya
Sesuai ketentuan United Nations Convention on The Law of the Sea alias Konvensi Hukum Laut PBB, batas laut Pulau Kalimantan terdiri dari :
Laut Jawa
Di sebelah selatan, Pulau Kalimantan memiliki batas maritim Laut Jawa. Perairan ini memisahkan antara Pulau Jawa dengan daerah Borneo. Laut Jawa sendiri sekitar 310 km2 dan merupakan kawasan perairan dangkal.
Tercatat 3000 lebih spesies kehidupan laut di dalamnya sehingga menjadi salah satu destinasi pariwisata bawah laut populer. Laut Jawa juga memiliki cadangan minyak dan gas sebagai SDA untuk diolah dan dijadikan sebagai sumber devisa.
Selat Makassar
Bagian timur Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Pulau Sulawesi dipisahkan oleh Selat Makassar. Tidak ada catatan pasti tentang luas selat yang satu ini, namun Sulawesi memiliki total luas wilayah perairan 189.480 km2.
Curah hujan di sekitar Selat Makassar cukup tinggi sehingga menjadi wilayah perairan paling subur di Indonesia. Sama seperti Laut Jawa, selat ini tidak hanya memiliki ekosistem yang bagus, namun juga kaya SDA untuk industri pertambangan.
Perbedaannya, karena permukaan air sering naik, maka batas laut Pulau Kalimantan sebelah timur ini tidak cocok menjadi destinasi pariwisata bawah air.
Selat Karimata
Batas maritim Borneo berikutnya adalah Selat Karimata yang memisahkannya dengan Pulau Sumatera. Luasnya sekitar 150 km2 dan masuk dalam Suaka Alam Laut (SAL) yang berarti harus dilindungi kekayaan hayatinya secara menyeluruh.
Selat Karimata sendiri memiliki potensi wisata bahari yang besar, sehingga berulangkali terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan kompetisi olahraga air bergengsi. Hal itu didukung oleh periode air pasang yang tidak tinggi sehingga relatif aman dikunjungi dan dieksplorasi.
Laut Natuna
Salah satu subjek wilayah perairan populer, Laut Natuna, juga menjadi batas laut Pulau Kalimantan. Wilayah yang secara geografis telah disepakati menjadi teritorial Indonesia ini masih tetap diperebutkan Tiongkok dan negara-negara lain.
Laut Natuna memisahkan Pulau Kalimantan dengan Singapura. Luasnya mencapai 262 km2 dengan kekayaan dan keindahan bahari yang luar biasa. Tidak mengherankan jika kemudian banyak pihak yang berusaha mendapatkan hak atas Natuna.
Laut Cina Selatan
Wilayah perairan di selatan Pulau Kalimantan ini memisahkan dari Filipina dan Malaysia. Luasnya mencapai 3.500.000 km2 mencakup negara-negara lain di Asia. Area yang begitu luas tersebut memberikan kekuatan besar dari segi ekonomi dan politik bagi Tiongkok.
Para ahli memperkirakan Laut Cina Selatan menyimpan cadangan gas alam 266 T kaki kubik dan 77 M barel minyak bumi. Selain itu, kawasan ini juga menjadi jalur pelayaran paling sibuk di seluruh dunia. Tidak mengherankan jika banyak negara kemudian berusaha keras merebut kedaulatannya.
Kekayaan SDA itu masih ditambah lagi dengan keragaman ekosistem yang tidak bisa ditemukan di kawasan perairan lain. Pertambangan, perdagangan, perikanan, hingga pelayaran benar-benar dapat dikuasai melalui Laut Cina Selatan.
Samudera Pasifik
Batas laut Pulau Kalimantan yang terakhir adalah Samudera Pasifik yang menjadi pemisah dari Brunei Darussalam. Total luasnya mencapai 165.250.000 km2. Di dalam lautan ini, tersimpan gunung-gunung berapi bawah laut yang masih aktif sehingga rentan menyebabkan gempa bumi hingga tsunami.
Meskipun menyimpan potensi bencana alam yang besar, namun Samudera Pasifik juga kaya akan keragaman bahari. Banyak spesies flora dan fauna laut langka yang berhabitat di sana. Bahkan terumbu karang paling indah di dunia, Great Barrier Reef, juga tinggal di Samudera Pasifik.
Perbedaan Batas Laut dan Batas Darat Pulau Kalimantan
Setelah membahas tentang batas laut, tidak ada salahnya untuk mengetahui sedikit perihal batas darat dari Pulau Kalimantan. Berikut adalah batas daratan Borneo :
Malaysia dan Brunei Darussalam
Di bagian utara, Pulau Kalimantan berbatasan langsung dengan wilayah kedaulatan dua negara, yaitu Malaysia – tepatnya daerah Sarawak, dan Brunei Darussalam. Masyarakat ketiga negara yang tinggal di perbatasan umumnya menggunakan dua mata uang sekaligus untuk bertransaksi. Ketiga negara juga terlibat perjanjian bebas visa bagi warga yang hendak melancong.
Pulau Jawa Madura, Pulau Bali
Sebelah selatan Pulau Kalimantan adalah Pulau Jawa Madura dan Pulau Bali. Perjalanan dari Kalimantan ketiga daerah tersebut bisa ditempuh melalui jalur darat. Alternatif bagi masyarakat yang enggan menggunakan kapal atau pesawat terbang.
Pulau Sulawesi
Selat Makassar menjadi batas laut Pulau Kalimantan yang memisahkannya dengan Pulau Sulawesi. Secara otomatis, batas darat yang berlaku pun sama. Daratan Pulau Sulawesi terpisah dari Borneo dan sementara ini hanya bisa diakses melalui jalur laut serta udara.
Kepulauan Bangka Belitung
Daerah yang tersohor dalam tetralogi Laskar Pelangi, Kepulauan Bangka Belitung, merupakan batas darat sebelah barat Pulau Kalimantan. Transportasi yang menghubungkan antara dua wilayah ini masih cukup terbatas, yaitu penyeberangan menggunakan kapal ferry 2 – 3 hari sekali.
Kesimpulan Batas Maritim Pulau Kalimantan
Secara geografis, meskipun tidak terletak di tengah nusantara sebagaimana Pulau Jawa, namun Pulau Kalimantan memiliki prospek pengembangan masa depan yang baik. Kaya akan sumber daya alam, dekat dengan jalur perdagangan internasional, serta banyak potensi dari berbagai sektor yang dapat dieksplorasi.
Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan kesigapan dan keberanian dalam mempertahankan wilayah perbatasan. Sebab, Pulau Kalimantan memiliki teritorial yang sangat dekat dengan negara-negara lain di mana hal ini rentan memicu masalah akibat perebutan daerah kedaulatan.
Terutama soal batas maritim Kalimantan yang kerap dilanggar oleh kapal pemburu negara lain. Kapal-kapal tersebut mencuri kekayaan bahari di wilayah perairan Borneo dan mudah lolos ke perbatasan negara lain untuk mencari perlindungan. Praktek ini sangat merugikan bagi Indonesia.
Sebab itu, tidak hanya menjadi tugas aparatur negara untuk aktif menjaga kedaulatan batas laut Pulau Kalimantan. Semua pihak, termasuk masyarakat juga harus turut berpartisipasi meski kecil, seperti melaporkan tindakan penerobosan wilayah dan aktivitas nelayan asing ilegal.