Berpikir komputasional menjadi salah satu topik yang relevan di era modern serba teknologi seperti saat ini. Namun, mungkin masih banyak orang yang mengetahuinya. Padahal cara berpikir ini penting untuk penerapan keseharian.
Artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih jauh terkait cara berpikir secara komputasional. Yuk, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Daftar ISI
Pengertian Berpikir Komputasional
Berpikir komputasional adalah metode yang berguna sebagai pemecahan masalah dengan mengadopsi ide dan konsep dari ilmu komputer.
Proses berpikir ini menggambarkan masalah dan solusinya dalam bentuk langkah-langkah komputasi.
Dengan memahami teknik berpikir secara komputasional, Anda akan memiliki dasar untuk mengatasi tantangan di era digital dengan efektif.
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah merupakan salah satu aspek penting dalam menghadapi perubahan teknologi.
Jeannette Wing (2006) memperkenalkan konsep berpikir komputasional atau computational thinking (CT). Ia menjelaskan, CT melibatkan penyelesaian masalah, perancangan sistem, dan pemahaman perilaku manusia dengan menggambarkan konsep dasar dalam ilmu komputer.
Di tahun 2011, ia mengenalkan definisi baru tentang CT sebagai proses berpikir untuk merumuskan masalah dan solusinya. Nantinya solusi tersebut dapat berfungsi sebagai agen pemroses informasi yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
Cara berpikir ini memberikan manusia kemampuan untuk memecahkan masalah, merancang, atau mengatur sistem yang tidak dapat ditangani oleh manusia secara manual.
CT memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi komputer. Tidak hanya itu saja, cara berpikir ini juga berguna untuk mendukung pemecahan masalah di berbagai disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika, dan sains.
Manfaat Penerapan Berpikir Komputasional
Adapun manfaat yang akan Anda dapatkan dalam penerapan cara berpikir secara komputasional adalah sebagai berikut.
- Mempermudah penyelesaian masalah yang kompleks dan besar secara efisien dan efektif. Selain itu, masalah yang awalnya rumit dapat terurai menjadi lebih sederhana.
- Mengembangkan kemampuan berpikir matematis, kreatif, terstruktur, dan logis dalam otak.
- Memfasilitasi kemampuan untuk menganalisis masalah dan menemukan berbagai solusi. Semakin banyak alternatif solusi yang tersedia, semakin efisien penyelesaian masalah dapat dilakukan.
8 Ciri-ciri Berpikir Komputasional
Berikut ini adalah 8 ciri-ciri mendasar dari berpikir komputasional, yaitu:
1. Berpikir Fundamental Bukan Hafalan
Salah satu ciri utama dalam computational thinking adalah memahami dasar suatu konsep daripada sekadar menghafal.
Kemampuan dasar ini memungkinkan Anda untuk memahami dengan baik. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan solusi untuk masalah daripada hanya mengandalkan hafalan.
2. Sesuai dengan Konsep Bukan Hanya Pemrograman
Tidak hanya berkaitan dengan pemrograman komputer, cara berpikir ini juga melibatkan pemahaman konsep-konsep ilmu komputer secara menyeluruh.
Seseorang yang menerapkan cara berpikir ini harus terbiasa dengan program komputer dan memahami prinsip-prinsip di baliknya.
3. Lebih Menitikberatkan pada Ide daripada Objek
Cara berpikir secara komputasional memberikan penekanan lebih pada ide atau gagasan daripada benda fisik. Konsep komputasional juga berguna untuk pemecahan masalah sehari-hari maupun interaksi sosial.
4. Kombinasi Antara Teknik dan Matematis
Computational thinking melibatkan penggabungan pemikiran teknis dan matematis yang saling melengkapi. Cara berpikir ini akan membantu Anda memahami dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang tertentu, seperti insinyur atau arsitek.
5. Kemampuan Mengoperasikan Komputer
Ciri selanjutnya seseorang menerapkan computational thinking adalah Individu yang mampu mengoperasikan komputer. Kemampuan ini penting dalam dunia modern. Pasalnya, penggunaan komputer menjadi sangat umum.
6. Bersifat Fleksibel
Siapa saja dapat mengadopsi ataupun menerapkan cara berpikir komputasional tanpa mengenal tempat. Pasalnya, penerapan cara berpikir ini sangatlah bermanfaat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu segan untuk menerapkan cara berpikir semacam ini. Justru, harus dilatih sejak dini.
7. Mengikuti Cara Manusia Berpikir
Computational thinking mengedepankan cara berpikir manusia daripada mengikuti cara berpikir komputer. Manusia memiliki kemampuan yang unik dan lebih kompleks daripada komputer.
Dalam memecahkan suatu masalah, manusia juga harus mengandalkan pemikiran dan kreativitas mereka sendiri. Jadi, pemikiran ini tidak secara utuh menggunakan alur pemikiran komputer saja.
8. Menantang dari Segi Intelektual
Cara berpikir ini menghadirkan tantangan dalam perspektif intelektual. Berpikir secara komputasional merangsang pertumbuhan rasa ingin tahu dan kreativitas individu.
Ketika rasa ingin tahu dan kreativitas berkembang, ide dan gagasan baru untuk menjalankan tindakan atau mengatasi masalah juga akan muncul.
Peningkatan wawasan melalui dorongan rasa ingin tahu akan mendorong Anda untuk berpikir secara kreatif.
Dengan demikian, mereka akan selalu memiliki persediaan ide dan gagasan yang tidak pernah habis.
4 Teknik dan Langkah Berpikir Komputasional
Dalam penerapannya, terdapat 4 teknik dasar pada cara berpikir komputasional. Teknik ini juga sekaligus menjadi langkah-langkah dalam penerapan cara berpikir ini, yaitu:
1. Dekomposisi
Dekomposisi merupakan teknik yang berguna untuk menguraikan suatu masalah yang kompleks dan besar menjadi masalah yang lebih kecil. Dengan teknik ini, masalah tersebut akan lebih mudah terpecahkan.
Pembagian masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil merupakan cara untuk menemukan solusi yang lebih efisien.
Contohnya, dalam konteks bisnis, penerapan dekomposisi adalah untuk mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan atau inovasi agar produk atau layanan lebih berhasil di pasaran.
2. Pengenalan Pola
Pattern Recognition atau pengenalan pola merupakan teknik yang melibatkan penggunaan komputer untuk mengidentifikasi pola atau keteraturan dalam data.
Teknik ini memungkinkan Anda untuk memahami dan menganalisis informasi yang terkandung dalam pola tersebut.
Penerapan teknik pengenalan pola dapat bervariasi, seperti pengenalan wajah, suara, atau bahkan dalam pemodelan cuaca.
Contohnya, pengenalan pola dapat membantu sistem untuk mengenali wajah seseorang dalam sistem keamanan.
Selain itu, teknik ini juga dapat memprediksi perubahan cuaca berdasarkan pola yang teramati.
3. Abstraksi
Abstraksi merupakan teknik yang berfokus pada elemen-elemen penting dalam suatu masalah. Di samping itu, teknik ini membantu dalam pemusatan perhatian pada inti dari masalah yang sedang dihadapi.
4. Algoritma
Algoritma adalah teknik yang berguna untuk merencanakan langkah-langkah dalam pemecahan suatu masalah.
Meskipun seringkali dikaitkan dengan komputasi dan perhitungan, algoritma berguna untuk berbagai konteks dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja, berguna dalam mengembangkan langkah-langkah yang efektif untuk menyelesaikan tugas tertentu di tempat kerja atau merencanakan perjalanan yang optimal.
4 Contoh Penerapan Berpikir Komputasional
Adapun contoh-contoh penerapan berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
1. Membuat Artikel dari Hasil Terjemahan Bahasa Asing
Dalam proses penerjemahan bahasa, computational thinking berguna untuk memahami dan menguraikan hasil terjemahan bahasa asing.
Proses ini melibatkan teknik dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan penyusunan algoritma. Dengan cara ini, membuat artikel dari hasil terjemahan bahasa asing menjadi lebih efisien.
2. Merencanakan Liburan
Contoh berikutnya, berguna dalam perencanaan liburan. Wisatawan dapat menggunakan cara berpikir ini untuk merencanakan liburan mereka.
Wisatawan dapat membagi proses perencanaan menjadi tugas-tugas yang lebih kecil, mengidentifikasi pola dalam pilihan liburan, dan menggunakan penalaran logis untuk menentukan waktu terbaik untuk berangkat.
Setelah liburan, evaluasi hasil dapat membantu dalam perbaikan untuk liburan selanjutnya.
3. Mendesain Gedung
Arsitek dan insinyur dapat menggunakan cara berpikir ini dalam merancang bangunan. Dalam hal ini, mereka melibatkan pemodelan dan simulasi untuk menguji berbagai desain.
Proses ini mencakup dekomposisi, generalisasi, dan penalaran logis. Hasilnya, desain bangunan menjadi efisien dan berfungsi dengan baik.
4. Mendeteksi Penipuan
Contoh terakhir, untuk mendeteksi penipuan. Lembaga keuangan dapat menggunakan cara computational thinking untuk mendeteksi penipuan.
Mereka dapat menganalisis data dan mengidentifikasi pola yang mencurigakan dengan menggunakan generalisasi dan penalaran logis.
Setelah penipuan terdeteksi, evaluasi hasil membantu dalam meningkatkan metode deteksi penipuan di masa depan.
Sudahkah Anda Menerapkan Cara Berpikir Komputasional?
Penjelasan mengenai berpikir komputasional telah terurai secara rinci. Melalui cara berpikir ini, Anda dapat memecahkan masalah kompleks dengan lebih efisien. Selain itu, penerapannya juga dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif.
Kesadaran akan pentingnya computational thinking dalam menghadapi tantangan dan peluang di era teknologi harus Anda miliki. Pasalnya, dapat membantu Anda meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengatasi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari.