Mengenal Besaran Turunan: Pengertian, Satuan, dan Rumusnya

Pengukuran, besaran, dan satuan sebuah benda sebenarnya tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian orang, tentu sudah tidak asing dengan besaran pokok dan besaran turunan. Kedua besaran ini saling berkaitan dalam menentukan nilai dari suatu benda. 

Misalnya, ketika kamu ingin mengukur volume sebuah botol minum. Atau kamu ingin mengetahui luas dari sebuah lapangan sepak bola? Atau ingin mengukur tegangan dan hambatan listrik di rumah? Kamu bisa menghitung semuanya dengan rumus ataupun dengan alat ukur. 

Untuk memperdalam pengetahuan kamu tentang besaran jenis turunan beserta contohnya, simak artikel di bawah ini sampai selesai!

Pengertian Besaran Turunan

Secara umum, besaran turunan merupakan suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Kedua kelompok besaran ini sebenarnya hampir sama, karena keduanya berfungsi untuk menentukan nilai dari suatu ukuran yang dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI).

Bedanya, satuan dari besaran ini bisa kamu dapatkan dari kombinasi atas beberapa macam satuan pokok. Oleh sebab itu, jangan heran, jika terdapat satuan turunan yang tidak hanya terdiri dari satu satuan, seperti pada besaran pokok. Misalnya, satuan meter per sekon (m/s) untuk kecepatan.

Kombinasi antara beberapa besaran pokok ini menunjukkan jika satu besaran pokok sebenarnya bisa menghasilkan beberapa besaran turunan. Contohnya, besaran pokok panjang bisa digunakan untuk menentukan luas dan volume juga.

Meski demikian, masing-masing besaran memiliki rumus yang berbeda untuk menentukan nilai besarannya. Penentuan besaran dengan menggunakan rumus disebut juga sebagai pengukuran tidak langsung. Sedangkan penentuan besaran menggunakan alat ukur dikenal sebagai pengukuran langsung. 

Rumus dan Contoh Besaran Turunan

Terdapat beberapa macam contoh besaran turunan yang biasa digunakan beserta rumusnya. Berikut ini masing-masing besarannya:

1. Kecepatan

Besaran jenis turunan yang pertama yaitu kecepatan. Kecepatan berasal dari perbandingan antara jarak yang telah ditempuh dengan waktu tempuhnya. Jenis besaran ini banyak digunakan dalam perhitungan matematika maupun fisika. Satuan internasional untuk kecepatan adalah m/s. Berikut rumus perhitungan kecepatan:

V = s/t

Keterangan:

V = kecepatan

s = jarak tempuh

t = waktu tempuh

2. Percepatan

Berbeda dengan kecepatan, ada pula besaran turunan berupa percepatan. Percepatan berasal dari pembagian antara kecepatan dan waktu yang dibutuhkan. Satuan untuk percepatan dalam satuan internasional yaitu L T-2 (m/ s2). Rumus untuk menghitung percepatan yaitu:

a = Δv / Δt

Keterangan:

a = percepatan

Δv = perubahan kecepatan

Δt = perubahan waktu

3. Momentum

Momentum adalah besaran yang berasal dari perhitungan perkalian antara massa dan kecepatan. Satuan untuk momentum menurut satuan internasional adalah kilogram meter per detik (kg m/s). Rumus untuk menghitung momentum adalah:

P = m.v

Keterangan:

P = momentum

m = massa

v = kecepatan

4. Gaya

Ilustrasi Gaya Newton
Ilustrasi Gaya Newton | Sumber gambar: homecare24

Gaya adalah besaran turunan yang berasal dari perkalian antara massa dan percepatan. Dalam satuan internasional, gaya dinyatakan dalam satuan N (Newton) atau kg m/s2. Contoh besaran ini banyak digunakan dalam perhitungan fisika. Rumus untuk menentukan gaya adalah:

F = m.a

Keterangan: 

F = gaya

m = massa 

a = percepatan

5. Daya

Daya adalah jenis besaran turunan yang berasal dari satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu. Satuan untuk menyatakan besaran daya adalah watt. Sedangkan rumus untuk menghitung daya adalah:

P = W/t

Keterangan:

P = daya

W = usaha

t = waktu

6. Usaha

Usaha merupakan jumlah gaya yang diperlukan untuk memindahkan beban dalam ilmu fisika. Menurut satuan internasional, satuan untuk usaha adalah Joule atau kg m2/s2. Sementara rumus untuk menghitung usaha adalah:

W = F.s

Keterangan:

W = usaha

F = gaya

s = jarak/perpindahan

7. Massa Jenis

Jenis besaran selanjutnya adalah massa jenis (rho). Pada dasarnya, kamu bisa menentukan massa jenis suatu benda dengan menggunakan besaran pokok massa dan panjang (m3). Satuan internasional yang menyatakan massa jenis adalah kg/m3. Rumus untuk menghitung rho atau massa jenis, yaitu:

ρ = m/V

Keterangan:

ρ = rho atau massa jenis

m = massa

V = kecepatan

8. Tekanan

Tekanan merupakan turunan dari besaran gaya dan luas, yang bisa kamu temukan dalam ilmu fisika. Satuan untuk tekanan, yaitu Pascal atau N/m2. Sedangkan rumus untuk menghitung tekanan, yaitu:

P = F / A

Keterangan:

P = tekanan

F = gaya

A =  luas bidang

9. Volume

Ilustrasi Volume Bangun Ruang
Ilustrasi Volume Bangun Ruang | Sumber gambar: Mikirbae.com

Besaran turunan yang berasal dari penurunan besaran pokok panjang adalah volume. Besaran ini biasanya digunakan untuk menghitung volume dari bangun ruang atau bangun tiga dimensi. Cara perhitungannya, yaitu dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi suatu bidang. Satuan internasional untuk volume, yaitu meter kubik (m3).

10. Luas

Ilustrasi Luas Bangun Datar
Ilustrasi Luas Bangun Datar | Sumber gambar: Lifestyle Bisnis

Luas merupakan turunan dari besaran pokok panjang. Kamu bisa menghitung besaran luas dengan perkalian antara panjang dan lebar suatu bangun datar. Satuan internasional untuk luas adalah meter persegi (m2). Rumus umum untuk menghitung luas, yaitu panjang x lebar (p x l).

11. Tegangan Listrik

Tegangan listrik merupakan suatu besaran turunan yang berguna untuk mengetahui perbedaan tegangan listrik. Kita seringkali menggunakan besaran ini di bidang kelistrikan. Satuan internasional untuk tegangan yaitu Volt (V). Rumus untuk menghitung tegangan listrik, yakni:

V = I . R

Keterangan:

V = tegangan listrik

I = kuat arus listrik

R = hambatan listrik

12. Hambatan Listrik

Hambatan listrik merupakan besaran yang berkaitan langsung dengan kelistrikan. Satuan internasional untuk hambatan listrik adalah Ohm. Rumus untuk menghitung besaran turunan hambatan listrik, yaitu:

R = V / I

Keterangan:

R = hambatan listrik

V = tegangan listrik

I = kuat arus listrik 

13. Muatan Listrik

Muatan listrik merupakan besaran turunan yang berasal dari pengukuran tidak langsung. Satuan internasional untuk besaran muatan listrik adalah Coulomb (C). Rumus untuk menghitung muatan listrik, yaitu:

 Q = I x dt

Keterangan:

I = arus listrik (A)

Q = muatan listrik (C)

dt = perubahan waktu

14. Frekuensi

Frekuensi merupakan besaran yang menyatakan adanya getaran atau putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik. Besaran ini biasanya digunakan untuk mengetahui nilai getaran suara. Satuan internasional untuk menyatakan frekuensi adalah Hertz. Sementara rumus untuk menghitung frekuensi adalah:

f = 1/t

Keterangan:

 f =frekuensi

 t = periode waktu

Alat Ukur Besaran Turunan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, besaran turunan dapat diukur dengan pengukuran tidak langsung maupun langsung. Jika kamu hendak melakukan pengukuran langsung, tentunya membutuhkan alat ukur khusus, seperti berikut ini:

1. Barometer

Barometer merupakan jenis alat ukur yang digunakan untuk menghitung banyaknya tekanan udara. Alat ukur besaran turunan yang satu ini banyak digunakan untuk memperkirakan cuaca.

2. Hygrometer

Hygrometer merupakan alat ukur yang berfungsi untuk menghitung kelembaban udara di suatu tempat atau ruangan.

3. Speedometer

Speedometer merupakan alat ukur yang berfungsi untuk menghitung kecepatan. Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan speedometer, karena banyak kamu temukan di transportasi, seperti motor dan mobil.

4. Dinamometer

Dinamometer merupakan alat ukur yang berfungsi untuk menentukan besar kecilnya suatu gaya pada sebuah objek. Prinsip penggunaan dinamometer adalah menerapkan metode gaya pegas.

5. Kalorimeter

Kalorimeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk menghitung banyaknya energi kalor pada reaksi atau perubahan kimia.

6. Ohm Meter

Ohm meter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur nilai hambatan listrik pada suatu objek yang terhubung dengan listrik. 

Ciri-Ciri Besaran Turunan

Adapun dua ciri-ciri umum dari besaran jenis turunan, yaitu:

1. Bisa Ditentukan Secara Langsung dan Tidak Langsung

Secara garis besar, kamu bisa menghitung besaran turunan secara tidak langsung menggunakan rumus. Selain itu, ada pula cara menghitung langsung menggunakan alat ukur. Misalnya, ketika kamu ingin mengukur volume sebuah bangun ruang, maka kamu bisa melakukan pengukuran dengan rumus volume atau menggunakan gelas ukur atau meteran laser. 

2. Memiliki Satuan Lebih dari Satu

Setiap besaran turunan mempunyai satuan yang lebih dari satu, karena gabungan dari beberapa besaran pokok. Misalnya, besaran kecepatan memiliki satuan panjang dan waktu, yaitu meter per detik. Atau satuan gaya juga memiliki tiga satuan dasar, yaitu kilogram meter per sekon kuadrat.

Baca Juga : Pengertian Besaran Pokok dan Besaran Turunan Serta Satuannya

Sudah Lebih Mengenal Besaran Turunan dan Satuannya?

Secara keseluruhan, besaran turunan terdiri dari 14 satuan turunan. Besaran tersebut, antara lain gaya, usaha, kecepatan, percepatan, momentum, daya, massa jenis, frekuensi, muatan listrik, tegangan listrik, hambatan listrik, luas, volume, dan tekanan. Masing-masing besaran bisa kamu hitung dengan rumus maupun alat ukur khusus.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page