Mengenal Biaya Overhead: Definisi, Jenis, Fungsi, dan Cara Hitung

Biaya overhead merupakan salah satu bagian penting dalam memperhitungkan biaya produksi saat menjalankan sebuah bisnis. Biaya ini biasanya dikeluarkan oleh perusahaan di luar biaya produksi dan tenaga kerja. Pebisnis sendiri wajib membuat perhitungan atau pembukuan mencakup seluruh biaya operasional secara rinci.

Lalu, apakah Anda sudah tahu jika ada banyak jenis overhead cost? Serta, bagaimana cara untuk memperhitungkan biaya ini? Temukan penjelasan selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Apa Itu Biaya Overhead?

Biaya overhead merupakan komponen biaya produksi, namun tidak berkaitan langsung dengan proses produksi barang dan jasa. Ini termasuk biaya tambahan seperti pajak, asuransi, biaya sewa, dan biaya keamanan. Perusahaan perlu menyiapkan biaya tambahan untuk mempermudah alokasi dana dalam mendukung proses produksi.

Overhead cost juga bisa disebut sebagai biaya tidak langsung. Penetapan biaya tidak langsung ini bertujuan untuk melakukan efisiensi dan menghindari pengeluaran yang tidak penting. Anda perlu menentukan apa saja biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi sebelum menghitung biaya tambahan. 

Apabila Anda telah menentukannya, Anda bisa menghitung cost overhead dalam persentase. Cara menghitung biaya tambahan bisa Anda lakukan dengan menjumlahkan biaya tidak langsung, kemudian membagi dengan biaya langsung. Lalu, akan dikalikan dengan 100 persen. 

Nilai ini menunjukkan berapa persen jumlah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dari total pengeluarannya. Beberapa biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung. Antara lain tagihan air, telepon, listrik, perlengkapan kantor, biaya pemasaran, komisi, maupun bonus. Ada pula tunjangan karyawan, pelatihan karyawan, dan depresiasi.

Jenis Biaya Overhead

Secara umum, perusahaan membagi biaya tidak langsung ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Fixed Overhead

Fixed overhead merupakan cost yang jumlahnya tidak mengalami perubahan setiap melakukan pembayaran meskipun volume aktivitas produksi berubah. Jenis ini sangat dibutuhkan untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan lancar. Contoh biaya ini tetap ini antara lain biaya pajak, gaji karyawan, dan biaya sewa peralatan.

2. Variable Overhead

Variable overhead merupakan biaya yang jumlahnya bisa berubah sesuai dengan aktivitas perusahaan dalam periode waktu tertentu. Jenis biaya ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan pengeluaran yang sejalan dengan strategi perusahaan. Contoh biaya ini antara lain bonus karyawan, peralatan kantor, dan iklan.

3. Semi-Variable Overhead

Adapun jenis overhead variabel mixed atau semi-variabel sebagai bentuk gabungan antara fixed overhead dan variable overhead. Karakteristik dari biaya ini adalah jumlahnya yang beragam sesuai dengan aktivitas perusahaan. 

Meski begitu, apabila aktivitas perusahaan mencapai titik nol, perusahaan tetap berkewajiban untuk membayar minimum biaya tambahan ini. Biaya pemakaian kendaraan, komisi penjualan, dan kebutuhan utilitas seperti biaya listrik dan air adalah contoh sederhana dari biaya semi variabel.

Fungsi Biaya Overhead

Setelah mengetahui pengertian dan jenis overhead cost, Anda mungkin masih bertanya-tanya sebenarnya apa fungsi dari adanya perhitungan ini. Jadi, Anda bisa memahami fungsi dari biaya ini sebagai berikut:

1. Mengontrol Pengeluaran Perusahaan

Pembukuan atau perhitungan biaya secara teratur berfungsi untuk mengawasi besaran total biaya pengeluaran dalam sebuah perusahaan. Setiap pelaku usaha tentu harus mencatat dan memantau apakah perencanaan bisnisnya sudah berjalan secara efisien dan efektif.

2. Mengalokasikan Anggaran secara Tepat

Meski tergolong sebagai tambahan, overhead cost juga berguna sebagai alat pembanding antara dana yang dikeluarkan dengan dana lainnya. Dalam hal ini juga bisa menjadi cara yang efektif untuk meminimalisir pengeluaran dalam perusahaan agar tidak over budget.

3. Menentukan Harga Pokok Produk

Adanya biaya overhead juga berperan dalam penentuan harga produk. Perusahaan bisa menentukan harga pokok dari sebuah produk secara cepat melalui hasil perhitungan overhead cost ini. Selain itu, perusahan juga lebih mudah menentukan harga karena sudah mengetahui berapa biaya yang terpakai dalam produksi barang.

4. Dasar Estimasi Pengeluaran Setiap Divisi

Fungsi lain dari overhead cost adalah sebagai dasar estimasi untuk memperkirakan biaya pengeluaran. Sebagian perusahaan biasanya menghitung overhead cost dengan membagi berdasarkan kebutuhan setiap divisi. Perhitungan ini memudahkan bagian keuangan untuk menganalisis hingga menyusun anggaran kebutuhan perusahaan.

5. Menyusun Strategi Perusahaan

Keberadaan overhead cost juga sangat penting dalam kondisi tertentu, seperti saat menyusun strategi perusahaan. Setiap perusahaan tentu selalu menyiapkan perencanaan tertentu untuk meningkatkan pendapatan. 

Contohnya, ketika perusahaan ingin melakukan riset produk dan menyewa jasa agensi riset. Biaya untuk membayar jasa agensi inilah yang termasuk dalam overhead cost.

Cara Hitung Biaya Overhead

Anda ingin menghitung biaya tidak langsung atau biaya tambahan dalam proses produksi? Berikut ini terdapat beberapa langkah yang berguna untuk menghitung biayanya secara mudah dan tepat:

1. Menyusun dan Memisahkan Anggaran Biaya dari Setiap Divisi

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menghitung dan memisahkan anggaran biaya dari setiap divisi. Anda harus mengumpulkan proyeksi biaya dari setiap divisi kemudian menganalisis pengajuan biaya tidak langsung masing-masing divisi. 

Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan tingkat aktivitas yang akan digunakan sebagai dasar estimasi biaya. Setidaknya, terdapat tiga kategori yang bisa Anda gunakan, yaitu kapasitas praktis, normal, dan kapasitas sesungguhnya.

2. Mengestimasikan Biaya secara Keseluruhan

Cara selanjutnya bisa Anda lakukan dengan mengumpulkan semua overhead cost dari perusahaan dan menganalisis budget. Pihak divisi keuangan berperan secara mutlak untuk menentukan biayanya.

3. Menentukan Dasar Pembebanan Biaya kepada Produk

Langkah selanjutnya setelah anggaran biaya ditetapkan adalah menentukan dasar yang digunakan untuk membebankan secara adil biaya kepada produk. Dasar pembebanan ini digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang telah dilakukan oleh pihak produksi selama proses produksi. 

Beberapa dasar yang bisa digunakan sebagai satuan kegiatan dalam pembebanan biaya. Antara lain satuan produk, biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja dan jam tenaga kerja langsung, serta jam mesin.

 4. Perhitungan Tarif Biaya

Apabila Anda telah menetapkan pembebanan biaya overhead kepada produk. Maka, selanjutnya Anda harus menghitung biaya tidak langsung pabrik dengan memperhatikan jumlah biaya yang akan digunakan. Tiga alternatif yang bisa Anda gunakan dalam perhitungan ini, yaitu tarif tunggal, departementalisasi, dan aktivitas.

5. Analisis Persentase

Perhitungan terakhir, yaitu dengan melakukan analisis terkait persentase kebutuhan overhead cost setiap divisi dan membaginya. Cara ini lebih banyak digunakan oleh perusahaan pada masa kini. Anda bisa mengetahui berapa persentase overhead cost perusahaan setelah mengklasifikasikan semua biayanya.

Rumus untuk menghitung persentase ini, yaitu jumlahkan semua biaya berdasarkan bulannya. Lalu, bagilah total biaya tersebut dengan semua penjualan bulanan. Contohnya, perusahaan mempunyai Rp100.000.000,00 untuk overhead cost bulanan dan mempunyai Rp1.000.000.000,00 hasil penjualan bulanan.

Maka, persentase overhead untuk perusahaan tersebut, yaitu Rp100.000.000,00 dibagi dengan Rp1.000.000.000,00 dan dikalikan dengan 100 persen. Hasil persentase biaya ini bisa digunakan perusahaan sebagai bahan untuk evaluasi pengeluaran.

6. Penentuan Nilai Efisiensi

Tidak hanya menghitung persentase overhead cost, perusahaan biasanya juga menghitung berapa nilai efisiensi dari biayanya. Caranya, Anda perlu membandingkan besaran overhead cost dengan upah tenaga kerja. Kemudian, hasilnya bisa Anda kalikan dengan 100 persen. 

Dengan begitu, Anda bisa mengetahui nilai efisiensi dari overhead cost. Perusahaan juga bisa mengetahui apakah jumlah tenaga kerja saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan atau belum.

Sudah Mengenal Biaya Overhead?

Demikian penjelasan mengenai pengertian biaya overhead termasuk jenis dan cara menghitungnya. Secara sederhana, ini merupakan biaya tambahan produksi selain biaya bahan baku dan tenaga kerja. Biaya ini juga terbagi menjadi beberapa jenis dengan karakteristik yang berbeda. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page