Biografi Najwa Shihab dan Penghargaannya Lengkap

Jika kita bicara tentang biografi, maka Najwa Shihab adalah salah satu nama yang paling sering kita temui. Tidak heran jika wanita hebat satu ini sering menimbulkan rasa penasaran bagi masyarakat Indonesia, karena dia adalah seorang presenter pintar yang tak tergantikan di acara “Mata Najwa”.

Melalui acara tersebut, Najwa terkenal dengan sosoknya yang berani, cerdas, dan kritis dalam menghadapi bintang tamunya. Terlebih lagi, acara ini berani tampil beda yang tidak hanya memberikan hiburan biasa seperti acara TV lainnya, namun tampil berbeda dengan berani mengulik para tokoh-tokoh berpengaruh.

Oleh karena itu, acara ini banyak menarik perhatian para masyarakat Indonesia dengan acara yang sangat cermat. Dia berani untuk mempertanyakan kinerja para tokoh terkenal dan mewakilkan suara masyarakat yang kritis.

Sosoknya yang begitu inspiratif banyak memberikan banyak pelajaran dan motivasi banyak orang. Namun, beberapa dari kamu mungkin belum tahu tentang kisah hidupnya dan berapa banyak pencapaian yang dia miliki. Jadi, jika kamu ingin tahu tentang biografi Najwa Shihab, simak ulasan ini lebih lanjut.

Biografi Najwa Shihab

Najwa Shihab atau yang biasa di panggil Nana adalah seorang wanita yang lahir pada 16 September 1977 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia terlahir dari seorang ayah bernama Muhammad Quraish Shihab dan Fatmawaty Assegaf sebagai ibu. Selain itu, dia juga memiliki darah keturunan India, Arab, dan Bugis.

Orang tuanya dikaruniai empat putri dan satu putra, sedangkan dia merupakan anak kedua. Jadi, dia memiliki satu kakak dan empat adik. Kakak pertama adalah Najeela Shihab, kemudian adik-adiknya adalah Nashwa Shihab, Ahmad Shihab, dan Nahla Shihab.

Nama-nama anak dari Quraish Shihab, bukan hanya nama, namun berisikan doa dan harapan. Nama Najwa Shihab sendiri memiliki arti percakapan atau bisikan. Sehingga, menurut Majazinya, nama ini bermakna orang yang cerdas dalam bercakap, mudah mengerti, dan cerdas dalam berinteraksi dengan orang lain.

Terlebih lagi, dia bisa dikatakan termasuk seorang anak dari tokoh penting di Indonesia. Hal itu karena, Ayahnya merupakan seorang Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII atau pada zaman kepemimpinan Presiden Habibie. Ia juga merupakan keponakan dari seorang politikus, Alwi Shihab.

Pada 1997, ia menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf saat berusia 20 tahun. Kemudian, mereka memiliki seorang putra bernama Izzat Ibrahim Assegaf yang sering mereka panggil sebagai Izzat. 

Nana juga memiliki bayi perempuan yang bernama Namiyah binti Ibrahim Assegaf, namun sayangnya, meninggal 4 jam pasca kelahiran.

Terlepas dari karir ayahnya, ia memilih fokus di dunia jurnalistik dengan kepribadian yang baik dan kecerdasan yang luar biasa. Sampai saat ini, ia masih aktif di bidang tersebut dan tidak henti-hentinya membuat kita kagum dengan sosok dan pandangannya.

Riwayat Pendidikan

Sejak masa sekolah, Nana sudah terlihat sebagai pribadi yang cerdas dan memiliki keinginan untuk memperluas wawasannya. Ia bukan hanya serius tentang ilmu pendidikan, namun juga memiliki ilmu keislaman yang kuat. Berikut adalah riwayat pendidikannya dari TK hingga perguruan tinggi:

1. TK, SD, dan SMP

Terlahir di keluarga dengan agama yang kental, Najwa diberikan ilmu pendidikan dan agama sejak dini. Oleh karena itu, ia bersekolah di Taman Kanak-Kanak Al-Quran. Di TK tersebut, Najwa pernah bercerita tentang bagaimana ia pernah merasakan pukulan kayu kecil oleh guru saat melakukan kesalahan.

Setelah menyelesaikan pendidikan di TK tersebut, pada 1984-1990 ia melanjutkan pendidikan sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Al-Ikhlas, Jeruk Purut, Jakarta Selatan dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pada 1993.

2. Sekolah Menengah Atas

Nana melanjutkan pendidikannya di SMA. Pada masa tersebut, dia dan keempat saudaranya mendapatkan ajaran dari ibunya untuk harus berada di rumah setelah maghrib. Sehingga, keluarga mereka memiliki waktu bersama untuk berjamaah maghrib, mengaji Al-Quran, dan ratib Haddad.

Setelah maghrib itulah, mereka boleh bebas melakukan aktivitas lainnya. Bersama keluarganya, ia sangat memperhatikan antara pendidikan dan agama. Selain itu, saat bersekolah di SMA Negeri 6 Jakarta, ia memang sudah memiliki prestasi yang mengagumkan. 

Ia banyak mengikuti kegiatan untuk meningkatkan pendidikannya. Prestasi dan kecerdasannya juga terbuktikan karena ia memiliki kesempatan untuk belajar di luar negeri. 

Pada masa SMA, ia berhasil mengikuti program American Field Service (AFS) yang merupakan program pertukaran pelajar dari Yayasan Bina Antarbudaya. Sehingga, ia menghabiskan pendidikan selama 1 tahun di Amerika Serikat.

Ia mendapatkan tawaran program tersebut saat berusia 16 tahun. Untuk mengikuti program tersebut, orang tuanya memberinya syarat untuk tidak meninggal sholat lima waktu. Hingga masa pertukaran pelajar di Amerika berakhir, dia berhasil mewujudkan kepercayaan dari orang tuanya tersebut.

3. Perguruan Tinggi

Untuk pendidikan perguruan tinggi, ia mengambil jurusan Ilmu Hukum di Universitas Indonesia melalui jalur Penelusuran Minat dan Bakat (PMDK). Jalur tersebut merupakan salah satu jalur yang sangat diminati oleh banyak siswa SMA. Dengan prestasi yang mengagumkan saat SMA, ia berhasil masuk di UI dengan mudah.

Nana berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2000. Setelah kelulusannya, ternyata Nana lebih memilih untuk meneruskan karirnya di bidang jurnalistik. Seiring berjalannya waktu, ia semakin jatuh hati dengan bidang ini dan memiliki keinginan untuk melanjutkan ke jenjang magister.

Pada tahun 2008, ia berhasil mendapatkan beasiswa magister di negeri kangguru, Australia. Lembaga pendidikan yang dipilih adalah Melbourne Law School dengan jurusan Hukum Media. Di situ, ia mulai menggali lebih dalam tentang hukum dan media yang akan membentuk karirnya.

Perjalan Karir Najwa Shihab

Dalam perjalanan untuk mengembangkan karirnya, Nana sudah melalui banyak perkembangan dengan kerja kerasnya. Dimulai dari RCTI, 10 tahun di Metro TV, hingga meniti karir baru di PT yang didirikan oleh diri sendiri dan temannya. Berikut adalah rincian informasi tentang perjalanan karirnya:

1. Magang di RCTI

Lika-liku karir Najwa Shihab dimulai ketika ia menjalani program magang di jenjang perguruan tinggi saat berkuliah di Universitas Indonesia. Ia mengikuti program magang di Rajawali Citra Televisi Indonesia atau yang kita kenal sebagai RCTI di bagian berita.

Kegiatan inilah yang membuatnya jatuh cinta dengan jurnalistik hingga melanjutkannya sebagai karir. Setelah program magang selesai, ia memilih untuk menekuni jurnalistik untuk berkarir di masa depannya.

2. Membesarkan Karirnya di Metro TV

Setelah magang di RCTI, ia memulai karirnya di dunia kerja melalui stasiun Metro TV. Perlu kamu ketahui, bahwa stasiun TV ini adalah perusahaan bidang media nasional yang dimiliki politisi Surya Paloh.

Pekerjaan pertamanya adalah menjadi reporter lapangan yang melakukan peliputan berita di lapangan untuk memberikan informasi seputar berita. Siaran lapangan ini dapat dilakukan secara siaran maupun tidak atau dalam bentuk tulisan atau lisan.

Dengan kinerja yang baik, karirnya mengalami peningkatan dari reporter lapangan menjadi pembawa berita atau news anchor. Salah satu acara berita yang pernah dibawakan adalah Prime Time yang tayang setiap hari pada pukul 17.30-19.00. Acara ini juga membawakan isu hangat dan menghadirkan narasumber terpercaya.

Pada 6 Desember 2004, ia mulai membawakan program berita “Suara Anda”. Acara ini memiliki durasi 30 menit yang terdiri dari 3 segmen dengan 6 berita.

  • Kisah Mata Najwa Dimulai

Setelah acara yang terakhir, acara berikutnya adalah sebuah program yang membuat namanya melejit, Mata Najwa.

Acara ini merupakan acara eksklusifnya yang diambil dari nama sendiri. Dengan sifat yang tidak mudah puas dan selalu ingin belajar, Nana selalu melakukan persiapan yang matang untuk acaranya. Sehingga, ia dengan teliti dan mendalam melakukan riset, pelajaran, dan perbaikan akan acara yang dipimpinnya.

Acara ini sangatlah sukses karena mendapatkan beberapa penghargaan dan memiliki banyak penggemar di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan persiapan matang yang disiapkan oleh Nana dan timnya, ia berhasil memiliki rima yang khas. Bukan hanya itu, ia sering mengutarakan sindiran yang menohok tajam.

Sebagai tambahan, acara ini sudah banyak mengundang bintang tamu, mulai dari tokoh politik, musisi, pelawak, olahragawan, dan lainnya. Namun, acara ini lebih banyak mengundang tokoh-tokoh politik yang akan berbincang masalah politik, negara, dan kinerja mereka.

  • Wawancara dengan Tokoh Terkenal dan Liputan Tsunami Aceh

Banyak tokoh terkenal Indonesia yang memberikan kesan dalam acara tersebut, seperti B.J. Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, Abdurrahman Wahid, Hamzah Haz, dan lainnya. Setelah kesuksesannya membawakan acara tersebut, ia dipercaya untuk melakukan liputan tsunami Aceh, 2004.

Liputan Najwa akan bencana itu mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, liputan tersebut juga mendapat banyak empati dan meningkatkan kepedulian masyarakat akan bencana alam yang memakan banyak korban jiwa.

Di situ, ia menjadi saksi mata betapa mirisnya tumpukan mayat yang belum terurus. Oleh karena itu, ia melihat ketidaksiapan pemerintah dalam bencana alam besar tersebut. Laporan emosional itu mengantarkannya mendapatkan penghargaan dari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia).

3. Awal Baru dengan Narasi TV

Nana melanjutkan karirnya bersama Metro TV. Namun pada 2017, dia resmi mengundurkan diri dari Metro TV melalui episode Catatan Tanpa Titik dalam acara Mata Najwa. Pada 2018, ia kembali hadir dengan acara talkshow Mata Najwa di Trans 7.

Selama karirnya, ia sudah banyak menuliskan sejarah sebagai satu-satunya wartawan yang melakukan interview hampir kepada semua tokoh politik nasional. Bukan hanya itu, ia merupakan orang pertama yang mewawancarai presiden SBY ketika selesai pelantikan.

Tidak berhenti menekuni keahliannya, ia bersama kedua temannya menjadi co-founder PT Narasi Citra Sahwahita atau yang lebih dikenal Narasi TV. Perusahaan Narasi ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang digital content. Pada awalnya, ia sempat takut jika tidak bisa membayar gaji karyawannya.

Namun, perusahaan ini berkembang secara perlahan tapi pasti dengan dana investasi dari GoJek dan GDP. Melalui Narasi TV ini, mereka banyak memproduksi konten yang akan ditayangkan di Youtube dan TV. Sampai saat ini, Nana masih menekuni karirnya di bidang jurnalistik.

Penghargaan yang Berhasil Diraih

Seperti yang kamu tahu dari biografi Najwa Shihab, ia memiliki karir yang panjang dan banyak pencapaian. Sepanjang karirnya, ia mendapatkan penghargaan, baik di dalam dan luar negeri yang sukses membuktikan kinerja apiknya. Di bawah ini merupakan beberapa pencapaian yang didapatkan selama berkarir:

1. Penghargaan Dalam Negeri

Penghargaan pertama yang berhasil diraih Najwa Shihab adalah setelah laporan tsunami Aceh pada 2004. Karena kerja baiknya, penghargaan yang diterima terus meningkat. 

Pada 2006, Nana mendapatkan penghargaan sebagai jurnalis terbaik di Metro TV dan berhasil menjadi nominasi di Panasonic Award sebagai pembaca berita terbaik.

Selanjutnya, Najwa kembali menjadi nominasi di Panasonic Award dalam kategori Presenter Berita terbaik di tahun 2019. Namun, pada tahun itu piala tersebut jatuh di tangan Putra Nababan.

Semasa karirnya, Najwa menjadi nominasi Panasonic Gobel Awards selama 10 tahun berturut-turut, sejak 2010 sampai 2019. Tapi, yang berhasil membawakannya piala kemenangan adalah pada tahun 2015, 2017, dan 2019. 

2. Penghargaan Luar Negeri

Pada tahun 2006, Nana menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang merupakan acara yang dimana wartawan-wartawan hadir dari berbagai negara. Acara tersebut diadakan di beberapa kota di Amerika Selatan. Tahun itu juga, ia menjadi pembicara di Konferensi Asia American Journalist Association.

Untuk memasuki dunia jurnalistik dan TV broadcast, Nana terus berusaha untuk mengembangkan pengetahuannya. Sehingga ia berangkat ke Australia karena berhasil mendapatkan Full Scholarship for Australian Leadership Award dan mengambil jurusan hukum media.

Ia juga masuk dalam nominasi Asian Television Awards (ATA) 2011 dalam kategori Current Affairs atau Talk Show Presenter. Kemudian, pengumuman pemenang dalam acara tersebut dilakukan di Singapura.

Ia berhasil meraih penghargaan luar negeri yaitu Young Global Leaders pada tahun 2011. Sebagai tambahan, penghargaan tersebut merupakan acara yang diadakan oleh World Economic Forum (WEF). 

WEF merupakan organisasi nirlaba internasional yang berpusat di Jenewa, Swiss. Pertemuan tersebut adalah acara tahunan di Davos, Swiss, yang dihadiri oleh ilmuwan, politikus, jurnalis, dan eksekutif bisnis.

3. Penghargaan Lainnya

Penghargaan terbarunya adalah pada 2022 dalam Indonesian Television Awards 2022, yang mana ia terpilih sebagai Public Figure Inspiratif Terpopuler. Eksistensinya dalam dunia jurnalisme bukan hanya dibuktikan dengan penghargaan selama di Indonesia, namun pencapaian yang mencakup skala Asia atau internasional.

Selain penghargaan di atas, ia berhasil mendapatkan penghargaan dari Ellie Magazine, Influential Women of the Year. Ia juga mendapatkan gelar Most Progressive Figure (2016) dari Forbes Magazine, Australian Alumni Award for Journalism and Media (2019), dan National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2019).

Filmografi

Sebagai tokoh yang berada di dunia jurnalisme dan pertelevisian, tidak jarang kita temui sosoknya di layar kaca. Selain itu, ia sering mendapat tawaran untuk tampil sebagai kameo di film layar lebar. Karakternya yang memang menarik dan sangat inspiratif membuat dunia hiburan tertarik dengan kehadirannya.

Pertama kali ia berada di layar lebar adalah penampilannya sebagai kameo yang berperan sebagai penyiar berita di film “Serdadu Kumbang” pada 2011. Kemudian, ia kembali menjadi kameo pada tahun 2019 di film “Pretty Boys” dan berperan sebagai dirinya sendiri.

Selain itu, penampilan terbarunya di layar lebar adalah pada tahun 2022 dalam film “Sri Asih” dan berperan sebagai Nani Wijaya. Bukan hanya sebagai kameo, ia juga pernah menjadi salah satu produser dalam film “Bidadari-Bidadari Surga” pada tahun 2012.

Sampai saat ini, ia masih aktif di dunia hiburan dan sering menjadi bintang tamu dalam acara talkshow. Ia terus aktif sebagai sosok inspiratif dan banyak membuat karya lainnya yang akan menghiasi biografi Najwa Shihab kedepannya.

Najwa Sebagai Duta Baca Indonesia

Perlu kamu tahu, bahwa Najwa Shihab pernah menjadi duta baca Indonesia selama empat tahun, pada tahun 2016 sampai 2020. Ia secara langsung ditunjuk oleh Perpustakaan Nasional Indonesia. Sehingga, pada masa itu ia bertugas untuk menyebarkan minat membaca keseluruh wilayah di Indonesia.

Dalam menjalankan perannya, Nana mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca buku setiap hari. Kemudian, ia menyarankan untuk meluangkan 20 menit setiap hari untuk membaca. Hal ini akan membantu masyarakat untuk menambah wawasan dan memperluas pengetahuan.

Ia juga menegaskan bahwa jika kamu membaca buku selama 20 menit saja setiap hari, maka kamu dapat membaca sekitar 50 halaman. Sehingga, jika kamu melakukannya setiap hari dalam setahun, maka total kamu akan membaca sekitar 141 buku. Hal ini ia sampaikan saat menjadi duta baca di Padang.

Nana memang dikenal banyak orang sebagai pribadi yang suka membaca buku. Karena itu, ia selalu meluangkan waktu untuk membaca pada pagi hari sebelum bekerja dan malam hari sebelum tidur. Karena cintanya pada buku, ia pernah membaca 3-4 buku dalam waktu yang bersamaan.

Biasanya, ia akan membaca topik yang berat pada pagi hari dan buku yang bertema ringan pada malam hari. Selain itu, ia juga pernah berbagi buku yang membuatnya terpikat seperti karya Agatha Christie, Jo Nesbo, dan Joko Pinurbo. Penulis tersebut merupakan penulis yang terkenal dalam novel kriminal dan detektif.

Jadi, tidak heran jika Nana dipilih menjadi Duta Baca Indonesia. Hal ini pada dasarnya karena kecintaan pada kebiasaan membaca buku. 

Bukan hanya itu, sosoknya yang memiliki pengetahuan luas juga merupakan hasil nyata dari membaca buku. Jadi, kebiasaan baca yang disebarkan oleh Nana jelas dapat ditiru masyarakat Indonesia.

Buku-Buku Karya Najwa Shihab

Bukan hanya terkenal dengan sosoknya yang suka membaca, ternyata ia juga seorang penulis. Buku terbitan pertamanya adalah “Catatan Najwa” yang merupakan kumpulan narasi-narasi dari refleksinya akan isu-isu yang terdapat di Mata Najwa. 

Buku tersebut berisikan 208 halaman yang membahas isu berbagai tokoh, mulai dari Habibie hingga barisan anti-korupsi.

Buku kedua yang diterbitkan bertajuk “Catatan Najwa 2” pada tahun 2020. Buku tersebut juga membahas isu-isu pokok dalam 3 tahun terakhir yang berupa narasi dan konsistensinya dalam bersikap tegas dalam isu penting negeri. Terlebih lagi, buku ini memiliki jumlah 216 halaman dengan banyak topik penting dan menarik.

Kemudian, buku terakhirnya adalah berjudul “Shihab & Shihab Edisi Ramadhan” yang merupakan hasil tulisan dari ayahnya, M. Quraish Shihab dan Najwa sendiri. Sebagai tambahan, buku tersebut merupakan hasil dari program “Shihab dan Shihab” dari kanal www.narasi.tv.

Buku tersebut diterbitkan oleh Lentera Hati dan memiliki 128 halaman. Karya itu berfokus pada pembahasan berbagai topik populer dan pertanyaan netizen tentang ajaran Islam. Jadi, buku menarik itu akan menjadi tempat baru bagi kaum milenial untuk mendapatkan ajaran baru mengenai keislaman.

Sudahkah Kamu Terinspirasi dari Biografi Najwa Shihab?

Dalam biografi Najwa Shihab ini kamu dapat melihat sendiri bagaimana perjalanan hidupnya merupakan inspirasi bagi kita semua. Dari kehidupan keluarga dalam beragama dan gairahnya dalam mengejar pendidikan sangatlah layak untuk ditiru. Bukan hanya itu, ia juga tidak henti-hentinya berkarya dalam jurnalisme.

Dari usahanya yang selalu melakukan yang terbaik dan sungguh-sungguh menghasilkan sebuah kesuksesan, kerja kerasnya juga sebuah definisi yang mana usaha tidak akan menghianati hasil. Inilah akhir dari biografi Najwa Shihab, kami harap dapat membantumu mendapat inspirasi dan menjadi pribadi lebih baik!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page