Brand Ambassador: Tugas, Skills, Jenis, dan Keuntungannya

Istilah brand ambassador (BA) pasti sudah tidak asing di telinga. Setiap kali membuka media sosial, kita sering melihat seorang artis atau influencer menjadi BA dari merek terkenal dan disebut-sebut memiliki penghasilan fantastis.

Apakah benar gaji BA ini sangat tinggi? Lalu, apa saja tugas dan keuntungan menjadi seorang BA? Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, jangan lewatkan artikel ini dan baca sampai habis!

Apa Itu Brand Ambassador?

Brand Ambassador
Brand Ambassador | Image Source: istockphoto.com

Brand ambassador merupakan salah satu bagian dari marketing. Dahulu, ketika seseorang menjual sebuah produk, teknik pemasaran yang efektif dan paling banyak digunakan adalah lewat mulut ke mulut (word of mouth).

Word of mouth termasuk teknik marketing tradisional di mana ketika seseorang menyukai produk tertentu, dia akan membicarakan produk itu ke orang lain. Dari pembicaraannya itu secara tidak sadar ia juga mempromosikan produk tersebut ke orang lain, sehingga orang lain tertarik membelinya.

Seiring berjalannya waktu, strategi seperti ini mengalami perkembangan signifikan. Pada mulanya strategi ini dilakukan secara tatap muka langsung dengan orang lain untuk mempromosikan produk, sekarang mulai menggunakan influencer untuk menggaet lebih banyak orang supaya membeli produk dari suatu perusahaan.

Influencer inilah yang namanya brand ambassador atau BA. BA merupakan seseorang yang diajak kerjasama oleh perusahaan untuk menjadi ikon atau “wajah” dari sebuah brand. Tujuannya untuk membantu meningkatkan brand awareness dan juga penjualan produk.

Biasanya, orang yang dijadikan BA adalah artis atau influencer terkenal sebab mereka memiliki pengikut lebih banyak dan  lebih mampu memengaruhi audiens dalam jumlah besar lewat postingan-postingan di media sosialnya.

Sebagai contoh, artis Raline Shah yang wajahnya sering terpampang mempromosikan produk Wardah. Ia adalah BA dari produk kecantikan Wardah yang bisa memberikan citra positif produk ke konsumen. Kepopulerannya mampu menarik lebih banyak orang untuk membeli produk Wardah.

Selain itu, ada Rayyanza (Cipung) yang jadi BA produk MPASI Bumbu Bunda. Meskipun masih kecil, ia mampu menarik banyak orang untuk membeli produk tersebut.

Tugas Brand Ambassador

Tugas Brand Ambassador
Tugas Brand Ambassador | Image Source: istockphoto.com

Orang awam seperti kita sering berpikir BA itu pekerjaan yang mudah dan enak. Hanya dengan mempromosikan dan mereview produk saja bisa mendapatkan pendapatan fantastis. Namun, apakah betul tugas dan tanggung jawab BA hanya itu?

Sebenarnya ada banyak tugas dari BA, yang tidak hanya mempromosikan sebuah produk. Tugas-tugas tersebut seperti:

  • Mewakili suatu brand dan membentuk citra positif dalam berbagai hal.
  • Memahami visi dan misi perusahaan.
  • Mampu bekerjasama dengan tim sales dan marketing untuk mengonsep strategi campaign.
  • Bisa membangun brand awareness lewat marketing word of mouth.
  • Mampu membangun pandangan positif tentang brand di jaringannya.
  • Bisa memberikan insight dan saran produk baru.
  • Mampu menjaga hubungan baik dengan orang yang menjual produk (vendor).
  • Bersedia mempromosikan produk ke akun media sosial pribadinya.
  • Mengawasi adanya feedback dari konsumen berupa komplain atau komentar positif ke departemen marketing perusahaan.
  • Memberikan testimoni dan opini tentang kualitas, manfaat, hingga harga produk.
  • Bersedia menjadi aktor utama dalam berbagai campaign yang diselenggarakan perusahaan.
  • Bersedia menggunakan produk di kesehariannya.

Skill yang Harus Dimiliki Brand Ambassador

Skill Brand Ambassador
Skill Brand Ambassador | Image Source: istockphoto.com

Tugas dan tanggung jawab BA ini banyak dan tidak mudah. Selain mempromosikan produk, mereka juga bertanggung jawab membawa citra positif produk ke konsumen dan berperan besar meningkatkan penjualan. Karena itulah seorang BA harus memiliki skill-skill seperti:

  • Bisa membangun jaringan yang kuat dan luas.
  • Mempunyai pengetahuan marketing.
  • Memiliki kreativitas tinggi.
  • Memiliki skill kepemimpinan.
  • Mampu memanajemen waktu dengan baik.
  • Bisa menjaga profesionalitas.
  • Memiliki pengetahuan terhadap produk dengan baik.
  • Mampu membuat ulasan positif secara orisinil.
  • Kemampuan komunikasi yang baik.
  • Bisa berbahasa asing lebih baik.
  • Memiliki banyak pengikut di media sosial.

Jenis-Jenis Brand Ambassador

Sebelum bercita-cita ingin jadi BA, ketahui dulu apa saja jenis-jenis brand ambassador berikut ini.

1. BA Affiliate Program

Affiliate merupakan strategi marketing yang menggunakan pemasaran afiliasi. Maksudnya, perusahaan dan BA akan bekerjasama untuk mempromosikan produk tertentu.

Biasanya tugas BA ini memasarkan produk dari suatu perusahaan dengan membagikan tautan produk di situs website atau media sosial mereka.

2. BA Influencer Program

Berbeda dengan sebelumnya, influencer ini orang yang berpengaruh besar di masyarakat. Jadi nantinya, perusahaan bekerjasama dengan seorang influencer untuk mempromosikan suatu produk. Tujuannya supaya bisa menggaet konsumen lebih banyak dari para followers influencer tersebut.

Saat bekerjasama, influencer akan memposting konten promosi produk tersebut selama beberapa periode sesuai kesepakatan. Mereka akan mendapatkan fee dari perusahaan dan produk gratis sebagai imbalan.

3. BA Informal Program

Kalau tadi perusahaan bekerjasama dengan influencer, kali ini BA berasal dari pelanggan yang menyukai produk. Jadi, kalau ada seseorang yang suka sekali dengan suatu produk, maka ia bisa secara bebas dan sadar mempromosikan produk tersebut pada orang lain.

Cara kerjanya mirip dengan marketing mulut ke mulut. Tidak ada perjanjian formal dan upah, tapi berasal dari kepuasan pelanggan terhadap sebuah produk kemudian mempromosikannya ke banyak orang.

Kalau mereka bisa memengaruhi banyak orang, kemungkinan besar mereka bisa jadi micro-influencer.

4. BA College Program

Terakhir, ada BA college program yang menggandeng kalangan siswa untuk keperluan pemasaran. Di sini, siswa ditunjuk mempromosikan produk ke sesama siswa lainnya. 

Mereka bisa mensponsori brand di dalam maupun di luar kampus dengan membagikan souvenir, memasang poster perusahaan, mengadakan acara promosi, dan mengunggah konten.

Apakah Menjadi BA Harus Jadi Influencer Dulu?

Brand ambassador kebanyakan memang dari kalangan influencer karena mereka memiliki ribuan bahkan jutaan pengikut di media sosial dan disebut mampu memengaruhi lebih banyak orang untuk membeli sebuah produk. Namun, apakah untuk jadi seorang BA harus jadi influencer dulu?

Setelah melihat jenis-jenisnya, bisa disimpulkan bahwa menjadi BA tidak harus jadi influencer dulu. Kita bisa memulainya dengan mengikuti affiliate yang sedang gencar digunakan banyak orang.

Selain itu, kita juga bisa mengikuti jalur program informal. Program ini sangat cocok untuk pemula yang suka dengan suatu produk dan punya kemampuan untuk mempromosikannya kepada orang lain.

Keuntungan dan Gaji Brand Ambassador

Salah satu keuntungan jadi BA adalah kita turut ikut menyukseskan sebuah brand. Secara tidak langsung, BA bahkan bisa meningkatkan penjualan suatu produk dari promosi-promosi yang dilakukannya.

Selain itu, keuntungan utama menjadi BA adalah mendapatkan komisi yang bisa menambah penghasilan. 

Jumlah komisi tiap BA bisa berbeda-beda, tergantung jenisnya dan seberapa pengaruhnya mereka untuk memasarkan produk. Semakin berpengaruh besar, semakin besar pula rupiah yang ia dapatkan. Lebih lengkapnya berikut kisaran gaji dari seorang BA.

1. Influencer Program

Gaji  selebritis atau influencer yang menjadi BA bisa berbeda-beda. Meski begitu, influencer tetap mendapatkan gaji lebih besar dari jenis BA lainnya. Angkanya bisa mencapai jutaan hingga milyaran rupiah.

2. Affiliate Program

Pembayaran BA affiliate umumnya melalui sistem komisi. Jadi, perusahaan akan membayar BA sesuai dengan jumlah produk yang terjual. Jika berhasil menjual produk lebih banyak, maka komisi yang BA dapatkan juga semakin besar. Bahkan sekarang sudah banyak orang yang mendapatkan komisi jutaan dari affiliate.

3. Informal Program

Semua orang bisa menjadi informal BA dari produk yang ia sukai karena atas kesadaran sendiri. Untuk besaran komisi, tidak ada perjanjian apapun terkait pembayaran antara BA dan perusahaan.

4. College Program

Program ini bisa dilakukan kalau mahasiswa menyetujui kontrak sponsor dengan perusahaan. Untuk fee, tidak ada pembayaran khusus, hanya ada timbal balik antara perusahaan dan BA sesuai kesepakatan.

Baca Juga: Cara Membangun Brand Equity: Pengertian, Elemen, Tahapannya

Tertarik Mencoba Jadi Brand Ambassador?

Menjadi brand ambassador memang tidak mudah. Kita perlu memiliki kreativitas tinggi untuk memasarkan suatu produk yang menarik perhatian konsumen. Kalau berhasil memberikan dampak kepada perusahaan, kita bisa mendapatkan komisi besar dari perusahaan, terlebih kalau sudah jadi influencer. Tertarik mencoba?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page