Bryophyta: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, Peranan, Manfaat, dan Contohnya

Lumut adalah salah satu jenis tumbuhan yang paling sering ditemukan di tempat basah ataupun lembap. Tumbuhan ini mempunyai nama ilmiah bryophyta yang berukuran kecil dan berwarna hijau. 

Meski sebagian besar hidupnya di tempat basah, namun lumut ini bisa juga hidup di tempat yang tidak terlalu basah karena tubuhnya dilapisi oleh kutikula lilin yang bisa mengurangi penguapan berlebihan. Seperti apa jenis tumbuhan lumut tersebut? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Mengenal Apa itu Bryophyta

Pernah melihat tumbuhan kecil berwarna hijau yang biasanya menempel di tempat-tempat lembap seperti tembok, kayu, dan bebatuan?  Itulah tumbuhan lumut yang kemudian disebut bryophyta. 

Dalam bahasa Yunani, bryophyta termasuk jenis tanaman darat berwarna hijau dan ukuran terbesarnya hanya 15-50 cm. Bentuk tubuh lumut ini pipih mirip pita tapi ada juga yang seperti batang dengan daun-daun kecil. Lumut ini paling mudah ditemukan di tempat-tempat lembap dan menyebar hampir ke seluruh dunia kecuali laut. 

Meski sebagian besar ukurannya hanya beberapa milimeter saja, namun tumbuhan ini tergolong kelompok tumbuhan besar. Sebab lumut memiliki sekitar 18.000 hingga 23.000 spesies di seluruh dunia. 

Selain itu, lumut juga dijuluki sebagai tumbuhan purba karena diperkirakan sudah ada sejak masa Permian, yakni sekitar 298,9 juta hingga 251,9 juta tahun yang lalu. Tercatat sudah lebih dari 100 spesies lumut yang berhasil diidentifikasi dari fosil masa Paleogen dan Neogen, yakni sekitar 66 juta-2,58 juta tahun yang lalu.

Lumut adalah tumbuhan yang tidak mempunyai sel-sel plastid yang bisa menghasilkan klorofil A dan B. Oleh karenanya, lumut bisa memasak makanan sendiri atau bersifat autotrof. 

Tumbuhan ini juga termasuk tumbuhan tingkat rendah yang tidak berpembuluh atau non vaskuler serta tidak bisa menghasilkan biji. Jadi, untuk menyalurkan nutrisi seperti air dan mineral, ia membutuhkan jaringan khusus yang sederhana untuk mengangkut makanan, air, dan mineral yang diperlukan. 

Karena tidak punya jaringan, maka bryophyta juga tidak mempunyai batang, akar, dan daun sejati. Selain itu, sama seperti alga, lichen, dan jamur, lumut termasuk kelompok Cryptogamae, yakni organisme mirip tumbuhan yang reproduksinya melalui spora tanpa adanya struktur organ bunga maupun biji. 

Ciri-ciri Tumbuhan Bryophyta

Lumut adalah salah satu tumbuhan unik karena mempunyai ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan tumbuhan pada umumnya. Adapun ciri-ciri dari bryophyta ini adalah:

  • Tumbuhan ini hidup di tempat-tempat teduh dan lembap, misalnya di hutan (kebanyakan hutan hujan tropis), sungai, atau bisa juga ditemukan di batang pohon, kayu lapuk, tanah, bebatuan, dan tempat lainnya.
  • Termasuk golongan kingdom plantae yang meliputi seluruh organisme multiseluler yang telah berdiferensiasi dan merupakan eukariotik dengan dinding sel berselulosa.
  • Mempunyai klorofil sehingga bisa memasak makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari.
  • Menghasilkan spora dan cara berkembang biaknya dengan gamet.
  • Tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati tapi mempunyai rizoid mirip akar.
  • Tidak punya jaringan pembuluh seperti xylem dan floem yang berguna mengangkut makanan dan nutrisi.
  • Organ kelamin jantannya disebut anteridium, dan kelamin betinanya disebut arkegonium.
  • Dinding selnya tersusun selulosa.
  • Lumut mengalami dua fase kehidupan, yakni gametofit dan sporofit.
  • Hasil fotosintesisnya disalurkan secara difusi, daya kapilaritas, dan aliran sitoplasma. Sementara air bisa masuk dalam tubuh dengan imbibisi.
  • Tumbuhan ini mengalami metagenesis.
  • Lumut termasuk peralihan antara Cormophyta dan Thallophyta.

Struktur pada Lumut

Lumut merupakan tanaman yang mempunyai struktur tubuh sebagai berikut:

1. Struktur Tubuh Lumut

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa lumut mempunyai tubuh kecil yang tersusun atas struktur-struktur gametofit dan sporofit. 

Gametofit berupa kumpulan lumut hijau berlembar-lembar seperti tumbuhan kecil dan nantinya membentuk anteridium atau kelamin jantan dan arkegonium atau kelamin betina. 

Sementara itu, sporofit adalah tangkai yang punya variasi warna, seperti merah keunguan atau cokelat kekuningan. Tubuh lumut ini tidak punya akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Namun punya struktur yang menyerupai batang, daun, dan akar (rizoid). 

2. Struktur Batang dan Daun

Bryophyta mempunyai bagian yang menyerupai batang dan daun dengan struktur sebagai berikut:

  • Ukurannya kecil dan kebanyakan tidak sampai 15 cm.
  • Lapisan kulit dalamnya tersusun atas korteks serta tidak mengandung xilem, floem, dan silinder pusat yang terdiri dari sel penunjang atau parenkim memanjang.
  • Silinder pusatnya terdiri dari sel parenkim yang berfungsi untuk mengangkut garam mineral dan air.
  • Pertumbuhannya memanjang.
  • Tebal daunnya seperti ketebalan satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun yang tebalnya lebih dari satu lapis. Sel-sel daunnya kecil serta mengandung kloroplas yang tersusun mirip jaring serta bentuknya sempit dan memanjang.
  • Arkegoniumnya berbentuk mirip botol dan mengandung sel ovum, sementara anteridium (gamet jantan) bentuknya bulat dan mengandung sel spermatozoid.

3. Struktur Sporofit

Struktur sporofitnya sendiri terdiri dari tiga bagian-bagian tertentu, yakni:

  • Vaginula, yakni sporofit yang terdiri dari kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium, seta (tangkai yang tumbuh memanjang menopang), dan apofisis (ujung seta cukup melebar yang menjadi peralihan antara seta dengan sporangium).
  • Kaliptra, yakni tudung dari dinding arkegonium bagian atas yang menjadi tudung kotak spora.
  • Kolumela, yakni jaringan yang tidak mengambil bagian dalam pembentukan spora.

Selain itu, ada juga bagian-bagian lain yang ada dalam sporofit, yaitu:

  • Apofisis, ujung tangkai yang melebar.
  • Reproduksinya bersifat metagenesis, yakni reproduksi yang menggunakan cara aseksual dan seksual. Sistem reproduksi ini berbentuk gamet jantan dan betina dalam gametofit, sementara reproduksi aseksual menggunakan spora haploid dalam sporofit. 

Klasifikasi dan Contoh Bryophyta

Bryophyta memiliki tiga klasifikasi penting di mana ketiganya memiliki ciri-ciri mencolok sehingga mudah dibedakan. Klasifikasi dari tumbuhan lumut ini antara lain:

1. Musci (Lumut Daun) 

Musci atau bryopsida ini adalah lumut daun atau bisa dikenal juga sebagai lumut sejati. Lumut ini memiliki anggota terbanyak yang terdiri dari beberapa kelompok, yaitu Sphagnales, Bryales, Andreales, Buxbaumiales, dan Polytrichales. 

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan berspora yang tidak punya pembuluh. Ia disebut sebagai lumut sejati karena bentuknya kecil, mempunyai bagian yang mirip akar (rizoid), daun, dan batang (semu). Karakteristik utama lumut daun bisa dilihat dari arkegonium dan anteridium pada gametofit dan sporangium pada bagian ujung. 

Tumbuhan ini bisa hidup di tanah gundul kering, rerumputan, di atas batu cadas, batang-batang, dan cabang pohon. 

2. Hepaticae (Lumut Hati)

Lumut ini dinamakan lumut hati karena diambil dari kata hepatic yang berarti hati. Selain itu, ia dinamakan lumut hati karena talus di beberapa spesiesnya terlihat berupa lembaran yang mirip dengan hati. 

Lumut hati ini punya dua tipe, yakni lumut hati bertalus (marchantiales) dan lumut hati berdaun (jungermaniales). Untuk membedakan keduanya perlu ketelitian ekstra, karena daun yang menempel pada lumut hati berdaun hanya sedikit (sekitar satu atau dua lembar saja), sehingga untuk membedakannya sangat sulit. 

Contoh lumut hati bisa mudah ditemukan di sekitaran tepi sungai, danau, air terjun, dan batang-batang pohon. 

3. Anthocerotae (Lumut Tanduk)

Lumut tanduk ini punya ciri-ciri sendiri yakni ada sporofit berbentuk tanduk dengan organ seksualnya yang tertanam dalam talus. Lumut ini memiliki kurang lebih 300 spesies dan hanya punya satu ordo, yakni Anthocerotales. Contoh bryophyta ini bisa ditemukan di tepi danau, selokan, hingga tepi sungai. 

Peranan dan Manfaat Bryophyta

Meski ukurannya kecil, tumbuhan ini sangat berperan dalam ekosistem lingkungan. Di antara peranan dan manfaat adanya bryophyta ini antara lain:

  • Dapat menjaga kelembapan lingkungan.
  • Sebagai bioindikator perairan.
  • Sebagai bioindikator logam berat.
  • Sebagai bahan persemaian dan media tanam.
  • Sebagai indikator radioaktivitas.
  • Bisa juga sebagai obat-obatan dan sumber makanan.
  • Untuk budidaya tanaman hias.
  • Berperan dalam mencegah terjadinya erosi tanah.
  • Mengurangi risiko banjir.
  • Bisa membantu meningkatkan sumber air.
  • Menjaga ketersediaan air tanah atau sumur.

Sudah Paham tentang Tanaman Bryophyta Ini?

Sesuai pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bryophyta adalah tanaman lumut berukuran kecil yang mempunyai struktur tubuh unik dibanding tanaman lainnya. Tak hanya itu, jenis tanaman ini ternyata juga sangat berperan dalam ekosistem lingkungan bahkan dapat mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan erosi tanah. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page