Memahami Lingkup Cagar Alam: Pengertian, Tujuan, serta Contohnya

Keadaan alam yang kian hari kian memprihatinkan harus mendapat perhatian lebih dari manusia. Karena itu, dibutuhkan sebuah tempat untuk melindungi flora dan fauna dari kepunahan. Cagar alam adalah salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut. Lantas, apa sebenarnya itu suaka alam? Simak terus artikel ini!

Pengertian Cagar Alam

Menurut UU No. 5 tahun 1999, cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang memiliki satwa, tumbuhan, dan ekosistem yang khas karena keadaan alamnya. Selain itu, suaka alam juga dapat berupa sebuah ekosistem yang perlu pemerintah lindungi serta memiliki perkembangan iklim yang berlangsung secara alami.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa suaka alam memiliki flora dan fauna khas yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Suaka alam juga memiliki ekosistem yang unik dan tidak ada duanya. Karena memiliki fauna dan flora yang sulit ditemukan, suaka alam tidak boleh dijadikan tempat wisata atau tidak dibuka untuk umum.

Jika Anda benar-benar perlu berkunjung ke kawasan ini, Anda wajib memiliki surat izin masuk kawasan konservasi atau yang disingkat SIMAKSI. Surat ini hanya dapat diterbitkan oleh Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Dari pembagiannya, suaka alam di Indonesia memiliki tiga jenis kategori. Pertama adalah suaka alam darat yang dapat berupa daerah tanah maupun perairan di darat. Lalu, adalah suaka alam air atau laut, hingga suaka alam biosfer.

Sejarah suaka alam di Indonesia sendiri ternyata sudah terbentuk sejak zaman penjajahan Belanda. Meskipun pada saat itu tidak seketat sekarang, namun VOC tetap menerapkan kawasan hutan lindung yang tidak boleh diganggu gugat.

Hingga tahun 2008, Indonesia memiliki sekitar 237 lokasi suaka alam yang tersebar di seluruh penjuru negara dengan luas totalnya mencapai 4.730.704,04 hektar.

Fungsi Cagar Alam

Jika sudah memahami pengertian suaka alam secara detail, mungkin Anda sudah bisa menebak satu atau dua fungsi dari tempat yang dilindungi ini. Nah, agar lebih memahaminya, berikut ini adalah beberapa fungsi atau alasan mengapa suaka alam harus dilestarikan:

1. Melestarikan Alam

Tujuan utama dari sebuah cagar alam tentu saja adalah untuk melindungi flora dan fauna. Karena pada beberapa spesies tertentu, hewan dan tanaman yang ada di muka bumi tidak bisa hidup sebebas spesies lainnya.

Mereka membutuhkan ekosistem atau biota dengan kondisi yang sesuai. Jika tempat tinggal mereka tidak diregulasi, bisa-bisa spesies yang ada di kawasan tertentu itu bisa punah. Maka dari itu, diperlukan kawasan suaka yang dapat melindungi habitat spesies ini dari kehancuran atau dari ulah usil manusia.

Tidak hanya karena habitat, kerap kali hewan-hewan eksotis juga diperjual belikan secara ilegal oleh manusia serakah. Oleh karena itu, suaka alam memiliki tujuan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Caranya adalah dengan melarang manusia untuk sembarangan masuk ke dalam kawasan suaka alam.

2. Menjadi Tempat Penelitian

Keberadaan spesies yang ada di suatu kawasan mungkin dapat menarik perhatian para peneliti. Bagaimanapun, banyak hal yang belum ditemukan di dunia ini terkait dengan bumi dan makhluk di dalamnya.

Kawasan suaka alam yang tidak memiliki intervensi dari pihak luar membuat perkembangan makhluk hidup menjadi lebih natural. Hal tersebut dapat membuat variabel dependen pada suatu penelitian dapat lebih dikendalikan. Alhasil, ilmuwan dapat mengamati makhluk hidup dengan situasi yang lebih alami.

Penelitian ini pun tidak terbatas pada makhluk hidup seperti flora dan fauna, tetapi juga bisa berupa mineral ataupun kondisi air yang ada di suatu kawasan suaka alam. Harapannya, peneliti dapat memahami lebih lanjut terkait fenomena yang mungkin hanya terjadi di satu kawasan tertentu.

3. Mengatur Sirkulasi Air

Di kawasan yang padat akan penduduk, banjir kerap kali menjadi permasalahan besar. Adanya cagar alam ternyata dapat mencegah hal ini untuk terjadi.

Ketika sebuah wilayah selalu dibiarkan berkembang untuk dijadikan bangunan dan pemukiman. Maka, air yang semestinya bisa melewati wilayah tersebut justru menjadi air bah yang kadang membuat warga yang tinggal di sana menjadi kerepotan.

Kawasan yang menjadi suaka alam akan terhindar dari intervensi manusia. Termasuk pendirian pemukiman yang meski perlu tetapi tetap dapat merusak alam. Dampak baik dari ditetapkannya sebuah suaka alam adalah membuat muara yang baik untuk air. 

Sirkulasi air yang selama ini bekerja dengan baik di sebuah suaka alam akan tetap menjadi teratur jika tidak ada pemukiman manusia.

4. Menjaga Stok Air Tanah

Secara langsung, keberadaan suaka alam dapat berguna bagi manusia terutama dari segi air. Jika tadi sirkulasi air akan tertata dengan baik, maka tujuan selanjutnya dari kawasan suaka alam ini sendiri adalah ketersediaan air itu sendiri. 

Air yang turun dari terjadinya hujan akan langsung turun ke tanah, tepatnya hutan tempat suaka alam. Akar pepohonan yang ada di kawasan suaka alam memiliki fungsi yang baik untuk menyimpan air di dalam tanah. 

Air yang ada di dalam tanah tersebut bisa “dipanen” agar nantinya dimanfaatkan untuk berbagai fungsi dan keperluan. Jadi, selain mencegah bencana alam berupa banjir, suaka alam juga dapat memberikan manfaat berupa persediaan air.

Contoh Cagar Alam di Indonesia

Jika sudah memahami beberapa fungsi utama dari sebuah suaka alam, mungkin Anda penasaran apa saja suaka alam yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh suaka alam di Indonesia beserta kekayaan flora dan faunanya:

1. Kawah Ijen, Banyuwangi

Kawah Ijen adalah sebuah kawasan suaka yang berupa kawah gunung berapi. Kawah yang memiliki kedalaman mencapai 200 meter ini memiliki fenomena api biru yang cukup langka dan hanya ada dua di dunia, yakni di Indonesia dan Finlandia.

Di dekat kawasan Kawah Ijen juga terdapat Taman Nasional Baluran yang memiliki koleksi fauna langka. Contohnya seperti kerbau, rusa, banteng, dan hewan-hewan lainnya.

2. Maninjau, Agam

Beralih dari pulau Jawa, di pulau Sumatra adalah sebuah kawasan suaka alam yang memiliki nama Maninjau. Suaka alam yang satu ini memiliki letak tepat di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dengan luas mencapai 21.892 hektar, Cagar Alam Maninjau adalah rumah bagi satwa-satwa langka. Meliputi harimau, orang utan, hingga tanaman bunga raflesia yang terkenal akan baunya.

3. Waigeo Barat, Raja Ampat

Daerah Raja Ampat tidak dipungkiri lagi menyimpan banyak sekali pesona, terutama lewat kekayaan alamnya. Maka tidak heran, jika Waigeo Barat diciptakan untuk melindungi satwa. Contohnya seperti burung cendrawasih maupun hewan-hewan lainnya.

Sudah Memahami Apa itu Cagar Alam?

Berikut tadi adalah pengertian, fungsi, hingga contoh dari cagar alam yang ada di Indonesia. Semoga dengan membaca artikel ini, Anda menjadi lebih paham mengenai pentingnya melestarikan alam lewat upaya apapun termasuk dengan adanya suaka alam.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page