Mengenal Cagar Alam serta Fungsi dan Cara Pelestariannya

Cagar alam adalah salah satu upaya pemerintah untuk menjaga sebuah ekosistem atau habitat satwa tertentu agar tetap terlindungi. Dengan cara ini eksploitasi sumber daya seperti hayati (flora dan fauna) dalam ekosistem dapat dicegah atau berkurang. Namun, apakah Anda tahu apa fungsi dan cara melestarikannya?

Sekilas tentang Cagar Alam

Pada dasarnya, kawasan hutan lindung atau suaka alam ini, merupakan kawasan suaka alam bertujuan untuk melindungi flora dan satwa endemik khas dari wilayah tersebut. Umumnya, wilayah konservatif ini berguna untuk melindungi hayati khas dengan status hampir punah.

Tak heran jika kawasan ini menggunakan habitat asli. Tujuan konservasi ini tak hanya untuk melindungi hayati yang ada, namun upaya untuk pertumbuhan atau perkembang biakan hayati secara alamiah dalam cagar alam tersebut.

Dalam wilayah ini, kegiatan manusia akan sangat dibatasi bahkan dilarang (tanpa izin) demi memastikan lingkungan tetap terjaga sebagaimana mestinya. Tak hanya itu, pembuatan wilayah hutan lindung ini juga berguna untuk mencegah satwa liar masuk ke dalam pemukiman karena perluasan tanah akibat kepadatan penduduk.

Tujuan Pemerintah Mendirikan atau Menetapkan Cagar Alam

Sebenarnya penetapan wilayah konservatif ini bukan terjadi tanpa ada alasan, karena ada beberapa tujuannya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Konservasi Keanekaragaman Hayati 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan pertama dari pendirian wilayah konservatif ini bertujuan untuk melindungi spesies flora dan fauna yang unik. Tentu saja, demi mendorong perkembangbiakan alami serta mencegahnya dari kepunahan.

2. Mengamankan Sumber Daya Alam

Selain untuk keragaman hayati, cagar alam juga membantu pemerintahan melindungi ekosistem dan sumber daya alam tertentu untuk dapat digunakan secara berkelanjutan oleh generasi mendatang. Seperti halnya melindungi lahan kritis maupun untuk upaya penanganan polusi.

3. Pendidikan dan Penelitian

Tujuan lainnya adalah sebagai tempat untuk penelitian ilmiah dan pendidikan tentang alam dan lingkungannya. Sehingga akan muncul berbagai manfaat untuk kehidupan manusia di masa mendatang.

4. Mengatur Sirkulasi Air dan Udara

Pemerintah juga mengupayakan terjadinya sirkulasi air dan udara, terutama pada daerah sekitar wilayah konservatif tersebut. Lingkungan yang sehat juga akan membantu taraf hidup menjadi lebih baik.

Fungsi dari Cagar Alam

Pembangunan wilayah ini juga memiliki beberapa fungsi penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan alam seperti:

1. Perlindungan Habitat Hewan Terancam Punah

Fungsi utama dari wilayah ini tentu untuk melindungi atau memberikan habitat alami bagi beragam spesies hewan terutama yang terancam punah. Dengan harapan hewan tersebut dapat terselamatkan dari kepunahan dan juga mencegah eksploitasi hewan dalam artian perburuan liar.

2. Pengatur Iklim

Pendirian cagar alam juga akan membantu mengatur iklim global melalui proses fotosintesis dan penyimpanan karbon. Dengan memperluas penghijauan, pemanasan global dapat dicegah untuk menimbulkan efek yang lebih berbahaya.

3. Sumber Daya Air dan Udara

Terdapat peran penting lain, yakni sebagai “pulmon” alami bumi yang membantu menghasilkan oksigen dan menjaga kualitas udara. Selain itu, beberapa taman nasional juga berperan sebagai sumber mata air yang penting bagi kehidupan lingkungan sekitar.

4. Ekowisata

Walaupun beberapa cagar alam tidak memperbolehkan adanya aktivitas sama sekali, namun ada juga wilayah konservatif yang menjadi tempat pariwisata alam. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi lingkungan dan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar atau pendapatan negara.

5. Pencegahan Bencana Alam

Ekosistem yang sehat dalam wilayah tersebut dapat berfungsi sebagai barier alami. Sehingga dapat membantu melindungi daerah sekitar dari bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Bagaimana Cara Melestarikan Cagar Alam?

Pelestarian daerah ini tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintahan saja, namun juga perlu kontribusi seluruh warganya. Caranya dengan beberapa langkah berikut:

1. Pahami dan Patuhi Aturan atau Batasan yang Berlaku

Sebelum berkunjung ke daerah konservatif ini, penting untuk memahami dan mematuhi aturan atau batasan yang berlaku. Seperti halnya perlakukan terhadap limbah pribadi, interaksi dengan flora dan fauna, atau peraturan sepele seperti merokok di dalam kawasan tersebut.

2. Hindari Membawa Hewan Peliharaan

Ketika mengunjungi daerah cagar alam, hindari membawa hewan peliharaan atau hewan dari luar. Hewan peliharaan dapat menjadi hewan invasif yang akan mengganggu ekosistem dan mempengaruhi fauna endemik di dalamnya.

3. Mendukung dan Berpartisipasi dalam Program Pelestarian

Banyak taman nasional dan hutan lindung yang memiliki program sukarela untuk pelestarian alam. Ikut serta dalam kegiatan seperti penanaman pohon, pembersihan lingkungan, dan pemantauan satwa liar bisa jadi cara terbaik untuk menunjukkan kontribusi Anda.

4. Menggunakan Produk Berkelanjutan atau Ramah Lingkungan

Salah satu bentuk dukungan kelestarian cagar alam lainnya adalah dengan menggunakan produk-produk yang berasal dari praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dukung produk ramah lingkungan dan bebas dari eksploitasi alam, terutama tidak membeli hasil eksploitasi alam secara ilegal.

5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Penggunaan plastik sekali pakai merupakan salah satu penyumbang polusi lingkungan terbesar, karena bahan ini sulit terurai di alam. Ada baiknya untuk mengurangi penggunaan plastik atau ganti dengan produk reusable. Misalnya membawa botol minum sendiri atau memilih kantong belanja ramah lingkungan.

6. Sosialisasikan Edukasi Kesadaran Lingkungan

Memberikan edukasi dan pengenalan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian cagar alam jadi hal yang sangat penting. Semua orang bisa berpartisipasi dengan memberikan informasi melalui media sosial, ikut berpartisipasi dalam kampanye kesadaran lingkungan, maupun ikut serta dalam kegiatan serupa.

7. Beri Dukungan Pada Lembaga Konservasi

Dukung lembaga konservasi dan organisasi nirlaba yang bergerak dalam pelestarian alam. Salah satu caranya adalah dengan memberikan donasi atau menjadi sukarelawan dalam proyek-proyek pelestarian alam yang lembaga tersebut buat.

8. Lakukan Ekowisata yang Bertanggung Jawab

Jika ingin mengunjungi taman nasional atau hutan lindung sebagai wisatawan, pilihlah operator wisata yang berkomitmen pada praktik ekowisata yang bertanggung jawab. Pastikan bahwa aktivitas wisata tidak merusak lingkungan dan menjaga keselamatan flora dan fauna liar.

Contoh Cagar Alam

Agar lebih mengenal wilayah ini, ada beberapa daerah konservatif yang bisa Anda pelajari, seperti halnya:

  • Gunung Leuser, Indonesia: Terletak di Sumatera dan menjadi rumah bagi orangutan Sumatera, harimau Sumatera, serta banyak spesies langka lainnya.
  • Galápagos, Ekuador: Melindungi spesies endemiknya yang unik. Seperti kura-kura Galápagos (terbesar di dunia) dan iguana laut.
  • Serengeti, Tanzania: Merupakan tempat dari migrasi ratusan ribu hewan seperti zebra dan gnu yang terjadi setiap tahunnya.
  • Great Barrier Reef, Australia: Menyimpan keajaiban bawah laut terbesar di dunia. Serta rumah bagi ribuan spesies terumbu karang, ikan, dan makhluk hidup laut lainnya.
  • Yellowstone, Amerika Serikat: Taman nasional pertama di dunia yang terkenal dengan keanekaragaman alam dan hayatinya. Memiliki kawasan geiser dan air terjun yang indah, serta menjadi tempat habitat bagi berbagai satwa liar seperti bison, beruang, dan serigala.

Sudah Lebih Mengenal Apa itu Cagar Alam?

Dari penjelasan di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa cagar alam tak hanya jadi tanggung jawab pemerintahan, namun juga tanggung jawab bersama. Dengan meningkatkan kesadaran pelestarian lingkungan, sebenarnya Anda sudah membantu diri sendiri karena ada timbal balik positif untuk umat manusia.

Anda juga harus memahami bahwa, terdapat kriteria tertentu sebelum sebuah wilayah ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Meliputi memiliki keadaan alam yang belum terganggu, ekosistemnya beragam dan langka, serta memiliki ciri khas. Di Indonesia sendiri setidaknya terdapat 237 kawasan konservasi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page