Topografi merupakan salah satu studi mengenai bentuk permukaan bumi atau objek lain, seperti planet dan bulan. Istilah ini sering muncul di pelajaran geografi yang membahas mengenai bentang alam. Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana cara membaca peta topografi dengan benar.
Nah, artikel ini akan membahas mengenai pengertian peta topografi, fungsi, karakterisitk, hingga cara membacanya dengan benar. Yuk, simak informasi selengkapnya sekarang!
Daftar ISI
Pengertian Topografi
Pada umumnya topografi mempelajari relief permukaan bumi, identifikasi jenis lahan, dan model tiga dimensi. Istilah tipografi ini berasal dari zaman Yunani Kuno sampai Romawi yang memiliki arti detail dari suatu daerah.
Dalam topografi objek yang dilihat berkaitan dengan bagian dan merujuk pada koordinat horizontal, seperti garis bujur, garis lintang, dan garis vertikal yang berupa sebuah ketinggian permukaan bumi.
Topografi dilakukan dalam berbagai tujuan, di antarnya yaitu konstruksi sipil, pekerjaan umum, perencanaan militer, reklamasi, dan eksplorasi geologi.
Peta topografi adalah sebuah peta yang menunjukan mengenai relief permukaan bumi. Relief adalah sebuah perbedaan yang ada di permukaan bumi yang dilihat dari tinggi rendahnya suatu daratan menggunakan garis kontur elevasi.
Sementara itu, garis kontur elevasi merupakan kumpulan garis khayal yang menghubungkan berbagai titik yang memiliki tinggi sama dari permukaan tanah dan memiliki kesinambungan antara yang satu dengan yang lain.
Peta topografi ini merupakan salah satu peta buatan manusia dengan skala besar yang berisi gambar mengenai ketinggian garis gunung, pegunungan, lembah, dataran tinggi, danau, dataran rendah, dasar laut, dan lain sebagainya. Umumnya, peta topografi memiliki skala 1:5.000 sampai 1:250.000.
3 Fungsi Peta Topografi
Berikut ini adalah 3 fungsi topografi yang perlu kamu ketahui, yaitu:
1. Menunjukan Permukaan Bumi Secara Rinci
Peta topografi menggambarkan seluruh permukaan bumi dengan detail dan terperinci berdasarkan tinggi dan rendahnya suatu bentang alam atau objek yang ada di permukaan bumi.
Dengan menggunakan peta topografi, semua orang bisa melihat mengenai kontur-kontur bumi secara lebih jelas. Selain itu, orang juga bisa melihat area pegunungan yang lebih tinggi dari daerah lain, perbedaan antara dataran rendah dan tinggi, dan lain sebagainya.
Ahli geologi yang mempelajari peta topografi untuk mengetahui permukaan bumi dapat memahami sifat-sifat pada permukaan bumi tertentu. Contohnya, akumulasi sedimen, tanah longsor, zona erosi, dan masih banyak lagi.
2. Menunjukan Seberapa Terjal dan Curam Suatu Lereng
Peta topografi menunjukan tinggi rendahnya suatu permukaan bumi. Dengan mengetahui cara memcara peta topografi, kita bisa lebih mudah mengetahui seberapa terjal dan curam suatu lereng.
Lereng yang curam biasa ditandai dengan garis kontur yang saling berdekatan di peta topografi. Sedangkan, jika jarak antar garis konturnya terlihat renggang maka permukaan tersebut cenderung datar.
3. Menentukan Lokasi Pembangunan yang Strategis
Fungsi lainnya adalah dapat membantu menentukan lokasi pembangunan yang layak untuk proyek pembangunan, seperti permukiman penduduk, fasilitas publik atau kepentingan industri.
Penentuan lokasi ini dapat dilihat dari struktur permukaan. Selain itu, penentuan lokasi pembangunan yang sesuai sangat penting untuk diperhatikan dan juga berguna untuk meningkatkan keselamatan nantinya.
Contohnya, permukiman penduduk harus dibangun di daerah yang memiliki dataran yang lebih rendah dan minim bencana untuk menghindari kecelakaan yang bisa diprediksi dari struktur permukaan tanah.
4 Karakteristik Peta Topografi
Berikut ini adalah 4 karakterisitik peta topografi yang harus dipahami dengan baik, yaitu:
1. Tidak Berwarna
Berbeda dengan peta umumnya, peta topografi tidak memiliki warna. Pasalnya, peta topografi hanya menampilkan kontur tanah dari suatu daerah.
Selain itu, komponen utama dari peta topografi berupa garis kontur yang sudah tercetak jelas, sehingga tidak membutuhkan warna.
2. Memiliki Skala Besar dan Detail
Karakteristik selanjutnya adalah peta topografi memiliki skala yang besar dan detail. Pada umumnya, skala yang digunakan untuk membuat peta topografi adalah 1: 25.000 atau skala besar sekitar 1:50.000.
Skala yang besar ini dapat membantu untuk menggambarkan keadaan permukaan suatu daerah dengan sebenarnya. Semakin besar skala yang digunakan, maka semakin detail dan akurat pula informasi mengenai permukaan wilayah yang dituju.
3. Menunjukan Garis Kontur
Berikutnya, ada garis kontur yaitu sebuah garis yang tidak ada dalam jenis peta yang lain, tetapi hanya ada di peta topografi.
Nah, garis kontur adalah gabungan garis dari segmen garis yang terhubung tanpa adanya perpotongan di antara keduanya. Garis kontur juga dapat menunjukan titik elevasi untuk mengetahui keadaan suatu wilayah dengan sebenar-benarnya.
4. Memiliki Informasi mengenai Kontur Tanah
Karakteristik peta topografi yang lain adalah memiliki informasi mengenai kontur tanah dari suatu wilayah. Informasi tersebut dapat dengan mudah digunakan untuk membedakan antara dataran rendah dan dataran tinggi.
Selain itu, informasi mengenai kontur tanah juga bermanfaat untuk memberikan gambaran tingkat kemiringan dan kecuraman suatu wilayah.
Cara Membaca Peta Topografi
Peta topografi tidak sama seperti peta pada umumnya yang memiliki banyak warna. Untuk bisa membacanya, kamu harus melihat warna dan jarak garis kontur yang ada di dalam peta topografi. Oleh karena itu, cara membaca peta topografi berbeda.
Dikutip dari U.S Geological Survey, pembagian warna dalam membaca peta topografi adalah sebagai berikut.
- Garis merah menandakan jalan yang penting dan batasan lahan.
- Garis coklat menandakan kontur suatu daerah.
- Garis biru menandakan fitur hidrologi seperti danau, kedalaman laut, irigasi, dan sungai.
- Garis hitam menandakan fitur buatan manusia, seperti perbatasan, jalur transmisi listrik, rel kereta api, dan jalan setapak.
Sementara itu, cara membaca kedalaman dan ketinggian suatu bentang alam dapat menggunakan jarak antara garis kontur. Jadi, seseorang bisa dengan mudah menghitung ketinggian gunung hanya dengan menggunakan garis kontur.
Sebagai contoh, garis antar kontur menandakan 50 meter. Jika gunung yang digambarkan dengan 30 garis kontur, artinya gunung tersebut memiliki tinggi 1.500 meter diatas permukaan laut.
Dari gambar diatas, informasi dari peta topografi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu informasi mengenai ketinggian suatu wilayan dan bentuk lahan atau relief suatu lokasi.
- Informasi ketinggian suatu wilayah dapat diukur dengan cara melihat titik ketinggian pada peta dan notasi ketinggian pada garis kontur
- Informasi bentuk lahan ini harus melalui berbagai macam proses interpretasi data pada peta. Interpretasi tersebut bisa didapat dari garis kontur yang ada dalam peta. Semakin rapat garis tersebut maka semakin terjal lerengnya, sedangkan semakin renggang garis kontur maka lereng semakin landai.
Sudah Lebih Paham Cara Membaca Peta Topografi?
Peta topografi merupakan peta yang sangat bermanfaat untuk mengetahui bentuk permukaan bumi. Dengan mengetahui cara membaca peta topografi, maka kamu akan memperoleh banyak manfaat. Misalnya, membantu dalam melakukan proyek pembangunan yang aman dan terhindar dari bencana.
Selain itu, peta topografi juga bisa bermanfaat untuk mengetahui karakteristik suatu wilayah dengan memanfaatkan informasi mengenai permukaan bumi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa peta topografi sangat penting untuk manusia.