Erosi merupakan suatu fenomena pengikisan atau penipisan permukaan tanah yang disebabkan oleh air, organisme hidup, es, ataupun angin. Jika peristiwa erosi ini tidak terkendali, maka akan menyebabkan kerusakan ekosistem dan pada akhirnya merugikan manusia. Maka dari itu, kita perlu tahu bagaimana cara mencegah erosi.
Erosi bisa terjadi secara alamiah ataupun karena perbuatan manusia. Salah satu pemicu terbesar erosi dari perbuatan manusia adalah penebangan hutan tanpa adanya reboisasi. Lalu, bagaimana langkah pencegahan erosi yang bisa kita lakukan?
Daftar ISI
5 Cara Mencegah Erosi
Erosi adalah masalah serius yang harus segera ditangani. Dampak negatif dari erosi yaitu bisa membuat lapisan tanah menjadi tipis. Hal ini pada akhirnya dapat menurunkan kesuburan tanah. Berikut adalah 5 cara dalam melakukan pencegahan erosi:
1. Konservasi Tanah
Cara mencegah erosi yang pertama yaitu dengan melakukan tindakan yang namanya konservasi tanah. Konservasi tanah adalah strategi dan upaya dalam rangka memperlambat proses pengikisan tanah. Ada sejumlah strategi yang bisa dilakukan untuk menahan laju proses pengikisan tanah, antara lain:
a. Memilih Jenis Vegetasi Penutup Lahan
Salah satu strategi dalam menerapkan konservasi tanah yaitu dengan cara memilih jenis vegetasi penutup lahan. Bisa dibilang, ini adalah langkah awal dalam menerapkan konservasi tanah yang merupakan cara pencegahan erosi yang pertama.
Vegetasi ini sangat penting untuk memulihkan kondisi tanah di suatu tempat yang sudah terlanjur rusak. Jenis vegetasi khusus yang diperlukan yaitu tahan dengan kondisi tanah yang rusak dan ekstrem.
Setelah ditanami vegetasi tersebut, kondisi tanah yang awalnya rusak akan berangsur pulih seiring berjalannya waktu. Selanjutnya, tanah tersebut bisa ditanam dengan tanaman penutup lahan, misalnya seperti kacang-kacangan yang punya nilai ekonomis lebih tinggi.
b. Mengatur Kadar Salinitas Tanah
Cara mencegah erosi dalam proses konservasi tanah berikutnya adalah mengatur kadar salinitas tanah. Setelah kondisi tanah berangsur pulih dan membaik, bukan berarti tanah tersebut bisa langsung kita tanam dengan tanaman penutup seperti kacang-kacangan.
Sebab. sebelum tanah tersebut kita tanami dengan tanaman penutup, perlu adanya pengujian kadar salinitas terlebih dahulu di tanah tersebut. Kadar salinitas atau kadar garam yang ada di dalam tanah harus berada di batas normal agar tanaman penutup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
c. Mengendalikan pH Tanah
Tidak hanya kadar garam atau salinitas saja, kita juga perlu mengendalikan pH tanah sebelum ditanami tanaman penutup. Sebab, pH juga berpengaruh terhadap kemampuan tanaman dalam bertumbuh.
Tanah yang terlalu asam atau pHnya rendah tidak ramah bagi tanaman penutup karena akan menyebabkan kesulitan untuk tumbuh. Sehingga, perlu adanya upaya dalam meningkatkan pH tanah tersebut. Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan pengapuran tanah.
Tanah yang normal memiliki pH di sekitar 6,5. Dengan mengetahui kadar garam dan pH tanah, tentu menerapkan cara pencegahan erosi akan lebih efektif.
d. Melakukan Pengkayaan Jenis Organisme Penyubur Tanah
Pengkayaan jenis organisme penyubur tanah adalah salah satu cara mencegah erosi. Beberapa contoh jenis organisme penyubur tanah antara lain seperti cacing tanah maupun mikroorganisme renik.
Pengkayaan jenis organisme penyubur tanah ini dapat membantu mempercepat pengembalian kualitas tanah yang sudah rusak sebelumnya. Selain melakukan konservasi tanah dan menanam tanaman penutup, cara mencegah erosi bisa diupayakan dengan cara melakukan metode rotasi tanam.
Ini adalah metode yang bisa menjaga kesuburan di dalam tanah dengan cara menjadwalkan penanaman beberapa jenis tumbuhan. Sehingga, zat hara yang berperan dalam kesuburan tanah tidak habis diserap oleh satu jenis tumbuhan.
2. Contour Farming
Cara mencegah erosi yang kedua adalah dengan melakukan sebuah sistem yang disebut contour farming. Contour farming merupakan sistem penanaman yang dilakukan berdasarkan garis kontur sebuah tanah. Sistem ini membuat perakaran tanaman menjadi lebih kuat.
Hal tersebut penting untuk menahan tanah agar tidak longsor saat terjadi hujan deras. Konsep sistem contour farming ini seperti membuat perangkap pada tanah, sehingga tanah tidak mudah terbawa arus air.
Petani di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan sistem contour farming ini. Mereka sudah mengenal sistem ini sejak lama untuk melakukan pengembangan sistem pertanian berkelanjutan.
Artinya, selain merupakan salah satu cara mencegah erosi, contour farming juga merupakan langkah tepat untuk menguntungkan petani.
3. Melakukan Tindakan Reboisasi
Saat kamu belajar di sekolah dasar, tentu kamu sering mendengar istilah reboisasi. Reboisasi atau penghijauan kembali adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi hutan yang sudah gundul ke fungsi awalnya.
Reboisasi ini dilakukan dengan cara menanam kembali hutan yang sudah gundul atau tidak ada pepohonan yang hidup. Selain itu, upaya reboisasi bisa dibilang sebagai cara mencegah erosi yang paling bisa membawa pengaruh signifikan.
Jika kita berbicara tentang erosi, penyebabnya tidak hanya sistem bercocok tanam yang buruk saja. Sebab, penebangan hutan secara liar tanpa adanya langkah reboisasi juga menjadi penyebab utama terjadinya erosi.
Saat pohon di hutan sudah ditebang, langkah reboisasi harus berjalan secepatnya agar dapat mencegah terjadinya erosi sekaligus menjaga kualitas tanah supaya tidak menurun.
Kegiatan reboisasi juga bisa mendatangkan manfaat ekonomi yang besar. Sebab terdapat beberapa pohon yang bisa ditanam sebagai upaya reboisasi sekaligus punya nilai jual yang cukup tinggi. Contohnya seperti kayu sengon.
4. Membuat Terasering
Terasering merupakan cara mencegah erosi yang paling umum dilakukan. Terasering merupakan metode konservasi dengan cara membuat teras berundak yang berbentuk seperti tangga. Metode ini dilakukan agar bisa mengurangi panjang lereng yang nantinya akan mencegah air langsung turun ke bawah.
Karena metode ini bisa menahan air dan mencegahnya turun langsung, maka risiko terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan.
5. Menjaga Daerah Aliran Sungai
Menjaga daerah aliran sungai adalah cara mencegah erosi yang terakhir. Daerah aliran sungai perlu dijaga untuk mencegah tanah terbawa arus sungai yang deras. Cara untuk menjaga daerah aliran sungai yaitu dengan membuat pembatas seperti tembok di sepanjang aliran sungai.
Tanah yang paling rawan terbawa aliran sungai dan terjadi erosi adalah wilayah sungai bertipe tanah rawa. Sebab, tanah jenis ini terkenal dengan strukturnya yang basah dan lembut.
Ikuti Cara Mencegah Erosi demi Lingkungan yang Lebih Asri!
Fenomena erosi bisa terjadi karena faktor alami maupun faktor manusia. Sebagai manusia yang memanfaatkan alam, sudah selayaknya menjadi tanggung jawab kita untuk mencegah terjadinya erosi. Mencegah erosi adalah salah satu langkah untuk menjaga kelestarian alam.
Oleh karena itu, ada sejumlah cara mencegah erosi yang bisa masyarakat upayakan agar bisa menurunkan risiko terjadinya erosi. Dengan menjaga kualitas tanah, maka akan lebih subur dan menurunkan risiko bencana alam seperti longsor.