Cara Menghitung Diskon, Dijamin Benar, Mudah dan Cepat

Diskon adalah salah satu teknik marketing untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan banyak pelanggan. Keberadaan diskon memang sangat menarik bagi para pembeli. Lantas, bagaimana cara menghitung diskon? Simak informasi berikut!

Cara Menghitung Diskon yang Benar dan Mudah

Menghitung diskon bisa dilakukan dengan dua cara. Supaya lebih paham, ikuti dua cara berikut ini:

1. Menghitung Diskon Tunggal

Diskon tunggal merupakan potongan harga dari pihak produsen. Potongan ini tidak membutuhkan perhitungan bertingkat.

Ada beberapa rumus menghitung diskon tunggal yang bisa diikuti, yaitu:

  • Diskon: (% DiskonxHarga Asli Produk)
  • Harga Produk Setelah Diskon: (Harga Asli Produk-Diskon)
  • Harga Produk Setelah Diskon: (100%-%Diskon)xHarga Asli Produk

Contoh, sebuah tas dijual seharga Rp150.000,00. Kemudian, sedang diskon 20%. Nah, untuk mengetahui harga yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:

Diskon: 20%xRp150.000,00= 0,20xRp150.000,00= Rp30.000,00

Harga Produk Setelah Diskon: Rp150.000,00-Rp30.000,00= Rp120.000,00

Cara menghitung diskon menggunakan rumus ketiga adalah sebagai berikut:

(100%-20%)xRp150.000,00= 80%xRp150.000,00

 = 0,80xRp150.000,00= Rp120.000,00

Dari perhitungan di atas, maka harga tas sebesar Rp150.000,00 yang mendapatkan diskon 20% menjadi Rp120.000,00.

2. Menghitung Diskon Ganda

Berbeda dari diskon tunggal, perhitungan diskon ganda menggunakan cara bertingkat. Artinya, produsen atau penjual memberikan dua diskon sekaligus untuk produk yang dijual.

Nah, sama seperti menghitung diskon tunggal, perhitungan diskon ganda juga bisa dilakukan dengan mengikuti rumus berikut ini:

  • Harga Produk Setelah Diskon Pertama: (100%-% Diskon Pertama)xHarga Awal atau Harga Asli Produk
  • Harga Produk Setelah Diskon Kedua: (100%-% Diskon Kedua)xHarga Produk Setelah Diskon Awal atau Pertama

Contoh, sebuah tas dijual seharga Rp450.000,00. Toko memberikan diskon sebesar 30% dan diskon tambahan sebesar 20%. Maka, harga tas setelah diskon ganda adalah sebagai berikut:

Harga Produk Setelah Diskon Pertama:

(100%-30%)xRp450.000,00= 70%xRp450.000,00= Rp315.000,00

Harga Produk Setelah Diskon Kedua:

(100%-20%)xRp315.000,00= 80%xRp315.000,00= Rp252.000,00

Jadi, harga tas yang semulanya adalah Rp450.000,00 setelah mendapat diskon 30% dan tambahan 20%, berubah menjadi Rp252.000,00.

5 Jenis Diskon yang Sering Dijumpai

Diskon atau potongan harga ada banyak jenisnya. Hal ini dilakukan untuk mematangkan strategi marketing dalam bisnis. Pemilihan diskon bisa disesuaikan dengan kondisi dan tujuannya. Berikut 5 jenis diskon yang sering dijumpai:

1. Diskon dalam Bentuk Persen

Jenis pertama adalah diskon produk dalam bentuk persen. Ini merupakan jenis potongan harga yang paling umum dan paling banyak digunakan oleh penjual dalam menjajakan produknya.

Cara menghitung diskon jenis persenan ini biasanya dilakukan menggunakan sistem potongan harga asli produk. Besarnya sesuai dengan diskon yang diberikan.

Tujuan dari penggunaan diskon ini adalah meningkatkan jumlah penjualan dalam skala besar. Selain itu, diskon dalam bentuk persen juga cenderung digunakan untuk menjual produk-produk yang kurang diminati, sehingga pembeli pun menjadi lebih tertarik.

2. Diskon Bentuk Potongan Harga

Jenis kedua ada diskon berbentuk potongan harga. Diskon satu ini juga populer dan menjadi daya tarik bagi para pembeli.

Penggunaan jenis diskon potongan harga biasanya diterapkan pada bisnis makanan atau produk-produk untuk kebutuhan sehari-hari. Produsen atau penjual biasanya akan menetapkan batas minimum harga untuk mendapatkan potongan harga.

Contoh, restoran memberikan potongan harga sebesar Rp15.000,00 khusus untuk pembeli yang melakukan transaksi minimal Rp50.000,00. Metode potongan harga ini dinilai cukup efektif untuk menarik banyak pembeli, sehingga jumlah pesanan masuk ada banyak dan omset penjualan mengalami kenaikan.

3. Diskon untuk Produk Khusus

Selanjutnya ada diskon yang digunakan untuk produk khusus. Diskon ini biasanya memiliki syarat dan ketentuan kepada pembeli, agar bisa menggunakan diskon tersebut.

Contoh, pembeli akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp50.000,00 jika menggunakan pembayaran lewat debit Bank BNI. Atau pembeli bisa mendapatkan cashback Rp20.000,00 saat membeli sepatu merk A menggunakan kartu debit.

4. Tambahan Produk Sebagai Hadiah

Jenis diskon satu ini juga tidak kalah populer. Penjual juga akan menggunakan metode ini untuk meningkatkan penjualan. Seperti namanya, metode ini mengharuskan penjual menambahkan produk lain sebagai hadiah kepada konsumen, jika membeli produk tertentu.

Misalnya, penjual sepatu memberikan bonus atau tambahan hadiah berupa kaus kaki kepada pembeli. Selain itu, produk yang menggunakan buy 1 get 2 juga masuk dalam metode promosi satu ini.

5. Diskon Gratis Ongkos Kirim

Terakhir ada diskon gratis ongkos kirim atau ongkir. Jenis diskon ini menjadi sangat populer ketika marketplace, seperti Shopee dan Tokopedia populer di Indonesia.

Pemberian gratis pengiriman biasanya diminati oleh pembeli yang ingin memesan produk dari luar daerah, kota, atau bahkan provinsi.

Sama seperti penerapan diskon lainnya, pembeli harus memenuhi syarat pembelian, agar bisa menggunakan diskon ongkos pengiriman barang.

Misalnya, penjual menerapkan gratis ongkir jika pembeli melakukan transaksi minimal Rp100.000,00. Atau penjual memberikan diskon Rp15.000,00 jika pembeli melakukan transaksi minimal Rp50.000,00.

Cara menghitung diskon gratis ongkir sangat mudah. Pembeli hanya perlu memotong total biaya pengiriman dengan diskon yang didapatkan. Namun, dalam sistem marketplace, diskon ini sudah bisa terpasang dan terhitung secara otomatis.

Sudah Paham Cara Menghitung Diskon?

Cara menghitung diskon terbagi menjadi dua, yaitu diskon tunggal dan diskon ganda. Perhitungan diskon harus disesuaikan dengan jenis diskon yang ditentukan oleh penjual. Selamat mencoba!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page