Cara Menghitung HPL (Hari Perkiraan Lahir), Manual dan Kalkulator

Kehamilan, umumnya berlangsung selama 37 hingga 42 minggu atau untuk rata-ratanya adalah selama 40 Minggu. Lamanya kehamilan ini dihitung dari hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Sementara ovulasi terjadi kurang lebih 2 minggu setelah masa menstruasi. Lantas, bagaimana cara menghitung HPL yang benar?

Cara Menghitung HPL

Melalui Hari Perkiraan Lahir (HPL), dokter bisa menentukan batas maksimal usia kehamilan. Apabila ibu hamil tidak kunjung melahirkan, dokter bisa mengambil tindakan medis setelah mengetahui HPL yang sebenarnya. Bagi Anda yang masih awam dengan perhitungan HPL, simak beberapa cara menghitung HPL berikut:

1. Cara Menghitung HPL Secara Manual

Perlu Anda ketahui bahwa, dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ini, Anda juga bisa mengetahui kapan HPL Anda. Caranya adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama Anda menstruasi terakhir.

Setelah itu, Anda bisa mengurangi bulannya dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnya. Sementara untuk bulan tidak bisa Anda kurangkan dengan 3, Anda bisa tambahkan saja dengan 9. Namun, untuk tahunnya tidak perlu Anda tambahkan lagi. Berikut rumus mudahnya yang bisa Anda pelajari:

  • Cara hitung HPL perkiraan tanggal kelahiran, silakan Anda tambahkan tanggal haid terakhir dengan 7.
  • Kurangkan bulan haid terakhir Anda dengan 3 untuk menghitung perkiraan bulan kelahiran nantinya.
  • Bagi Anda yang bulan haid terakhirnya adalah bulan Januari, Februari, dan Maret bisa menambahkan dengan 9.

Agar lebih mudah Anda pahami, berikut contohnya:

Apabila HPHT Anda adalah tanggal 10 Oktober 2020. Maka, perhitungan HPL adalah sebagai berikut:

  • 10 + 7 = 17 (untuk menentukan tanggal perkiraan kelahirannya).
  • 10 – 3 = 7 (untuk menentukan bulan perkiraan kelahiran).
  • 2020 + 1 = 2021 (untuk menentukan tahun perkiraan kelahiran).

Jadi, tanggal perkiraan kelahirannya adalah 17 Juli 2021. Perkiraan kelahiran ini sendiri bisa lebih cepat atau lebih lama 7 hari. 

2. Cara Menghitung HPL Menggunakan Kalkulator Kehamilan

Kalkulator HPL memang banyak tersedia secara online. Cara menghitung HPL menggunakan kalkulator kehamilan ini akan berdasarkan pada siklus haid, lamanya masa haid, serta HPHT. 

Seperti yang Anda ketahui, biasanya kehamilan akan berlangsung dari 37 Minggu hingga 42 Minggu sejak HPHT. Namun, apabila Anda tidak yakin dengan HPHT Anda, maka segera konsultasikan saja dengan bidan atau dokter.

Penentuan HPL menggunakan kalkulator kehamilan ini bisa jadi kurang akurat jika Anda bandingkan dengan jenis pemeriksaan medis lainnya. Namun, tidak ada salahnya jika Anda menggunakan perhitungan ini untuk memprediksi kapan waktu persalinan Anda. 

Penting untuk Anda ketahui bahwa, usia kehamilan merupakan rentang waktu usia janin dari mulai awal pembuahan hingga bayi lahir. Jadi, secara sederhananya adalah usia kehamilan bisa Anda perkirakan melalui perhitungan HPL dengan mengetahui HPHT. 

Nah, perhitungan HPHT ini menggunakan perkiraan bahwa pembuahan terjadi pada hari ke 14 dari siklus menstruasi. Perkiraan inilah yang mengakibatkan metode perhitungan HPL menggunakan kalkulator kehamilan memiliki tingkat kesalahan yang cukup jauh, yakni kurang lebih 2 Minggu. 

Nah, untuk lebih jelasnya, silakan Anda simak saja contoh langkah menghitung HPL menggunakan kalkulator kehamilan berikut ini:

  •  Pertama, silakan masukkan HPHT Mom.
1
Popmama
  • Selanjutnya, pilih periode siklus haid Anda.
2
Popmama
  • Jika sudah, “Klik sekarang!” untuk menghitung kapan HPL Mom.
3
Popmama
  • Nah, inilah hasil dari perhitungan HPL menggunakan kalkulator kehamilan.
4
Popmama

Penyebab Perbedaan dan Perubahan HPL

Meskipun sudah mengetahui kapan HPL Anda. Namun, hasil akhir dari hitungan ini tetap tidak bisa Anda jadikan patokan pasti. Sebab, hasil perhitungan HPL dengan cara apapun bisa berubah. Nah, berikut ini ada beberapa penyebab umum yang menyebabkan perbedaan maupun perubahan pada HPL ibu hamil:

1. Salah Tanggal HPHT

Penyebab perbedaan maupun perubahan dari perhitungan HPL adalah akibat salah tanggal HPHT. Hal tersebut menjadi penyebab paling umum dan akan mengakibatkan perkiraan HPL meleset.

Pembuahan pada umumnya terjadi dua Minggu atau antara hari ke 11 hingga hari ke 21 setelah masa HPHT. Namun, sebenarnya tidak ada yang bisa memastikan kapan pembuahan terjadi. Sebab, memang belum ada teknologi medis yang bisa secara akurat memperkirakan pembuahan berlangsung.

2. Perubahan Ukuran Leher Rahim

Penyebab lain yang bisa menyebabkan adanya perubahan dari cara menghitung HPL adalah adanya perubahan ukuran rahim yang berubah. Ini terbukti dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa wanita yang memiliki leher rahim pendek, yakni kurang dari 2.5 cm memiliki kecenderungan melahirkan lebih awal.

Penjelasan ini didukung dari hasil studi International Journal of Obstetrics and Gynecology. Dikatakan bahwa, 85% wanita dengan ukuran leher rahim pendek, yakni sekitar 1 cm akan melahirkan lebih cepat daripada wanita dengan ukuran leher rahim lebih dari 2.5 cm.

Jadi, semakin tua usia kehamilan, ukuran dari leher rahim juga bisa semakin memendek. Pemendekan ukuran leher rahim ini bertujuan agar kepala bayi lebih mudah turun ke jalan lahir. 

3. Posisi Bayi dalam Kandungan yang Berubah

Hasil dari perhitungan HPL bisa meleset karena posisi janin dalam kandungan yang berubah. Ternyata, posisi janin juga menjadi salah satu faktor yang menentukan cepat tidaknya persalinan Anda.

Apabila kepala janin sudah berada pada posisi yang seharusnya, tanggal persalinan mungkin akan sesuai dengan hasil perhitungan HPL yang Anda lakukan sebelumnya. Namun, apabila tidak sesuai, maka jadwal kelahiran bisa sedikit terlambat dari tanggal perkiraan lahir. 

Umumnya, dokter akan menganjurkan Anda untuk melakukan operasi caesar atau induksi persalinan apabila memang usia kandungan Anda sudah lebih dari 40 Minggu. Namun, operasi caesar ini pada umumnya hanya diperbolehkan jika kondisi kehamilan beresiko tinggi. 

Sudah Tahu Cara Menghitung HPL?

Itulah beberapa cara menghitung HPL yang perlu Anda ketahui. Ingat! Tidak semua perhitungan ini akurat. Anda harus tetap mengingat kapan HPHT dan selalu melakukan kontrol kandungan dengan dokter spesialis untuk memastikan semua perhitungan benar.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page