Apa Itu CHF? Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Nah, gagal jantung kongestif atau Congestive Heart Failure (CHF) adalah salah satu kondisi yang perlu kita perhatikan. 

Gagal jantung kongestif dapat memiliki dampak yang merugikan pada fungsi jantung dan kemampuannya memompa darah. Oleh karena itu, simak artikel berikut karena kita akan mengetahui secara mendalam tentang deskripsi, jenis, gejala, penyebab, faktor risiko, tes diagnosis, serta berbagai pengobatan yang tersedia. 

Pengertian CHF (Congestive Heart Failure)

Normal vs. Congestive Heart
Sumber: Drug Watch

Seperti yang Anda tahu, jantung menjadi organ paling vital dalam tubuh. Fungsinya seperti pompa yang memompa darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel, serta mengangkut produk sisa metabolisme ke organ-organ yang bersifat ekskresi.  

Sementara Congestive Heart Failure atau CHF adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sehingga, jantung kehilangan kemampuannya untuk menjalankan tugas utamanya secara efisien.

Kondisi ini menghasilkan penumpukan cairan, biasanya di paru-paru dan dalam rongga perut. Lalu menyebabkan gejala-gejala yang mengarah pada sesak napas, pembengkakan, dan penurunan kemampuan beraktivitas. 

Selain itu, efek dari CHF adalah menciptakan ketidakseimbangan dalam sirkulasi darah. Sehingga, organ-organ vital tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.

Jenis-Jenis Congestive Heart Failure

Secara umum, terdapat 3 jenis CHF, diantaranya adalah:

1. Congestive Heart Failure Sebelah Kiri

Jenis gagal jantung kongestif ini terjadi ketika bagian kiri jantung mengalami kesulitan dalam memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Penyebab umum dari CHF sebelah kiri adalah penyakit jantung koroner yang merusak otot jantung atau menghalangi aliran darah ke jantung. 

Akibatnya, darah yang kembali dari paru-paru dapat menumpuk di paru-paru. Bahkan, dapat mengakibatkan kesulitan bernapas, peningkatan detak jantung, dan kelelahan.

2. Congestive Heart Failure Sebelah Kanan

Sementara itu, pada jenis gagal jantung kongestif ini, bagian kanan jantung mengalami kesulitan memompa darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh kembali ke paru-paru untuk oksigenasi ulang. 

Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam rongga perut, kaki, dan pergelangan kaki. Gejala CHF yang sering muncul adalah pembengkakan pada ekstremitas, peningkatan berat badan mendadak, dan perasaan tidak nyaman di daerah perut.

3. Congestive Heart Failure Campuran

Namun demikian, kemungkinan seseorang dapat mengalami kombinasi dari kedua jenis CHF ini adalah cukup besar. Dalam kondisi tersebut, kedua sisi jantung mengalami kesulitan dalam memompa darah dengan efisien. 

Akibatnya, cairan dapat menumpuk di berbagai area tubuh, seperti paru-paru, rongga perut, dan ekstremitas. Pada jenis ini, gejala yang timbul dapat mencakup perpaduan dari tanda dan gejala Congestive Heart Failure sebelah kiri dan kanan.

Gejala-Gejala Congestive Heart Failure

gejala 1
Sumber: Very Well Health

Gejala gagal jantung kongestif dapat bervariasi tergantung pada jenisnya dan seberapa parah kondisi tersebut. Beberapa gejala umum CHF adalah:

  • Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.
  • Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut.
  • Kelelahan yang berlebihan dan merasa lemah.
  • Detak jantung tidak teratur atau cepat.
  • Batuk, terutama di malam hari atau saat berbaring.

Penyebab Congestive Heart Failure

Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Adapun penyebab utama CHF adalah:

1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

PJK adalah salah satu penyebab utama CHF. Akumulasi plak aterosklerosis pada dinding arteri koroner dapat menghambat aliran darah ke jantung. Pada gilirannya, kondisi tersebut akan merusak jaringan otot jantung dan mempengaruhi fungsinya.

2. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Selain itu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada dinding arteri dan mengakibatkan pembesaran dan penebalan otot jantung. Jantung yang memompa terhadap tekanan darah tinggi ini akan bekerja lebih keras, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan jantung.

3. Riwayat Serangan Jantung 

Orang yang pernah mengalami serangan jantung juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gagal jantung kongestif. Serangan jantung dapat merusak sebagian otot jantung, sehingga mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah secara efisien.

4. Gangguan Katup Jantung

Penyebab selanjutnya dari CHF adalah katup jantung yang rusak atau bocor jika terjadi dalam waktu yang lama. Sebab, kondisi ini dapat menyebabkan aliran darah yang tidak normal dan memaksa jantung bekerja lebih keras. 

5. Diabetes

Penyakit diabetes tipe 2 dapat merusak pembuluh darah dan sistem saraf, termasuk saraf yang mengontrol jantung. Dengan demikian dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan berkontribusi pada perkembangan gagal jantung kongestif.

6. Penyakit Ginjal Kronis

Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan penumpukan cairan dan garam dalam tubuh sehingga meningkatkan beban kerja jantung. Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi jantung, serta meningkatkan risiko gagal jantung kongestif.

7. Infeksi atau Peradangan pada Jantung 

Selain itu, penyebab lain CHF adalah adanya infeksi pada jantung, seperti endokarditis (radang lapisan dalam jantung). Tentu saja kondisi tersebut dapat merusak jaringan jantung dan memengaruhi kemampuan pompa jantung.

8. Kegagalan Ginjal

Kegagalan ginjal dapat membebani jantung dan menyebabkan gagal jantung kongestif. Sebab, gagal ginjal yang parah dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, termasuk cairan dalam rongga paru-paru dan rongga perut. 

9. Konsumsi Alkohol Berlebihan 

Selain itu, mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat berkontribusi pada perkembangan gagal jantung kongestif. Karena dapat merusak otot jantung dan menyebabkan perubahan pada struktur jantung.

10. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu 

Sementara itu, beberapa obat-obatan, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan beberapa obat kanker kemoterapi, dapat merusak otot jantung atau menyebabkan efek samping yang mempengaruhi fungsi jantung.

Tes untuk Diagnosis Congestive Heart Failure

Tes untuk Diagnosis Congestive Heart Failure CHF
Sumber: Freepik

Jika Anda ingin mengidentifikasi dan mendiagnosis CHF, maka melakukan berbagai tes CHF adalah penting. Adapun tes-tes tersebut meliputi:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk mengukur aktivitas listrik jantung.
  • Tes darah untuk mengukur enzim atau protein yang terkait dengan kerusakan jantung.
  • Ekokardiogram untuk menghasilkan gambaran visual dari struktur dan fungsi jantung.
  • Tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan jantung.
  • Tes penilaian kapasitas olahraga.

Faktor Risiko Terkena Congestive Heart Failure

Kemudian, terdapat juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena CHF, diantaranya adalah:

  • Usia lanjut.
  • Riwayat penyakit jantung atau serangan jantung sebelumnya.
  • Diabetes.
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • Merokok.
  • Obesitas.
  • Riwayat keluarga dengan masalah jantung.

Macam-macam Pengobatan Congestive Heart Failure

Untungnya, sudah ada beragam pengobatan yang dapat mengatasi CHF. Karena CHF adalah kondisi yang memerlukan perawatan yang komprehensif dan berfokus pada memperbaiki fungsi jantung, meredakan gejala, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Pengobatan CHF melibatkan prosedur seperti:

1. Perubahan Gaya Hidup

Pertama, penderita perlu mengadopsi gaya hidup sehat. Misalnya menjaga berat badan ideal, mengonsumsi diet seimbang dengan mengurangi garam dan lemak jenuh, serta meningkatkan asupan serat, sayuran, dan buah-buahan.

2. Obat-obatan

Sementara guna obat-obatan dalam kasus CHF adalah untuk memperbaiki fungsi jantung. Contohnya seperti ACE inhibitor, beta blocker, atau diuretik.

3. Terapi Fisik dan Rehabilitasi 

Untuk langkah selanjutnya, penderita juga perlu melakukan terapi fisik dan rehabilitasi jantung. Metode ini berfokus pada program latihan yang terkontrol dan aman untuk meningkatkan kebugaran jantung dan kualitas hidup. 

Selain itu, program ini juga dapat membantu pasien merasa lebih energik, meningkatkan daya tahan, dan mengurangi gejala sesak napas.

4. Pembedahan

Akan tetapi, dalam beberapa kasus, pasien perlu mengikuti prosedur pembedahan, seperti:

  • Pemasangan Pacemaker yang dapat bantu mengatur detak jantung yang tidak normal dan meningkatkan koordinasi kontraksi jantung.
  • Transplantasi jantung adalah prosedur terbaik untuk pasien yang mengalami CHF parah dan tidak merespons pengobatan lainnya.
  • Pemasangan alat bantu jantung (VAD) yang dapat membantu jantung untuk memompa darah dan dapat digunakan sementara menunggu transplantasi jantung atau sebagai alternatif.

Sudah Paham Apa Gejala CHF dan Pengobatannya? 

Dalam kesimpulan, CHF adalah kondisi serius yang mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien. Dengan memahami jenisn, gejala, penyebab, serta pengobatan gagal jantung kongestif, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan jantung kita. 

Penting untuk Anda ingat bahwa setiap jenis gagal jantung dapat memiliki dampak yang serius terhadap kualitas hidup seseorang dan memerlukan perawatan medis yang tepat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk diagnosis yang akurat dan perencanaan pengobatan yang sesuai berdasarkan jenis dan tingkat keparahan.

Selain itu, untuk orang-orang dengan faktor risiko gagal jantung yang lebih tinggi, penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Kemudian mengelola faktor risiko, dan berkonsultasi dengan profesional medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. Yuk, selalu jaga kesehatan jantung kini dan nanti!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page