Tahukah kamu, barang-barang yang kita gunakan sehari-hari seperti alat elektronik hingga bahan makanan sekalipun sebenarnya merupakan ciri ciri perdagangan bebas.
Adanya perdagangan ekspor dan impor antar negara, memberikan kesempatan setiap wilayah agar memiliki akses untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Sementara kondisi ekonomi di setiap negara maju, memiliki ciri perdagangan bebas yang seimbang dan sistem perdagangan yang baik. Bagaimana dengan negara kita?
Daftar ISI
Apa Itu Perdagangan Bebas?
Perdagangan bebas atau free trade merupakan sebuah kebijakan atau aturan yang mengijinkan adanya perdagangan, kegiatan ekspor dan impor, tanpa adanya diskriminasi. Kebijakan ini berbanding terbalik dengan proteksionisme, yang menghambat perdagangan luar negeri.
Namun, perdagangan bebas bukan berarti setiap pihak importir berhak melakukan jual beli tanpa mengikuti aturan dan bebas pembayaran pajak. Karena, perdagangan bebas tetap berjalan sesuai dengan kebijakan yang berlaku, termasuk pembayaran pajak. Karena pembebasan pajak hanya berlaku pada kawasan tertentu saja.
Berdasarkan pernyataan Hamid Basyaib, menyatakan bahwa perdagangan bebas adalah sebuah kegiatan berdagang tanpa memiliki hambatan. Itu artinya proses ekspor dan impor bisa berlangsung dengan baik, tanpa adanya hal yang mengganggu lalu lintas dagang.
Ada sejumlah peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah internasional, terkait pemberlakuan perdagangan bebas ini. Biasanya, akan ada organisasi khusus yang mengurus setiap kegiatan ekspor impor antar negara.
Sebagai contoh, negara-negara di Uni Eropa telah memberlakukan free trade ini sejak lama. Hal itu juga dibantu dengan kerjasama yang baik antar negara-negara tetangga. Sehingga, semua keperluan dan kegiatan jual beli internasional bisa berjalan dengan baik.
Ciri-ciri perdagangan bebas ini juga sudah pernah dipaparkan dalam berbagai literasi Hukum Persaingan Usaha: Telekomunikasi dan Pemberlakuan Persetujuan ACFTA. Menjelaskan secara rinci mengenai ciri dan juga aturan seputar perdagangan bebas, yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ciri Ciri Perdagangan Bebas di Dunia
Perdagangan bebas luar negeri memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan perdagangan dalam negeri. Rata-rata kebijakan free trade memiliki ciri sebagai berikut ini:
- Seluruh alat serta sumber produksi secara bebas dapat dimiliki oleh pihak mana saja. Baik itu pihak individu, komunitas tertentu, dan perusahaan.
- Biasanya, dalam perekonomian masyarakat akan muncul kelas-kelas yang membedakan tiap pihak. Misalnya kelas pemilik modal dan juga kelas pekerja.
- Adanya keterbatasan campur tangan pemerintah dalam kegiatan perdagangan bebas.
- Perdagangan bebas memiliki persaingan yang tinggi antara perusahaan satu sama lain, supaya bisa mengambil profit sebanyak-banyaknya.
- Pihak produsen bisa bebas menentukan harga serta target pasar bebas.
Fitur Unggulan Perdagangan Bebas
Free trade atau perdagangan bebas biasanya menekankan pada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa banyak pihak lebih menyukai kebijakan ini. Beberapa fitur berikut ini juga menjadi highlight yang sering dipromosikan dalam perdagangan bebas, yaitu:
- Adanya kemudahan perdagangan barang tanpa dikenakan pajak serta hambatan lain yang sering muncul dalam perdagangan, seperti kuota impor untuk produsen.
- Fitur yang sama juga terdapat dalam perdagangan produk jasa. Dimana perdagangan jasa juga tidak dikenakan pajak atau hambatan lainnya.
- Peniadaan trade-distorting, seperti subsidi, pajak, bahkan hukum. Hal ini juga mempengaruhi penurunan keuntungan untuk beberapa pihak, seperti perusahaan dan yang menyangkut faktor produksi.
- Tidak ada peraturan khusus untuk mengakses menuju pasar bebas dan informasi terkait itu.
- Perusahaan tidak mampu melakukan distorsi pasar.
- Fitur dalam free trade ini juga menjadi ciri ciri perdagangan bebas. Dimana setiap pihak akan mengambil keuntungan dari fitur tersebut.
Mempertimbangkan Pro dan Kontra Perdagangan Bebas
Semua jenis perdagangan, baik itu luar negeri atau dalam negeri sering kali menimbulkan beberapa polemik bagi banyak pihak. Baik dan buruknya dampak dari perdagangan bebas ini juga membawa kelebihan bagi pihak yang diuntungkan, serta kekurangan bagi pihak lain yang bertentangan. Berikut ulasannya:
1. Kelebihan
Dalam prakteknya, perdagangan bebas juga membawa sejumlah keuntungan bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Ada banyak dampak positif yang mendukung kemajuan ekonomi akibat adanya perdagangan bebas, seperti berikut ini:
a. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara
Tak dapat kita pungkiri, kenyataannya bahwa adanya free trade memberikan dampak pesat bagi sektor ekonomi di sebuah negara. Ini akan memberikan angka pertumbuhan yang signifikan bagi mereka yang tinggal di negara berkembang.
Layaknya efek domino, arus ekspor impor secara bebas menjadi ciri ciri perdagangan bebas yang baik.
Selain sebagai percepatan pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang, free trade juga memberikan dampak peningkatan ekonomi di negara maju. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi ini bisa menjadi peluang bagi perusahaan dan pemerintah meraih pendapatan yang tinggi.
b. Meningkatkan Investasi Asing
Free trade juga membantu membukakan jalan bagi para pelaku bisnis untuk berkembang dan bersaing dengan skala yang lebih besar. Pasalnya, kemudahan akses menuju pasar bebas juga mendorong para investor asing untuk masuk ke negara-negara potensial dan mendukung bisnis mereka.
Para investor asing ini akan lebih mudah untuk melakukan kerjasama dan menanam investasi dengan perusahaan lokal. Tak hanya investor saja, perusahaan asing pun semakin tertarik mengembangkan usaha mereka ke negara yang sebelumnya tak bisa mereka jangkau.
Ini sedikit banyak memberikan dampak yang baik, tak hanya untuk sektor ekonomi, tapi juga teknologi.
c. Membantu Konsumen Memenuhi Kebutuhannya
Secara individual, free trade ini membantu para konsumen memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Sebagai imbas yang positif, adanya ekspor impor internasional mengijinkan setiap perusahaan memenuhi tingginya permintaan konsumen. Pemenuhan kebutuhan konsumen ini menjadi hal utama yang penting bagi para pelaku bisnis.
Disisi lain, adanya kemampuan setiap negara dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya dari ekspor dan impor, membantu meningkatkan taraf hidup mereka. Konsumen akan lebih puas dan masyarakat akan mampu mewujudkan kehidupan yang lebih layak.
d. Memicu Perkembangan Teknologi
Munculnya perdagangan bebas memberikan dampak pergeseran teknologi yang signifikan dan menghasilkan masyarakat yang modern. Ini akan menjadi sesuatu yang positif, selama perubahan teknologi ini bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ciri-ciri negara dengan perdagangan bebas yang baik, biasanya akan terlihat dari sektor teknologi yang lebih modern.
2. Kekurangan
Kendati banyak kelebihan yang didapatkan berdasarkan ciri ciri perdagangan bebas, tapi perdagangan bebas juga memiliki sisi negatif bagi beberapa sektor lokal, yang berseberangan dengan konsep ini. Berikut penjelasannya:
a. Tingginya Kegiatan yang Merusak Lingkungan
Isu-isu lingkungan seringkali muncul pada negara-negara maju yang sudah jauh lebih dulu terkena dampak perdagangan bebas. Kebanyakan area industrialis atau kota-kota padat akan lebih sering mengalami masalah lingkungan, seperti kerusakan dan pencemaran pada tanah, air, dan udara.
Masalah paling sering muncul karena adanya ekspor sumber daya alam, yang sering merusak kondisi lingkungan. Belum lagi adanya alat-alat berat untuk keperluan industri, akhirnya memicu pencemaran sumber daya alam itu sendiri.
b. Menurunkan Pendapatan Bisnis Lokal
Perdagangan bebas membukakan jalan yang luas untuk pasar internasional masuk ke setiap negara. Namun, hal ini menimbulkan persaingan bisnis yang ketat di antara bisnis internasional dan lokal.
Fenomena ini sering membuat adanya pergeseran minat masyarakat, dari bisnis lokal menjadi condong berminat ke produk internasional. Sehingga, pendapatan usaha lokal menjadi menurun, seiring meningkatnya perusahaan internasional.
c. Menimbulkan Kondisi Lingkungan Kerja yang Kurang Baik
Free trade menimbulkan persaingan yang ketat dalam berbisnis, hal ini dibuktikan dengan adanya persaingan antar individu yang bekerja di perusahaan internasional. Budaya bekerja dengan ritme yang cepat, berdampak pada lingkungan kerja yang kurang baik. Ini karena karyawan cenderung terlalu kompetitif.
Contoh Penerapan Perdagangan Bebas Uni Eropa
Salah satu ciri ciri perdagangan bebas, yakni negara yang menerapkannya masuk dalam kawasan Uni Eropa. Mulai dari Inggris, Perancis, Jerman, Ceko, Kroasia, Italia, Portugal, dan 20 negara lainnya melakukan kerjasama tidak hanya untuk sektor ekspor impor barang dagang, tapi juga kerjasama lain.
Misalnya, memberikan kemudahan akses untuk asuransi kesehatan bagi setiap warga negara yang keluar masuk negara-negara Uni Eropa. Layanan kemudahan untuk mengakses jaminan kesehatan dan layanan umum lainnya membuat para pebisnis dapat melakukan kerjasama lintas negara secara mudah.
Jadi, Kamu Pro atau Kontra dengan Perdagangan Bebas?
Menjadi bangsa yang makmur secara jasmani, rohani, dan finansial adalah cita-cita seluruh negara. Untuk mewujudkan masyarakat modern yang harmonis, maka peningkatan ekonomi menjadi poin pertama yang harus kamu eskalasi.
Ciri ciri perdagangan bebas di atas dipercaya akan membawa hasil yang positif untuk peningkatan ekonomi tiap negara, selama semua elemenya bisa berjalan secara berimbang.
Artinya, pertumbuhan ekonomi harus terjadi secara menyeluruh, tak hanya peningkatan sektor ekspor impor saja, tapi juga perkembangan bisnis untuk produk lokal. Sehingga, seluruh lapisan masyarakat bisa merasakan pertumbuhan ekonomi yang setara.