Indonesia menjadi salah satu negara dengan wilayah topografi yang cukup beragam, dengan adanya berbagai jenis dataran rendah dan tinggi. Bahkan, Indonesia termasuk negara dengan ciri-ciri dataran tinggi yang cukup unik. Bahkan tak jarang puncak-puncak dataran tinggi di Indonesia, menjadi keindahan alam tersendiri.
Daftar ISI
Apa yang Dimaksud dengan Dataran Tinggi?
Secara harfiah dataran tinggi merupakan dataran yang letaknya berada 700 meter diatas permukaan laut. Dimana jarak tersebut berada diatas rata-rata dari dataran pada umumnya. Dataran tinggi juga sering disebut dengan plato, atau plateau.
Permukaan dataran tinggi ini terbentuk karena adanya erosi dan sedimentasi alam, yang terjadi secara natural. Faktor lain yang mempengaruhi terbentuknya dataran tinggi ini adalah adanya bekas kaldera, hasil dari timbunan material dari lereng gunung.
Beberapa pendapat juga meyakini bahwa dataran tinggi adalah lahan datar yang naik dan tajam, wilayahnya berada lebih tinggi daripada dataran lain di sekitarnya. Dataran tinggi juga mengisi sepertiga daratan yang ada di bumi. ini berarti tak hanya di Indonesia saja, tapi juga di negara lain terdapat banyak dataran tinggi.
Bagaimana Kondisi Geografis Ciri-Ciri Dataran Tinggi di Indonesia?
Indonesia termasuk salah satu negara yang beragam dengan segala jenis kenampakan alamnya, termasuk dataran tingginya. Setiap dataran yang ada di Indonesia memiliki ketinggian yang berbeda-beda.
Ini bisa dilihat dari banyaknya macam gunung, pegunungan, lembah, dan pantai. Terlebih lagi Indonesia terkenal dengan julukan Ring of Fire karena banyaknya gunung yang tersebar di seluruh kepulauan di Indonesia. Mulai dari Sabang hingga Merauke, ada banyak jenis pegunungan maupun dataran tinggi lain yang membentuk pulau-pulau di Indonesia.
Ciri-Ciri Dataran Tinggi
Kendati jarak ketinggiannya berbeda-beda, tapi pada dasarnya wilayah yang memiliki tanah lebih tinggi memiliki ciri-ciri dataran tinggi yang sama. Simak beberapa ciri-cirinya di bawah ini:
1. Iklim Sejuk
Semakin tinggi daratannya, maka iklimnya akan semakin dingin. Mengapa begitu? Semakin jauh benda dari inti bumi, artinya daya tarik gravitasi semakin lemah. Ini menyebabkan kadar udara di gunung semakin rendah. Udara yang semakin sedikit, juga menyebabkan tekanan udaranya rendah. Sehingga partikel udara yang ada di gunung akan bergerak perlahan, dan menyebabkan temperatur udara semakin kecil.
Dengan kata lain, temperatur udara yang ada di dataran tinggi akan lebih rendah dan menyebabkan iklim dingin atau sejuk. Inilah mengapa udara di gunung akan jauh lebih dingin daripada di pantai, padahal puncak gunung lebih dekat dengan matahari.
2. Adanya Budidaya Pertanian Terasering
Apabila berpergian di wilayah dataran tinggi, kamu akan sering menjumpai pertanian terasering sebagai ciri-ciri dataran tinggi. Terasering sering kali terlihat dengan ciri khas pertanian bertingkatnya. Lebih dari itu, sebenarnya terasering ini sangat cocok dengan dataran tinggi, karena beberapa alasan.
Sistem bercocok tanam ini dapat membantu perawatan air tanah, memperpanjang jalur resapan air, dan memberikan stabilitas lereng. Bisa dikatakan tujuan utama terasering ini untuk meminimalisir terjadinya longsor, karena mampu memperkuat struktur tanah dan mengurangi kemiringan lereng.
3. Udara Cenderung Kering
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa iklim di dataran tinggi cenderung sejuk atau dingin. Tapi pada kondisi tertentu, justru udara yang ada di wilayah dataran tinggi cenderung kering. Tekanan udara yang rendah seperti pada dataran tinggi, akan menyebabkan mengurangi kelembaban udara dan membuat udara terasa lebih kering.
Inilah alasan mengapa saat berada di dataran tinggi, meskipun cuacanya dingin, kamu bisa merasakan kulit terasa lebih kering. Selain itu, adanya pergerakan angin yang lebih tinggi di pegunungan, juga membuat udara semakin kering.
4. Kelembaban Udara Rendah
Ciri-ciri lain dataran tinggi adalah adanya kelembaban udara yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh panas matahari yang begitu terik di siang hari, membuat sebagian besar wilayah di dataran tinggi terpapar matahari. Paparan matahari yang konstan mengurangi kandungan uap air yang ada di udara, dan menyebabkan udara kering dan menurunkan tingkat kelembaban.
Hal ini mungkin akan terasa ketika musim kemarau tiba. Kelembaban udara di setiap dataran tinggi bisa saja berubah secara signifikan. Misalnya panas terik di siang hari, sedangkan cuaca dingin di malam hari. Beberapa wilayah yang memiliki vegetasi baik, dan perairan yang cukup biasanya memiliki kelembapan udara yang tinggi.
5. Jarang Hujan
Kebanyakan dataran tinggi terletak di sekitar pegunungan tinggi lainnya, atau dikelilingi bukit-bukit yang jauh lebih tinggi. Ini menyebabkan iklim di wilayah dataran tinggi lebih sejuk, dan dingin. Bahkan awan-awan pun lebih sering terlihat bermunculan di atas area yang tinggi.
Kendati begitu, justru di dataran tinggi memiliki curah hujan yang rendah, atau jarang hujan. Sebab, alasan utama hujan adalah penguapan. Tak seperti di pantai yang memiliki area penguapan yang luas, kelembaban udara di dataran tinggi yang terjaga dan sejuk membuat sedikitnya penguapan air menjadi hujan.
Hal ini akhirnya juga mempengaruhi udara kering di sekitar dataran tinggi, sebab daerah tersebut jarang terjadi hujan.
Jenis Dataran Tinggi
Tak hanya ciri-ciri dataran tinggi saja yang beragam, rupanya dataran tinggi juga terbagi menjadi dua jenis yang berbeda. Berikut ini penjelasannya.
1. Dataran Tinggi Vulkanik
Dataran tinggi vulkanik merupakan daerah dataran yang terbentuk karena adanya aktivitas vulkanik, seperti meletusnya gunung berapi. Sisa-sisa ledakan gunung inilah yang akhirnya menumpuk, seiring berjalannya waktu tumpukan tersebut membentuk dataran tinggi yang kuat dan kokoh.
Contoh dataran tinggi vulkanik ada di Dieng yang menjadi salah satu wisata alam terbaik di daerah perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara. Dieng berasal dari tumpukan material vulkanik, kini menjadi dataran tinggi yang menawarkan gunung, perbukitan dan lembah dengan kawah aktif.
2. Dataran Tinggi Terpotong
Kedua, dataran tinggi terpotong adalah dataran tinggi yang terbentuk karena hasil pergeseran lempeng bumi. Hampir sama dengan dataran tinggi vulkanik, dataran ini menjadi dampak yang terjadi karena adanya aktivitas geologi yang alami.
Sebagai contoh dataran tinggi Colorado di Amerika bagian barat, merupakan salah satu dataran tinggi yang terbentuk karena adanya pergeseran kerak bumi. Colorado juga terkenal karena letaknya yang berada di bawah pegunungan Rocky yang dominan di sisi barat Amerika Serikat.
Manfaat Dataran Tinggi Bagi Kehidupan
Setiap daerah memiliki keunggulannya masing-masing. Termasuk juga dataran tinggi yang menawarkan sejumlah manfaat bagi banyak kehidupan di bawahnya. Area-area dataran tinggi cenderung memiliki vegetasi yang baik. Sehingga mampu menciptakan area hijau, yang berfungsi sebagai penyetok udara bersih.
Air-air yang datang dari pegunungan mengalir deras dan jernih, menjadi salah satu pemasok air untuk kehidupan lain di area perkotaan. Dataran tinggi juga memberikan kondisi tanah dan air tanah yang baik bagi lingkungan sekitarnya.
Pesona Dataran Tinggi
Iklim dan lingkungan yang sejuk, menjadi ciri-ciri dataran tinggi yang memikat. Wilayah dataran tinggi menawarkan lingkungan hidup yang sejuk, tenang, dengan segala jenis pemandangan alam seperti pegunungan, lembah dan area pertanian hijau.
Inilah mengapa tidak jarang kita melihat para pekerja di area perkotaan atau dataran rendah, berbondong-bondong ke dataran tinggi untuk liburan dan merefresh pikiran. Seperti para pekerja ibukota yang rela jauh-jauh ke puncak, ke bogor dan Malang untuk mencari udara sejuk dan beristirahat di akhir pekan mereka.