Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah tertentu dan lestari dengan cara turun-temurun. Jadi, setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Begitu pula dengan alat musik dari setiap daerah tersebut. Nah, berikut adalah contoh alat musik tradisional di Indonesia yang wajib Anda tahu!
Daftar ISI
20 Contoh Alat Musik Tradisional Indonesia
Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat banyak, ini berkat luasnya tanah dan banyaknya suku di dalamnya. Setiap suku juga memiliki karakter dan preferensi musik yang berbeda-beda juga dengan alat musik tradisional yang juga unik. Berikut berbagai alat musik tradisional yang seharusnya kita lestarikan:
1. Angklung
Angklung adalah alat musik yang unik dari Jawa Barat dan terbuat dari bambu. Instrumen mampu menghasilkan bunyi dengan cara digoyang.
Setiap batang bambu pada angklung memiliki nada yang berbeda, namun membutuhkan banyak angklung untuk memainkan seluruh nada. Alat musik ini bisa tampil secara solo, maupun ansambel.
2. Gong
Alat musik ini terbuat dari kuningan, bentuknya bulat dan besar. Di indonesia, gong merupakan alat musik dari berbagai daerah, yakni Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan.
Gong sendiri berbunyi saat dipukul dengan pemukul kayu yang dibaluti kain tebal. Instrumen ini memiliki tugas penting, yakni sebagai penanda ritmis dalam permainan gamelan.
3. Kenong
Masih dalam bagian dari kelompok alat musik gamelan, Kenong berasal dari Jawa hingga Bali. Contoh alat musik tradisional ini terbuat dari logam kuningan. Kenong juga memiliki pola irama tersendiri dalam permainan tembang (lagu). Alat pemukul kenong terbuat dari kayu dengan balutan kain dan tali.
4. Saron
Alat musik tradisional ini juga merupakan bagian dari ansambel gamelan. Saron berasal dari Jawa dengan sumber bunyi berasal dari logam yang berada di atas resonator kayu (pangkon). Alat pemukul saron sendiri terbuat dari kayu.
Permainan saron sangat unik, di mana satu tangan memukul bilah logam sementara tangan lainnya menghentikan bunyi nada sebelumnya (ngenet).
5. Kolintang
Kolintang adalah contoh alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara yang permainannya dengan cara dipukul.
Permainan kolintang menggunakan dua pemukul atau lebih. Sumber bunyi kolintang berasal dari getaran bilah-bilahnya. Kolintang bertugas memainkan melodi. Biasanya, kolintang tampil secara kelompok saat acara adat, perayaan budaya, dan acara keagamaan.
6. Rebab
Di Indonesia, penyebaran rebab berada di berbagai daerah. Mulai dari Jawa Barat untuk iringan tari Jaipong, Bali sebagai bagian dari gamelan Bali, hingga Sumatra.
Rebab adalah alat musik gesek. Di Jawa, contoh alat musik tradisional ini biasanya memiliki 2 dawai. Sementara di Bali memiliki 3 dawai, sedangkan di Sumatera bervariasi. Permainan rebab sangat penting untuk menciptakan suasana dalam pertunjukan seni musik, tari, dan wayang kulit.
7. Sasando
Sasando merupakan alat musik petik dari Pulau Rote, NTT. Sumber bunyi sasando berasal dari petikan dawai yang mengelilingi potongan bambu di tengah instrumen.
Ketika sasando berbunyi, beberapa daun lontar di sekelilingnya bertugas untuk memusatkan sekaligus melantangkan bunyi. Suara halus khas sasando adalah simbol identitas budaya Pulau Rote.
8. Kendang
Kendang adalah alat musik perkusi yang termasuk dalam ansambel gamelan, baik di Jawa maupun di Bali. Gendang atau kendang sendiri ini terbuat dari bahan dasar kayu.
Kendang memiliki berbagai ukuran dan sumber bunyinya dari kulit hewan yang dipukul dengan tangan, tanpa alat bantu. Pemilihan kayu yang kuat sangat berpengaruh pada hasil bunyi dan keawetan kendang.
9. Gambang
Gambang dapat ditemukan di Sunda dan juga termasuk gamelan Jawa. Terdapat perbedaan antara gambang dari kedua daerah. Di mana gambang di Jawa terbuat dari kayu, sedangkan di Sunda terbuat dari bambu.
Permainan gambang membutuhkan alat pemukul tersendiri. Gambang biasanya tampil saat pertunjukan seni, tari, dan saat upacara keagamaan.
10. Gambus
Alat musik ini berasal dari Riau. Gambus adalah alat musik yang berkembang seiring dengan penyebaran agama Islam. Bahan pembuatnya dari kayu dan kulit hewan, sementara sumber bunyinya dari petikan dawai.
Gambus sendiri memiliki 3 sampai 12 senar. Bunyi khas dari gambus dapat menciptakan ekspresi budaya Indonesia
11. Suling
Suling atau seruling adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu dengan lubang-lubang di sisinya. Seruling dapat ditemukan di berbagai daerah Indonesia meliputi Jawa, Bali, Sumatra, dan Sulawesi.
Ketika pemain membuka dan menutup lubang di sisi seruling, maka nada yang keluar akan berubah. Seruling seringkali tampil dalam berbagai acara seperti pertunjukan seni, tari dan lain-lain.
12. Genggong
Genggong terbuat dari pelepah pohon aren (enau) dengan tambahan benang sebagai senarnya dan bambu kecil sebagai penarik. Contoh alat musik tradisional ini dari Bali.
Pada dasarnya, alat musik ini seringkali orang mainkan sebagai pengiring dalam acara hiburan. Mislanya, pertunjukkan seni maupun acara pernikahan. Sayangnya, keberadaan alat musik ini sudah semakin jarang masyarakat ketahui.
Permainan genggong sendiri menggunakan mulut sebagai penyangga dan tidak perlu meniup. Menggunakan penarik, genggong sudah bisa bergetar dan menghasilkan bunyi sendiri. Jadi, genggong termasuk dalam alat musik idiophone. Bunyi genggong terinspirasi dari sahut-sahutan katak yang bergembira.
13. Kacapi
Kacapi adalah alat musik tradisional dari daerah Sunda, Jawa Barat. Alat musik ini menggunakan dawai sebagai sumber bunyinya dan dimainkan dengan cara dipetik. Terdapat 2 macam kacapi, yakni kacapi rincik dan kacapi indung. Kacapi rincik memiliki 18 hingga 19 dawai sementara kacapi indung memiliki 10 hingga 12 dawai.
14. Calung
Masih dari daerah Sunda, Jawa Barat, calung adalah alat musik idiofon. Sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri. Alat musik ini terbuat dari bambu yang barisannya urut sesuai dengan ukurannya.
Agar dapat menghasilkan bunyi, terdapat pemukul khusus untuk calung yang bisa memproduksi suara khas dari alat musik tradisional Sunda ini.
15. Sape
Sampe atau sape adalah alat musik petik berdawai dari suku Dayak di Kalimantan. Contoh alat musik tradisional ini terbuat dari kayu dan bentuknya sangat khas. Sape berarti tiga, sesuai dengan jumlah dawai pada instrumen ini.
Awalnya, dawai sape berasal dari ijuk pohon aren, namun seiring berjalannya waktu, dawai sape menggunakan rem sepeda atau senar gitar. Alat musik ini kerap kali dimainkan pada saat upacara adat. Karena itu, alat musik ini memiliki hubungan spiritual yang erat dalam suku Dayak.
16. Tifa
Tifa adalah salah satu alat musik tradisional dari bagian timur Indonesia, tepatnya dari Papua. Alat musik ini terbuat dari kayu yang menyerupai silinder dan terdapat kulit hewan di ujungnya.
Tifa tidak memerlukan pemukul khusus, cukup menggunakan tangan. Alat musik ini biasanya mengiringi upacara adat suku-suku di Papua. Bunyinya yang keras cocok untuk mengiringi nyanyian dan tarian tradisional.
Baca Juga : Apa itu Alat Musik Tifa? Sejarah, Fungsi, Cara Memainkan, & Faktanya
17. Ceng-ceng
Ceng-ceng adalah alat musik tradisional Bali. Bentuknya menyerupai lonceng atau simbal kecil dari logam. Ceng-ceng biasanya tampil bersama gamelan Bali saat mengiringi pertunjukan tari.
Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dan akan menghasilkan bunyi sesuai dengan namanya. Bentuknya yang mirip dengan kura-kura berkaitan dengan budaya Bali yang mempercayai bahwa hewan tersebut memiliki roh magis.
18. Serunai
Serunai adalah contoh alat musik tradisional tiup yang Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik ini terbuat dari kayu dan/atau bambu. Biasanya, pemain serunai tampil secara solo atau bisa juga secara bersamaan.
Serunai memiliki bunyi yang khas. Alat musik ini biasanya dimainkan saat upacara adat atau upacara keagamaan. Serunai juga memiliki peran penting sebagai identitas budaya Minangkabau.
19. Tuma
Tuma adalah alat musik khas Kalimantan Barat. Bentuknya bulat dan berlubang di tengahnya. Tuma juga dikenal sebagai gendang panjang karena panjangnya 1,25 meter dan berdiameter 0,15 meter.
Alat musik bisa Anda mainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Bagian rangka tuma terbuat dari kayu, sementara membrannya dari kulit kambing dan kijang muda. Instrumen ini sering mengiringi kesenian Jonggan dan upacara ritual Basuayak.
20. Triton
Alat musik tiup ini berasal dari Papua. Triton tersebar di seluruh pantai, terutama di daerah Biak, Nabire, Waropen, Wondama, Yapen, hingga kepulauan Raja Ampat.
Awal mulanya, triton hanya menjadi sarana komunikasi dan alat panggil atau pemberi tanda. Namun, saat ini triton juga berperan dalam sarana hiburan sebagai alat musik tradisional.
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Alat Musik Tradisional?
Tentu saja, 20 contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai alat musik tradisional Indonesia. Sayangnya, beberapa alat musik semakin sulit untuk bisa Anda temui. Karena sudah tidak ada pengrajin yang membuat dan memproduksinya.
Karena itu, sebagai generasi penerus sebaiknya kita ikut mengenal dan melestarikan alat musik tradisional. Sehingga tidak ada yang terlupakan zaman. Anda bisa mulai dengan mencari jenis alat musik yang paling diminati. Cari tahu cara memainkan dan coba gunakan untuk bermain lagu daerah yang sederhana.