Contoh ancaman di bidang politik ada banyak bentuknya, mulai dari kudeta, KKN, separatisme, hingga terorisme. Ancaman tersebut bisa pemerintah hadapi dengan bantuan kekuatan militer Indonesia, yaitu TNI dan Polri. Kamu ingin tahu lebih banyak mengenai contoh ancaman ini? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut!
Daftar ISI
Pengertian Ancaman di Bidang Politik
Meski sudah menjadi negara yang merdeka, kemungkinan terjadinya ancaman pasti terjadi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ancaman di bidang politik merupakan usaha yang individu atau kelompok lakukan secara terkonsep. Caranya lewat tindakan politik dan kejahatan yang berpotensi membahayakan tatanan serta stabilitas negara.
Selain itu, ancaman juga bisa berbentuk tindakan yang mempengaruhi kedaulatan negara atau hal-hal lain yang masih berhubungan dengan politik. Ancaman, terutama pada bidang yang berkaitan dengan politik bisa datang dari dalam maupun luar negeri. Keduanya membahayakan stabilitas negara apabila tidak segera ditindaklanjuti.
Walaupun berada di ranah politik, akibat yang ditimbulkan oleh ancaman akan berpengaruh pada aspek lain, seperti sosial, ekonomi, dan budaya. Jadi, semi mempertahankan stabilitas negara, butuh adanya integrasi. Apalagi Indonesia termasuk negara besar dengan beragam suku, agama, dan ras yang menjadi satu.
Integrasi sendiri adalah penyatuan semua kalangan masyarakat dengan tujuan supaya setiap individu memahami dan melaksanakan perannya dengan baik.
5 Contoh Ancaman di Bidang Politik
Terdapat 2 macam ancaman yang bisa mengganggu stabilitas negara di bidang politik. Meliputi ancaman yang datang dari dalam negeri dan ancaman yang datang dari luar negeri. Berikut adalah beberapa contoh ancaman di bidang politik yang datang dari dalam dan luar negeri:
1. Politik SARA

Politik SARA merujuk pada bentuk ancaman yang melakukan diskriminasi terhadap salah satu dari keempat kelompok tersebut. Sama seperti ancaman lainnya, politik SARA juga bisa mengancam stabilitas negara.
Salah satu dampak terbesar adalah hilangnya nyawa sejumlah orang karena serangan yang dilakukan oleh kelompok yang melakukan diskriminasi. Tindakan ini biasanya menganggap bahwa satu golongan lebih unggul daripada golongan lain. Berawal dari perbedaan kecil, tindakan ini berujung pada pembatasan hak golongan tertentu.
Jika tidak segera mendapat penanganan dari pemerintah, ancaman ini bisa menjadi konflik berkepanjangan. Biasanya, ancaman diawali dengan perbedaan pendapat antara satu golongan dengan golongan lainnya.
Konflik tersebut bisa berpotensi menjadi tindakan saling serang menggunakan senjata yang membahayakan orang lain. Pemerintah juga harus tanggap dalam menyelesaikan ancaman ini.
2. Kudeta

Kudeta adalah penggulingan pemerintahan dengan tindakan yang mengandung kekuatan mengancam. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan melemahkan kekuasaan pemerintah. Biasanya, kudeta terjadi karena rakyat tidak puas dengan kinerja pemerintah. Pemerintah juga tidak segera mengambil tindakan atas tindakan rakyat.
Rakyat yang kekuasaannya di bawah pemerintah bisa memiliki kekuatan untuk menggulingkan apabila ada sejumlah massa yang tergabung dalam tindakan tersebut. Tak jarang, tindakan berbahaya seperti demonstrasi tidak tertib rakyat dilakukan secara tidak sistematis.
Akibat dari kudeta adalah ketimpangan sosial di sebuah negara. Selain itu, bisa terjadi perubahan sistem pemerintah secara tiba-tiba yang mengakibatkan pemerintahan semakin lemah karena tidak punya persiapan dalam menghadapinya.
Dalam kondisi yang tidak kondusif tersebut, emosi massa akan mudah untuk diprovokasi. Berita tidak benar mudah mereka percayai, sehingga persatuan akan terancam dan mudah terpecah-belah.
3. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah contoh ancaman di bidang politik yang biasa kita kenal dengan sebutan KKN. Ini adalah tindakan penyalahgunaan wewenang untuk mendapat keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Secara kasat mata, tindakan ini terlihat tidak mengancam. Padahal, KKN yang banyak tumbuh di pemerintahan akan memudahkan pemilik modal menguasai sistem politik. Tentu saja, hal ini bertolak belakang dengan kedaulatan rakyat yang dianut oelh negara Indonesia.
Kedaulatan yang seharusnya berada di tangan rakyat, bisa berubah menjadi kekuasaan yang dipegang oleh pemilik modal. Jika terjadi terus menerus, kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akan hilang.
Pada dasarnya, demokrasi di Indonesia memiliki tujuan untuk kepentingan publik. Namun, KKN bisa membuat kepentingan rakyat tidak menjadi prioritas. Tak hanya itu, terdapat juga politik kekerabatan yang akan menurunkan kualitas kinerja pemerintah.
Jika tidak segera mendapat penanganan, hal ini akan berakibat pada potensi daerah yang hanya terpusat pada kelompok tertentu saja. Tindakan KKN di sebuah negara akan menjadi ancaman karena kesejahteraan rakyat sudah pasti akan terganggu dengan adanya hal ini.
4. Separatisme

Separatisme sering disebut dengan perang saudara atau memisahkan diri. Maksudnya adalah perang dengan sesama rakyat Indonesia untuk memisahkan diri dari negara ini. Meski Indonesia sudah merdeka, ancaman untuk memisahkan diri masih bisa kamu temui.
Separatisme sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu separatisme bersenjata dan tidak bersenjata. Pemisahan diri tak bersenjata bukan berarti lebih mudah dihadapi daripada yang bersenjata. Justru karena tidak bersenjata, ancaman ini sulit pemerintah hadapi melalui kekuatan militer.
Biasanya, gerakan memisahkan diri ini banyak muncul di wilayah pinggiran Indonesia. Umumnya, mereka merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah sehingga akan lebih baik apabila mendirikan negara sendiri. Padahal, belum tentu pendirian negara bisa berjalan lancar dan memiliki kondisi stabil.
5. Terorisme

Jika sebelumnya membahas contoh ancaman di bidang politik dari dalam negeri, maka terorisme adalah contoh dari luar. Terorisme merupakan tindakan kejahatan yang bertujuan untuk mengganggu kestabilan kondisi sebuah negara. Ada banyak hal yang dilakukan oleh peneror, mulai dari melakukan pengeboman hingga penembakan.
Biasanya, kegiatan teror memiliki kelompok yang saling membantu kelancaran aksi. Kelompok ini bergerak dalam diam dan melakukan penyamaran di masyarakat sehingga sulit dideteksi. Selain memberikan teror ancaman, kelompok seperti ini juga sekaligus menyebarkan paham mereka yang sebenarnya tidak berdasar.
Cara Mengatasi Ancaman di Bidang Politik
Setelah mengetahui contoh ancaman di bidang politik, maka kamu juga harus tahu ada beberapa cara yang bisa pemerintah lakukan untuk mengatasinya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Meningkatkan Keamanan Negara
Salah satu hal yang bisa pemerintah lakukan adalah menguatkan keamanan negara. Keamanan negara di Indonesia menjadi tanggung jawab TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri (Polisi Republik Indonesia).
Penguatan TNI dan Polri dapat dilakukan dengan program pelatihan pencegahan ancaman. Jadi, sebelum ancaman benar-benar terjadi, semua elemen diharapkan bisa menyelesaikan masalah terkait potensi ancaman yang mungkin terjadi.
2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk Mengatasi Ancaman
Selain pemerintah, masyarakat juga memiliki peran dalam mengatasi potensi dari berbagai contoh ancaman di bidang politik. Tugas pemerintah dalam hal ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal tersebut.
Pemerintah bisa merancang program edukasi yang kemudian disosialisasikan melalui sekolah, lembaga, kantor, kelompok masyarakat, dan lain sebagainya. Harapannya, dengan sosialisasi masyarakat sadar akan perannya masing-masing dan bersama-sama mewujudkan negara yang aman dan nyaman.
3. Memaksimalkan Dialog antar Elemen
Ada banyak elemen yang membangun sebuah negara, antara lain pemerintah, swasta, dan masyarakat. serta elemen lain yang memiliki peran berbeda satu sama lain. Setiap elemen perlu melakukan dialog dan diskusi demi kemajuan bangsa.
Lewat diskusi tersebut, solusi dari setiap permasalahan akan datang dari berbagai aspek. Jika satu aspek tidak bisa menyelesaikan, masih ada solusi lain yang mungkin bisa menjadi pendukung. Jika semua elemen melakukan dialog dengan kondusif, stabilitas negara pasti akan terwujud.
4. Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi
Akuntabilitas dan transparansi sangat penting untuk menjaga stabilitas negara. Rakyat Indonesia memilih wakil rakyat bukan tanpa alasan. Mereka ingin menitipkan peran tersebut kepada orang yang tepat.
Karena itu, pemerintah sebaiknya memiliki akuntabilitas dan transparansi dalam menjalankan peran-perannya. Apabila pemerintah tidak bisa transparan dan bertanggung jawab, rakyat akan mudah melakukan tindakan yang berpotensi menjadi ancaman karena merasa haknya tidak terpenuhi.
Baca Juga : Contoh Ancaman dalam Negeri di Kehidupan Sehari-Hari
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Ancaman di Bidang Politik?
Itulah berbagai contoh ancaman di bidang politik yang patut untuk kita waspadai. Ancaman akan selalu ada sebagai tantangan kestabilan sebuah negara. Sebagai warga negara yang baik, seharusnya kita tidak membuat kondisi semakin pelik.
Cukup dengan melaksanakan peran masing-masing secara maksimal saja, berarti kamu sudah ikut berkontribusi menjaga stabilitas negara. Kamu juga bisa menerapkan sikap saling menghargai sesama tanpa membeda-bedakan. Jangan sampai perbedaan yang seharusnya indah, menjadi ancaman kesejahteraan bagi kita semua!