5 Contoh Cerpen Anak Sekolah dengan Berbagai Tema

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek merupakan salah satu bentuk tulisan yang banyak digunakan orang sebagai pembelajaran, khususnya untuk anak SD atau sekolah tingkat lainnya. Nah, berikut ini ada contoh cerpen anak sekolah yang bisa kamu baca. Simak penjelasannya!

5 Contoh Cerpen Anak Sekolah yang Cukup Populer

Seperti berbagai bentuk tulisan lainnya, cerpen ini cukup populer dan sering ditulis di berbagai waktu. Untuk itu, ada beberapa cerpen populer yang sering dibicarakan. Cerpen singkat khusus anak sekolah juga memiliki bahasa dan alur cerita yang cukup santai. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

1. Kelinci dan Kura-Kura

Cerpen pertama yang sangat populer dan mungkin sudah pernah kamu dengar adalah Kelinci dan Kura-Kura. Karena popularitasnya, cerita kelinci dan kura-kura banyak diangkat menjadi animasi. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu pasti siapa pencetus atau pencipta pertama dari cerpen ini.

Suatu hari ada perlombaan lari yang diadakan untuk kura-kura dan kelinci yang disaksikan oleh para penghuni hutan.

Banyak yang mencemooh kura-kura karena ia berjalan cukup lambat, dan banyak juga yang mendukung kelinci, sehingga kelinci mulai menjadi sombong dan congkak. Karena itulah, di akhir cerita kura-kura menjadi pemenangnya. 

Sebab, kura-kura terus berlari dan berusaha menuju garis finish. Sementara kelinci malah tertidur di bawah pohon, karena meremehkan kura-kura.

Pelajaran yang bisa kamu petik dalam cerita ini adalah jangan memandang segala sesuatu dari covernya. Karena kadang apa yang kamu lihat tidak menjadi tolak ukur tentang apa kapabilitas yang bisa mereka lakukan dalam hidup.

2. Singa dan Tikus

Contoh cerpen anak sekolah kedua berjudul Singa dan Tikus. Memang banyak cerpen yang menggambarkan interaksi manusia yang digambarkan dengan hewan, salah satunya adalah cerpen ini. Hal ini karena dengan menggunakan karakter hewan, banyak stereotip yang bisa kita ambil.

Seperti cerpen pertama, kelinci yang jago berlari, kura-kura yang berjalan lambat, begitupun cerpen kedua ini. Tikus yang lemah dan singa yang kuat.

Nah, jalan cerita ini dimulai saat singa, sang raja hutan yang menangkap tikus untuk dijadikan makanan. Sang tikus pun memohon pengampunan dan menjanjikan balasan atas kebaikan singa tersebut jika mau melepaskannya. Karena sang singa juga tidak terlalu lapar, ia pun melepaskannya.

Kemudian, pada suatu ketika, sang singa terperangkap oleh jaring-jaring manusia. Pada saat itulah sang tikus membantunya dengan menggigit-gigiti jaring-jaring tersebut sampai singa dapat terbebas. Setelah berhasil bebas, singa mengucapkan terima kasih pada tikus dan mereka pun akhirnya bersahabat.

Pelajaran yang bisa kita petik dari cerpen ini adalah bermurah hatilah terhadap semua orang, dan karma baik pasti akan mendatangi kita.

3. Count Wisely

Contoh cerpen anak sekolah selanjutnya berjudul Count Wisely atau bahasa Indonesianya “Hitung Secara Bijaksana”.

Ceritanya bermula saat seorang raja mengumumkan sayembara bahwa siapa saja orang yang mampu menghitung jumlah gagak yang ada di negaranya, akan mendapat emas dan berlian.

Semua orang yang ada di kota ini senang mendengarnya dan mulai menangkap gagak satu persatu. Namun, berapa kalipun orang menebaknya, sang raja selalu bertanya alasannya, dan tidak ada yang mampu memberikan penjelasan yang memuaskan raja.

Nah, suatu hari, seorang pelancong datang ke negara tersebut dan mendengar tentang sayembara ini. Tanpa menunggu lama, pelancong tersebut menjumpai raja dan mengatakan bahwa gagak yang berada di negeri tersebut sebanyak lima belas ribu seratus dua puluh gagak.

Sang raja, seperti biasa, bertanya alasannya, dan pelancong tersebut menjawab, “Hitunglah sendiri. Jika ternyata gagak yang kau hitung jumlahnya lebih banyak dari yang kuhitung, maka ada gagak dari negeri seberang datang menjumpai saudaranya. Dan jika yang kau hitung lebih sedikit, maka ada gagak dari negeri ini pergi untuk menjumpai keluarganya ke negeri seberang”.

Mendengar jawaban tersebut, raja puas dan menyerahkan emas dan permata untuk sang pelancong.

Pesan moral dari cerpen ini adalah semenyeleneh apapun pertanyaan yang kamu hadapi, kamu harus bisa memberikan jawaban yang bijaksana. Ini juga mengajarkan anak sekolah untuk berpikir out of the box.

4. Rubah dan Bangau

Contoh cerpen anak sekolah yang juga cukup populer berjudul Rubah dan Bangau. Cerpen ini mulai menyebar ke seluruh negeri dengan banyak versi, namun memiliki pesan moral yang sama.

Jalan ceritanya berawal dari seekor rubah yang mengundang burung bangau kerumahnya untuk memakan sup. Namun, supnya diletakkan dalam piring. Burung bangau yang memiliki paruh yang panjang tidak dapat memakan sup tersebut, karena bentuk paruhnya, sementara rubah tidak peduli.

Esok hari, burung bangau mengundang rubah memakan sup di rumahnya, namun kali ini sup tersebut ia letakkan dalam vas bunga. Hal ini membuat rubah tidak bisa menggapai sup dengan moncongnya yang pendek dan berbulu.

Namun, di sisi lain, burung bangau dapat meminum sup karena paruhnya yang panjang. Akhirnya rubah mengerti akan kesalahannya dan meminta maaf pada burung bangau. Esok harinya, jika burung bangau makan di rumah rubah, sang rubah menaruh makanannya dalam vas yang tinggi.

Pesan moral yang dapat kamu ambil dari cerpen ini adalah tentang bagaimana memperlakukan tamu dan orang lain. Berikanlah seseorang hal yang sesuai dengan kemampuan dan kapabilitasnya, terlebih jika kita sendiri yang ingin berbagi.

5. Semut dan Kupu-Kupu

Contoh cerpen anak sekolah selanjutnya adalah semut dan kupu-kupu. Berikut ini adalah kisahnya:

Suatu hari semut sedang berjalan-jalan di sekitar taman saat ia melihat ulat yang hampir kecoklatan warna tubuhnya di atas pohon. Semut tersebut melihat bagaimana ulat tersebut memiliki kaki yang pendek, sehingga ia tidak bisa sekedar bergerak cepat.

Sang semut yang usil pun mulai mengejek ulat tentang bentuk tubuhnya, namun sang ulat hanya tersenyum dan tetap makan. Beberapa minggu menjelang, si semut tergelincir ke selokan dan ia pun mulai panik menyelamatkan diri.

Seekor kupu-kupu melihatnya dan mengulurkan bantuan. Saat melihat kupu-kupu tersebut, si semut menyadari bahwa kupu-kupu tersebut adalah ulat yang ia ejek beberapa minggu sebelumnya. Ia pun malu dan meminta maaf pada kupu-kupu tersebut. 

Pesan moral yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah tentang bagaimana situasi dapat berubah-ubah suatu saat, sehingga kita tidak boleh mengejek orang lain. Pada satu sisi, jika kita sering di ejek oleh orang lain, jangan membalasnya dengan keburukan, namun balaslah dengan kebaikan.

Seperti yang kita baca, kupu-kupu tersebut pasti tahu bahwa semut tadi sudah menjelekkannya. Namun, ia tetap membantu semut tersebut yang tergelincir dan masuk ke dalam selokan tanpa mengungkit kejadian di masa lalu.

Mana Cerpen Anak Favoritmu?

Itulah 5 contoh cerpen anak sekolah yang bisa kamu baca atau kamu gunakan sebagai referensi, jika kamu ingin membuat cerpen. Tentunya, membuat cerpen selain alurnya yang bagus, kamu juga harus memasukkan pesan moral yang baik ke dalamnya. Agar pembaca dapat mendapatkan pelajaran dengan cerpen milikmu.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page