7 Contoh Geguritan Bahasa Jawa Berbagai Tema Menarik

Bagi sebagian kecil orang geguritan masih terdengar asing. Geguritan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut puisi dalam bahasa Jawa. Hingga saat ini banyak contoh geguritan bahasa Jawa yang ada dan berkembang dalam masyarakat.

Sama seperti dengan penulisan puisi bahasa Indonesia, geguritan juga mengutamakan nilai keindahan dalam penulisannya. Hanya saja bahasa yang kedua karya ini gunakan berbeda. Nah, artikel ini akan menjelaskan pengertian, ciri-ciri, unsur penting, hingga contoh geguritan.

Apa Itu Geguritan Bahasa Jawa?

Geguritan Bahasa Jawa
Geguritan Bahasa Jawa | Image Source: Halo Pacitan

Pada dasarnya karya sastra dalam bahasa Jawa sangat beragam. Salah satu yang menarik perhatian adalah geguritan. Secara umum, geguritan merupakan puisi yang menggunakan bahasa Jawa. Seperti halnya puisi dalam bahasa Indonesia, tema yang ada pun begitu beragam.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geguritan adalah puisi tradisional yang ditulis dalam bahasa Bali atau bahasa Jawa. Geguritan disebut sebagai puisi tradisional karena menggunakan bahasa daerah yang merupakan bahasa tradisional.

Sedangkan mengutip situs resmi Pemerintah Kota Surakarta, geguritan merupakan salah satu karya sastra Jawa yang berbentuk puisi modern dan berbeda dengan karya sastra bahasa Jawa lainnya. Bahkan, beberapa orang juga menyebutnya sebagai syair tradisional.

Pengertian lain yang dilansir dari laman Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), geguritan berasal dari bahasa Jawa gurit, yang berarti tatahan atau coretan, sehingga geguritan dapat bermakna sebagai kumpulan kata yang tersusun secara indah. 

Pada awal perkembangannya, geguritan lebih banyak dikenal sebagai tembang, sehingga terdapat beberapa bentuk geguritan yang berbeda. Proses ini membuat geguritan menjadi salah satu karya sastra dalam bahasa Jawa yang dalam penuturannya dan pembacaannya menggunakan tembang yang indah. 

Meskipun isi dari geguritan biasanya berupa ungkapan perasaan dan pikiran, namun pembuatannya haruslah tersusun secara imajinatif menggunakan kata yang bermajas. Tujuannya adalah agar pembaca dan pendengar dapat menikmati dan mencerna maknanya dengan seksama.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Geguritan, Unsur, Cara Membuat, dan Contohnya

Ciri-ciri Geguritan Bahasa Jawa

Geguritan sebagai karya sastra memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan karya lainnya, antara lain sebagai berikut:

  • Menggunakan bahasa Jawa yang beragam. 
  • Tidak terikat pada guru gatra atau jumlah baris tertentu pada setiap baitnya.
  • Menggunakan pilihan kata yang tepat atau diksi.
  • Tidak perlu menggunakan guru lagu atau bunyi yang sama pada akhir sajak. 
  • Setiap kalimatnya mengandung makna tersirat. 
  • Tidak terikat pada guru wilangan atau jumlah suku kata dalam tiap barisnya. 
  • Nama penulis tidak selalu tercantum bahkan terdapat karya yang anonim. 
  • Selain itu, geguritan tidak terikat pada aturan tertentu.
  • Menggunakan bahasa yang bermajas dengan indah.

9 Unsur Penting dalam Geguritan Bahasa Jawa

Sebelum mengetahui contoh geguritan dalam bahasa Jawa, kamu perlu memahami beberapa unsur penting yang ada di dalamnya. Berikut adalah 9 unsur penting dalam geguritan bahasa Jawa yang perlu kamu perhatikan, yaitu:

1. Pemotongan Kata atau Kalimat 

Pemotongan kata atau kalimat dalam geguritan berguna untuk memberikan penekanan tertentu. Selain itu, pemotongan kata juga berfungsi untuk menghubungkan antar kalimat. Dalam hal ini, proses pembacaan naskah akan menjadi lebih menarik dan lebih indah.

2. Pesan 

Geguritan pada dasarnya mengandung pesan tersirat yang diolah menggunakan bahasa yang indah. Pesan ini tak jarang juga berisikan hal-hal yang penting, sehingga pembaca atau pendengar perlu menyimak dengan seksama ketika seorang penggurit sedang membaca geguritan. 

3. Pilihan Kata 

Pemilihan kata atau diksi harus dilakukan dengan seksama oleh penulis geguritan. Tidak hanya agar terdengar indah, pemilihan kata juga berguna agar pesan yang hendak penulis sampaikan dapat pembaca atau pendengar pahami maksudnya. 

4. Gaya Bahasa 

Pada pembacaan geguritan terdapat penekanan, intonasi, dan gaya bahasa yang perlu diperhatikan. Penggunaan gaya bahasa yang tepat dapat membuat pembacaan geguritan menjadi lebih indah dan menarik, sehingga pendengar sendiri juga akan mudah hanyut dalam perasaan. 

5. Imajinasi 

Imajinasi dalam geguritan akan membuat sebuah karya yang tercipta lebih menarik dan memiliki ciri khas tersendiri. Sebagai penulis, mempertajam rasa imajinatif dalam pembuatan karya akan membuat pembaca atau pendengar lebih hanyut dalam memaknai dan menikmati hasil karyanya. 

6. Latar 

Setiap karya sastra penting untuk memiliki latar tempat dan waktu di dalamnya. Selain itu, latar akan membuat pembaca lebih mudah berimajinasi terkait peristiwa yang terjadi dalam geguritan tersebut. 

7. Perasaan 

Sebagian besar geguritan merupakan hasil dari curahan perasaan dan isi pikiran pengarangnya. Sebaliknya, penulisan geguritan yang penuh perasaan akan membuat karya yang tercipta lebih bermakna. 

8. Rima 

Rima merupakan pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam maupun di akhir sajak. Selanjutnya, penempatan rima yang tepat akan membuat geguritan menjadi lebih indah dan pembacaannya pun jauh lebih menarik. 

Terdapat tiga diksi yang berkaitan dengan rima, yakni asonansi, aliterasi, dan rima akhir. Pertama, asonansi adalah pengulangan bunyi vokal. Selanjutnya, aliterasi yang merupakan pengulangan bunyi konsonan pada kata yang berurutan. Sedangkan, rima akhir adalah bunyi yang sama pada akhir sajak. 

9. Tema 

Dalam pembuatan sebuah karya sastra menentukan tema merupakan hal yang penting. Di samping itu, tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita. Oleh karena itu, pemilihan tema dalam pembuatan geguritan sendiri tidak terbatas. 

Jenis Geguritan Bahasa Jawa

Terdapat dua jenis geguritan yang berkembang dalam masyarakat, yaitu:

1. Geguritan Tradisional

Geguritan tradisional atau lama memiliki aturan tertentu yang mengikatnya. Aturan tersebut bisa berupa jumlah baris, penggunaan jumlah suku kata pada tiap barisnya, hingga rima yang sama pada akhir sajak.

Selain itu, geguritan tradisional juga memiliki ciri khas yang sama, yakni penggunaan kata sun gegurit pada awal geguritan. 

2. Geguritan Kontemporer

Berbeda dengan geguritan tradisional, geguritan kontemporer tidak terikat dengan suatu aturan tertentu dalam penulisannya. 

7 Contoh Geguritan Bahasa Jawa dengan Tema Berbeda

Contoh Geguritan Bahasa Jawa
Contoh Geguritan Bahasa Jawa | Image Source: Jateng Prov

Berikut ini adalah 7 contoh geguritan bahasa Jawa dengan berbagai tema menarik yang bisa kamu jadikan sebagai referensi, yaitu:

1. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Keluarga

Ibu

Oleh: Ririn Triasih

Rasa asihmu marang siwi

Kadidene banyu mili

Kang ora pedhot ing margi

Senajan kebak pepalang

Oyot, uwuh, lendhut ugo watu

Ora bisa mbendhung rasa asihmu

Marang anakmu

Nalika bumi isih sepi

Nalika tengah wingi durung lingsir

Isih ketutup pedhut

Nalika anakmu isih mesem ngguyu ing alam impen

Ibu wiwit gumregah

Mbasuh pasuryan toya suci

Tumungkul pangestu puja

Masrahake jiwa lan raga

Nyenyuwun marang murbeng dumadi

Dimen diparingi pepadhang dalan bebrayan

Dimen diparingi pepadang, marang putra putrine

Nggayuh gegayuhan

Kanggo sanguning urip ing tembe

Lelabuh lan rasa asih kang tanpa kendhat

Lumintu

Rasa asih marang siwi

Tansah kaya banyu mili

2. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Pendidikan

Guru

Cahyaning ati

Polahmu digugu lan ditiru

Pahlawan ilang tanpo pamrih

Jasamu sak dawaning jaman

Mula…

Bekti marang guru

Kang dadi boring pendidikan

Kang mandhegani pembangunan moral

3. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Alam

Kampungku

Oleh: Rafif Mahendra Rajesh

Sedang mencari contoh geguritan bahasa Jawa singkat?

Intip contoh geguritan Jawa ini, yuk!

Aku urip nang padesaan

Omahku adoh soko kutha

Kampungku katon tumata

Kadelok asri, becik lan nyaman

Yen wayah esuk

Krungu suarane jago kluruk

Pratandha wong wong podo nyambut gawe

Kanggo memenuhi kebutuhane urip

Kampungku, yo kowe iku panggonaku

Nang ngendi aku ngerenungke awak

Pikiran sing semrawut dadi jenjem

Ndadekake urip luwih prasaja

4. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Pahlawan

Pahlawanku

Pahlawan, sliramu dadi dalan kemerdekaan

Tadak awak ora wedi marang kematian

Nyowomu kanggo pondasine kebebasan

Kanggo rakyat saking cengkramane penindasan

Pahlawan, awan bengi nantang maut

Nglawan misil-misil kang semrawut

Kabeh lawan koe ajak gelut

Ra peduli najan awak podo benjut

Pahlawan, semangatmu koyo geni

Ngobong kabeh pasukane kompeni

Kanggo njaga lemah kang ditresnani

Indonesia merdeka, Indonesia dihormati

Pitulas Agustus taun papat lima

Opo sing diimpekke dadi nyata

Saiki Indonesia wes merdeka

Pahlawan, perjuanganmu ra sia-sia

Indonesia merdeka!!!

Indonesia merdeka!!!

Kabeh mergo perjuanganmu

5. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Agama

Tawakal Marang Gusti

Oleh: Karya Dian Yustika

Ing sepine wanci

Kakdelok rasa rasaning kawedenku

Marang panjenengan

Ati lara tanpa upama

Eling marang sakabehing polahku

Gawe maksiat lan dosa

Sarta lalakon kang ala

Lelakon kang tanpa suba sita

Marang wong liya lan sepepadhan

Duh Gusti

Ing rodane wektu

Nalika tengah wengi

Kula ngunjukaken donga marang Gusti

Ingkang murba ing dumadi

Gusti paringono kawelasan Mu

Kanggo nuntun aku eling marang agama

Agama kang dadi ageming aji

Agama kang bisa dadi gegamaning ati’

6. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Sekolah

Sekolahku 

Sekolahku 

Panggonanku nuntut ilmu 

Budal ora tau nesu 

Tangi esuk kuwi wis kewajibanku

Nyangklong lan nggawa buku 

Tanpa sarapan lan sangu 

Ora lali sragam lan nganggo sepatu 

Mlaku bareng-bareng kancaku

7. Contoh Geguritan Bahasa Jawa Cinta

Tresna

Oleh: Erlita Fajrani

Tresna kuwi sepele

Tresna kuwi ya kowe karo aku

Tresnamu kaya surya

Nanging ya kaya samudra

Tresnamu bisa nekakake mega

Nanging saiki tresnamu kaya dahana

Awit aku mbok tinggalno

Langit data peteng

Ora ana candra apa maneh kartika

Atiku kaya bawana sing lemahe nela-nela

Maruta, kandhakna yen aku isih tresna

Kamu Siap Melestarikan Geguritan Bahasa Jawa?

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai geguritan. Setelah membaca artikel ini, kamu bisa memahami pengertian, ciri-ciri, unsur penting, jenis, hingga contoh geguritan dalam bahasa Jawa. 

Dari pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa geguritan sebagai karya sastra dalam bahasa Jawa merupakan warisan budaya yang perlu untuk dijaga kelestariannya. Pasalnya, geguritan termasuk kekayaan Indonesia. Yuk, pelajari geguritan agar keberadaannya tetap lestari!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page