Langkah Mudah Membuat Cerpen, Ikuti Contoh Kerangka Cerpen Ini!

Bagi orang awam yang pernah melihat contoh kerangka cerpen mungkin berpikir bahwa menulis cerpen itu gampang. Salah satunya karena yaa, pendek. Padahal saat menulis cerita pendek, kamu harus bisa mengembangkan karakter, membangun klimaks, dan memberi ending yang berkesan hanya dalam beberapa halaman saja. 

Jadi, ini mungkin lebih menantang daripada menulis novel. Tapi, di sisi lain tidak semua penulis memiliki passion dan waktu untuk menulis novel. Jika kamu termasuk salah satunya, menulis cerita pendek mungkin cocok untuk kamu. Apalagi kini cerpen banyak diminati oleh majalah, koran, blog, antologi, hingga website.

Faktanya, kamu pun bisa mendapatkan lebih banyak cuan per kata dengan mengirim naskah cerpen daripada menerbitkan novel yang memakan waktu lebih lama. Lumayan, bukan? Lantas, bagaimana cara membuat cerpen yang bagus dan mudah diterima oleh publikasi atau situs web?

Pahami Bahwa Cerpen dan Novel Itu Berbeda

Novel dan cerpen memang memiliki beberapa karakteristik yang sama, namun keduanya memiliki struktur yang berbeda. Perbedaan struktural tersebut meliputi:

  • Tidak ada bab di dalam cerpen, kalau pun ada itu sangatlah jarang.
  • Eksposisi (perkenalan latar karakter dan premis cerita) dalam cerpen biasanya lebih ringkas, karena jumlah katanya yang terbatas.
  • Contoh kerangka cerpen memiliki plot twist yang lebih sedikit daripada kerngka novel yang kompleks.
  • Deskripsi dan pengembangan cerita juga lebih ringkas, karena tidak ada banyak ruang untuk kalimat yang berliku-liku.
  • Cerpen biasanya tidak memiliki halaman pendahuluan seperti prolog, epilog, dan tambahan lainnya.

Munculkan Ide Cerpen yang Kuat

Agar dapat menarik perhatian pembaca, ide yang kuat dan menonjol menjadi dasar yang harus kamu pertimbangkan sebelum menulis contoh kerangka cerpen. Ide tersebut akan membantu kamu dalam menentukan fokus cerita yang jelas dan memudahkan kamu dalam mengembangkan plot yang sesuai.

Tapi sayangnya, menentukan ide cerita untuk cerpen ternyata tidak semudah itu. Tak jarang penulis yang stuck pada tahap ini, sehingga tak kunjung memulai proses penulisan, apalagi buat penulis pemula. Jika kamu kesulitan mendapatkan ide untuk cerpen kamu, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

  • Observasi atau mengamati lingkungan sekitar dan catat kejadian atau hal menarik yang kamu amati.
  • Perbanyak membaca cerpen sebagai referensi mengenai gaya penulisan, struktur, sudut pandang, dll.
  • Jangan takut mencoba sesuatu yang baru, seperti mencoba aktivitas baru, pergi ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya, berteman dengan orang baru, dan sebagainya.

Ide cerpen yang paling efektif muncul dari pemilihan tema yang membangkitkam emosi yang mendalam pada pembaca. Misalnya tentang cinta, pengorbanan heroik, penebusan, kebebasan, dan lain-lain. Dari tema tersebut, munculkan awal cerita yang berkesan, sehingga membuat pembaca penasaran ingin melanjutkan.

Rekomendasi Ide Cerpen

Kalau kamu masih kesulitan, berikut ini beberapa ide cerpen yang bisa kamu jadikan referensi untuk mulai menulis:

  • Tidak sengaja menghina CEO perusahaan tepat sebelum promosi besar.
  • Kehilangan seorang anak bertahun-tahun yang lalu, tetapi hidup seakan-akan baru saja terjadi sehari sebelumnya.
  • Melihat bayangan melintas cepat di balik gorden, sehingga terbangun dari tidur malam.
  • Setelah bertengkar dengan pacar, memutuskan untuk melakukan solo traveling ke negara tetangga.
  • Saat pindah sekolah, tak sengaja masuk ke ruang rahasia karena tersesat.
  • Sepucuk bunga dan surat misterius selalu muncul di pintu depan rumah, tapi tidak tahu siapa yang meletakkannya di sana.
  • Selalu gagal membuat resep masakan, ternyata ada sesosok makhluk tak biasa yang sangat menyukainya dan membuat mereka berteman baik.
  • Bermimpi tentang peristiwa kecelakaan yang menimpa seseorang yang berarti baginya, yang ternyata mimpi itu adalah bagian dari ingatannya yang hilang.
  • Banjir menyapu seluruh kota, hanya menyisakan perpustakaan dan rahasianya yang aneh.

Buat Judulnya

Sama halnya dengan novel, judul cerpen haruslah dibuat semenarik mungkin, sehingga menggugah rasa penasaran pembaca. Berikut beberapa tipsnya yang bisa kamu aplikasikan saat hendak menulis cerpen:

  • Buat judul yang singkat dan mudah diingat, idealnya 2–4 kata.
  • Buatlah judul yang unik. Coba ketikkan rencana judul kamu di Google dan lihat apakah judul tersebut belum pernah dipakai sebelumnya. Jika sudah, sebaiknya kamu buat judul lain.
  • Sesuaikan dengan genre cerpen. 
  • Abadikan karakter utama dalam judul.
  • Lakukan polling di medsos.

Berikut ini contoh judul cerpen yang bisa kamu jadikan referensi:

  • Melarikan Diri dari Malam.
  • Dialog dengan Cermin.
  • Terluka Oleh Takdirku.
  • Penyihir dan Tikus.
  • Penipu Kegelapan.
  • Labirin Keinginan.
  • Pembalasan yang Tertinggal.
  • Berteman Dengan Fiona.
  • Knights Of The Night.
  • Pemersatu Mimpi.
  • Dan lain sebagainya.

Tentukan Tokoh-Tokoh Beserta Karakternya

Semua jenis cerita membutuhkan tokoh dalam kisahnya. Tokoh tersebut terdiri dari satu tokoh utama sebagai tokoh sentral, juga menyertakan satu atau dua tokoh sekunder. Karakter atau tokoh-tokoh dalam contoh kerangka cerpen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Tokoh utama (protagonis), biasanya menjadi pusat cerita dan memegang peran penting dalam menggerakkan alur cerita serta memiliki konflik yang perlu diatasi.
  • Tokoh pendukung (sidekick), biasanya merupakan tokoh yang mendukung perjalanan tokoh utama, bisa berupa sahabat, teman, atau keluarga dari tokoh utama.
  • Antagonis, biasanya menjadi tokoh yang bertentangan dengan tokoh utama dan menjadi penyebab dari konflik dalam cerita. Karakter ini biasanya memiliki peran yang penting dalam memunculkan ketegangan dalam cerita.
  • Tokoh berpengaruh (foil), biasanya berperan sebagai kontras dari tokoh utama yang umumnya digunakan untuk menyoroti atau menekankan ciri-ciri atau sifat-sifat tokoh utama.
  • Tokoh latar (background character), biasanya muncul sebagai pelengkap dalam cerita dan berperan dalam membangun suasana dan nuansa dalam cerita.
  • Antihero, yakni tokoh utama yang tidak memiliki sifat-sifat yang biasanya diharapkan dari tokoh utama, seperti keberanian, integritas, atau moralitas yang tinggi. Antihero seringkali memiliki sifat-sifat negatif atau ambigu dan kadang-kadang dapat menjadi sulit untuk disukai oleh pembaca. Misalnya, karakternya egois, penakut, fanatik, obsesif, dan lainnya.

Jika sudah menentukan siapa saja tokohnya, selanjutnya kamu perlu karakterisasi atau penokohan untuk mengembangkan karakter dari tokoh-tokoh tersebut. Ada dua metode penokohan yang bisa kamu gunakan, yakni:

1. Penokohan langsung: Penulis memberitahu pembaca tentang kepribadian tokoh menggunakan narator cerita, tokoh lain, atau tokoh utama yang mengungkapkan aspek-aspek tentang dirinya sendiri.

2. Penokohan tidak langsung: Penulis mengungkapkan kepada pembaca apa kepribadian tokoh melalui pikiran, perasaan, dan tindakan tokoh melalui beberapa cara, di antaranya:

  • Menggambarkan penampilan tokoh.
  • Menggambarkan tindakan/reaksi/perilaku tokoh.
  • Mengungkapkan apa yang dipikirkan tokoh, seperti perang pikiran atau monolog batin yang dilakukan tokoh.
  • Menggunakan dialog antar tokoh.
  • Menggambarkan reaksi karakter lain.

Ciptakan Konflik

Kunci sukses sebuah cerpen bisa dilihat dari konflik ceritanya. Sebelum membuat contoh kerangka cerpen, penulis biasanya menetapkan konflik sebuah cerita setelah memperkenalkan tokoh-tokohnya.

Dalam sastra dan film, konflik adalah benturan antara dua kekuatan berlawanan yang menciptakan alur naratif untuk sebuah cerita. Konflik terjadi ketika karakter utama bergumul dengan konflik eksternal atau konflik internal. Ada enam jenis konflik yang bisa kamu gunakan untuk mendorong alur cerpen kamu, yaitu:

  • Tokoh vs diri sendiri
  • Tokoh vs tokoh
  • Tokoh vs masyarakat
  • Tokoh vs supranatural
  • Tokoh vs teknologi
  • Tokoh vs sifat

Untuk mengasah kemampuan membangun konflik dalam cerpen, berikut tips-tips yang bisa kamu terapkan:

  • Tentukan jenis konflik.
  • Putuskan apa yang menjadi keinginan tokoh utama kamu, lalu beri rintangan di perjalanannya.
  • Buat karakter antagonis yang kuat.
  • Saat menulis konflik, berpikirlah seperti penulis skenario yang memainkan film secara visual di benak kamu.

Persempit Ruang Lingkup Cerita

Mengakomodasi cerita yang epik ke dalam cerpen 10 lembar bisa jadi lebih menantang daripada menuangkan ide-ide cerita ke dalam novel 300 lembar. Kamu harus pandai-pandai mengemas pukulan emosional dan menceritakan kisah yang menarik dengan jumlah karakter, adegan, dan plot yang terbatas.

Maka dari itu, penting untuk mempersempit ruang lingkup cerita kamu jika ingin menulis sebuah cerpen. Dari segi tokoh dan penokohan, sebuah cerpen biasanya hanya membutuhkan tiga karakter, yakni protagonis, antagonis, dan figuran (sebagai karakter penghubung).

Sebab, pembaca cerpen hanya membutuhkan karakter untuk disukai, karakter untuk dibenci, dan karakter yang berfungsi untuk memajukan alur. 

Sedangkan dari plot atau adegannya, cerpen biasanya mencakup hanya potongan pendek dari kehidupan tokoh utama. Potongan cerita tersebut seringkali hanya menampilkan satu adegan atau kejadian yang berbobot. Berikut ini tipsnya:

  • Hindari blok deskripsi yang panjang. Tulislah secukupnya untuk memicu imajinasi pembaca.
  • Gunakan hanya satu sudut pandang (orang pertama, kedua, atau ketiga) dan satu jenis alur (maju atau linier, alur mundur atau flashback, atau episodik).
  • Sebisa mungkin jangan gunakan backstory (menceritakan sejarah atau latar belakang pada karakter, tempat, atau situasi dalam cerita).
  • Hilangkan adegan yang kurang perlu. Alih-alih menghabiskan satu paragraf untuk menceritakan latar suasana yang dialami tokoh, kamu cukup menulis begini, “Sore itu, Kevin dan Sharon bertemu di cafe…”

Susun Kerangka Cerpen

Jika sudah menentukan ide, tema, tokoh, sudut pandang, dan jenis alur, selanjutnya kamu bisa menyusun kerangka cerpen. Tujuannya adalah untuk membantu kamu dalam menyusun alur cerita secara runtut dan sistematis, sehingga lebih mudah pula dalam mengeksekusinya. 

Berikut ini manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan membuat contoh kerangka cerpen:

  • Mengatur alur cerita secara terstruktur dan logis, sehingga cerita menjadi lebih mudah dipahami oleh pembaca.
  • Memfokuskan tema cerita. Hal ini akan membantu penulis dalam mengembangkan karakter dan alur cerita dengan lebih baik.
  • Membantu penulis untuk menghubungkan antar paragraf satu dengan paragraf lainnya, supaya menjadi lebih ‘nyambung’.
  • Menghindari kehilangan fokus.
  • Membantu penulis agar lebih efisien dalam menyelesaikan cerita.
  • Contoh kerangka cerpen dapat membantu penulis dalam memperjelas dan mengembangkan ide cerita dengan lebih baik.

Kerangka Dalam Cerpen

Dalam menyusun kerangka cerpen, tentu kamu harus tahu terlebih dahulu apa saja yang harus kamu cantumkan ke dalam kerangka tersebut. Berikut ini format dari contoh kerangka cerpen pada umumnya:

1. Tema (ide yang melatarbelakangi cerita).

2. Tokoh dan Watak.

3. Latar (terdiri dari latar tempat, waktu, dan suasana).

4. Jenis Alur.

5. Sudut Pandang.

6. Cerita (yang terdiri dari):

  • Pengenalan atau Eksposisi (awal permasalahan dalam cerita).
  • Konflik.
  • Komplikasi (perubahan situasi yang dialami oleh tokoh, sehingga menimbulkan ketegangan atau konflik).
  • Klimaks (puncak konflik yang menjadi momen paling dramatis dalam cerita).
  • Antiklimaks (bisa digunakan jika kamu ingin mengubah ekspektasi pembaca, misalnya tokoh protagonis meninggal, ruang rahasia yang masih menjadi misteri, karakter utama tidak memilih siapapun dalam cinta segitiga, dan sebagainya).
  • Penyelesaian atau Resolusi. 

7. Amanat (pesan moral yang hendak disampaikan oleh penulis).

8. Sinopsis.

Contoh Kerangka Cerpen

Secara teori, contoh kerangka cerpen di atas terlihat gampang untuk dibuat. Namun bagi pemula, ternyata tidak segampang itu, loh. Maka dari itu, simak beberapa contoh di bawah ini supaya kamu lebih mudah memahaminya:

1. Contoh Kerangka Cerpen Tentang Keluarga

Tema: Kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

Tokoh dan Watak:

  • Bela: Rajin, berbakti, dan baik hati.
  • Ayah: Penyayang dan pekerja keras.
  • Ibu: Penyabar.
  • Paman Hasan: Peduli.

Latar

  • Tempat: Pertambangan timah, sekolah, dan rumah.
  • Waktu: Pagi dan siang hari.
  • Suasana: Bahagia dan memilukan.

Jenis Alur: Maju.

Sudut Pandang: Orang ketiga serbatahu.

Cerita

a. Pengenalan (Eksposisi)

  • Bela merupakan seorang anak SMP dari keluarga kuli penambang timah yang kurang berada. 
  • Bela memiliki 2 adik dan ia harus merawatnya. 
  • Ayah Bela adalah seorang kuli tambang timah yang pekerja keras dan menyayangi keluarganya.

b. Konflik

  • Bela bercita-cita menjadi guru Bahasa Inggris.
  • Pihak sekolah mengharuskan masing-masing murid memiliki kamus.
  • Ayah Bela bekerja lebih keras dalam mencari uang, supaya bisa membelikan Bela kamus untuk belajar.
  • Setelah seminggu, uang pun terkumpul dan ayah Bela dapat membeli kamus.

c. Klimaks

  • Bela sangat senang dengan kamus pemberian ayahnya.
  • Bela berencana menunjukkan hasil ujian Bahasa Inggrisnya yang sempurna kepada ayahnya sebagai hadiah kejutan.
  • Longsor terjadi di lokasi penambangan timah.

d. Antiklimaks

  • Ayah Bela meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
  • Bela sangat terpukul dengan kepergian ayahnya.
  • Bela harus sekolah sekaligus bekerja demi membantu ibunya untuk menghidupi adik-adiknya.

e. Penyelesaian (Resolusi)

  • Bela mengerti betapa pentingnya sosok ayah dalam hidupnya dan berjanji akan berusaha keras menggapai cita-citanya demi membalas jasa sang ayah.

Amanat: Dalam keluarga, kasih sayang adalah nomor satu. Jika sebuah keluarga tidak dilandasi dengan kasih sayang, maka akan sulit menghadapi rintangan dan lika-liku kehidupan.

Sinopsis 

Bela adalah seorang siswi SMP yang rajin dan berbakti kepada orang tuanya. Ayahnya merupakan seorang kuli di tambah timah, sedangkan ibunya seorang buruh cuci. Meskipun tumbuh dalam keluarga yang kurang berkecukupan, Bela sangat menyayangi keluarganya. Sampai suatu saat guru mengharuskan setiap siswa memiliki kamus Bahasa Inggris, yang mahal bagi Bela. Mampukah Bela membelinya?

2. Contoh Kerangka Cerpen Tentang Percintaan

Tema: Cinta di tahun terakhir SMA.

Tokoh dan Watak

  • Sarah: Manis, cukup pintar, dan populer.
  • Rangga: Kutu buku.
  • Ayah Sarah: Tegas.

Latar

  • Tempat: Rumah Sarah, rumah Rangga, kelas, dan taman sekolah.
  • Waktu: Pagi dan malam hari.
  • Suasana: Romantis, sedih, dan berbunga-bunga.

Jenis Alur: Maju.

Sudut Pandang: Orang pertama sebagai tokoh utama.

Cerita

a. Pengenalan

  • Sarah tak sengaja menjatuhkan buku-buku yang dipinjam Rangga dari perpustakaan.
  • Rangga jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sarah.
  • Rangga memberanikan diri untuk mendekati dan menembak Sarah.
  • Keduanya berpacaran.

b. Konflik

  • Beberapa bulan setelah berpacaran, Sarah harus pindah sekolah, karena ayahnya mendapat tawaran kerja di kota lain.

c. Komplikasi

  • Sarah dan Rangga mencoba menjalani hubungan LDR.
  • Karena Rangga baru pertama kali berpacaran dan LDR, keduanya jadi sering bertengkar karena masalah sepele.

d. Klimaks

  • Sarah memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Rangga, karena baginya terlalu sulit untuk menjalani hubungan LDR.

e. Penyelesaian

  • Keduanya memutuskan untuk fokus pada impian masing-masing dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik hingga 3 tahun kemudian bertemu kembali sebagai kolega kerja.

Amanat: Terkadang, memutuskan untuk melepaskan seseorang yang kita cintai bisa menjadi hal yang terbaik bagi diri sendiri maupun orang yang kita cintai tersebut.

Sinopsis

Namaku Sarah dan ini merupakan tahun pertamaku di SMA Mutiara. Tidak banyak yang bisa kuceritakan soal diriku, karena aku sendiri merasa tidak begitu istimewa di mata orang lain. 

Sampai akhirnya aku bertemu Rangga, lelaki sukses membuatku merasa sangat spesial, melalui tatapan di balik kacamatanya. Selama mengenalnya, aku tahu bahwa Rangga bukan hanya mencintai buku saja, aku juga merasakan ketulusannya dalam mencintaiku. Sayangnya, hubungan kami ternyata tidak semulus yang kami kira.

3. Contoh Kerangka Cerpen Tentang Persahabatan

Tema: Persahabatan.

Tokoh dan Watak

  • Ilona: Tomboy, menyukai petualangan, dan pemberani.
  • Poci: Humoris.
  • Draco: Cerdas.
  • Kuni: Cerewet.
  • Gandhi: Setia kawan.

Latar:

  • Tempat: Kamar Ilona dan hutan pinus.
  • Waktu: Malam hari.
  • Suasana: Gembira dan menakutkan.

Jenis Alur: Maju.

Sudut Pandang: Orang ketiga serba tahu.

Cerita

a. Pengenalan

  • Ilona dan keluarganya pindah ke rumah warisan kakeknya.
  • Setelah merapikan barang-barang, Ilona bersantai di kamar sambil menyetel musik rock kesukaannya.

b. Konflik

  • Alunan musik tersebut rupanya mengundang empat hantu untuk mendekat. Ada Poci si pocong, Kuni si kuntilanak, Draco si drakula, dan Gandhi si genderuwo.

c. Komplikasi

  • Bukannya mengganggu, justru keempat hantu tersebut ingin berteman dengan Ilona.
  • Karena merasa tak membahayakan, Ilona setuju untuk menjadi teman mereka.
  • Ilona merasa bahagia bisa bertemu dengan keempat sahabat hantunya, karena momen berpetualang di hutan jadi lebih mengasyikkan.

d. Klimaks

  • Saat Ilona dan keempat hantu dalam perjalanan pulang dari hutan menuju rumah Ilona, terjadilah bulan purnama.
  • Bulan purnama menampakkan rupa asli dari keempat sahabat hantu Ilona.
  • Ilona yang ketakutan sampai tak berani menemui keempat sahabat hantunya selama berbulan-bulan.
  • Keempat hantu meminta maaf karena tak memberitahu soal bulan purnama lebih awal kepada Ilona dan memutuskan untuk menghilang.

d. Antiklimaks

  • Setelah genap setahun tak bertemu dengan sahabat hantunya, Ilona merasa kesepian dan kembali menyetel musik rock, berharap bisa berjumpa dengan mereka.

e. Penyelesaian

  • Keempat hantu pun muncul dan dengan senang hati mereka kembali berteman dengan syarat tak saling bertemu saat bulan purnama. 

Amanat: Persahabatan bisa datang dari mana saja, bahkan yang tidak pernah kita duga. Dalam persahabatan, penting juga untuk belajar saling menerima dan merangkul perbedaan.

Sinopsis

Ini merupakan tahun-tahun yang cukup melelahkan bagi Ilona. Harus pindah ke rumah warisan kakeknya di desa terpencil dan beradaptasi dengan lingkungan baru, yang bukan termasuk keahliannya. Namun, anggapannya tersebut sirna ketika ia bertemu dengan sahabat yang tak pernah ia duga sebelumnya, yaitu Poci, Kuni, Draco, dan Gandhi. 

Berkat mereka, Ilona bisa merasakan pengalaman yang fantastis. Terbang, melihat pemandangan dari puncak pohon, hingga berkunjung ke Istana Hantu. Sampai suatu hari, Ilona melihat sosok asli keempat sahabat hantunya. Akankah persahabatan mereka terus berlanjut?

Buat Ending yang Memuaskan

Setelah menciptakan panggung cerita yang epik, maka ending cerita pun juga harus kamu pertimbangkan matang-matang, agar dapat memuaskan pembaca. Ending cerpen yang bagus hendaknya memiliki unsur-unsur berikut:

  • Resolusi, yakni penyelesaian dari konflik suatu cerita.
  • Transformasi, artinya akhir cerpen kamu harus membawa kedekatan yang kuat dengan perkembangan tokoh utama.
  • Diintensifkan dengan momen-momen ketegangan, di mana tokoh utama mungkin tidak berhasil.
  • Memiliki elemen kejutan.

Yuk, Buat Contoh Kerangka Cerpen Kamu Sendiri!

Itulah langkah-langkah membuat cerpen yang bisa kamu terapkan untuk menghasilkan karyamu sendiri. Cukup mudah, bukan? Jika kamu penulis pemula, tulis saja cerita-cerita yang ringan. Dengan latihan yang konsisten, maka kemampuanmu untuk mengambangkan karakter dan konflik dalam cerita akan semakin meningkat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page