6 Contoh Komunikasi Terapeutik dan Perannya dalam Kesehatan

Komunikasi terapeutik adalah keterampilan penting dalam berbagai konteks, terutama dalam dunia perawatan kesehatan, psikoterapi, konseling, dan bidang-bidang yang melibatkan hubungan manusia sebagai pasien. Hingga saat ini, terdapat berbagai contoh komunikasi terapeutik yang bisa para profesional kesehatan terapkan.

Sebut saja aktivitas mendengarkan pasien serta membangun interaksi yang bisa membuat pasien merasa aman dan nyaman sehingga dapat memaksimalkan proses penyembuhannya. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi sejumlah contoh konkret dari komunikasi terapeutik yang dapat Anda manfaatkan secara efektif.

Peran Komunikasi Terapeutik dalam Bidang Kesehatan

Secara umum, komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan secara verbal atau non-verbal. Proses ini sering kali Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bagaimana cara manusia berinteraksi hingga bagaimana bisa manjalin hubungan.

Ada banyak sekali jenis komunikasi dan cara penerapannya. Namun, contoh jenis yang cukup familiar dilakukan di dunia kesehatan adalah komunikasi terapeutik. Kemampuan komunikasi yang harus dimiliki seorang tenaga medis untuk membangun interaksi kepada pasiennya. 

Komunikasi terapeutik adalah metode yang berguna agar tenaga profesional kesehatan (dokter, perawat, bidan, dan psikiater) dapat memaksimalkan kesembuhan pasien, di mana mereka harus membangun interaksi dan lebih peka dengan pasiennya. 

Harapannya, pasien menjadi nyaman dan tidak merasa berjuang sendirian, karena ada yang mendengarkan dan memahami. Proses ini berfokus untuk melihat perkembangan diri pasien dari segi kesehatan mental. Pasalnya, tidak dipungkiri lagi jika penerimaan diri dalam kondisi sakit terkadang menjadi kendala bagi beberapa orang. 

Merasa tidak bisa menjaga diri, merasa tidak berguna, belum lagi beberapa rencana atau hambatan yang muncul karena kondisi yang kurang sehat menjadikan seseorang kehilangan semangat atau merasa putus asa. Nah, penerapan komunikasi terapeutik ini menjadi sangat penting. 

Berkat komunikasi terapeutik, tenaga kesehatan dapat melihat bagaimana pasien menerima kondisinya dan membantunya untuk fokus terhadap proses penyembuhan sehingga dapat berkegiatan seperti semula. Tidak hanya memaksimalkan proses penyembuhan secara medis, tapi juga sebagai bentuk dukungan secara emosional.

Biasanya, jenis komunikasi ini tidak hanya diberlakukan kepada pasien. Contoh komunikasi terapeutik juga dapat diterapkan pada keluarga pasien yang memiliki kecemasan berlebih. Hal ini bertujuan untuk meredam kekhawatiran dan ketakutan, serta untuk menciptakan kondisi yang lebih tenang.

Manfaat Komunikasi Terapeutik 

Komunikasi terapeutik merupakan fondasi di mana seorang tenaga profesional kesehatan membangun hubungan dengan pasiennya. Jenis komunikasi interpersonal ini memiliki manfaat dalam kesehatan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Hubungan Antara Dokter atau Perawat dengan Pasien

Penerapan beberapa contoh komunikasi terapeutik oleh dokter atau perawat dapat membangun kedekatan dan meningkatkan rasa percaya pasien dalam proses perawatan. Ada berbagai macam pendekatan dalam melakukan interaksi, misalnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana kepada pasien. 

2. Membuat Pasien Lebih Terbuka

Saat proses pendekatan dalam komunikasi berjalan lancar, langkah selanjutnya akan lebih mudah dalam memahami pasien. Sebab, pasien sudah bisa terbuka dan merasa nyaman untuk berbagi sesuatu. Tahap ini akan memudahkan dokter atau perawat untuk menganalisis kebutuhan dan keluhan pasien secara lebih mendalam.   

3. Memudahkan Proses Perawatan

Fungsi komunikasi terapeutik adalah untuk membantu pasien selama proses pengobatan. Dalam prosesnya, pasti akan ada penyampaian informasi atau kesepakatan untuk beberapa tindakan. Nah, di sinilah komunikasi mengambil peran untuk membuat pasien tidak kebingungan atau takut dalam mengambil keputusan.

Saat mengambil keputusan, peran perawat dalam melakukan persuasi juga harus meyakinkan. Nantinya, langkah tersebut akan memudahkan proses pengambilan tindakan karena pasien sudah menumbuhkan rasa percaya dan rasa aman.  

4. Mengurangi Kecemasan 

Fokus setiap contoh komunikasi terapeutik adalah untuk memberi dukungan secara emosional. Dalam keadaan sakit, beberapa orang akan mengalami mental breakdown yang efeknya akan berbeda-beda. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan juga proses penyembuhannya.

Apalagi situasi dalam proses medis sering kali menegangkan. Sehingga, komunikasi terapeutik menjadi salah satu cara ampuh untuk mengurangi kecemasan yang sedang pasien alami, dan memungkinkan mereka untuk tidak mengalami stres dalam menjalani perawatan. 

5. Memudahkan Proses Identifikasi Masalah Pasien

Setiap tahapan dalam komunikasi terapeutik berfungsi untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Proses pendekatan sampai dengan membangun hubungan baik dengan pasien akan sangat membantu tenaga profesional kesehatan untuk melihat lebih jauh bagaimana kondisi pasien yang sebenarnya. 

Dalam beberapa kasus, tidak semua pasien dapat memahami permasalahannya sehingga perawat harus lebih aktif dalam menggali informasi dan membantu pasien dalam memahami keluhan. Komunikasi terapeutik ini akan membantu proses mengindentifikasi permasalahan pasien dengan lebih efektif.  

Baca juga : Jenis-Jenis Komunikasi Lengkap dengan Penjelasan & Contohnya

Contoh Komunikasi Terapeutik 

Bukan hanya sekedar komunikasi, ada beberapa cara yang dapat para profesional kesehatan lakukan dalam praktik komunikasi terapeutik dengan baik dan benar. Ada bermacam-macam penanganan, berikut adalah beberapa contoh komunikasi terapeutik dan penerapannya kepada pasien:

1. Mendengarkan Pasien

Contoh komunikasi terapeutik yang pertama adalah aktif mendengarkan. Sebab, dalam komunikasi, salah satu hal yang paling penting adalah kemampuan untuk mendengarkan. 

Menyediakan telinga untuk cerita atau keluhan pasien akan membantu meringankan bebannya. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan mendengar, padahal dalam kondisi sakit terkadang seseorang hanya perlu ada yang mendengarkan cerita dan keluhannya. 

Langkah ini harus dokter atau perawat lakukan kepada pasien, pastikan mendengar dengan baik tanpa menghakimi. Sehingga, tumbuh rasa nyaman karena merasa ada yang mendengar dan memberi perhatian.

2. Memberi Pasien Kebebasan untuk Bertanya

Tidak semua pasien mengerti kondisinya, sehingga akan timbul banyak pertanyaan. Terkadang, fenomena ini juga muncul karena adanya rasa khawatir terhadap kondisi kesehatannya atau pada orang sekitarnya.

Oleh sebab itu, dokter atau perawat harus bisa membantu pasien dengan memberi keleluasaan untuk bertanya sebagai contoh komunikasi terapeutik. Saat ada ruang untuk bertanya, keadaan ini akan mempermudah penyampaian informasi dan memberi pemahaman pasien atas keadaannya dan kemungkinan apa aja yang bisa terjadi kedepannya. 

3. Memberi Dukungan Emosional 

Saat kondisi tidak sehat, sering kali seseorang akan tenggelam dalam pikirannya. Pengaruhnya pun bisa dari beberapa faktor, namun beberapa hal seperti ini akan berdampak pada kesehatan mental pasien dan mempengaruhi kondisi fisiknya. 

Sehingga, contoh bentuk komunikasi terapeutik berupa dukungan emosional sangatlah penting untuk memaksimalkan kesembuhan pasien. Tidak hanya pengobatan secara medis, dokter atau perawat juga harus memberi dukungan secara emosional selama proses penyembuhan. 

Tidak sekedar memberi semangat dalam menjalani perawatan, tetapi juga bisa dengan memvalidasi emosi yang ada dalam diri pasien. Selain itu, dokter atau perawat juga bisa memberi atau mengungkapkan perhatian agar pasien tidak merasa sendiri. 

4. Contoh Komunikasi Terapeutik dengan Lebih Peka dan Aktif Bertanya

Selain memberi keleluasaan pasien untuk bertanya, dokter atau perawat juga harus aktif untuk menanyakan keadaan, perasaan, atau keinginan pasien. Sebab, dokter maupun perawat juga perlu mengetahui bagaimana kondisi pasien yang sebenarnya. 

Beberapa orang akan kesulitan dan bahkan takut untuk bertanya atau berbagi cerita kepada orang lain karena takut salah atau tidak tahu cara mengawalinya. Hal ini juga bisa menjadi tahapan evaluasi bagi dokter atau perawat untuk melihat perkembangan pasien. 

5. Melakukan Tahapan Edukasi

Dalam proses perawatan, dokter atau perawat pasti perlu menyampaikan banyak informasi medis kepada pasien, misalnya terkait diagnosis kesehatan atau tindakan dan perawatannya. Sehingga, dokter atau perawat juga harus mampu menjelaskan dengan baik dan benar.

Agar pasien mudah memahami informasinya, penggunaan bahasa dan cara menyampaikan informasi dengan hati-hati adalah contoh bentuk komunikasi terapeutik terbaik. Adanya tahapan edukasi ini memberi penjelasan supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dan pasien tidak mudah terbawa arus informasi yang belum pasti. 

6. Melakukan Observasi 

Contoh teknik komunikasi terapeutik ini juga memerlukan pengamatan yang lebih. Selain dengan tetap melakukan komunikasi dengan tanya jawab, dokter atau perawat harus lebih peka terhadap kondisi atau gejala yang muncul pada pasien. 

Misalnya, saat pasien terlihat lelah, merasa pegal, atau merasakan keluhan saat menjalani perawatan. Teknik observasi yang mendetail akan menghasilkan diagnosis yang lebih akurat, sehingga dokter atau perawat dapat memberi saran atau melakukan tindakan dalam perawatan dengan tepat. 

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Hukum Kesehatan: Pengertian, Tujuan, Dasar Hukum & Contohnya

Sudah Tahu Bagaimana Contoh Komunikasi Terapeutik Terbaik?

Nah, itulah penjelasan singkat tentang manfaat dan beberapa contoh tindakan komunikasi terapeutik dalam bidang kesehatan. Untuk beberapa profesi, peran dan kemampuan komunikasi ini menjadi sangat penting, salah satunya untuk profesi dokter dan perawat. 

Selain untuk membangun interaksi, ternyata komunikasi terapeutik juga dapat membantu proses perawatan pasien. Seorang dokter atau perawat harus menguasai komunikasi terapeutik dengan baik dan benar. 

Mengingat karakter dan pola pikir setiap pasien pasti berbeda-beda dengan sensitifitas yang berbeda pula. Sehingga, penerapannya harus seiring dengan penguasaan emosi, tutur kata yang baik, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah yang juga ramah. Jadi, memang konsep komunikasi ini harus dipelajari dengan maksimal.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page