Kwitansi merupakan salah satu dokumen yang menjadi bukti pembayaran sah terhadap suatu transaksi yang dilakukan antara penjual dengan pembeli. Saat ini ada banyak jenis kwitansi yang bisa ditemukan sehari-hari. Termasuk juga contoh kwitansi jual beli mobil.
Bagi orang yang bekerja di bidang jual-beli mobil, baik mobil baru maupun bekas, kwitansi tersebut tentu saja dibutuhkan pada setiap proses transaksi. Nah, untukmu yang ingin tahu lebih banyak tentang kwitansi secara umum serta contoh bukti transaksi jual beli mobil dengan penulisan yang benar, simak artikel ini sampai akhir, ya!
Daftar ISI
- Pengertian Kwitansi Secara Umum
- Ciri-Ciri Kwitansi
- Fungsi Kwitansi
- Jenis-Jenis Kwitansi Berdasarkan pada Penggunaannya
- Format Penulisan Kwitansi yang Benar
- Cara Membuat Kwitansi Jual Beli Mobil yang Tepat
- Cara Menggunakan Kwitansi dengan Benar
- Perbedaan Kwitansi, Nota, dan Faktur
- 10 Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil
- 1. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Pertama
- 2. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Kedua
- 3. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Ketiga
- 4. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Keempat
- 5. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Kelima
- 6. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Keenam
- 7. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Ketujuh
- 8. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Kedelapan
- 9. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Kesembilan
- 10. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Kesepuluh
- Itulah Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil yang Bisa Jadi Referensi!
Pengertian Kwitansi Secara Umum
Kwitansi adalah sebuah dokumen yang mempunyai fungsi utama sebagai bukti pembayaran ataupun penerimaan dana. Jadi, si penerima dana akan mengeluarkan dokumen tersebut dan menandatanganinya. Baru kemudian diserahkan kepada pihak pembayar atau si pemberi uang.
Dengan adanya kwitansi tersebut, maka proses pembukuan, khususnya yang berkaitan dengan pencatatan arus kas masuk dan keluar, bisa menjadi lebih sederhana.
Hal ini karena umumnya dalam dokumen kwitansi telah mencakup informasi yang lengkap. Seperti kop perusahaan, nama pemberi uang, nomor kwitansi, jumlah nominal (angka dan huruf), uraian tujuan pembayaran, lokasi dan tanggal pembayaran atau penerimaan dana, serta tanda tangan dan nama pihak penerima dana.
Keberadaan dokumen ini menjadi sebuah hal yang penting, karena untuk memastikan bahwa kwitansi tersebut memang memiliki kekuatan hukum yang sah di pengadilan.
Ciri-Ciri Kwitansi
Adapun tiga ciri yang terdapat pada contoh kwitansi jual beli mobil yang paling utama sebagai suatu bukti transaksi adalah sebagai berikut:
- Selembaran bukti yang sudah terbagi menjadi dua bagian, yakni sub bagian kanan dan kiri. Di mana kedua pihak akan mendapatkan bagian dari bukti pembayaran tersebut. Bagian sub kanan dengan cetakan yang lebih kecil diperuntukkan bagi si penerima atau penjual sebagai bukti pembayaran. Sedangkan bagian sub kiri diperuntukkan bagi pembeli.
- Pembuatan kwitansi yang terbagi ke dalam dua rangkap, yakni bagian atas atau asli diperuntukkan bagi pihak pembayar, sedangkan bagian bawah atau file diperuntukkan bagi pihak yang menerima uang.
- Kedua belah pihak mencantumkan informasi secara lengkap, yang mencakup produk, jumlah uang yang harus dibayarkan, alamat dan tanggal pembelian, serta nama dan tanda tangan penjual. Sebagai bukti valid yang menyatakan bahwa kedua belah pihak tersebut sudah menyelesaikan transaksi pembayaran.
Fungsi Kwitansi
Selain memiliki fungsi utama sebagai bukti pembayaran yang sah, berikut ini adalah beberapa fungsi kwitansi lainnya:
- Sebagai bukti bahwa penjual telah menerima uang, di mana sebagian kertas sobekan pada kwitansi akan dipegang oleh pihak penjual, sehingga di kemudian hari dapat diketahui riwayat transaksi yang sudah terjadi.
- Bisa digunakan untuk kepentingan hukum. Sebab, biasanya saat membeli mobil baru atau bekas, kamu akan mendapatkan perlindungan berupa asuransi atau garansi lain. Jadi, apabila suatu saat mobil tersebut mengalami masalah dan kamu ingin memanfaatkan asuransi atau garansi tersebut, bisa menggunakan kwitansi sebagai bukti kepemilikan yang sah.
- Sebagai catatan aset perusahaan, agar nantinya proses pencarian bisa dilakukan dengan lebih mudah.
- Sebagai bukti penyusunan laporan keuangan, di mana akuntan akan mengumpulkan bukti transaksi, termasuk kwitansi.
Jenis-Jenis Kwitansi Berdasarkan pada Penggunaannya
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang jenis-jenis kwitansi berdasarkan penggunaannya:
1. Kwitansi Bukti Pembayaran
Jenis kwitansi yang satu ini pada prinsipnya adalah kwitansi yang berfungsi sebagai fungsi pembayaran, di mana biasanya digunakan pada saat kegiatan jual beli. Adapun bukti pembayaran sendiri bisa berupa cicilan maupun pembayaran secara lunas.
Tanda terima yang satu ini juga digunakan untuk menerangkan tentang jumlah uang untuk pembayaran serta informasi dari pihak pembayar.
2. Kwitansi Transaksi Produk
Kwitansi transaksi produk merupakan jenis kwitansi yang memberikan informasi tentang barang yang dibeli oleh pelanggan. Tanda tersebut mencakup beberapa informasi, seperti nomor seri item, jenis barang, alamat pelanggan, hingga harga barang.
3. Kwitansi Transfer Uang
Jenis kwitansi yang satu ini lebih banyak digunakan pada industri perbankan. Jadi, pada bukti pembayaran transfer uang, akan terdapat sebuah ciri yang mencantumkan nomor rekening penerima sebagai bukti tanda terima dari kwitansi tersebut.
4. Kwitansi Cash Receipt
Kwitansi cash receipt berfungsi untuk menjelaskan setoran dan juga penarikan, yang nantinya akan dikirim sebagai bukti keuangan pada peninjauan yang selanjutnya. Jenis kwitansi yang satu ini bisa ditemukan di banyak toko dan retail.
5. Kwitansi Serah Terima Uang
Kwitansi serah terima uang adalah jenis kwitansi yang paling sering digunakan dalam segala jenis transaksi. Pada jenis kwitansi ini, terdapat informasi tentang jumlah uang yang dikirim ke seseorang, institusi, maupun perusahaan. Termasuk juga contoh kwitansi jual beli mobil yang akan dijelaskan nanti.
Format Penulisan Kwitansi yang Benar
Setidaknya ada beberapa unsur dalam penulisan kwitansi yang perlu kamu perhatikan dengan baik. Berikut adalah uraian singkat tentang format penting dalam penulisan kwitansi tersebut:
1. Nomor Kwitansi atau Tanda Terima Pihak Penjual
Secara umum, penulisan huruf abjad dan juga angka pada kwitansi dapat disesuaikan dengan keinginan pihak penjual sebagai bukti pembeda antara kwitansi yang satu dengan kwitansi yang lainnya.
2. Tempat dan Tanggal Pembuatan Kwitansi Dilakukan
Tempat dan tanggal pembuatan kwitansi juga menjadi bagian yang harus dituliskan dengan jelas, karena akan menjadi bukti transaksi yang sah. Selain itu, informasi ini juga akan sangat berguna dalam proses pencatatan arus kas.
Jika ternyata di kemudian hari diperlukan suatu pemeriksaan, maka informasi yang tertera bisa terbaca dengan jelas. Tentu saja hal ini dapat meminimalisir kemungkinan terjadi kesalahpahaman dari kedua belah pihak.
3. Nama
Format penulisan kwitansi selanjutnya yang sudah pasti harus ada adalah nama. Bagian ini menjadi salah satu tanda kepada siapa bukti pembayaran tersebut ditujukan. Oleh karena itu, kamu perlu mencantumkan dengan jelas nama terang dari pihak si pemberi uang dan juga dari pihak pertama.
4. Produk
Informasi mengenai jenis produk, kuantitas, produk, hingga harga dan lainnya juga harus tercantum di dalam sebuah kwitansi. Terutama pada jenis kwitansi pembayaran.
5. Nominal Pembayaran
Nominal uang yang dibayarkan harus ditulis dengan jelas. Bahkan, penulisannya tak hanya dalam bentuk angka, namun juga dalam uraian huruf. Artinya, nominal pembayaran ini harus ditulis dengan lambang bilangan rupiah atau mata uang yang lain yang digunakan, lalu ditulis lagi terbilangnya dalam sebuah kalimat.
6. Tujuan Pembayaran
Maksud dari tujuan pembayaran sendiri adalah untuk apa uang tersebut dibayarkan. Hal inilah yang membuat tujuan pembayaran harus ditulis dengan benar. Misalnya, pada contoh kwitansi jual beli mobil, maka harus disebutkan jenis dan merk mobil yang dijual tersebut.
Bagian ini diperlukan untuk mengantisipasi jika suatu hari ada komplain tentang barang yang dijual. Jadi, nantinya pihak pembeli akan lebih mudah dalam mengajukan klaim garansi produk tersebut kepada si penjual.
7. Tanda Tangan
Pihak yang bertanda tangan pada kwitansi ini merupakan pihak yang bertanggung jawab dari transaksi yang dilakukan tersebut. Oleh karena itulah, kamu tidak boleh sembarangan menandatangani kwitansi kosong. Apalagi sekarang ini sudah banyak contoh kasus penyalahgunaan kwitansi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
8. Materai
Pada beberapa kebutuhan, ada juga kwitansi yang harus menggunakan materai. Adapun sekarang ini nilai materai yang digunakan adalah Rp10.000,00. Meski demikian, tidak semua jenis kwitansi bisa menggunakan materai.
Umumnya, materai ini digunakan sekadar untuk transaksi yang mempunyai nilai besar dan juga mempunyai korelasi dengan hukum. Misalnya, pembelian mobil ataupun tanah.
Adapun penggunaan yang sesuai dengan ketentuan dari Menteri Keuangan Indonesia adalah sebagai berikut:
- Transaksi dengan nominal di bawah Rp250.000,00; maka tidak membutuhkan materai.
- Kegiatan jual beli dengan nominal antara Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00; maka membutuhkan materai senilai Rp10.000,00.
- Transaksi dengan nominal lebih dari Rp1.000.000,00; maka harus membutuhkan materai senilai Rp10.000,00.
9. Stempel Perusahaan
Format penulisan kwitansi yang terakhir adalah harus membubuhkan stempel perusahaan. Hal ini karena cap atau stempel tersebut termasuk ke dalam bukti transaksi dalam sebuah kwitansi.
Nantinya, cap ini akan menunjukkan apakah transaksi tersebut termasuk pembayaran lunas atau pembayaran dengan sistem cicilan. Selain itu, stempel juga menunjukkan transaksi memang benar-benar dilakukan di bawah kewenangan perusahaan. Dengan begitu, maka kwitansi tersebut bisa terjamin validitasnya.
Cara Membuat Kwitansi Jual Beli Mobil yang Tepat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kwitansi adalah selembar kertas yang berfungsi sebagai tanda terima bukti pembayaran. Makanya, tak heran jika kwitansi tersebut harus dimiliki oleh seluruh pelaku bisnis, baik secara perorangan maupun perusahaan.
Adapun terkait dengan cara menulis kwitansi yang benar, termasuk juga kwitansi untuk jual beli mobil, juga terdapat syarat yang harus kamu penuhi. Hal ini karena kwitansi mempunyai peran yang sangat krusial. Khususnya pada transaksi dengan nominal terbilang besar.
Jika terjadi kesalahan penulisan dalam jumlah pembayaran maupun dari segi nama penerima, maka kwitansi bisa dinyatakan tidak valid. Nah, berikut ini adalah cara penulisan kwitansi yang benar, termasuk juga pada penulisan kwitansi jual beli mobil, yaitu:
1. Memasukkan Nomor Kwitansi
Penulisan kwitansi yang pertama adalah memasukkan nomor kwitansi yang ada di bagian atas. Secara umum, nomor kwitansi ini mempunyai fungsi untuk memudahkan kamu dalam melakukan pengecekan kwitansi. Jadi, nantinya akan lebih mudah dalam menyusun kwitansi dari nomor pertama sampai dengan terakhir.
2. Menulis Nama Penerima dan Penyetor
Di dalam sebuah dokumen kwitansi juga harus menyebutkan siapa nama penyetor dan penerima. Jadi, sebaiknya nama tersebut ditulis secara lengkap dan bukan hanya nama panggilan atau bahkan nama samaran.
3. Memasukkan Tanggal saat Transaksi
Selain itu, jangan lupa juga untuk memasukkan tanggal pada saat transaksi tersebut dilakukan. Hal ini perlu dilakukan agar penyetor dan juga penerima sama-sama mengetahui kapan waktu transaksi tersebut terjadi.
4. Memasukkan Jumlah atau Nominal Uang
Langkah penulisan kwitansi yang benar selanjutnya adalah memasukkan uang dilakukan pada saat transaksi ke dalam kwitansi. Hal ini bertujuan agar transaksi tersebut dapat menjadi lebih transparan. Sebab, kedua belah pihak, baik itu penyetor maupun penerima dapat mengetahui besaran transaksi.
Sebagai pengingat, penulisan jumlah atau nominal uang pada contoh kwitansi jual beli mobil terbagi menjadi dua, yaitu penulisan nominal dengan huruf dan angka. Oleh karena itulah, pastikan jika penulisan uang tersebut tidak terjadi kesalahan, khususnya ketika memasukkan angka.
5. Menuliskan Deskripsi Pembayaran
Dalam penulisan kwitansi juga umumnya terdapat kolom ‘Untuk Pembayaran’. Adapun dalam kolom tersebut, kamu harus menuliskan deskripsi pembayaran dengan jelas dan juga rinci. Dengan begitu, maka pihak penerima kwitansi dapat memahami bahwa transaksi yang dilakukan tersebut memiliki tujuan seperti apa.
6. Membubuhkan Tanda Tangan
Agar kwitansi yang dibuat bisa dikatakan sah, maka dokumen tersebut juga harus disertakan dengan tanda tangan dari pihak penyetor maupun penerima. Bahkan, apabila perlu, bisa juga menyertakan stempel perusahaan yang digunakan sebagai tanda terima bukti pembayaran yang resmi dan juga sah.
Cara Menggunakan Kwitansi dengan Benar
JIka kamu sudah paham tentang pengertian, format penulisan, hingga cara membuatnya, tentu kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara penggunaan kwitansi yang tepat. Hal ini karena sekarang penggunaan kwitansi sudah sangat umum digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan.
Oleh karena itulah, cara penggunaan kwitansi tersebut harus dipahami dengan benar, agar nantinya tidak disalahgunakan.
Adapun dalam penggunaannya, kamu perlu menyiapkan blanko kwitansi dan juga kertas karbon yang berfungsi sebagai penyalin ketika menuliskan isi kwitansi tersebut.
Nah, penulisan kwitansi juga sebaiknya menggunakan pena dan bukan pensil ataupun spidol. Kemudian, untuk penulisannya, disarankan untuk menulis huruf dengan ukuran yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
Dengan kata lain, sangat penting untukmu menuliskan informasi di dalam kwitansi dengan tulisan yang bisa terbaca dengan jelas, khususnya bagi pihak si penerima.
Perbedaan Kwitansi, Nota, dan Faktur
Dalam transaksi jual beli, ternyata ada beberapa istilah lain yang perlu kamu ketahui selain kwitansi. Contohnya seperti istilah nota dan faktur. Karena fungsinya yang hampir sama, banyak orang yang beranggapan bahwa kwitansi, nota, dan faktur merupakan dokumen yang sama.
Padahal, sebenarnya ketiga dokumen tersebut memiliki sejumlah perbedaan yang cukup mencolok dan harus kamu ketahui. Dewasa ini, memang banyak orang yang beranggapan bahwa kwitansi adalah nota. Sedangkan nota adalah faktur.
Akan tetapi, sebenarnya kwitansi merupakan selembar kertas yang dapat digunakan sebagai bukti penerimaan pada sejumlah uang yang telah disetujui oleh kedua belah pihak secara sah. Baik itu si pihak penerima maupun si pihak pemberi.
Adapun masing-masing contoh kwitansi jual beli mobil nantinya akan dilengkapi dengan nomor kwitansi, nama pihak yang memberikan uang, jumlah nominal uang dalam transaksi tersebut, serta alasan pembayaran atau transaksi.
Kemudian, ada juga tempat dan tanggal transaksi tersebut dilakukan, serta tanda tangan dan nama pihak yang menerima uang.
Tak hanya itu saja, beberapa jenis kwitansi juga akan dilengkapi dengan materai dengan tujuan agar legalitas dokumen tersebut bisa semakin kuat.
Berbeda halnya dengan faktur yang merupakan sebuah dokumen transaksi yang digunakan untuk bisa menghitung jumlah transaksi penjualan. Biasanya, faktur ini akan dibuat oleh pihak penjual dan terdiri dari tiga rangkap sekaligus.
Jadi, rangkap pertama akan diserahkan kepada pembeli, lalu rangkap kedua disimpan oleh pihak penjual yang nanti akan dikeluarkan untuk penagihan, serta lembar kedua akan disimpan ke dalam buku faktur perusahaan.
Kemudian, definisi nota yang sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan faktur. Akan tetapi, meskipun kedua dokumen ini sama-sama dibuat oleh pihak penjual, tetapi umumnya nota hanya terdiri dari dua rangkap saja.
Jadi, nantinya lembar pertama akan diberikan kepada pihak pembeli, sedangkan lembar kedua akan disimpan oleh pihak penjual. Adapun faktur dan nota sama-sama menjadi dokumen yang digunakan sebagai bukti pembelian tanpa perlu menggunakan materai untuk meningkatkan validitasnya.
10 Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil
Perlu kamu ketahui, bahwa kwitansi jual beli mobil merupakan dokumen yang sangat penting bagi para pemilik kendaraan. Tak hanya sekadar menjadi bukti yang sah dalam proses transaksi jual atau beli sebuah mobil. Namun, kwitansi tersebut juga dapat menjadi dokumen yang diserahkan ketika akan melakukan balik nama kendaraan.
Bahkan, kwitansi jual beli mobil juga akan melengkapi bukti sah terhadap kepemilikan berkas, selain dokumen BPKB dan STNK.
Adapun bagian-bagian yang seharusnya tercantum dalam kwitansi jual beli mobil, antara lain adalah nomor kwitansi, nama pemberi uang, tujuan pembayaran, nama atau jenis kendaraan, dan nomor polisi kendaraan.
Selain itu, ada pula nomor rangka kendaraan, nama penerima uang, tempat dan tanggal pembayaran, stempel perusahaan, serta materai Rp10.000,00.
Pada umumnya, materai kwitansi jual beli akan ditempel pada bagian sebelah kanan. Sehingga, tanda tangan juga harus melewati bagian luar dan dalam dari kwitansi, agar dokumen tersebut dapat menjadi bukti perjanjian antara kedua belah pihak yang sah.
Apabila pembeli merupakan pemilik pribadi, maka kamu bisa menambahkan nama yang tertera pada BPKB dan STNK kendaraan. Namun, akan lebih baik lagi jika bisa menambahkan nomor KTP dari si pemilik mobil tersebut dengan tujuan untuk memperkuat bukti jual beli kwitansi tersebut.
Akan tetapi, biasanya penambahan NIK KTP ini jarang dilakukan saat melakukan transaksi jual beli mobil. Jadi, jika kamu masih ragu, bisa mengikuti format dalam contoh kwitansi jual beli mobil yang akan dijelaskan nanti.
Jadi, yang pasti kamu tetap harus membubuhkan materai pada kwitansi, agar nantinya bukti transaksi tersebut dapat digunakan untuk keperluan balik nama kendaraan.
Berikut ini adalah 10 contoh bukti transaksi jual mobil dengan penulisan yang benar sebagai referensi untukmu:
1. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Pertama
No.
Telah diterima dari: (Nama pembeli kendaraan)
Uang sebanyak: (Harga kendaraan yang dituliskan secara terbilang. Misal: “Dua Puluh Juta Rupiah”)
Guna membayar: (Kendaraan yang disepakati antara penjual dan pembeli, lalu sertakan keterangan berupa merek kendaraan, tahun produksi, warna kendaraan, plat nomor, nomor mesin kendaraan, nomor rangka kendaraan, lokasi transaksi, dan tanggal transaksi terjadi pelunasan tersebut).
Jumlah: (Total uang yang dibayarkan, dituliskan dengan angka, misal: Rp20.000.000,00)
Tanda tangan dari penerima uang dalam artian penjual di atas materai.
2. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Kedua
No. 12
Telah diterima dari: Carmudi Indonesia
Uang sebanyak: Dua Puluh Tiga Juta Rupiah
Guna membayar: Pembelian 1 unit mobil Toyota Kijang Kapsul warna hijau, tahun 1999, dengan nomor polisi B 1234 KJ, nomor rangka 378OKS9641J, nomor mesin 7K310BE9, Jakarta 12 Desember 2021.
Jumlah: Rp23.000.000,00
Materai
Nama Penjual
3. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Ketiga
4. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Keempat
5. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Kelima
6. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Keenam
No:
Telah diterima dari: (nama penjual)
Uang sejumlah:
Untuk pembayaran:
Pembelian 1 unit mobil Suzuki Swift 2018 warna putih dengan nomor polisi, nomor rangka, nomor mesin, Surabaya, 23 Desember 2020.
Tanda Tangan
Nama Penjual
7. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Ketujuh
Telah terima dari: Bp Vicky
Uang sejumlah: Seratus tiga puluh juta rupiah
Untuk pembayaran: 1 unit mobil Toyota Innova th 2011, warna Hitam, nopol H 9875 Ry, noka: Mhfxw 4526873212, no mesin: 2TR76698954
Tanggal : Semarang 2 Juli 2019
Nominal: Rp130.000.000,00
Tanda tangan: Ari Susanto
Kwitansi beli mobil Toyota Innova
8. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Kedelapan
9. Contoh Bukti Transaksi Jual Beli Mobil Kesembilan
10. Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Kesepuluh
Itulah Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil yang Bisa Jadi Referensi!
Demikian informasi lengkap seputar penulisan kwitansi, khususnya contoh bukti transaksi jual beli mobil dengan format yang benar dan bisa menjadi referensi untukmu.