Inilah Contoh Limbah Domestik, Jenis, Serta Cara Mengolahnya

Kegiatan manusia sehari-hari menyumbang produksi limbah domestik dalam jumlah yang cukup signifikan. Adapun contoh limbah domestik yang mungkin sering Anda jumpai antara lain limbah rumah tangga, perkantoran, pendidikan, dan sejenisnya. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa limbah akan mencemari lingkungan dan dapat mengancam kelestarian lingkungan. Pada kasus yang lebih serius, limbah juga mempercepat pemanasan global sehingga imbasnya lebih luas. Namun, sebenarnya apa saja jenis limbah yang harus Anda waspadai?

Pengertian dan Contoh Limbah Domestik

Limbah domestik adalah jenis limbah atau sampah yang berasal dari hasil aktivitas rumah tangga. Seperti hasil pembuangan kamar mandi, cuci baju, cuci piring, cairan dari sisa-sisa makanan, cairan yang terkontaminasi minyak, dan kotoran manusia. 

Sampah domestik juga bisa berbentuk padat yang terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Adapun sampah organik padat dari kegiatan rumah tangga berupa sisa makanan dan sampah dari pertanian dan peternakan.

Contoh limbah domestik organik padat dari pertanian dan peternakan yaitu sisa sayur-mayur, buah-buahan yang membusuk, kotoran hewan, atau sampah sejenisnya yang bisa membusuk dan terurai di alam.

Berbeda dengan sampah anorganik yang mana tidak mudah terurai secara alami karena harus menggunakan teknologi khusus. Namun demikian, beberapa jenis limbah anorganik mempunyai nilai ekonomis karena bisa didaur ulang.

Adapun contoh limbah domestik yang bersifat anorganik adalah kertas, kaca, plastik, dan pakaian. Jika sampah domestik ini tidak mendapat penanganan yang baik, maka tentu akan mengakibatkan peningkatan pencemaran lingkungan. 

Jenis-Jenis Limbah Domestik

Berdasarkan beberapa contoh di atas, limbah domestik terbagi ke dalam dua jenis, yaitu cair dan padat. Meskipun pembahasan di atas telah mengulas mengenai kedua jenis limbah tersebut, namun Anda perlu menyimak pembahasan lengkapnya di bawah ini:

1. Limbah Cair Domestik

Setiap hari manusia tidak terlepas dari kegiatan rumah tangga seperti mandi, mencuci, memasak, buang air kecil, dan buang air besar. Kegiatan tersebut menghasilkan limbah cair yang merupakan campuran air dengan detergen, sabun, minyak, dan berbagai macam cairan lainnya.

Limbah cair tersebut biasanya dibuang melalui saluran pembuangan. Jika pembuangan limbah cair ini tidak ditangani dengan baik dan benar, maka akan mencemari lingkungan.

Misal saluran pembuangan rumah tangga dialirkan ke sungai atau selokan, maka air limbah akan mengotori aliran sungai hingga ke laut. Jika setiap rumah melakukan hal yang sama, maka bisa Anda bayangkan berapa banyak limbah yang akan mencemari sungai dan aliran air.

Contoh limbah domestik cair seperti yang sudah kami sebutkan di atas, umumnya mengandung zat-zat kimia yang membahayakan lingkungan. Limbah yang mengkontaminasi air dapat merusak ekosistem air atau bahkan menyebabkan keracunan.

2. Limbah Padat Domestik

Kegiatan rumah tangga juga banyak menyumbangkan limbah padat yang berasal dari bungkus makanan seperti plastik, kertas, kaleng, styrofoam, kaca, dan material lainnya. Sampah tersebut butuh waktu hingga ratusan tahun untuk bisa hancur dan terurai.

Sampah styrofoam bahkan tidak bisa diubah dan jika dibakar bisa menghasilkan gas yang membahayakan lingkungan. Jenis sampah yang tidak bisa terurai ini sangat mudah mencemari lingkungan dan jumlahnya terus menumpuk.

Cara Mengolah Limbah Domestik

Baik contoh limbah domestik yang berwujud padat maupun limbah cair sejatinya bisa Anda kelola untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Cara pengolahan setiap jenis limbah ini tentu berbeda, sehingga Anda perlu menyimak informasi berikut untuk mengetahui cara mengelola yang benar:

1. Pengolahan Limbah Cair

Cara utama dalam mengelola limbah cair yaitu dengan menggunakan bio septic tank. Bio septic tank adalah tangki dengan kapasitas yang lumayan besar dan berfungsi sebagai penampung pembuangan cairan limbah

Berkat bio septic tank, limbah cair tidak akan mencemari tanah atau sumber air di sekitarnya. Selain mempunyai kapasitas tampung yang sangat besar, bio septic tank juga berlapiskan serat fiber yang sangat tebal. Lapisan tersebut membuat tangki aman dari risiko bocor.

Mengolah limbah cair juga bisa Anda lakukan dengan cara greywater. Limbah greywater berasal dari pembuangan kamar mandi, kotoran manusia, mencuci baju, dan mencuci piring. Bak filter greywater biasanya akan tertanam di dalam tanah dan memiliki penyaring seperti pasir dan tanah.

Selain itu, Anda juga bisa menambahkan tanaman penyaring seperti kangkung, eceng gondok, atau kiambang. Tanaman-tanaman tersebut merupakan filter alami yang dapat mengurangi polusi dan menjernihkan air.

Air hasil dari greywater ini bisa Anda konsumsi sehari-hari, misalnya untuk makan dan minum. Anda juga bisa memanfaatkannya untuk bersih-bersih seperti mencuci kendaraan, mencuci toilet, atau bahkan menyiram tanaman.

2. Pengolahan Limbah Padat

Proses pengolahan contoh limbah domestik padat lebih panjang karena terdiri dari beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:

1. Pemilahan

Langkah pertama dalam mengelola limbah padat adalah dengan cara memilahnya sesuai dengan jenis material sampah tersebut. Contoh limbah domestik padat berdasarkan materialnya yaitu plastik, kaca, dan kaleng. Memilah sesuai dengan material yang digunakan akan lebih mudah untuk proses selanjutnya.

Selain itu, proses ini juga akan memisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Biasanya, sampah botol dan gelas plastik mempunyai ekonomis karena bisa didaur ulang menjadi produk baru.

2. Pewadahan

Sebelum sampah domestik dibawa ke tempat pembuangan akhir, sampah harus melewati proses pewadahan supaya rapi dan tidak berserakan. Biasanya, wadah-wadah ini sudah tersedia di pinggir jalan sesuai dengan masing-masing jenis sampah. 

Material wadah harus terbuat dari bahan yang dapat menampung air dan tertutup. Tujuannya adalah untuk menghindari kebocoran dan juga bau busuk supaya tidak mengganggu lingkungan. Pewadahan sampah berdasarkan jenisnya akan memudahkan petugas kebersihan untuk mengangkutnya.

3. Pengumpulan

Sampah-sampah padat yang sudah terkumpul dan dimasukkan ke dalam wadah masing-masing akan diambil oleh petugas kebersihan. Selanjutnya, sampah tersebut akan dibawah ke tempat pembuangan akhir atau TPA.

4. Pengambilan

Pada daerah perkotaan, biasanya sudah tersedia truk khusus untuk mengambil contoh limbah domestik di atas. Truk sampah umumnya dilengkapi dengan tali hidrolik yang memudahkan sopir untuk menaikkan atau menurunkan sampah. 

5. Membawah Sampah Padat ke TPS

Truk khusus yang memuat sampah tadi tidak langsung membawa sampah tersebut ke tempat pembuangan akhir, melainkan ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) terlebih dahulu. 

6. Memindahkan Sampah ke TPA

TPA merupakan pemberhentian terakhir dan sampah pun akan melalui proses isolasi atau penimbunan. Tujuan isolasi sampah yaitu supaya tidak mengganggu lingkungan. Pada tahap ini, sampah organik akan diolah menjadi kompos untuk mengurangi limbah.

7. Proses 3R

Langkah terakhir mengolah sampah yaitu dengan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Reduce artinya mengurangi sampah, terutama jenis sampah yang tidak dapat terurai. 

Kemudian, reuse yaitu menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai seperti botol kaca, botol plastik, dan sejenisnya. Sedangkan recycle adalah mengolah kembali sampah menjadi produk baru seperti plastik, kaca, dan kertas.

Sudah Tahu Apa Saja Contoh Limbah Domestik?

Dalam kesimpulannya, terdapat berbagai contoh limbah atau sampah domestik yang banyak dihasilkan dari kegiatan manusia dalam sehari-hari. Pembuangan limbah domestik yang buruk juga dapat memperburuk kondisi lingkungan karena dapat mencemari tanah dan air pada lingkungan sekitar.

Limbah pembuangan rumah tangga juga dapat menimbulkan polusi udara karena mengeluarkan aroma tidak sedap. Selain itu, limbah juga dapat menurunkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan masyarakat.

Untuk bisa mengurangi limbah domestik, maka Anda bisa menerapkan cara mengolah limbah yang telah kami jelaskan di atas. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page