Limbah organik merupakan sampah atau sisa dari kegiatan rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan. Sampah ini seringkali tidak diperhatikan oleh banyak orang sehingga tidak diolah dengan baik. Padahal, ada banyak contoh limbah keras organik yang bisa menghasilkan sesuatu yang berguna.
Limbah organik umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu limbah lunak dan limbah keras. Beberapa contoh limbah organik antara lain sisa buah, sayuran, dan sisa makanan. Anda bisa menemukan berbagai contoh limbah keras dan cara mengolahnya dalam artikel berikut.
Daftar ISI
Pengertian Limbah Keras Organik
Limbah keras merupakan salah satu jenis limbah yang berbentuk padat atau keras dan dapat berubah. Sementara limbah keras organik adalah bagian limbah keras yang berasal dari organisme biologi.
Beberapa karakteristik dari limbah keras antara lain bersifat keras, sulit berubah bentuk, sebagian tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan, serta berasal dari tumbuhan atau hewan. Jenis limbah ini cenderung mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Cepat atau lambatnya proses penguraian dipengaruhi oleh ukuran dan kepadatan limbah.
Limbah yang berasal dari sisa makanan bisa terurai kurang lebih dalam jangka waktu 2 minggu. Kertas bekas bisa terurai dalam waktu 10 – 30 hari. Kain katun dapat terurai dalam jangka waktu 5 bulan. Sisa kayu bisa terurai selama 10-15 tahun. Sedangkan bahan wol bisa terurai sekitar 1 tahun.
Contoh Limbah Keras Organik
Limbah keras umumnya mengandung air lebih sedikit daripada limbah basah. Oleh karenanya, limbah keras memerlukan waktu yang lebih lama untuk proses penguraiannya. Berikut ini beberapa contoh limbah keras organik yang mungkin sering Anda jumpai:
1. Batang Kayu
Batang kayu termasuk limbah keras yang berasal dari sisa penebangan pohon. Proses penguraian batang kayu sangat bergantung pada besar kecilnya ukuran batang. Batang yang berukuran besar tentu lebih sulit untuk hancur. Jadi, Anda bisa memotong batang menjadi lebih kecil untuk mempercepat proses penguraiannya.
2. Cangkang Kerang Laut
Kerang termasuk jenis hewan air dengan cangkang yang berguna untuk melindungi organ tubuhnya. Ada banyak jenis kerang dengan bentuk yang berbeda. Kerang laut bisa diolah menjadi makanan, sedangkan cangkangnya terbuang sebagai limbah keras.
Tekstur yang keras ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk penguraiannya. Namun, Anda juga bisa mengolah limbah cangkang kerang ini menjadi kerajinan tangan yang unik. Contohnya gantungan kunci, kaca riasan, tempat tisu, dan pajangan dinding
3. Tempurung Kelapa
Contoh limbah keras organik selanjutnya adalah tempurung kelapa. Limbah tempurung kelapa biasanya banyak ditemukan di area sekitar pantai atau daerah yang banyak terdapat kelapa. Tempurung kelapa yang sudah kering mengandung lebih sedikit air. Selain itu, teksturnya keras sehingga sulit untuk hancur.
Sekarang ini, ada banyak kerajinan tangan yang memanfaatkan tempurung kelapa. Misalnya, mangkok, sendok, gantungan kunci, sandal selop, teko air, dan sejenisnya.
4. Sisik Ikan
Limbah sisik ikan berasal dari berbagai jenis ikan di laut maupun ikan air tawar. Bentuk sisik ikan yang keras memiliki kandungan air yang sedikit. Tidak heran jika sisik ikan sulit terurai secara alami. Anda justru bisa mengolahnya menjadi sebuah kerajinan seperti hiasan dinding dan aksesoris agar lebih bermanfaat.
5. Tulang Hewan
Tulang hewan berkaki empat atau fosil merupakan jenis limbah keras yang sulit terurai. Hal tersebut terbukti ketika Anda menguburkan hewan, biasanya yang tersisa paling akhir adalah bagian tulang belulang. Bahkan fosil hewan purba banyak ditemukan masih ada setelah ratusan tahun yang lalu.
Beberapa orang banyak memanfaatkan limbah tulang hewan sebagai kerajinan. Contohnya hiasan dinding, gantungan kunci, miniatur, gelang, dan lain sebagainya.
6. Kulit Telur
Kulit telur juga termasuk dalam kelompok contoh limbah keras organik. Kegiatan rumah tangga paling banyak menyumbang limbah kulit telur. Tekstur kulit telur yang keras membuat proses daur ulang limbah memerlukan waktu yang cukup lama.
Anda juga perlu berhati-hati dalam mengolahnya agar tidak rusak. Kulit telur bisa Anda gunakan sebagai bahan untuk membuat gambar mozaik dengan desain yang unik. Ada pula tempat tisu dan lampu kamar yang dihiasi dengan kulit telur.
7. Taring Hewan
Hampir sama dengan tulang hewan, taring dan gigi hewan juga termasuk limbah keras yang sangat sulit terurai secara alami. Namun, bentuk taring yang unik bisa Anda jadikan sebagai hiasan dinding dan gantungan kunci agar memiliki nilai guna lebih.
8. Bonggol Jagung
Tidak hanya padi, proses pemanenan jagung juga menghasilkan limbah batang jagung dan bonggol jagung. Bonggol jagung mempunyai ukuran yang besar dan keras. Apabila Anda mengeringkan bonggol jagung, maka proses penguraian limbah bisa lebih cepat. Namun, Anda juga bisa menjadikan bonggol jagung sebagai kerajinan tangan.
9. Sekam Padi
Proses pemanenan padi juga menghasilkan limbah yang tergolong dalam contoh limbah keras organik. Sekam padi merupakan kulit padi yang dihasilkan dari proses penggilingan padi. Biasanya, limbah ini bisa diolah kembali menjadi pupuk organik tumbuhan. Meski cenderung lama terurai, sekam biasanya ditinggalkan di lahan sawah.
10. Kertas Bekas
Jenis limbah keras lainnya adalah kertas bekas. Kertas umumnya terbuat dari bahan dasar kayu, sehingga bisa terurai dengan lebih mudah. Jika Anda menemukan kertas yang sulit terurai, bisa jadi kertas tersebut terbuat dari campuran bahan kimia. Limbah kertas juga bisa Anda olah menjadi berbagai macam kerajinan tangan.
Sekarang ini banyak sekali benda yang berasal dari kertas seperti tempat pensil, tempat tisu, dan sedotan kertas. Selain itu, beberapa jenis kertas bekas bisa dihancurkan dan diolah kembali menjadi lembaran kertas baru.
11. Daun Kering
Daun kering juga termasuk contoh limbah keras organik yang paling banyak ditemukan di sekitar Anda. Anda mungkin tidak menyadari bahwa limbah ini bisa diolah menjadi kerajinan yang bermanfaat. Anda bisa menggunakan daun kering sebagai hiasan atau dekorasi rumah. Limbah ini bisa Anda olah dengan teknik kolase dan menempel.
Cara Mengolah Limbah Keras Organik
Setelah mengetahui apa saja contoh limbah keras organik, penting bagi Anda untuk mempelajari bagaimana cara pengolahan limbah yang tepat. Pada dasarnya, proses pengolahan limbah melalui tahapan yang sama. Berikut ini beberapa tahapannya:
1. Pemilahan Limbah
Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam pengolahan limbah keras organik adalah memilih dan memilah bahan limbah keras. Anda bisa memilah mana saja bahan yang mungkin masih bisa digunakan sebagai bahan kerajinan yang mempunyai nilai. Sementara bahan yang tidak bisa digunakan bisa dibuang.
2. Pembersihan Limbah
Limbah keras yang masih mengandung kotoran perlu melewati proses pembersihan untuk menghilangkan kotoran dan zat berbahaya. Proses pembersihan dilakukan dengan mencuci menggunakan detergen dan dibilas dengan air mengalir.
Pencucian ini bisa dilakukan berulang kali tergantung banyaknya kotoran. Jangan sampai ada zat berbahaya yang tersisa.
3. Pengeringan
Setelah contoh limbah keras organik bersih dan bebas dari kotoran maupun zat berbahaya, Anda bisa melanjutkan ke proses pengeringan. Pengeringan berguna untuk menghilangkan kadar air yang tersisa pada limbah tersebut. Bahan yang kering biasanya lebih awet dan tidak memicu adanya bakteri dan virus berbahaya.
Proses pengeringan bisa dilakukan secara manual dengan menjemur langsung di bawah sinar matahari. Bisa juga dilakukan menggunakan lap kering. Jika ingin mengeringkan lebih cepat, Anda bisa menggunakan alat atau mesin pengeringan.
4. Pewarnaan
Apakah Anda sudah memastikan jika limbah tersebut sudah kering sempurna? Jika sudah, Anda bisa melanjutkan ke proses pewarnaan. Pewarnaan limbah keras bisa Anda lakukan dengan cara menyemprot menggunakan pilox atau pewarnaan dengan kuas cat.
Jenis pewarna atau cat bisa Anda sesuaikan dengan bahan limbah keras. Pastikan jenis cat yang Anda pilih bisa melekat dengan sempurna pada bahan limbah keras.
5. Pengeringan
Selanjutnya, Anda akan kembali ke tahap pengeringan. Bedanya, pada tahap ini Anda mengeringkan bahan contoh limbah keras organik setelah proses pewarnaan. Limbah yang telah Anda warnai secara sempurna harus dikeringkan terlebih dahulu.
Sama dengan tahap pengeringan sebelumnya, Anda bisa menjemur di bawah sinar matahari, di angin-anginkan, maupun menggunakan mesin pengeringan. Anda bisa menyesuaikan metode mana yang paling cocok agar tidak merusak bahan yang telah Anda warnai.
6. Penghalusan
Limbah keras akan memasuki tahap akhir setelah melewati proses pengeringan setelah pewarnaan. Tahap akhir disebut juga sebagai finishing yang bertujuan untuk menghaluskan karya. Tahap finishing pun cukup beragam seperti pengamplasan, penempelan, gerinda, ataupun pemotongan.
Tahap finishing tersebut bisa Anda sesuaikan dengan bahan dari jenis kerajinan. Pasalnya, tidak semua bahan dari limbah bisa diamplas ataupun dipotong. Intinya, pada tahap ini Anda perlu membentuk bahan menjadi sebuah kerajinan yang Anda inginkan.
Sudah Tahu Contoh Limbah Keras Organik?
Demikian ulasan mengenai contoh limbah keras organik dan cara pengolahannya. Beberapa jenis limbah keras bisa Anda olah kembali menjadi kerajinan tangan yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Contohnya boneka dari limbah kayu yang bisa Anda jual sekitar Rp500.000,00 hingga Rp750.000,00. Terdengar menggiurkan, kan?