Kumpulan Contoh Naskah Drama: Unsur, Ciri, dan Penjelasannya

Naskah drama dapat disebut sebagai salah satu karya sastra yang berbentuk tulisan. Karya sastra ini biasa ditemukan dalam proses pertunjukan film atau drama. Secara umum, karya sastra ini memiliki unsur tertentu. Mari simak mengenai unsur, ciri, hingga contoh naskah drama yang baik di sini!

Pengertian Naskah Drama

Secara umum, naskah drama adalah bahan dasar berbentuk naskah untuk pertunjukkan drama. Keberadaan naskah drama bersifat penting, karena menjadi pondasi untuk suksesnya sebuah pementasan. Adapun beberapa pengertian naskah drama, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut KBBI dan Sendarastik

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, naskah adalah sebuah karangan tertulis dengan menggunakan tangan. Selain itu, naskah juga diartikan sebagai karangan yang seseorang tulis dan belum diterbitkan.

Sementara itu, dalam makna Sendarastik, naskah adalah dasar pementasan. Hal tersebut karena sebuah naskah drama belum sempurna bila belum digunakan dalam pementasan. Menurut Sendarasik, naskah drama berasal dari hasil pernyataan atau pemikiran penulis.

2. Menurut Para Ahli

Imam Suryono berpendapat bahwa naskah berfungsi untuk menjalankan drama dengan aksi dan perbuatan. Biasanya, perbuatan dan aksi tersebut akan menjelaskan tentang permasalahan yang dihadapi oleh sang tokoh.

Artinya, beliau beranggapan bahwa naskah drama menjadi landasan dasar dari pementasan. Oleh sebab itu, keberadaan naskah ini sangat penting dan harus ada di sebuah drama.

Sedangkan menurut Molton, naskah diartikan sebagai sebuah drama. Maksud dari pertanyaan tersebut adalah ia berpendapat bahwa, sebuah drama akan hidup jika adanya naskah. Sehingga gerakan drama yang dilukiskan akan lebih terasa nyata.

Selain pendapat Imam Suryono dan Molton, ada juga pendapat dari Baried. Menurut pendapat Baried, naskah adalah naskah drama yang memiliki bentuk tulisan tangan. Dalam tulisan tersebut, tersedia berbagai ungkapan tentang perasaan dan pikiran penulis. Umumnya, naskah drama berisi tentang masa lalu atau masa depan.

Unsur-unsur dalam Naskah Drama

Agar dapat menulis contoh naskah drama dengan benar, Anda perlu mengetahui apa saja unsur yang harus ada di dalamnya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Tema

Tema merupakan bagian paling penting dalam membuat naskah drama. Hal tersebut karena tema menjadi gagasan utama untuk membuat struktur isi pada drama. Selain itu, tema juga memiliki hubungan erat dengan proses jalan cerita dari sebuah drama.

Adapun beberapa contoh tema naskah drama, seperti jatuh cinta, kasih sayang, persahabatan, keluarga, nasionalisme, kemanusiaan, dan lain sebagainya. Pesan moral dari sebuah drama dapat disampaikan dengan tepat, jika penulis memilih tema naskah yang sesuai.

2. Latar

Setelah menentukan tema, naskah drama juga harus memiliki unsur latar di dalamnya. Latar merupakan keterangan yang berisi tentang waktu, tempat, dan suasana dalam sebuah drama.

3. Tokoh

Tokoh menjadi salah satu unsur penting yang ada pada contoh naskah drama. Seperti yang diketahui, bahwa tokoh merupakan pemegang peran dalam cerita yang berfungsi untuk menggambarkan karakter perannya.

Agar drama dapat terasa hidup, maka tokoh memiliki peran penting sebab mereka menjadi pemeran watak dalam cerita. Selain itu, tokoh juga harus dapat menyampaikan gagasan drama dengan jelas, sehingga penonton atau pembaca naskah drama dapat mencernanya dengan mudah.

4. Penokohan

Sebagai penulis naskah drama, penetapan penokohan harus dilakukan secara maksimal. Hal tersebut terjadi karena penokohan berfungsi untuk menciptakan citra tokoh dalam sebuah drama. Penokohan sendiri adalah sebuah proses untuk mengokohkan karakter tokoh drama dengan lebih kuat.

Dalam drama, ada tiga jenis penokohan. Antara lain adalah tokoh protagonis sebagai tokoh utama, tokoh antagonis sebagai tokoh penentang protagonis, dan tokoh tritagonis sebagai tokoh pendukung dalam cerita.

Lewat adanya penokohan ini, penulis dapat menentukan watak atau perilaku tokoh. Sehingga, tokoh dalam naskah drama dapat memerankan cerita dengan sifat yang bervariatif.

5. Dialog

Sebuah naskah drama akan berisi tentang percakapan atau dialog yang nantinya akan disampaikan oleh sang tokoh. 

Dialog adalah percakapan dalam sebuah drama atau cerita yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Setiap naskah drama, harus memiliki unsur yang satu ini. Terutama pada bagian drama yang mengharuskan adegan percakapan antar tokoh.

6. Babak

Babak merupakan bagian lakon dari sebuah drama. Dalam setiap pementasan atau lakon drama, setidaknya harus ada satu atau beberapa babak. Ada batas dalam penetapan antara babak satu dengan babak berikutnya.

Nantinya akan menggunakan tanda tertentu dalam contoh naskah drama. Jika dalam pementasan, babak akan ditandai dengan turun layar dan pemadaman lampu. Babak berfungsi untuk membantu pembaca atau penonton mengikuti alur cerita dengan jelas dan runtut.

Selain itu, babak dalam naskah drama juga penting untuk membantu penulis. Terutama dalam menentukan latar, waktu, tempat dan suasana yang berbeda dalam sebuah cerita drama.

7. Konflik

Konflik berfungsi untuk memberikan suasana yang menarik dalam sebuah cerita. Sehingga audiens dapat merasa terhibur saat membaca naskah drama tersebut.

Konflik merupakan suasana tegang yang tercipta karena adanya pertentangan dalam sebuah cerita, biasanya konflik muncul karena masalah. Pertentangan akan terjadi pada satu tokoh maupun antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.

Penambahan konflik dalam naskah drama itu relatif. Karena umumnya, cerita pasti mempunyai pesan tertentu yang ingin penulis sampaikan. Masalah konflik dalam naskah akan mengantarkan pesan untuk menuju alur cerita yang lebih nyata.

8. Amanat

Melanjutnya poin ketujuh bahwa, amanat berfungsi untuk menyampaikan pesan yang menjadi alasan terjadinya masalah konflik pada cerita. Jadi, audiens dapat memetik amanat drama dengan baik.

Amanat merupakan kesimpulan yang berisi tentang pesan moral atau ajaran dari drama. Selain itu, amanat harus bersifat moral dan mengedukasi. Naskah drama dapat mempunyai amanat lebih dari satu di dalamnya.

Ciri-ciri Naskah Drama

Dalam pembuatan contoh naskah drama, Anda harus memperhatikan ciri-cirinya dengan saksama. Sehingga, proses pembuatan dapat dilakukan sesuai kaidah bahasa Indonesia. Nah, berikut ini ciri-ciri dari naskah drama:

  • Naskah drama memiliki ciri utama berbentuk dialog. Sehingga semua ucapan tokoh akan ditulis dalam teks. Sebagai contoh, ketika ada teks yang bertujuan untuk mengungkapkan, maka penulisannya seperti (Rudi: Kamu pasti bisa melakukannya!).
  • Semua dialog yang ada di naskah drama tidak memakai tanda petik dua (“…”). Hal tersebut terjadi karena dialog drama tidak sama dengan kalimat ucapan langsung. Contoh dari ciri ini, misalnya seperti (Udin: Tidak! Aku bisa mendapatkan beasiswa itu, cukup dengan belajar secara rajin!).
  • Setiap naskah drama akan memiliki petunjuk lakon secara tersirat. Biasanya, petunjuk atau pesan akan disampaikan oleh tokoh karakter di dalam ceritanya. 

Secara umum, petunjuk ditandai dengan dua tanda kurung. Misalnya seperti, Niken: Rasanya menyakitkan melihat engkau bersamanya (sambil mengusap air mata).

Struktur Naskah Drama

Sebuah contoh naskah drama harus memiliki beberapa struktur untuk mendukung kesempurnaannya. Ada tiga struktur yang harus ada di naskah drama, antara lain sebagai berikut:

1. Prolog

Prolog merupakan kata atau kalimat yang dijadikan sebagai pembuka, pengantar, dan latar belakang sebuah cerita. Secara umum, prolog akan disampaikan oleh dalang atau tokoh. Hal tersebut terjadi karena dalam naskah drama, prolog sudah di set dengan pembaca tertentu.

2. Orientasi 

Orientasi merupakan bagian pengenalan dan pengaturan terhadap aksi dan tempat di cerita. Ini meliputi pengenalan tentang tokoh, situasi cerita, hingga konflik yang nantinya akan terjadi. Sehingga, drama dapat memiliki bagian teks yang sesuai.

3. Komplikasi

Dalam pembuatan contoh naskah drama, penulis harus membuat komplikasi. Komplikasi sendiri adalah bagian tengah cerita yang berfungsi sebagai awal mula pengembangan konflik. Dengan kata lain, nantinya pada bagian ini tokoh utama akan merasakan berbagai rintangan untuk menyelesaikan masalah.

Selain itu, para tokoh juga akan mengalami berbagai kesalahpahaman dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Mereka akan berjuang dengan keras untuk menghadapi berbagai rintangan masalah tersebut. 

4. Resolusi 

Agar dapat menyelesaikan komplikasi konflik, penulis perlu membuat resolusi yang harus dilakukan oleh para tokoh. Pada bagian ini, cara penyelesaian klimaks haruslah secara logis. Jadi, audiens dapat menerima drama dengan lebih mudah.

5. Epilog

Epilog adalah bagian penutup dalam cerita. Biasanya, epilog akan berupa kata atau kalimat penutup yang merujuk pada kesimpulan. Selain itu, epilog juga berisi amanat tentang keseluruhan drama. Secara umum, epilog akan disampaikan oleh dalang atau tokoh dalam cerita.

Jenis-Jenis Naskah Drama

Sebelum membuat contoh naskah drama, Anda harus menentukan jenis naskah seperti apa yang ingin dibuat. Oleh sebab itu, berikut ini rangkuman jenis-jenis teks drama:

1. Melodrama

Pada jenis melodrama, naskah drama akan memiliki dialog romantisme. Nantinya, pementasan akan diiring oleh melodi musik tertentu. Pada dasarnya, jenis naskah drama ini biasa digunakan dalam drama opera. Namun, kini sudah berkembangan menjadi banyak aliran drama, termasuk melodrama itu sendiri.

Melodrama dipentaskan dengan iringan peralatan musik, ini bertujuan untuk menambahkan nyawa drama. Dengan demikian, para tokoh akan ikut bernyanyi dalam pementasan naskah drama. Bahkan ada juga yang ikut menari saat irama musik diputar.

2. Sendratari 

Jenis naskah drama selanjutnya adalah Sendratari. Pada jenis ini, naskah drama akan digabungkan menjadi dua hal, yakni seni drama dan seni tari. Oleh sebab itu, Sendratari cenderung mengutamakan gerak-gerak tari untuk menjadi penguat ekspresi sang tokoh cerita.

Selain itu, gerakan tersebut juga berfungsi sebagai pengganti dialog. Di Indonesia, Sendratari sudah banyak dipentaskan. Secara umum, penggunaan Sendratari untuk menceritakan legenda. Contohnya seperti kisah Ramayana dan Dewi Sinta.

3. Opera

Opera merupakan jenis naskah drama yang pertunjukannya akan memiliki iringan musik. Setiap lagu di dalam pementasan opera akan dimainkan oleh para tokoh yang berbeda.

Contoh naskah drama opera akan lebih mementingkan musik dan nyanyian saat pementasan. Sedangkan para tokoh akan berperan untuk menggambarkan suasana yang ada di dalam cerita secara rinci.

4. Komedi

Salah satu jenis naskah drama yang sering dipentaskan adalah komedi. Naskah drama komedi akan memberikan gambaran suasana cerita yang lebih suka cita, lucu, dan gembira. Secara umum, jenis naskah ini akan berisi mengenai lelucon yang mengocok perut audiens.

Naskah drama komedi adalah naskah yang paling banyak digemari oleh orang-orang. Hal tersebut terjadi karena dalam cerita tersebut akan terdapat kelucuan yang membuat pembaca atau penonton merasa terhibur.

Meski seperti itu, namun naskah drama komedi berbeda dengan acara lawak biasa. Ini karena naskah komedi memiliki kaidah dan unsur seperti teks drama lainnya.

5. Tablo

Teks drama yang digunakan dalam drama Tablo akan memiliki bagian naskah yang mengutamakan penampilan. Mulai dari penampilan dengan aspek gerak, tarian, hingga ekspresi tokoh saat pementasan berlangsung.

Sehingga, para pemain drama dapat melakukan gerakan selama pementasan. Bahkan, drama satu ini akan membuat para tokoh tidak mengucapkan dialog. Oleh sebab itu, naskah drama Tablo cenderung menggambarkan tentang suasana cerita.

Inilah mengapa para tokoh akan menyampaikan pesan cerita kepada penonton dengan menggunakan gerakan. Sehingga gerakan yang dilakukan oleh tokoh harus memiliki banyak arti.

6. Tragedi

Jika mendengar tentang tragedi, pasti akan menuju pada suasana sedih. Jenis naskah drama tragedi akan menceritakan kisah yang dipenuhi kesedihan. Kebanyakan contoh naskah drama seperti ini akan memiliki ending cerita yang tidak bahagia.

Pada pementasan naskah dramanya, para tokoh akan menggambarkan seberapa menyakitkannya penderitaan yang mereka alami. Secara umum, nantinya pelakon akan berakhir meninggal atau mengalami kesakitan lainya di dalam cerita.

7. Farce

Farce memiliki julukan sebagai dagelan. Hampir mirip dengan Komedi, naskah drama Farce akan memiliki kesan yang lucu dan ringan. Sehingga adegan dalam drama cenderung lebih mengarah ke komedi. 

Selain itu, naskah drama Farce juga akan melibatkan tokoh di dalam pementasannya. Jenis teks drama satu ini juga dikenal sebagai komedi picisan.

Fungsi Naskah Drama

Sebagai penyempurna sebuah drama, tentu saja naskah drama memiliki fungsinya tersendiri. Nah, sebelum melihat kumpulan contoh naskah drama, simak beberapa fungsinya berikut ini:

1. Pedoman Utama dalam Pementasan

Sebagai pedoman utama dalam pementasan, maka sebuah drama tidak akan diproduksi tanpa adanya naskah. Oleh sebab itu, sebelum membuat pertunjukkan drama harus mempersiapkan naskahnya terlebih dahulu.

2. Pedoman untuk Karakter Tokoh

Secara umum, teks drama identik dengan adegan dan dialog yang akan dimainkan oleh para tokoh tertentu. Ini bertujuan untuk membuat tokoh mengerti tentang karakter mereka di cerita. Sehingga alur cerita dapat dicapai dengan mudah.

Selain itu, naskah drama juga berfungsi sebagai alat komunikasi untuk memahami dan mendalami peran mereka dalam sebuah cerita. Baik itu secara interpersonal maupun keseluruhan karakter.

3. Menyatukan Berbagai Elemen Pementasan

Naskah drama berfungsi untuk menyatukan berbagai elemen yang akan dipentaskan. Jadi, elemen dapat disusun dengan rapi dan terstruktur. Sebagai contoh, seperti elemen watak tokoh, suasana cerita, tempat, nama tokoh, kostum, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, contoh naskah drama harus melalui proses penyutingan agar membuatnya maksimal. Jadi, pementasan drama dapat mencapai tujuan. Inilah mengapa teks drama menjadi pedoman utama dalam pertunjukkan akting.

4. Membuat Alur Cerita

Selain memberikan pemahaman bagi para lakon cerita, naskah drama juga berfungsi sebagai pedoman alur cerita. Dengan adanya teks drama, maka alur cerita dapat dibuat sesuai dengan tujuan awal pementasan.

Hal tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya kekacauan dalam alur cerita, padahal ada pesan yang ingin disampaikan. Jika naskah memiliki alur cerita yang baik, maka pertunjukkan akting dapat berjalan dengan sukses.

5. Memudahkan Penonton Memahami Cerita

Naskah drama berfungsi sebagai alat untuk memudahkan penonton dalam memahami isi cerita yang dipentaskan. Agar fungsi ini direalisasikan, maka teks drama harus memiliki kode etik penyuntingan yang sesuai.

Kumpulan Contoh Naskah Drama

Agar Anda lebih memahami tentang apa itu naskah drama, maka ketahuilah beberapa contohnya berikut ini:

1. Pentingnya Belajar Bagi Anak-anak Terbelakang

Berikut ini adalah contoh naskah drama yang bertema sosial:

Pada suatu hari, Ranti dan Dika mengunjungi lokasi perkampungan yang kumuh. Mereka membawa peralatan sekolah dengan tujuan untuk mengajar anak-anak di kampung tersebut.

Mereka memiliki tujuan untuk membuat anak-anak kampung tersebut bisa menulis dan membaca. Ranti dan Dika datang bersama program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Ketika sampai ke tempat tujuan, Ranti dan Dika bergegas mendekati kerumunan ibu-ibu kampung yang sedang mencuci baju di sekitar sungai.

Ranti: Assalamu’alaikum ibu-ibu..

Ibu-ibu: Waalaikumsalam dek.

Dikai: Bu, sesuai dengan pembicaraan kita kemarin, saya dan Ranti datang ke sini dengan tujuan untuk mengajari anak-anak ibu belajar menulis dan membaca.

Bu Ija: Ealah, mas dan mbak sekalian, mbok ya biarkan anak-anak kerja dulu buat ngamen atau cari rongsokan. Mereka juga harus makan, kan lumayan hasilnya bisa buat tambah beli makan mereka juga.

Bu Sumi: Iya benar itu… toh bisa menulis dan membaca tidak menjamin mereka menjadi orang yang kerja di kantoran, jadi lebih baik kerja begini saja.

Ranti: Ibu-ibu sekalian, anak-anak itu berhak untuk mendapatkan pengajaran tentang menulis dan membaca.

Bu Sumi: Memangnya jika bisa membaca dan menulis otomatis menjadi kenyang? tidak perlu cari kerja dan duit lagi?

Perkataan Bu Sumi sontak membuat Ranti dan Dika terdiam, mereka saling berpandangan satu sama lain. Sebab mereka berdua merasa kaget dengan reaksi dan jawaban yang diberikan oleh ibu-ibu di kampung tersebut.

Dika: Memang sih dengan bisa membaca dan menulis tidak akan membuat anak-anak merasa kenyang. Namun, dengan membaca dan menulis itu akan membuat anak-anak dapat memiliki kehidupan yang lebih layak dari kehidupan ibu-ibu sebelumnya.

Ranti: Ya….mosok ibu-ibu mau anaknya menjadi pemulung dan pengemis saat dewasa nanti? Tidak, kan?

Setelah mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh Dik dan Ranti, ibu-ibu tersebut pun terdiam. Tidak lama setelah itu, Bu Sumi menghampiri mereka berdua setelah mendengar pernyataan tersebut.

Bu Sumi: Benar juga sih yang dikatakan oleh mbak dan mas ini. Jika anak-anak kita bisa membaca dan menulis, pastinya kehidupan mereka jauh lebih baik. Orang-orang tidak akan membohongi mereka terus menerus. Jadi, biarkan saja anak-anak belajar dengan mbak dan mas ini. Toh, sebenarnya tugas mencari uang itu tugas kita sebagai orang tua. Satu lagi, menyuruh anak-anak bekerja tidak akan membuat kalian menjadi kaya dalam satu malam bukan?

Kumpulan ibu-ibu di sungai tersebut pun berubah pikiran. Setelah itu, mereka memanggil anak-anaknya dan menyuruhnya belajar. Pada akhirnya, anak-anak berhasil berkumpul untuk belajar bersama Dika dan Ranti.

2. Hindari Pergaulan Bebas

Sebagai seorang remaja, pergaulan yang luas akan menjadi bumerang tersendiri. Oleh sebab itu, pintarlah dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang negatif. Misalnya seperti contoh naskah drama berikut ini:

Di hari Rabu pagi, seluruh masyarakat SMAN 1 Garuda dihebohkan oleh berita negatif dari seorang murid. 

Jannah berlari secara tergesa-gesa menghampiri Rara, Lisa, Nuna, Rian, Amira, Kianti, dan Ihsan.

Jannah: Teman-teman, apakah benar kemarin ada salah satu teman kita yang ditahan oleh polisi karena terlibat dalam kasus narkotika?

Rara: Iya benar, kemarin aku mendengar beritanya. Namun, aku tidak mengetahui siapa nama anak yang ditahan itu.

Lisa: Menurut kabar burung yang beredar, katanya sih kalau aku tidak salah dengar yang ditangkap polisi itu namanya Rio anak kelas 11 B.

Nuna: Ya ampun, kasihan sekali. Pasti dia ada masalah sehingga mencoba obat-obatan terlarang tersebut sebagai pelarian. Tetapi karena penangkapannya, kejadian tersebut dapat merusak nama baik sekolah kita.

Rian: Tapi bisa saja dia merupakan korban atau bahkan malah dijebak oleh orang lain. Kita tidak boleh menduga-duga dan menuduhnya sebagai pengguna terlebih dahulu, sebelum ada bukti yang kuat.

Amira: Sepengetahuanku, si Rio memang berasal dari keluarga yang cukup mampu. Namun, bisa saja dia memang kurang kasih sayang dari orang tuanya. Jadi, dia malah berlari ke narkoba.

Kianti: Benar apa yang dikatakan Rian. Soalnya sekarang sudah banyak oknum tidak bertanggung jawab yang tega untuk menjebak korban lain.

Ihsan: Sekarang ini memang sedang marak  dan rame kasus tentang narkotika, khususnya pada kalangan remaja seperti kita. Bahkan hampir setiap hari tayangan di televisi menyiarkan berita mengenai kasus narkoba.

Lisa: Jadi, sebagai orang yang baik kita harus bisa memilih teman bergaul dengan pintar. Oh ya…kita juga harus selalu waspada terhadap orang asing di sekitar kita. Karena bisa saja mereka menjadikan kita korban.

Rian: Selain itu, kasih sayang dan perhatian dari orang tua juga penting. Sebab orang tua memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja. Seperti yang kita ketahui, bahwa sifat remaja itu masih labil. Jika orang tua terus mengabaikan anaknya, bisa saja mereka malah terjerumus dalam pergaulan bebas yang negatif.

Rara: Tapi, katanya si Rio tidak sampai masuk penjara, alasannya karena dia masih di bawah umur. Namun, Rio tetap akan menjalani tahapan rehabilitas. Selain itu, kedua orang tuanya juga harus diselidiki terkait ketidaktahuannya tentang kehidupan anak mereka yang berulang kali memakai obat-obat narkotika.

Amira: Ya….semoga saja setelah Rio keluar dari rehabilitas, dia bisa lepas dari kecanduan narkoba dan bersekolah seperti biasanya.

Nuna: Hmmm…semoga saja ya. Memang perjalanan hidup kita masih panjang. Usia kita sekarang ini juga merupakan usia di mana kita harus menemukan jati diri dan merencanakan masa depan yang sebenarnya. Sangat disayangkan bila tindakan buruk dapat membuat masa depan kita menjadi hancur.

Jannah: Ayo, teman-teman kita saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain. Agar kita semua tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang bebas. Sebab nantinya dapat membuat masa depan kita rusak. Selain itu, kita juga harus selalu mengingat Tuhan dan menguatkan iman kepada-Nya.

Rara: Itu benar… Jangan lupa juga untuk mulai terbuka dengan orang tua, keluarga, dan teman terdekat. Pastikan kita memberitahu tentang masalah kita kepada mereka, supaya kita terhindar dari depresi atau penyakit pikiran lainnya. Yang lebih pentingnya lagi, semoga kita semua terhindar dari perbuatan terlarang seperti mencoba memakai obat-obatan narkoba.

Mereka berdelapan mulai berdoa agar terhindar dari pergaulan bebas yang menyesatkan, mereka lebih memilih untuk fokus ke pendidikan. Bel sekolah mulai berbunyi, menandakan pelajaran akan segera dimulai. Akhirnya mereka bubar dan kembali ke kelas masing-masing.

Sudah Tahu Bagaimana Contoh Naskah Drama?

Itulah penjelasan tentang naskah drama beserta contohnya. Dari kedua contoh naskah drama di atas, mana yang paling berkesan untuk Anda? Segera buat naskah drama milik Anda sekarang juga!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page