5 Contoh Perkembangbiakan Vegetatif Buatan untuk Berbagai Tanaman

Setiap makhluk hidup pasti akan berkembang biak untuk melanjutkan keturunannya. Termasuk tanaman. Adapun dalam ilmu sains, perkembangbiakan tumbuhan sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni vegetatif alami dan buatan. Lantas, apa saja contoh perkembangbiakan vegetatif buatan?

Pertanyaan tersebut memang kerap ditanyakan oleh masyarakat awam. Padahal, sebenarnya perkembangbiakan tanaman secara vegetatif buatan cukup familiar, karena sudah sering dilakukan oleh banyak orang, lho. Yuk, simak penjelasan selengkapnya seputar perkembangbiakan vegetatif buatan dalam artikel di bawah ini!

Definisi Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa perkembangbiakan tanaman terbagi menjadi dua jenis, yakni perkembangbiakan vegetatif alami dan juga buatan.

Jadi, perkembangbiakan vegetatif buatan merupakan suatu proses reproduksi tanaman yang tidak melalui perkawinan, melainkan menggunakan campur tangan manusia. Dengan kata lain, proses perkembangbiakan yang satu ini membutuhkan bantuan manusia.

Perkembangbiakan vegetatif buatan ini juga kerap disebut dengan perkembangbiakan tanaman tanpa kawin.

Sedangkan perkembangbiakan vegetatif alami merupakan tanaman yang berkembang biak tanpa adanya bantuan dari manusia. Akan tetapi, perlu diketahui juga, bahwa perkembangbiakan ini tidak dilakukan melalui perkawinan atau penyerbukan.

Hal ini karena perkembangbiakan secara alami dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dengan tumbuhan yang lainnya.

5 Contoh Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tanaman

Dalam praktiknya, contoh perkembangbiakan vegetatif buatan ini sangatlah banyak. Bahkan, sudah banyak sekali jenis tanaman yang berhasil dibudidayakan dengan cara perkembangbiakan vegetatif buatan ini.

Nah, berikut ini adalah berbagai cara perkembangbiakan vegetatif buatan lengkap dengan contoh tanamannya yang menarik untuk kamu ketahui:

1.  Cangkok

Cangkok Tanaman Vegetatif
Visiuniversal

Cangkok merupakan sebuah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang suatu pohon. Dari proses cangkok ini, nantinya bagian batang tersebut dapat memiliki akar.

Prosesnya tentu tidak bisa dilakukan oleh tanaman itu sendiri. Jadi, membutuhkan bantuan manusia. Cara melakukan teknik cangkok ini pun terbilang sangat mudah. Setelah cabang batang terluka, lalu tutup kembali dengan tanah dan dibungkus plastik.

Sebaiknya, gunakan plastik bening, agar kamu lebih mudah dalam mengamati perkembangbiakan tanaman tersebut. Nantinya, setelah tanaman tumbuh, kamu bisa langsung memotong bagian akarnya.

Kemudian, setelah proses pemotongan selesai, tanaman bisa langsung ditanam ke dalam media tanam. Biasanya, jenis tanaman yang bisa menggunakan cara cangkok ini adalah tumbuhan biji dikotil yang memiliki unsur kayu. Contohnya seperti tanaman mangga, jambu air, rambutan, kelengkeng, dan juga jeruk.

Teknik mencangkok ini juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, antara lain:

a. Keuntungan Mencangkok

  • Lebih cepat dalam menghasilkan tanaman baru, karena tidak perlu menunggu pertumbuhan, penyerbukan bunga, tumbuhan biji, ataupun pembenihan. Proses mencangkok ini hanya perlu memotong atau menyayat bagian kulit di cabang tanaman. Oleh karena itulah, tak heran jika metode yang satu ini menjadi lebih cepat, jika dibandingkan dengan perkembangbiakan alami secara kawin.
  • Dapat menghasilkan tanaman baru yang seragam sifatnya, karena tidak ada penggabungan materi genetik antara dua individu, seperti halnya pada perkembangbiakan melalui cara kawin. Dengan begitu, maka metode ini dapat menghasilkan anakan dari varietas yang unggul dengan jumlah yang lebih banyak. Rasa buah dan ukuran tanamannya pun menjadi lebih seragam.
  • Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang lebih banyak, karena prosesnya yang relatif lebih cepat.

b. Kekurangan Mencangkok

  • Tidak memiliki keragaman genetik baru, karena tanaman anakan yang dihasilkan dari proses cangkok akan sama persis.
  • Tidak dapat melakukan persilangan dua jenis tanaman yang berbeda, sehingga tidak memungkinan adanya tamanan hibrida jenis baru.
  • Tanaman yang dihasilkan lebih rentan terkena wabah penyakit, karena materi genetik yang sama persis, sehingga berisiko tertular oleh penyakit yang sama.

2. Okulasi

Okulasi Tanaman Vegetatif
Pendidikan.co.id

Okulasi merupakan contoh perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menempelkan potongan pucuk dari satu batang ke batang yang lain. Biasanya, cara ini dilakukan untuk bantu meningkatkan kualitas dan juga mutu tanaman.

Selain itu, okulasi juga dapat dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sifat tanaman terbaik dan mendapatkan benih yang berkualitas tinggi. Sebenarnya, prinsip dasar dari cara ini adalah penempelan atau penggabungan batang bawah dengan batang bagian atas suatu tanaman.

Adapun berbagai contoh tanaman yang dapat berkembangbiak dengan cara okulasi, antara lain tanaman kakao, kamboja, jeruk nipis, alpukat, dan juga pohon karet.

a. Manfaat Okulasi

  • Proses pembuahan atau perkembangbiakan dapat berlangsung dengan cepat, karena hal tersebut dipengaruhi oleh faktor usia tanaman dan juga sifat indukan yang unggul.
  • Produktivitas tanaman akan cenderung meningkat, karena proses ini didukung oleh indukan dengan produksi tinggi yang dapat mendorong meningkatkan mutu dan produktivitas tanaman dari hasil okulasi tersebut.
  • Tanaman dapat tumbuh dengan lebih seragam, karena satu induk tanaman bisa memperbanyak diri dan keturunannya akan memiliki sifat yang identik.

b. Syarat Okulasi

  • Bukan dilakukan pada tanaman dengan tumbuhnya daun baru, karena nantinya kulit yang disayat untuk jendela okulasi dapat lebih cepat kering.
  • Tanaman induk bebas hama dan penyakit, agar proses okulasi dapat terhindar dari risiko kegagalan.
  • Bagian batang atas dan bawah memiliki usia yang sama, karena nantinya dapat berpengaruh terhadap kecepatan pembentukan tunas.
  • Kedua tanaman yang digabungkan harus berasal dari satu genus yang sama, agar keberhasilan okulasi bisa lebih tinggi.

3. Stek

Stek merupakan sebuah proses perkembangbiakan tanaman yang dilakukan dengan menggunakan bagian tubuh tanaman, seperti batang, daun, maupun akarnya. Tanaman yang digunakan dalam proses stek ini bersifat totipoten, yakni memotong untuk membentuk sel lain yang lengkap seperti indukannya.

Adapun stek bisa dilakukan dengan tiga cara yang berbeda, antara lain:

a. Stek Batang

Stek Batang Tanaman Vegetatif
Dictio Community

Stek batang menjadi cara yang paling mudah, karena memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Cara perkembangbiakan melalui stek batang adalah dengan memotong bagian batang yang memiliki ruas atau mata.

Kamu dapat memilih bagian tanaman yang sudah tua dan memiliki 3-4 simpul pada batang. Kemudian, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm. Jika sudah dipotong, maka batang tersebut bisa ditancapkan ke tanah.

Beberapa contoh tanaman yang bisa dibudidaya dengan cara stek batang, antara lain singkong, pohon kelor, delima, cabe, dan masih banyak lagi.

b. Stek Daun

Stek Daun Tanaman Vegetatif
SMK Negeri 2 Metro

Stek daun menggunakan bagian daun untuk mengembangbiakan tanaman, dengan cara memetik daun yang sudah tua. Kemudian, memotongnya beserta bagian batang yang ada di bawahnya, agar bisa lebih mudah tumbuh.

Biasanya, daun tersebut akan direndam dalam larutan auksin terlebih dahulu. Baru setelahnya bisa masuk ke tahap pembibitan stek daun. Contoh tanaman yang bisa menggunakan metode stek daun, antara lain kaktus, lidah buaya, cocor bebek, wijayakusuma, dan lainnya.

c. Stek Akar

Stek Akar Tanaman Vegetatif
Dictio Community

Stek akar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan menggunakan bagian akar tanaman. Cara ini biasanya dilakukan untuk mengangkat akar tanaman dengan mencabut bagian akar yang tumbuh. Kemudian, memotong akar dengan diameter 5-10 cm.

Setelah akar dipotong, maka bisa langsung ke proses penyemaian hingga tanaman bisa tumbuh. Berbagai contoh perkembangbiakan vegetatif buatan yang bisa dilakukan menggunakan cara stek akar, antara lain pada tanaman jambu biji, stroberi, sukun, apel, cemara, dan lain sebagainya.

4. Mengenten

Mengenten Tanaman Vegetatif
Online Untuk Belajar Bukan Bermain

Mengenten atau biasa disebut juga dengan kopulasi merupakan kegiatan menggabungkan batang bagian bawah dan batang bagian atas sebuah tanaman. Jadi, cara ini dilakukan dengan pengikatan yang melibatkan perbanyakan buatan. Akan tetapi, proses penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Secara umum, teknik kopulasi ini memang terlihat sama dengan okulasi, karena hanya bisa dilakukan pada tanaman berkualitas tinggi. Oleh karena itulah, cara ini akan menghubungkan tanaman yang mempunyai keunggulan tertentu dengan tanaman yang mempunyai keunggulan lainnya.

Mengenten sendiri adalah metode perkembangbiakan tak kawin atau vegetatif buatan, yang mana dua tanaman berbeda akan digabungkan menjadi satu. Jadi, bagian bawah berupa akar dan pokok batang berasal dari tanaman yang sama.

Salah satu manfaat menggunakan cara mengenten ini adalah dapat menggabungkan sifat unggul yang dimiliki dua tanaman yang berbeda. Contohnya, varietas mangga memiliki bentuk akar yang kuat, tetapi rasa buahnya cenderung tidak manis. Sedangkan varietas lain memiliki akar yang tidak kuat, tapi cita rasa buahnya manis.

Dengan menggunakan teknik mengenten, maka dapat menggabungkan kedua sifat tersebut, sehingga akan menghasilkan varietas baru yang lebih unggul. Selain itu, mengenten juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua tanaman dengan spesies berbeda.

Adapun proses mengenten sendiri dilakukan dengan cara memotong tunas tanaman dalam bentuk V. Dengan begitu, maka bagian atas dan bawah tanaman bisa digabungkan. Sambungan ini kemudian akan ditutup dan diikat. 

Biasanya, bagian atas akan dipotong daunnya dan hanya disisakan sedikit. Tujuannya adalah untuk mengurangi penguapan sekaligus mempercepat proses pertumbuhan tunas baru. 

Beberapa contoh tanaman yang bisa dibudidaya dengan menggunakan cara mengenten ini, antara lain adalah tanaman durian, tomat, terong, mangga, dan juga kopi.

5. Merunduk

Merunduk Tanaman Vegetatif
Berkebun

Merunduk adalah contoh perkembangbiakan vegetatif buatan yang juga banyak dilakukan oleh petani budidaya tanaman. Cara melakukan metode yang satu ini adalah memendam bagian ranting atau cabang tanaman ke dalam tanah.

Cara ini memang terbukti sangat efektif untuk menghasilkan akar baru yang akan tumbuh. Jika akar sudah tumbuh, maka selanjutnya bisa langsung dipisahkan dari tanaman induk untuk menghasilkan individu tumbuhan yang baru. Contoh tanaman yang bisa dibudidaya dengan cara merunduk adalah tanaman alamanda.

Sudah Paham Cara Perkembangbiakan Vegetatif Buatan?

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang perkembangbiakan tanaman dengan cara perkembangbiakan vegetatif buatan lengkap dengan contohnya. Dari contoh perkembangbiakan vegetatif buatan tersebut, pasti kamu sudah tidak asing dengan jenis-jenis tanaman, kan?

Sebab, memang pada dasarnya proses budidaya yang dilakukan para petani sekarang ini lebih banyak menggunakan metode vegetatif buatan. Tujuannya adalah agar proses budidaya bisa berlangsung lebih cepat dengan peluang keberhasilan yang lebih tinggi. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page