Resensi (review), disebut juga dengan ulasan adalah tulisan yang berisi tentang penilaian sebuah karya. Salah satu yang disebut karya adalah film. Resensi film sendiri bisa berisi tentang isi, kelebihan, kekurangan maupun, kritikan mengenai alur atau penokohan film itu sendiri. Seperti apa contoh resensi film? Simak artikel di bawah ini!
Daftar ISI
- Struktur Resensi Film
- Contoh Resensi Film Genre Aksi (Action)
- Contoh Resensi Film Genre Horror
- Contoh Resensi Film Genre Misteri/Thriller
- Contoh Resensi Film Genre Drama
- Contoh Resensi Film Genre Romantis
- Contoh Resensi Film Animasi
- Contoh Resensi Film Genre Fiksi Ilmiah (Science Fiction)
- Contoh Resensi Film Genre Komedi
- Sudah Tahu Seperti Apa Contoh Resensi Film?
Struktur Resensi Film
Sebelum mengetahui contoh resensi film, ada hal yang harus diperhatikan. Hal ini adalah struktur dari resensi film. Struktur resensi dibuat agar tulisan lebih tersusun sesuai dengan urutannya. Adapun struktur resensi film adalah sebagai berikut:
- Informasi Film: Bagian ini berisi identitas film mulai dari judul, genre, sutradara, aktor/aktris, sampai tahun rilis.
- Sinopsis film: Sinopsis berisi tentang tafsiran penulis akan film yang diulas. Isinya berupa deskripsi jalannya film.
- Ulasan: Pada bagian ini, penulis akan mengevaluasi dengan memberikan pandangannya terhadap film. Biasanya meliputi kelebihan dan kekurangan film tersebut.
- Kesimpulan: Kesimpulan berisi rangkuman dari isi film dan pendapat dari penulis. Biasanya berisi kritik, saran, dan pendapat apakah film tersebut layak untuk ditonton oleh pembaca.
Contoh Resensi Film Genre Aksi (Action)
Di bawah ini adalah beberapa contoh ulasan film dengan tema aksi beserta strukturnya:
1. Shazam! Fury of the Gods
Contoh resensi film Shazam! 2:
Identitas Film
Judul: Shazam! Fury of the Gods
Genre: Aksi, Fantasi
Sutradara: David Sandberg
Studio (tahun): DC Studio, New Line Cinema (2023)
Pemain: Zachary Levi, Asher Angel, Jack Dylan Grazer, Rachel Zegler, Adam Brody, Ross Butler, D. J. Cotrona, Grace Caroline Currey, Meagan Good, Lucy Liu, Djimon Hounsou, Helen Mirren
Sinopsis
Film ini masih mengisahkan tentang kehidupan seorang remaja Billy Batson (18) dan alter-ego superhero nya. Setelah membagikan kekuatannya kepada 5 saudaranya, mereka bergerak secara tim untuk menumpas kejahatan dan membantu masyarakat.
Namun, ancaman muncul ketika sebuah tongkat sihir ditemukan oleh putri Dewa Atlas, Hespera dan Kalypso. Tongkat itu memberikan kekuatan kepada putri Dewa Atlas untuk membalaskan dendam kepada manusia atas kehancuran dunia para dewa
Kelebihan
Film ini memiliki beberapa superhero yang dibuat, agar bisa mendapatkan jatahnya untuk bersinar. Selain itu, humor-humor yang selalu menyinggung kultur pop pun selalu mengena. Efek CGI nya pun dibuat dengan sensasional.
Kekurangan
Film ini terlalu bertumpu pada CGI. Selain itu, setiap scene terlalu berfokus pada 5 superhero, sehingga cerita kurang dinamis.
Rangkuman
Film ini memang bukan yang terbaik yang dimiliki DC. Namun, Shazam 2 masih sangat layak untuk ditonton. Bukan hanya karena humor yang disajikan, tetapi juga karena efek animasi yang membuat penonton berdecak kagum.
2. The Big 4
Contoh resensi film The Big 4
Identitas Film
Judul: The Big 4
Genre: Aksi, Komedi
Sutradara: Timo Tjahjanto
Studio (tahun): Frontier Pictures, Netflix Studios
Pemain: Lutesha, Putri Marino, Abimana Aryasatya, Michelle Tahalea, Marthino Lio, Kristo Immanuel, Arie Kriting
Sinopsis
Seorang detektif bernama Dina menemukan ayahnya yang meninggal secara misterius. Dengan petunjuk yang seadanya, ia bertekad mencari pembunuh ayahnya. Ia pun pergi ke sebuah pulau tropis bernama Bersi.
Dari sana, ia bertemu seseorang bernama Topan dan mendapat informasi bahwa ayahnya adalah pemimpin pembunuh bayaran. Akhirnya, Topan mencari ketiga murid ayah Dina yang dinamakan The Big 4, yakni Jenggo, Alpha, dan Pelor.
Mereka bersatu kembali dan dibantu Dina untuk menghadapi musuh sekaligus mengungkap kematian ayahnya.
Kelebihan
Sebagai film non-english yang paling banyak ditonton, The Big 4 menyajikan aksi yang tidak hanya memukau, tetapi juga menghibur. Setiap adegan diramu dengan baik oleh Timo dengan menambahkan unsur humor yang segar. Aksi kejar-kejaran dan tembak-tembakannya pun membuat penonton greget.
Kekurangan
Beberapa adegan aksi disajikan terlalu sadis, sehingga film ini hanya bisa ditonton oleh orang-orang tertentu.
Rangkuman
The Big 4 merupakan film berisi pertarungan berdarah dengan beberapa adegan yang sadis. Selain itu, humor dan beberapa dialog terdengar lebih dewasa. Maka dari itu, film ini sebaiknya ditonton oleh orang berumur 18 tahun ke atas.
Contoh Resensi Film Genre Horror
Berikut bawah ini adalah beberapa contoh ulasan film dengan tema horor beserta strukturnya:
1. M3GAN
Contoh resensi film M3GAN:
Identitas Film
Judul: M3GAN
Genre: Horror, Fiksi Ilmiah
Sutradara: Gerard Johnstone
Studio (tahun): Blumhouse Production (2022)
Pemain: Amie Donald, Jenna Davis, Allison Williams, Violet McGraw, Ronny Chieng
Sinopsis
Film ini mengisahkan tentang sebuah robot boneka perempuan yang diberi nama M3GAN (Model 3 Generative Android). M3GAN adalah robot AI yang dibuat oleh Gemma dengan tujuan komersil. Gemma, yang mengambil hak asuh Caddy, keponakannya yang kehilangan kedua orang tua karena kecelakaan.
Karena Gemma tidak bisa selalu berada di sisi Caddy, ia menciptakan M3GAN untuk selalu menemaninya. Awalnya, robot ini tidak berbahaya. Namun, lambat laun M3GAN berkembang menjadi robot yang dapat mengancam nyawa manusia. M3GAN bahkan membunuh orang yang dirasa mengancam Caddy.
Kelebihan
Dalam waktu 1 jam 42 menit, penonton dibuat merasakan perasaan yang turun naik. Meski adegan horornya tidak terlalu mendominasi, tetapi banyak hal yang baru bila dilihat dari film dengan genre serupa. Selain itu, karakter M3GAN adalah robot yang dapat membuat penonton bergidik karena kesadisannya.
Kekurangan
Terdapat subplot yang tidak perlu dan malah mengganggu jalannya cerita. Selain itu, terdapat karakter yang seharusnya bisa dikembangkan lebih baik lagi, seperti terapis Caddy.
Rangkuman
M3GAN adalah film yang dimana teknologi seperti AI dapat memegang kendali atas manusia. Bahkan, AI dapat ‘membahayakan’ manusia itu sendiri. Film ini sangat cocok untuk orang yang senang dengan film seperti Annabelle, Saw, dan Dead Silence. Karena vibe-nya lumayan mirip.
2. Nope
Contoh resensi film Nope:
Identitas Film
Judul: Nope
Genre: Horror, Fiksi Ilmiah
Sutradara: Jordan Peele, Ian Cooper
Studio (tahun): Universal Picture, Monkeypaw Production (2022)
Pemain: Daniel Kaluuya, Seven Yeun, Keke Palmer, Brandon Perea, Michael Wincott, Barbie Ferreira, Keith David, Sophia Coto
Sinopsis
Semua bermula setelah Ottis James dan Emerald Haywood mewarisi peternakan kuda keluarga di desa terpencil ketika ayahnya meninggal. Namun, mereka masih penasaran apa yang menjadi penyebab ayahnya meninggal. Di satu waktu, terjadi badai besar yang membuat aliran listrik di sekitar peternakan mati dan kuda berperilaku aneh.
Ketika mereka menatap langit, keduanya melihat awan misterius yang diduga sebagai UFO. Lama kelamaan, UFO tersebut mulai meneror mereka. Akhirnya, mereka dibantu oleh beberapa orang untuk mengungkap benda terbang misterius tersebut.
Kelebihan
Nope memang bukan film horror dengan jumpscare yang mengejutkan. Apalagi, alien yang ditampilan memiliki wujud yang tidak menyeramkan. Namun, menggunakan music scoring yang selalu tepat pada film Nope membuat kengerian itu terasa bagi penonton.
Kekurangan
Agak sulit untuk mengenal karakter utama, karena pengembangan karakternya kurang. Selain itu, motivasi setiap karakter dalam film Nope kurang jelas, meski memang tidak mengganggu jalan ceritanya.
Rangkuman
Jika ingin menonton film horror yang berbeda dari film lainnya, maka karya Jordan Peele ini salah satunya. Meski alurnya sangat lambat, film horror ini mampu membuat penontonnya larut dalam cerita.
Contoh Resensi Film Genre Misteri/Thriller
Di bawah ini adalah beberapa contoh ulasan film dengan tema mister/thriller beserta strukturnya:
1. Parasite
Contoh resensi film Parasite:
Identitas Film
Judul: Parasite
Genre: Thriller, Drama
Sutradara: Bong Joon-ho
Studio (tahun): Barunson E&A (2019)
Pemain: Yeo-jeong Cho, Choi Woo-shik, Park Seo-joon, Park So-dam, Kim Min-kyu, Jung Ji-so, Lee Sun-kyun, Yung Yi-Seo, Park Myung-hoon, Lee Jung-eun, Hang Hye-jin
Sinopsis
Satu keluarga tinggal di sebuah tempat tinggal semi-basement yang disebut banjiha. Putra mereka mendapatkan pekerjaan sebagai pengajar di rumah orang kaya di Korea. Seiring dengan berjalannya waktu, semua anggota keluarganya mendapatkan pekerjaan di rumah tersebut.
Agar tidak ketahuan bahwa mereka keluarga, mereka menggunakan identitas palsu. Hal tersebut membuat pegawai sebelumnya terusir dari pekerjaannya. Namun, tanpa disadari ternyata suami dari pembantu sebelumnya tinggal di basement rumah tersebut.
Suatu hari, Ayah putra pengajar sekaligus sopir pribadi terpancing oleh majikannya yang tidak suka baunya. Sang sopir pun membunuh majikannya dan melarikan diri ke dalam basement rumah.
Kelebihan
Film ini memiliki jalan cerita yang cukup ringan, sehingga penonton bisa menikmatinya dengan mudah. Dari adegan ke adegan berikutnya dibuat serapi mungkin.
Kekurangan
Untuk film berdurasi dua jam, alur yang disajikan terlalu cepat, terutama di awal-awal. Ini membuat penonton kebingungan, apalagi pada percakapan yang tersirat.
Rangkuman
Secara keseluruhan, film ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Isu sosial di masyarakat Korea tergambar dengan jelas. Dengan konflik lama yang dibuat modern, film ini layak mendapatkan 4 piala Oscar di tahun 2020.
2. Missing
Contoh resensi film Missing:
Identitas Film
Judul: Missing
Genre: Thriller, Misteri
Sutradara: Nick Johnson, Will Merrick.
Studio (tahun): Stage 6 Film, Bazelevs Company (2023)
Pemain: Storm Reid, Nia Long, Megan Suri, Ken Leung, Daniel Henney, Joaquim de Almeida, Amy Landeker, Thomas Barbusca
Sinopsis
Film ini dimulai dari cuplikan video yang memperlihatkan June Allen kecil bermain dengan ayahnya. Namun, ayahnya meninggal akibat tumor otak dan June tinggal hanya dengan ibunya. Masalah dimulai ketika Ibu June, Grace, yang berlibur dengan kekasihnya.
Ketika waktu kepulangan, June yang menjemput ke bandara tidak kunjung melihat ibunya. June merasa ada yang janggal. Akhirnya ia melapor polisi. Selain itu, June berusaha mencari keberadaan ibunya lewat aktivitas di internet dengan bantuan Javier.
Kelebihan
Missing memberikan penonton sajian berupa aksi menegangkan dari June hanya dari depan laptop. June berhasil membuat penonton merasakan keresahan yang ia alami. Missing juga merupakan film bergenre thriller unik yang masih terasa masih segar.
Kekurangan
Akibat ingin mempertahankan premis dari film ini, hasilnya pencarian orang hilang menjadi tidak relevan dengan dunia nyata. Sebab, beberapa adegan diatur dengan aneh, tidak logis, dan terkesan memaksa. Sehingga membuat plotnya agak berantakan.
Rangkuman
Jika senang dengan film seperti Searching di tahun 2018, maka Missing adalah pilihan yang tepat. Film ini membuat perasaan penonton campur aduk, mulai dari menegangkan, kebingungan, dan rasa lega. Dengan kegilaan di dalamnya, Missing dapat membuatmu berteriak ketika tahu siapa dalang dibalik semua ini.
Contoh Resensi Film Genre Drama
Berikut adalah beberapa contoh ulasan film dengan tema drama beserta strukturnya:
1. Laskar Pelangi
Contoh resensi film Laskar Pelangi:
Identitas Film
Judul: Laskar Pelangi
Genre: Drama
Sutradara Riri Riza
Studio (tahun): Mizan Production (2008)
Pemain: Cut Mini, Tora Sudiro, Ikranagara, Mathias Muchus, Rieke Diah, Alex Komang, Verrys Yamarno, dll.
Sinopsis
Laskar Pelangi berkisah tentang perjuangan guru dan 10 murid SD Muhammadiyah Gantong, Pulau Belitung, untuk mempertahankan sekolahnya agar tidak ditutup.
Mereka pun berhasil mengumpulkan murid baru sebagai upaya agar sekolah tidak ditutup. 10 murid tersebut adalah Lintang, Ikal, Mahar, Borek, Sahara, Syahdan, Trapani, Harun, A. Kiong, dan Kucai.
Pada suatu hari, mereka mengikuti sebuah lomba cerdas cermat dan kreasi menari. Namun, terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi. Meski begitu, semua berpartisipasi dan hasil yang didapatkan sangat memuaskan. Lintang dan kawan-kawan menjadi juara pertama dan menjadi awal dari kesuksesan mereka.
Kelebihan
Cerita ini penuh dengan drama, petualangan, dan diisi oleh pemain dengan akting yang kuat. Semua hal seperti persahabatan, cinta, dan pengorbanan membuat penonton akan mudah tersentuh. Apalagi di bagian akhir. Penonton juga diberikan pemandangan indah pulau Belitung.
Kekurangan
Tema yang dibawa kurang fokus, sehingga konfliknya tidak menyatu atau bercabang.
Rangkuman
Film ini sangat direkomendasikan untuk penonton dengan semua jenis umur. Sebab, isi dari film ini mengajarkan kita untuk terus bekerja keras dan berusaha pantang menyerah. Selain itu, kita harus membulatkan tekad kuat dan dibarengi doa, agar membuahkan hasil yang memuaskan.
2. Ngeri-Ngeri Sedap
Contoh resensi film Ngeri-Ngeri Sedap:
Identitas Film
Judul: Ngeri-Ngeri Sedap
Genre: Drama, Keluarga, Komedi
Sutradara: Bene Dion
Studio (tahun): Visionari Film Fund (2022)
Pemain: Arswendi Bening Swara, Tika Panggabean, Boris Bokir, Indra Jegel, Gita Bhebhita, Lolox, Indah Permata Sari
Sinopsis
Di suatu desa kawasan Danau Toba, terdapat orang tua bernama pak Domu dan ibu Marlina. Mereka tinggal bersama anak kedua mereka yang bernama Sarma. Anak-anak lainnya, yakni Domu, Sahat, dan Gabe merantau ke luar kota. Suatu saat, kedua orang tua mereka ingin bertemu dengan ketiga anaknya.
Namun, ketiga anaknya menolak untuk pulang, karena hubungan mereka dan pak Domu kurang baik. Akhirnya, pak Domu dan bu Marlina menyusun rencana dengan membuat skenario seakan mereka akan bercerai. Hal ini agar ketiga anaknya pulang untuk membatalkan perceraian.
Kelebihan
Film ini menceritakan tentang kebudayaan Suku Batak yang memberikan wawasan dan warna tersendiri bagi perfilman Indonesia. Selain itu, film ini mampu menyentuh hati penontonnya, karena konfliknya sangat kuat. Apalagi, film ini dibekali unsur komedi yang segar, karena mayoritas diisi oleh stand up comedian (comica).
Kekurangan
Sayangnya, penggambaran setiap karakternya tidak terlalu kuat. Di bagian pertengahan film, tidak ada dialog yang membuat penonton tergugah, sehingga perlu semangat lebih agar bisa menonton sampai habis.
Rangkuman
Namun, secara keseluruhan, film ini memberi penonton ilmu mengenai kebudayaan atau tradisi dari Suku Batak. Inti ceritanya pun memiliki pesan moral yang kuat tentang keluarga. Selain itu, film ini cocok ditonton bersama dengan keluarga, meskipun bukan dari Suku Batak.
3. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Contoh resensi film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini:
Identitas Film
Judul: Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Genre: Drama, Keluarga
Sutradara: Angga D. Sasongko
Studio (tahun): Falcon Pictures
Pemain: Rio Dewanto, Sheila Dara Aisha, Rachel Amanda, Ardhito Pramono, Donny Damara, Oka Antara
Sinopsis
Film ini berkisah tentang keluarga yang hidup harmonis. Seiring berjalannya waktu, permasalahan pun datang menghampiri keluarga tersebut. Angkasa adalah anak pertama dari anggota keluarga ini. Anak kedua bernama Aurora yang memiliki sifat mandiri. Namun, ia kurang peduli terhadap masalah yang dialami keluarganya.
Anak terakhir adalah Awan. Ia selalu mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya. Film ini berfokus pada rahasia kedua orang tua mereka yang tersimpan rapat, karena tidak ingin anak-anaknya terluka.
Kelebihan
Film ini mampu menyentuh hati penonton lewat acting dan juga konflik yang ada di dalamnya. Uniknya, beberapa adegan dalam film ini mengajarkan kita untuk toleransi dalam beragama.
Kekurangan
Terdapat alur cerita yang terlalu cepat. Selain itu, pembawaan karakter oleh aktor kurang terasa.
Rangkuman
Film ini bisa ditonton oleh remaja SMA keatas. Sebab, terdapat adegan yang kurang pantas dipertontonkan kepada anak-anak.
Contoh Resensi Film Genre Romantis
Di bawah ini adalah contoh ulasan film dengan tema romance berjudul Ada Apa dengan Cinta 2 beserta strukturnya:
Identitas Film
Judul: Ada Apa dengan Cinta 2
Genre: Romance, Drama, Komedi
Sutradara: Riri Riza
Studio (tahun): Miles Productions (2016)
Pemain: Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Sissy Priscillia, Adinia Wirasti, Titi Kamal, Ario Bayu, Christian Sugiono, Dennis Adhiswara, Mian Tiara, Dimi Cindyastira, Chase Kuertz, Lei-Lei Bavoil
Sinopsis
Film ini menceritakan sebuah cinta masa lalu pada sekuel pertamanya. Cinta dewasa pergi bersama teman-temannya untuk berlibur di Yogyakarta sebelum akhirnya menikah. Teman-temannya tidak sengaja bertemu dengan Rangga. Akhirnya, mereka bertemu dan membahas kejadian masa lalu.
Rangga mengakhiri hubungan dengan Cinta karena perintah ayahnya. Sampai suatu saat, Cinta dibawa ke Magelang dan pulang ke penginapan waktu subuh. Seolah cinta yang bersemi kembali, Rangga mencium Cinta sebelum berpamitan. Dari situ hal yang lebih besar terjadi.
Kelebihan
Ada Apa dengan Cinta 2 memiliki jalan cerita yang sederhana dan tidak kalah menarik dari filmnya yang pertama. Settingnya dibalut dengan sinematografi khas yang membuat penontonnya agar dapat mengunjungi tempat-tempat tersebut.
Kekurangan
Belum jelas apakah film ini akan berlanjut. Tetapi di bagian akhir disuguhkan dengan akhir cliffhanger. Selain itu, beberapa adegan terkesan melompat-lompat, sehingga agak kurang bisa dinikmati.
Rangkuman
Secara keseluruhan, film percintaan antara Cinta dan Rangga adalah sesuatu yang ikonik. Kisah cinta remaja berlanjut hingga mereka dewasa. Apalagi, semua pemerannya meningkatkan kualitas akting, sehingga penonton akan diberikan film yang bagus.
Contoh Resensi Film Animasi
Berikut adalah beberapa contoh ulasan film animasi beserta strukturnya:
1. Up
Contoh resensi film Up:
Identitas Film
Judul: Up
Genre: Petualangan, Drama, Komedi, Fantasi
Sutradara: Pete Doctor, Bob Peterson
Studio (tahun): Pixar Animation Studios (2009)
Pemain: Ed Asner (Carl Fredricksen), Jordan Nagai (Russell), Bob Peterson (Dug, Alpha), Chripstopher Plummer (Charles Muntz)
Sinopsis
Up merupakan film yang berkisah tentang petualangan yang mendebarkan seorang kakek dan anak bernama Russells untuk menemukan tempat bernama Paradise Fall.
Cerita berawal dari kakek bernama Carl dan istrinya, Ellie, yang bercita-cita tinggal di suatu tempat bernama Paradise Fall. Namun, Ellie meninggal sebelum cita-cita tersebut terwujud.
Suatu saat, Carl diharuskan untuk tinggal di panti jompo akibat terlibat perkelahian dengan seorang pekerja, karena merusak kotak suratnya. Ia kecewa. Akhirnya, Carl terpikir untuk pergi mewujudkan impiannya bersama Ellie dengan menerbangkan rumah menggunakan 10 ribu balon gas helium.
Ketika terbang tinggi, Carls kaget, karena mendapati seorang anak bernama Russell dibalik pintu rumah dan menjadi awal dari perjalanan keduanya.
Kelebihan
Semuanya digambarkan dengan animasi unik dan khas ala film Up. Karakternya pun memiliki peran terasa berimbang satu-sama lain. Apalagi, antara kakek Carl dan Russell, sehingga chemistry dari kedua karakter ini membuat penonton senang. Selain itu, humornya sangat ringan dan dapat membuat penonton tertawa.
Kekurangan
Dari alur cerita yang runtut, pendalaman karakter yang baik, dan animasi memanjakan mata, semua berhasil menutup kekurangan film yang rilis di tahun 2019 ini.
Rangkuman
Film ini sangat direkomendasikan, apalagi untuk orang yang ingin mengajak buah hatinya menontoh. Cerita yang ringan dan efek animasi yang baik, membuat orang-orang tidak akan bosan untuk terus menontonnya
2. Suzume no Tojimari
Contoh resensi film Suzume no Tojimari:
Identitas Film
Judul: Suzume no Tojimari
Genre: Petualangan, Animasi, Fantasi
Sutradara: Makoto Shinkai
Studio (tahun): Story Inc., CoMix Wave Film (2022)
Pemain: Nanoka Hara, Hakuto Matsumura, Eri Fukatsu, Shota Sometani, Sairi Ito, Kotone Hanase, kana Hanazawa, Ryunosuke Kamiki, Matsumoto Hakuou II
Sinopsis
Suzume Iwato adalah seorang gadis SMA yang tinggal bersama bibinya di Kyushu. Saat makan siang, ia terkejut dengan makhluk besar seperti cacing. Ia pergi ke sumber monster itu berada dan mendapat seseorang sedang berusaha menutup pintu.
Pintu tersebut berhasil ditutup oleh Souta dengan bantuan Suzume dan bencana pun tidak terjadi.
Beberapa saat kemudian, Souta dan Suzume menemukan kucing. Namun, mereka terkejut karena kucing tersebut bisa berbicara dan merubah Souta menjadi kursi anak-anak. Saat itu, ia bertekad untuk memulai misi dengan membantu dan menyelamatkan Souta sebagai penutup pintu.
Kelebihan
Suzume, animasi terbaru dari Makoto Shinkai memang tidak pernah gagal memberikan visual yang estetik dan memanjakan mata. Alur ceritanya yang rapi, membuat penonton tidak akan mudah berpaling dari layar. Emosi dari tiap karakternya pun begitu menyentuh hati. Tingkat lucu dari karakter Serizawa juga menarik untuk terus diikuti.
Kekurangan
Suzume adalah salah satu karya Makoto Shinkai yang menakjubkan. Meski begitu, upaya untuk merefleksikan kesedihan nasional (bencana alam Jepang) sudah ia lakukan lewat karya sebelumnya dan lebih baik dari Suzume.
Rangkuman
Film ini membawa kita melihat penyebab gempa bumi yang sering terjadi di Jepang pada sudut pandang fantasi. Penutup gerbang gaib, cacing besar, kursi berjalan, semuanya adalah imajinasi unik yang dimiliki Makoto Shinkai. Lebih lanjut lagi, film ini sangat direkomendasikan jika kamu adalah pecinta genre fantasi.
Contoh Resensi Film Genre Fiksi Ilmiah (Science Fiction)
Berikut adalah beberapa contoh ulasan film dengan tema fiksi ilmiah beserta strukturnya:
1. Avatar The Way of Water
Contoh resensi film Avatar 2:
Identitas Film
Judul: Avatar The Way of Water
Genre: Fiksi Ilmiah
Sutradara: James Cameron, Jon Landau
Studio (tahun): Lightstorm Entertainment (2023)
Pemain: Sam Worthington, Zoe Saldana, Singourney Weaver, Kate Winslet, Stephen Lang, Cliff Curtis, Trinity Bliss
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang kelanjutan kisah Jake Sully yang telah berkeluarga dan menjalani hidup barunya di negeri Pandora. Jake yang telah berubah menjadi bangsa Na’vi telah menikah dengan Neytiri dan memiliki anak bernama Neteyem, Lo’ak, Kiri, dan Tuk.
Namun, ujian datang ketika orang-orang langit (manusia militer) datang untuk menjajah negeri Pandora. Untuk melindungi keluarganya, Jake harus bekerja sama dengan klan Metkayina yang dipimpin oleh Ronal.
Kelebihan
Kelebihan utama dari film ini adalah visualnya yang memanjakan mata dan imersif. Kita akan dibawa untuk pergi ke dunia fantasi bernama Pandora yang indah dan tidak terbayangkan sebelumnya.
Kekurangan
Sayangnya, James Cameron seperti lebih memfokuskan visual daripada skrip yang tak kalah penting. Buktinya, beberapa dialog terkesan tanpa makna dan sia-sia, sehingga membuat penonton lebih cepat melupakan adegan per adegan.
Rangkuman
Film ini disajikan dengan visual yang tiada duanya. CGInya kualitas tinggi dan para pemeran bermain dengan baik, sehingga menggugah emosi penonton. Tetapi, film ini agak ternodai dengan skrip yang dikira kurang matang. Meski begitu, film ini masih bisa dinikmati.
2. Interstellar
Contoh resensi film Interstellar:
Identitas Film
Judul: Interstellar
Genre: Petualangan, Fiksi Ilmiah
Sutradara: Christopher Nolan
Studio (tahun): Legendary Pictures (2014)
Pemain: Mattew McConaughey, Jessica Chastain, Anne Hathaway, Mackenzie Foy, Timothee Chalamet, Matt Damon, Michael Caine, West Bentley
Sinopsis
Cooper, mantan pilot uji coba NASA sekaligus petani diberi kepercayaan untuk pergi ke luar angkasa. Sebab, Bumi sudah diambang batas kehancuran. Untuk pergi ke galaksi lain, mereka harus melalui wormhole.
Cooper dan ditemani dengan rekannya mulai menelusuri 3 planet bernama Miller, Edmunds, dan Mann. Nama-nama ini diambil dari astronot yang sebelumnya melakukan survey terlebih dahulu. Bermodalkan pengetahuan, professor Brand berharap Cooper dan kawan-kawannya berhasil menemukan planet baru layak huni.
Kelebihan
Alur cerita film ini cukup sulit untuk ditebak, sehingga membuat penonton penasaran kelanjutannya. Selain itu, planet-planet yang dikunjungi pun memiliki keunikan tersendiri. Ini membuat penonton semakin tertarik untuk menontonnya.
Kekurangan
Alur cerita yang terlalu pendek membuat penonton sulit untuk memahami konsep-konsep fisika pada film Interstellar. Bahkan, untuk film yang berlandaskan teori fisika, menurut ilmuwan Neil de Grasse Tyson, pemahaman Interstellar tidak mirip dengan apa yang ia ketahui.
Rangkuman
Interstellar adalah film garapan Christopher Nolan yang membuat kita mendapatkan ilustrasi mengenai perjalanan ke luar angkasa. Dengan riset bertahun-tahun, film ini mampu menghadirkan pengalaman yang luar biasa. Meski terdapat pro dan kontra, film ini cukup seru untuk dinikmati.
Contoh Resensi Film Genre Komedi
Di bawah ini adalah contoh resensi film dengan tema komedi berjudul My Stupid Boss beserta strukturnya:
Identitas Film
Judul: My Stupid Boss
Genre: Komedi, Drama
Sutradara: Upi Avianto
Studio (tahun): Falcon Pictures (2016)
Pemain: Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Bront Palarae, Alex Abbad, Atikah Suhaime, Iskandar Zulkarnaen, Kinwah Chew
Sinopsis
Diana, baru saja pindah ke Malaysia bersama suaminya Dika. Ia pun bekerja di perusahan sahabat suaminya, karena bosan menganggur di rumah. Namun, Diana sangat terkejut dengan kelakuan bosnya tersebut, karena memiliki perilaku yang aneh. Boss tersebut banyak bicara, selalu benar sendiri, hingga pelit.
Tingkah laku dari si Bossman ini membuat Diana kesal. Bahkan, Diana pernah marah karena dituduh telah menggelapkan uang perusahaan. Namun, Diana melihat sisi baik Bossman, karena ingin merenovasi gedung panti asuhan.
Kelebihan
Kelebihan dari film ini ada pada karakter yang diperankan oleh BCL dan Reza Rahadian Tingkah keduanya membuat gelak tawa para penonton. Apalagi, Reza Rahadian mendalami karakternya dengan baik, dan sukses membuat penonton jengkel dengan tingkah lakunya.
Kekurangan
Latar tempat dari film ini terlalu monoton, karena kebanyakan menampilkan lokasi syuting berupa kantor. Selain itu, pemilihan kata pada beberapa dialog dirasa kurang dianjurkan, karena dinilai cukup negatif untuk diucapkan.
Rangkuman
My Stupid Boss mampu membawa kita pada kehidupan unik perkantoran yang penuh dengan drama antara karyawan dan atasan. Semua tercermin dalam film ini, namun dibungkus dengan komedi yang tak jarang berhasil membuat kita tertawa.
Sudah Tahu Seperti Apa Contoh Resensi Film?
Itulah beberapa contoh resensi film berbagai tema. Sama seperti buku, film adalah karya yang merupakan hasil dari imajinasi pembuatnya. Terkadang, film tersebut menarik untuk dibuatkan resensi, karena isinya yang unik dan berbeda satu sama lain. Selain itu, resensi berguna untuk orang yang hendak atau ingin menonton sebuah film.