Anda mungkin familiar dengan istilah wanprestasi. Meskipun sering terdengar, namun masih banyak orang yang belum paham dengan wanprestasi dan bagaimana cara membuat surat gugatan wanprestasi. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan contoh surat gugatan wanprestasi.
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail tentang wanprestasi dan bagaimana cara membuat surat gugatannya. Simak selengkapnya di sini.
Daftar ISI
Apa itu Wanprestasi?
Sebelum lebih jauh melihat contoh surat gugatan wanprestasi, sebaiknya pahami terlebih dahulu apa itu wanprestasi dan seperti apa unsur-unsur di dalamnya.
Wanprestasi sendiri merupakan istilah yang diambil dari Bahasa Belanda, yaitu Wanprestatie yang bisa diartikan sebagai suatu perjanjian atau kewajiban yang tidak terpenuhi prestasinya.
Jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, wanprestasi juga bisa diartikan sebagai salah satu pihak yang telah bersepakat dalam sebuah perjanjian memiliki prestasi yang buruk atau kelalaian.
Jika dilihat dari pendapat ahli, Harahap (1986) menjelaskan bahwa wanprestasi merupakan sebuah pelaksanaan kewajiban yang dilakukan tidak tepat pada waktunya atau bisa juga dilakukan tidak menurut selayaknya.
Oleh karena itu, masalah ini menimbulkan kewajiban bagi pihak yang melakukan perjanjian tidak sesuai waktu dan tidak menurut selayaknya ini harus membayar ganti rugi serta dapat menuntut pembatalan perjanjian.
Bentuk-Bentuk Wanprestasi
Supaya Anda semakin paham dengan wanprestasi sebelum lebih jauh melihat contoh surat gugatan wanprestasi, berikut ini adalah bentuk-bentuk wanprestasi yang seringkali Anda temui di kehidupan sehari-hari.
1. Berjanji Melakukan Sesuatu Tapi Tidak Dilakukan
Bentuk wanprestasi yang pertama adalah setelah membuat sebuah kesepakatan bersama, namun perjanjian tersebut tidak dilakukan. Hal ini seringkali terjadi dimana mereka yang telah sepakat melakukan sesuatu namun kewajibannya dalam perjanjian tersebut tidak dipenuhi atau ingkar janji.
Biasanya, hal ini terjadi karena salah satu dari pihak yang bersepakat tidak sanggup memenuhi kewajiban, tidak mau mengambil resiko, berubah pikiran, dan berbagai resiko lainnya.
2. Membuat Perjanjian Namun Terlambat Menunaikannya
Dalam sebuah kesepakatan, pihak yang telah bersepakat terlambat atau melewati batas waktu yang telah disepakati menunaikan janji atau kewajibannya. Hal ini tetap dianggap wanprestasi karena meskipun kewajibannya sudah dipenuhi, namun tetap merugikan pihak lain karena terlambat memenuhi perjanjian.
3. Melakukan Janji yang Tidak Sesuai Kesepakatan
Wanprestasi satu ini terjadi ketika perjanjian sudah dipenuhi sesuai tenggat waktu, namun pelaksanaannya tidak sesuai dengan kesepakatan awal atau dilakukan tidak sesuai porsinya. Hal ini tentu merugikan salah satu pihak.
Misalnya, A dan B melakukan perjanjian pembayaran hutang. Pembayaran sudah dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan, namun jumlah uang yang diberikan tidak sesuai.
4. Berbuat Sesuatu yang Dilarang oleh Perjanjian
Bentuk wanprestasi satu ini terjadi dimana ada beberapa hal yang dilarang oleh perjanjian. Misalnya, perjanjian kerja, ada aturan yang harus ditaati oleh pekerja. Namun, pekerja melanggar aturan tersebut sehingga ini pun menjadi salah satu bentuk wanprestasi.
Unsur-Unsur Wanprestasi
Wanprestasi memiliki beberapa unsur-unsur lain yang menyangkut dengan hukum. Unsur-unsur ini juga harus dipahami sebelum lebih jauh melihat contoh surat gugatan wanprestasi. Adapun unsur-unsur wanprestasi yaitu sebagai berikut.
1. Ada Perjanjian di atas Materai
Unsur wanprestasi pertama yang harus terpenuhi adalah perjanjian di atas materai oleh kedua belah pihak yang bersepakat. Kesepakatan hitam di atas putih ini yang disertai materai bisa memberikan kekuatan hukum untuk seluruh pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut.
2. Ada Pelanggaran Kesepakatan yang Dilakukan Salah Satu Pihak
Unsur wanprestasi berikutnya adalah adanya pihak yang melakukan pelanggaran kesepakatan yang sudah ditandatangani sebelumnya. Hal ini dianggap sebagai salah satu unsur wanprestasi karena ada pihak yang dirugikan atas pelanggaran tersebut.
3. Telah Dinyatakan Bersalah Namun Tetap ada Pelanggaran Perjanjian
Unsur wanprestasi terakhir adalah salah satu pihak telah dinyatakan bersalah atas dilakukannya pelanggaran oleh pihak tersebut. Namun, pihak yang melanggar kesepakatan masih terus melakukan pelanggaran dan tidak jera terhadap kesalahan yang sudah dituduhkan.
Syarat Membuat Surat Gugatan Wanprestasi
Pada prosedur pengajuan gugatan wanprestasi, hal yang harus dilakukan pertama kali oleh pihak penggugat adalah membuat surat gugatan wanprestasi. Surat gugatan ini pun didaftarkan ke kepaniteraan pengadilan negeri. Berikut syarat yang harus Anda penuhi:
1. Kompetensi Pengadilan
Jika ada gugatan, maka gugatan tersebut harus dilaporkan ataupun dilakukan sesuai wilayah hukum pihak yang terlibat. Laporan gugatan ini tidak diperkenankan untuk dibuat di kantor pengadilan yang jauh dari domisili atau tempat tinggal dari pihak yang terlibat.
2. Identitas dari Masing-Masing Pihak yang Terlibat
Syarat selanjutnya yang harus dipenuhi adalah surat gugatan harus mencantumkan identitas lengkap dari masing-masing pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Identitas lengkap yang dimaksud adalah nama lengkap, nomor induk kependudukan, alamat, pekerjaan, dan berbagai identitas lainnya.
3. Posita
Posita adalah sebuah penegasan atau penjelasan dari materi perkara atau gugatan. Posita juga bisa diartikan sebagai dasar gugatan yang berisi berbagai dalil-dalil yang diajukan terhadap penggugat untuk menuntut hak-hak yang semestinya ia peroleh. Biasanya, posita ini berisi dasar-dasar hukum atau fakta.
Adapun dasar gugatan ini mestinya dirancang dengan menjelaskan tuntutan serta sebab-sebab hak-hak ini diajukan. Anda bisa membuat dasar-dasar gugatan menurut fakta yang ada. Pastikan, semua fakta ini selaras dengan kontrak atau perjanjian yang telah Anda buat sebelumnya.
3. Petitum
Petitum merupakan tuntutan yang berisikan keterangan jelas terkait pokok-pokok tuntutan dari si penggugat. Petitum biasanya wajib tertulis dalam surat gugatan wanprestasi untuk membuat surat gugatannya menjadi sah.
Ketika membuat surat gugatan wanprestasi yang sifatnya perdata ini, harus dibuat dengan teliti. Lebih disarankan untuk menggunakan jasa ahli hukum seperti pengacara agar Anda bisa merealisasikan tuntutan dengan tepat supaya tujuan gugatan ini bisa dicapai.
Cara Mengajukan Gugatan Wanprestasi
Ada langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan gugatan wanprestasi. Ini dia langkah-langkahnya.
1. Mendaftarkan Gugatan Wanprestasi yang Dimaksud ke Pengadilan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendaftarkan gugatan ke pengadilan secara tertulis. Berdasarkan pasal Wanprestasi 118 ayat 1 HIR, penggugat haruslah memilih pengadilan negeri yang sesuai dengan kapasitas gugatan yang dimaksud.
2. Bayar Biaya Panjar Perkara
Setelah gugatan yang diajukan tersebut diterima oleh pengadilan, langkah selanjutnya adalah melakukan pembayaran biaya panjar perkara. Biaya tersebut adalah dana ketika final perkara sudah diperhitungkan begitu terbit surat keputusan pengadilan.
Biaya ini tentunya dibayarkan oleh penggugat. Namun, pada akhir keputusan pengadilan, pihak yang melanggar perjanjian yang akan menanggung biaya panjer. Biaya ini nantinya dialokasikan untuk pengadilan dalam memenuhi kebutuhan administrasi terkait gugatan.
3. Lakukan Registrasi Perkara
Setelah Anda membayar biaya panjer, langkah selanjutnya adalah meregistrasikan perkara. Gugatan yang Anda ajukan akan tercatat dalam Buku Register Perkara untuk memperoleh nomor gugatan. Sebab, penyelesaian wanprestasi di pengadilan nantinya menggunakan nomor gugatan.
4. Melimpahkan Berkas Perkara ke Pengadilan
Gugatan akan diproses oleh Ketua Pengadilan Negeri sesuai nomor gugatan. Proses ini pun akan diselesaikan selambat-lambatnya 7 hari setelah registrasi agar tidak melanggar prinsip-prinsip penyelesaian kasus perkara.
Oleh karena itu, Anda harus menunggu dengan tenang sampai gugatan tersebut diproses lebih lanjut.
5. Menunggu Penetapan Majelis Sidang
Begitu selesai dilakukan pemeriksaan, selambat-lambatnya 7 hari setelah penerimaan berkas dokumen gugatan tersebut akan diputuskan oleh hakim. Pada tahap ini, Anda tinggal menunggu seperti apa penetapan majelis sidang terhadap gugatan Anda.
6. Mengikuti Prosesi Sidang dengan Baik
Yang terakhir yaitu melaksanakan proses sidang sesuai aturan yang berlaku. Pihak-pihak yang terlibat dalam gugatan akan disidang oleh pihak pengadilan untuk penyelesaian kasus tersebut. Ketika mengikuti sidang ini, Anda disarankan untuk menggunakan kepala dingin agar bisa berjalan lancar.
Contoh Surat Gugatan Wanprestasi
Itulah semua penjelasan tentang berbagai seluk beluk gugatan wanprestasi. Sekarang, Anda akan melihat seperti apa contoh surat gugatan wanprestasi. Simak contohnya berikut ini.
Sudah Paham tentang Surat Gugatan Wanprestasi?
Itulah penjelasan tentang contoh surat gugatan wanprestasi yang dimulai dari pengertian wanprestasi, bentuk-bentuk wanprestasi, unsur-unsur wanprestasi, syarat wanprestasi, serta cara melakukan gugatan wanprestasi.
Surat gugatan wanprestasi memang cukup ribet dan panjang. Namun, memahami hal ini bisa jadi langkah yang baik untuk antisipasi jika Anda mengalami wanprestasi di masa mendatang nanti.