Surat kuasa pengambilan uang sangat berguna bagi para nasabah yang ingin mencairkan dana, tetapi tidak bisa pergi langsung ke bank, karena beberapa alasan. Cara ini bahkan sering dilakukan oleh para pengusaha yang meminta karyawannya untuk mengambil uang. Namun, seperti apa contoh surat kuasa pengambilan uang?
Daftar ISI
Pengertian Surat Kuasa Pengambilan Uang
Sebelum mengetahui seperti apa contoh surat kuasa pengambilan uang, kita perlu mengetahui definisinya terlebih dahulu. Surat kuasa pengambilan uang adalah selembaran kertas yang berisi keterangan yang diberikan oleh principal (pihak pertama) kepada pihak kedua.
Pihak kedua tersebut diberikan kepercayaan atau wewenang khusus oleh principal untuk membuat keputusan mengenai keuangannya, dalam hal ini adalah mengurus pengambilan uangnya di bank. Hal ini bisa terjadi karena orang yang bersangkutan atau pihak pertama berhalangan hadir untuk mengurus sendiri atau karena satu dan lain hal.
Meski begitu, pihak kedua tidak bisa bertindak semaunya. Sebab, ia ditunjuk sebagai orang kepercayaan untuk melakukan keinginan dari pihak pertama, sesuai yang tercantum dalam surat kuasa tersebut.
Misalnya, Pak Indra memiliki bisnis X. Ketika terjadi transaksi, bisnis tersebut menggunakan sistem pembayaran non-tunai yang mengarah ke satu rekening di bank ABC. Jadi, jika ingin mencairkan uang tersebut, Pak Indra harus datang sendiri dan mengajukan pengambilan uang.
Namun, Pak Indra terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu, karena mengurusi bisnisnya yang semakin berkembang. Oleh karena itu, ia menunjuk dan memberi kuasa ke seorang staff keuangannya. Staff tersebut akan menjadi pihak kedua dalam surat kuasa pengambilan uang.
Syarat Pembuatan Surat Kuasa Pengambilan Uang di Bank
Sebelum melihat contoh surat kuasa pengambilan uang, ada baiknya untuk mengetahui apa saja syarat yang dipenuhi ketika akan membuat lembaran keterangan ini. Terdapat beberapa syarat penting dalam membuat surat kuasa pengambilan uang di bank. Adapun syarat surat kuasa yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Surat kuasa pengambilan uang di bank harus dibuat berdasarkan kesepakatan dari pihak pertama (Pemberi Kuasa) dan kedua (Penerima Kuasa), tanpa ada unsur paksaan dan intimidasi dari siapapun.
- Pihak kedua atau yang diberi kuasa harus memiliki usia yang dewasa dan dalam kondisi sehat, baik secara jasmani maupun rohani.
- Informasi data diri atau identitas dari pihak pertama (Pemberi Kuasa) dan kedua (Penerima Kuasa) harus tercantum dengan jelas.
- Surat kuasa yang dibuat berkaitan dengan keuangan atau perbankan disarankan untuk diperlihatkan kepada orang-orang terpercaya, seperti keluarga.
- Adapun tujuan dari pembuatan surat kuasa harus ditulis serta dijabarkan secara terperinci.
- Wajib memberikan keterangan waktu/tanggal pembuatan surat kuasa dan masa berlakunya.
- Surat kuasa wajib dibubuhi tanda tangan dari kedua belah pihak (dalam hal ini pemberi dan Penerima Kuasa). Selain itu, wajib menyertakan materai dalam surat kuasa.
Struktur Surat Kuasa Pengambilan Uang
Sebelum masuk pada contoh surat kuasa pengambilan uang, yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah bagian-bagian pembentuknya. Adapun struktur dari surat kuasa pengambilan uang antara lain:
1. Kop Surat
Jika surat kuasa dibuat oleh suatu instansi, lembaga, atau perusahaan, maka wajib menggunakan kop surat. Sedangkan untuk surat kuasa yang dikeluarkan oleh perorangan tidak perlu menggunakan kop surat. Adapun bagian kop surat adalah sebagai berikut:
- Nama instansi, atau perusahaan
- Nama lengkap
- Nomor kotak pos
- Kode pos
- Alamat email
- Fax
- Logo instansi atau perusahaan
2. Nomor Surat
Nomor surat hanya berlaku untuk surat kuasa resmi atau formal dari suatu instansi. Angka pada nomor surat tersebut harus sesuai dengan data administrasi dari perusahaan. Sementara itu, surat kuasa perorangan tidak perlu menggunakan nomor surat.
3. Pemberi Kuasa
Bagian ini terdapat identitas Pemberi Kuasa mulai dari nama, tanggal lahir, alamat, nomor KTP, nomor telepon, hingga jenis pekerjaan. Selain itu, Pemberi Kuasa harus memberikan keterangan bahwa ia telah menyerahkan kuasa kepada Penerima Kuasa tanpa paksaan dari siapapun.
4. Penerima Kuasa
Sama seperti Pemberi Kuasa, bagian ini juga terdiri dari identitas Penerima Kuasa, seperti nama, tanggal lahir, alamat nomor KTP, nomor telepon, alamat , dan pekerjaan. Selain itu, Penerima Kuasa harus memberikan keterangan bahwa ia bersedia untuk menerima kuasa, hak, atau wewenang dari prinsipal (Pemberi Kuasa).
5. Isi Kuasa
Bagian ini menerangkan tujuan dari pembuatan surat, yang mana adalah untuk pengambilan sejumlah dana lengkap dengan nominalnya. Dalam bagian isi, format bisa disesuaikan dengan wewenang yang harus dilaksanakan Penerima Kuasa.
Kemudian, terdapat waktu pemberian kuasa dari tanggal pembuatan hingga masa berlakunya. Lalu, diakhiri dengan bagian penutup yang berisi tentang kesepakatan dibuat tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
6. Tanda Tangan
Surat kuasa pengambilan uang harus ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa. Biasanya, pada tanda tangan Pemberi Kuasa disertakan juga materai. Ini agar surat dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang
Di bawah ini adalah beberapa contoh surat kuasa penarikan uang dari dengan berbagai struktur, antara lain:
1. Surat Kuasa Pengambilan Uang di Bank Muamalat
Dalam contoh surat kuasa pengambilan uang di bank Muamalat, terdapat beberapa informasi yang harus diisi. Informasi tersebut meliputi data diri pihak pertama dan kedua, seperti nama, tempat tanggal lahir, hingga nomor KTP. Selain itu, terdapat nomor rekening, jumlah pembayaran, dan nama bank, yakni Muamalat.
2. Surat Kuasa Pengambilan Uang di Bank BCA
Sama seperti sebelumnya, pada contoh surat kuasa pengambilan uang di bank BCA terdapat informasi mengenai identitas prinsipal dan pihak kedua. Kemudian, dilanjutkan dengan pernyataan dari prinsipal untuk memberikan kuasa kepada pihak kedua lengkap dengan memasukkan sejumlah nominal uang.
Setelah itu, terdapat informasi seperti nomor rekening, atas nama, dan nama bank. DIlanjutkan dengan penutup berupa pernyataan bahwa tidak ada paksaan dalam membuat surat tersebut.
3. Surat Kuasa Penarikan Dana di Bank Mandiri
Pada contoh surat kuasa pengambilan uang di bank Mandiri, tertulis data diri dari prinsipal atau pihak pertama dengan nama Maman Sutarman lengkap dengan nomor teleponnya. Kemudian, dilanjutkan dengan informasi lengkap dari Penerima Kuasa bernama Cucu Sutarman.
Di bagian tengah, terdapat alasan atau tujuan pembuatan surat, yakni memberikan kuasa kepada pihak kedua dengan memasukkan data-data mulai dari nomor rekening, atas nama, dan nama Bank.
4. Surat Kuasa Pengambilang Uang di Bank BNI
Contoh surat kuasa pengambilan uang di Bank BNI menunjukan identitas dari Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa mulai dari nama, tempat tanggal lahir, nomor KTP, alamat tinggal, dan pekerjaan.
Kemudian, terdapat pernyataan dari Pemberi Kuasa untuk memberikan kuasa kepada Penerima Kuasa dengan menyertakan nominal uang. Tidak lupa juga memasukkan nomor rekening dan nama banknya. Setelah itu, diikuti dengan pernyataan Pemberi Kuasa yang membuat surat kuasa tersebut tanpa paksaan dari pihak manapun.
5. Surat Kuasa Pengambilan Uang Pensiunan di Bank
Dalam contoh surat kuasa pengambilan uang pensiun di bank, terdapat beberapa informasi yang harus diisi. Data tersebut meliputi nama, alamat, nomor KTP, nomor telepon, dan jabatan terakhir untuk pihak Pemberi Kuasa. Sedangkan untuk Penerima Kuasa, informasi yang harus diisi adalah nama, alamat, nomor KTP, dan pekerjaan.
Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan surat yang menyatakan bahwa pihak pertama (Pemberi Kuasa) menyerahkan kuasanya kepada pihak kedua (Penerima Kuasa) untuk melakukan pengambilan uang pensiun. Selain itu, terdapat materai pada bagian tanda tangan Pemberi Kuasa.
Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang Mana yang Sesuai Kebutuhanmu?
Itulah penjelasan mengenai surat kuasa penarikan uang, mulai dari pengertian, syarat-syarat, sampai contohnya. Semoga dengan artikel ini kamu lebih memahami apa itu surat kuasa pengambilan uang. Semoga membantu!