Contoh Tumbuhan Higrofit: Ciri-Ciri Serta Manfaatnya

Alam memang selalu membuat takjub karena hal-hal uniknya. Tumbuhan merupakan salah satu bagian dari alam yang menyimpan banyak sekali keindahan dan keajaiban. Salah satu jenis tumbuhan yang cukup unik merupakan jenis tumbuhan higrofit. Apa itu dan bagaimana contoh tumbuhan higrofit? Simak di sini!

Apa Itu Tumbuhan Higrofit?

Sebelum mengetahui beberapa contoh tumbuhan higrofit, mari pelajari dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan tumbuhan itu. Pada dasarnya, setiap makhluk hidup memiliki caranya sendiri-sendiri untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan dan habitatnya. 

Tumbuhan sendiri diciptakan memiliki morfologi dan karakteristik tertentu yang mendukung untuk hidup di tempat atau habitat yang sesuai. Hal tersebut juga terjadi pada tumbuhan higrofit. 

Higrofit pada dasarnya adalah salah satu jenis adaptasi dari tumbuhan kepada lingkungan tempat tinggal. Artinya, tumbuhan higrofit merupakan jenis tanaman yang mampu bertahan hidup pada kondisi lingkungan lembab dan sangat tinggi kadar air. 

Tentu saja, setiap tumbuhan pasti membutuhkan air untuk hidup. Hanya saja, air yang berlebihan akan membuat tumbuhan mati. Namun, tidak dengan tumbuhan higrofit yang mampu menyesuaikan diri dengan kadar air lingkungan berlebih.

Ciri Tumbuhan Higrofit

Setelah mengenal pengertian tumbuhan higrofit, selanjutnya mari mengenali bagaimana ciri dari tumbuhan tersebut. Seperti halnya makhluk hidup lain lain, tumbuhan higrofit juga memiliki beberapa ciri khusus dan berguna untuk beradaptasi pada lingkungan lembab. Berikut adalah uraian ciri-cirinya:

1. Memiliki Permukaan Daun Lebar atau Jumlah Daun Banyak

Ciri pertama dari tumbuhan higrofit adalah memiliki permukaan daun yang lebar atau jumlah daun yang banyak. Daun sendiri merupakan tempat atau media untuk menguapkan kadar air dari dalam tumbuhan itu sendiri. Sehingga, keberadaan permukaan daun yang lebar akan membantu dan meningkatkan penguapannya. 

Hal tersebut terjadi karena pada daun terdapat stomata yang berguna sebagai sumber respirasi. Di mana sumber air akan dipecah menjadi oksigen untuk lingkungan. Semakin banyak dan besar jumlah daun, maka akan semakin banyak stomata yang ada. Sehingga proses penguapan akan terjadi lebih cepat. 

2. Memiliki Akar Serabut yang Tidak Dalam

Ciri kedua dari contoh tumbuhan higrofit terletak pada bagian akarnya. Tumbuhan ini memiliki bentuk akar serabut yang tidak terlalu panjang dan dalam. Pada dasarnya, fungsi akar berguna untuk mengambil makanan dari dalam tanah atau apapun media hidupnya. Makanan yang terambil sebagian besar adalah dalam bentuk air. 

Oleh karena itu, keberadaan akar serabut yang tidak panjang dan dalam berfungsi untuk mengurangi pengambilan atau penyerapan air dari dalam tanah. Ketika air tidak terlalu banyak diserap, maka kadar air di dalam tumbuhan juga tidak terlalu banyak. Hal tersebut menjadi salah satu bentuk adaptasi morfologis

3. Memiliki Batang Berongga

Ciri terakhir dari tumbuhan higrofit sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungan adalah jenis batangnya yang berongga dan tidak berkayu. 

Keberadaan batang berongga ini berfungsi untuk mengurangi penyerapan air dari lingkungan ke dalam tumbuhan itu sendiri. Apabila suatu tumbuhan memiliki batang kayu yang padat, maka penyerapan air dari lingkungan akan sangat padat. 

Selain itu, transportasi air menuju ke daun juga sangat cepat karena banyak xilem dan floem di dalamnya. Tentu saja, hal ini berbeda dengan batang berongga yang dimiliki tumbuhan higrofit, di mana laju transportasi air akan sangat minim karena konsistensi batang yang tidak padat.

7 Contoh Tumbuhan Higrofit

Setelah memahami pengertian dan ciri-ciri tumbuhan higrofit, akan lebih mudah memahami jenis ini ketika Anda mengetahui contoh-contohnya secara langsung. Karena itu, berikut ini adalah beberapa contoh tanaman higrofit yang ada di dunia:

1. Tanaman Paku

1 2
katadata

Contoh tanaman higrofit pertama adalah tanaman paku. Tanaman paku merupakan jenis tumbuhan parasit yang tidak bisa hidup tanpa inang. Biasanya, tanaman ini tumbuh menempel pada pohon atau tanaman lain. Selain itu, tumbuhan paku juga kerap kali tumbuh di lingkungan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi. 

Tumbuhan ini memiliki jumlah daun yang banyak serta akar serabut yang pendek, namun tidak memiliki batang untuk menopang daunnya. Terdapat berbagai macam jenis tumbuhan paku yang ada seperti, paku sejati, paku ekor kuda, paku purba dan paku kawat. Paku juga mampu tumbuh pada kondisi cuaca ekstrim sekalipun. 

2. Tanaman Lumut

2 3
wikipedia

Siapa yang tidak mengenal lumut? Jenis tanaman ini hampir ada dimanapun dan menjadi salah satu indikator dari kelembaban sebuah lingkungan atau ruangan. 

Lumut merupakan salah satu tumbuhan yang cepat sekali tumbuh di lingkungan dengan kelembaban tinggi. Selain mudah tumbuh, tanaman ini juga mampu berkembang biak dengan cepat. 

Salah satu ciri khas dari lumut adalah memiliki daun, batang, dan akar yang semu. Daunya berupa lembaran kecil seperti jarum yang berjumlah sangat banyak. Hal tersebut berguna untuk mempermudah penguapan pada lumut itu sendiri. 

Selain itu, lumut juga memiliki akar pendek yang semu dan dapat meminimalkan penyerapan air dari lingkungan.

3. Gandarusa

3 3
news.unair

Gandarusa biasa juga disebut dengan tumbuhan dedalu. Contoh tumbuhan higrofit satu ini merupakan parasit yang merugikan bagi inangnya, sama halnya dengan tumbuhan paku. Gandarusa akan tumbuh menempel pada inangnya secara parasit karena mengambil nutrisi dari inang tersebut.

Salah satu ciri khas dari tanaman dedalu ini adalah terdapat benjolan pada salah satu batang, di mana benjolan tersebut nantinya akan ditumbuhi oleh batang muda lainnya. Tumbuhan ini juga memiliki keunikan di mana bisa menghasilkan bunga yang menyerupai terompet.

4. Kemunting

4 2
wikipedia 

Kemunting adalah salah satu jenis tanaman higrofit yang dapat tumbuh di atas tanah liat dan bercampur dengan jenis tanah pasir. Tanaman ini kerap kali tumbuh di daerah lembab seperti hutan lebat, pinggiran rawa, lahan basah, dan juga hutan rimba. 

Salah satu ciri khas dari tumbuhan kemunting adalah daunnya yang berbentuk oval dengan sisi yang sangat mengkilap. Sedangkan sisi lainnya memiliki bulu yang halus. Bulu halus ini merupakan salah satu media penguapan air dari dalam tumbuhan.

5. Eceng Gondok

5 2
unair.ac

Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan yang hidupnya mengambang di atas air, bukan di tanah. Tumbuhan eceng gondok sendiri seringkali dijumpai pada daerah rawa atau genangan air. 

Salah satu ciri khas dari eceng gondok adalah memiliki batang yang menggembung dan berisikan udara. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk adaptasi morfologis eceng gondok.

Adanya batang berongga dan menggembung tersebut memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah seperti yang dijabarkan sebelumnya, yaitu untuk mengurangi laju penyerapan air dari lingkungan. Fungsi selanjutnya adalah berguna untuk membuat seluruh tubuh tanaman eceng gondok tetap mengambang di atas permukaan air. 

6. Teratai 

6 1
bibitbunga 

Contoh tumbuhan higrofit selanjutnya adalah teratai. Teratai merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak hidup di daerah rawa. Tanaman ini memiliki bunga yang sangat indah dan menarik perhatian. 

Salah satu ciri khas dari teratai adalah keberadaan daun yang sangat lebar dan besar. Adanya daun yang sangat lebar ini bukan tanpa maksud, melainkan sebagai bentuk adaptasi morfologis karena teratai hidup di lingkungan yang sangat tinggi air. 

Daun teratai yang lebar berguna untuk meningkatkan jumlah penguapan air dari dalam tubuh teratai sendiri. Selain itu, teratai juga memiliki akar serabut yang tidak dalam.

7. Talas

7 2
kompas 

Talas merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang sering dikonsumsi oleh masyarakat luas. Ini merupakan tanaman yang hidup di atas tanah dan dapat tumbuh pada lingkungan yang sangat lembab. 

Salah satu ciri khas dari talas adalah memiliki daun berbentuk waru yang sangat besar dan luas. Keberadaan daun ini berguna untuk meningkatkan penguapan air.

Selain daunnya yang sangat lebar, talas juga memiliki satu ciri lain, yaitu batangnya yang berongga. Sesuai yang disebutkan sebelumnya, batang berongga pada tumbuhan higrofit berfungsi untuk mengurangi laju penyerapan air dari dalam tanah ke tumbuhan. Serta dapat mengurangi laju transportasi air itu sendiri. 

Sudah Tahu Beberapa Contoh Tumbuhan Higrofit? 

Berikut tadi adalah ulasan mengenai pengertian hingga contoh tumbuhan higrofit yang bisa Anda jumpai sehari-hari. Mengenal kekayaan alam memang tidak pernah ada habisnya. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan Anda tentang dunia tumbuhan, khususnya tumbuhan higrofit, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page