Beberapa dari kita pasti ada yang sering bertanya mengenai kondisi cuaca hari ini? Karena kondisi iklim seringkali mengalami perubahan yang tidak pasti. Ketika memulai hari dengan suasana cerah, namun selang beberapa jam menjadi mendung berangin, atau bahkan sebaliknya.
Oleh sebab itu, kamu perlu tahu, pengertian, unsur yang mempengaruhi, jenis, serta pengaruh kondisi iklim ini bagi kehidupan manusia. Mari simak penjelasan berikut ini!
Daftar ISI
Pengertian Cuaca
Melansir laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca merupakan kondisi perubahan suhu, curah hujan, angin, dan matahari yang berlangsung singkat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi udara yang sifatnya abstrak serta dapat berubah-ubah dalam waktu yang tidak dapat ditentukan secara pasti.
Karena kondisi yang tentatif ini, penilaian cuaca umumnya dinyatakan dengan memperhatikan keadaan hujan, suhu udara, penguapan, kelembapan, hingga kecepatan angin di suatu tempat setiap harinya.
Penilaian ini bisa didapat melalui analisis beberapa wilayah sekaligus, dengan menggunakan kurun waktu menit, jam, hari, mingguan, dan bulanan.
Unsur-Unsur
Cuaca tidak terjadi begitu saja. Terdapat proses dari beberapa unsur pembentuknya. Melansir laman National Geographic, ini dia enam komponen pembentukan kondisi perubahan suhu:
1. Suhu
Seperti pengertiannya, tentu saja yang mempengaruhi kondisi iklim di suatu kawasan adalah suhu, apakah bersuhu panas atau dingin. Suhu sendiri dapat diukur dengan termometer dan mengacu pada seberapa panas atau dinginnya lapisan atmosfer. Jadi, bila lapisan atmosfer terdeteksi panas, maka suasana akan tampak cerah dan gerah.
2. Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer pun dapat mempengaruhi kondisi cuaca, karena keadaan atmosfer dipengaruhi oleh berat udara yang terjadi di permukaan bumi. Sedangkan perubahan tekanannya, biasanya karena adanya pergerakan angin dari wilayah dengan tekanan tinggi ke wilayah yang lebih rendah.
Apabila tekanan udara mengalami kenaikan, artinya kondisi iklim berkategori sedang, yakni tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
3. Angin
Angin berarti pergerakan udara. Terbentuk karena perbedaan suhu dan tekanan atmosfer dari wilayah sekitarnya. Angin cenderung akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi dan lebih dingin, ke daerah bertekanan rendah dan hangat.
Angin mempengaruhi cuaca dengan pengukuran kecepatan dan kemana arah angin bertiup. Dalam ramalan cuaca, memang tidak dijelaskan secara langsung berapa kecepatannya, penggambarannya dijelaskan dengan kata deskriptif, seperti semilir, berangin, dan kuat.
Angin bisa diukur menggunakan sensor dengan ketinggian 6-10 meter atau bisa disebut angin permukaan. Kecepatannya biasa dinyatakan dalam km/jam, m/detik, dan dalam knot. Angin dengan kecepatan sangat rendah biasanya dinyatakan dalam 0 derajat.
4. Kelembaban Udara
Selanjutnya, kelembaban udara. Hal ini mengacu pada jumlah uap air di udara. Uap air yang dimaksud adalah gas pada atmosfer yang menjadi cikal bakal awan, hujan, atau salju. Artinya, semakin lembab udara di suatu tempat, maka cuaca di lokasi tersebut akan cenderung hujan atau bersalju.
5. Awan
Awan merupakan kumpulan massa air di atas permukaan bumi yang memiliki berbagai bentuk. Namun, tidak semua menghasilkan air hujan atau salju es.
Saat musim panas, penguapan tidak terjadi secara signifikan, sehingga awan di udara juga sedikit dan potensi terjadi hujan juga kecil.
Sebaliknya, ketika musim penghujan, awan akan banyak terlihat di langit dengan berbagai bentuk dan variannya. Hal tersebut disebabkan karena awan mengandung uap air, sehingga potensi hujan tinggi.
6. Curah Hujan
Curah hujan dapat terjadi ketika udara lembab suatu daerah tinggi, maka yang terjadi setelahnya yaitu kondensasi atau pengembunan. Dari kondensasi ini terbentuk tetes air yang menjadi awan, kemudian jatuh bisa dalam wujud tetes air (hujan), es, atau salju.
Oleh sebab itu, apabila curah hujan tinggi di suatu daerah, maka kamu perlu bersiap, karena akan turun hujan atau musim berganti menjadi musim dingin yang bersalju.
Jenis Cuaca
Melansir Outforia, cuaca memiliki beberapa jenis, antara lain:
1. CerahÂ
Secara teknis, kondisi cerah yang dimaksud di sini dimana terdapat sinar matahari, disertai dengan udara segar. Maka itu, ketika cuaca cerah, hawa panas pun berkurang.
2. Berawan – Mendung
Awan mendung tidak selalu berakhir hujan, yang kita akan bahas kali ini adalah cloudy weather yang mengacu pada kondisi setidaknya setengah, namun tidak semua langit tertutup oleh awan.
Kondisi ini dapat terjadi oleh tekanan rendah di daerah tertentu, sifatnya regional. Beberapa tempat bisa mendapatkan kondisi ini sebagai akibat dari topografi lokal atau sistem cuaca.
3. Berawan SebagianÂ
Lain halnya dengan cloudy weather, berawan yang dimaksud kali ini adalah partly cloudy, yakni kondisi antara cerah dan berawan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan tutupan langit oleh awan saat kondisi cerah, namun yang berawan hanya terjadi di area tertentu.
4. Mendung – Overcast
Kondisi mendung (overcast) adalah kondisi dimana langit tertutup sepenuhnya oleh awan yang tidak terputus. Didefinisikan juga oleh World Metereological Organization (WMO), kondisi mendung (overcast) merupakan situasi dimana awan menutupi langit sekitar 95%.
Situasi ini tidak bisa dikategorikan mendung dengan kemungkinan hujan, karena biasanya terjadi saat area sekitarnya berkabut. Jenis awan dalam situasi ini bisa berwarna putih atau hitam. Namun, dalam beberapa kasus, awan akan cenderung gelap.
Kondisi ini biasanya lebih akrab jika kamu kaitkan dalam meteorologi penerbangan. Sebab, menjadi tantangan bagi pilot pesawat kecil, karena lapisan awan dapat membatasi kemampuan terbang pesawat.
5. HujanÂ
Cuaca satu ini cukup familiar untuk semua orang karena terjadi di seluruh wilayah di dunia, termasuk di Indonesia. Hujan terjadi karena awan tidak lagi mampu menampung uap air. Sehingga, rintik hujan pun jatuh ke permukaan bumi.
6. Salju
Cuaca yang satu ini merupakan keajaiban dari jenis semua jenis musim. Salju adalah jenis kristal es yang terbentuk di atmosfer dan mendarat di tanah. Beberapa ahli meteorologi mengklasifikasikan jenis presipitasi salju lainnya seperti graupel atau hujan es.
7. Berkabut
Cuaca berkabut sering didefinisikan seperti awan yang terbentuk di atas permukaan tanah. Kondisi ini biasanya terjadi di area dataran tinggi, seperti pegunungan, bukit, atau wilayah yang curah hujannya tinggi.
Kabut terbentuk karena suhu dingin yang membuat uap air yang berada di sekitar permukaan tanah berkondensasi dan memiliki kadar kelembapan mencapai 100%. Kemudian, kabut muncul sebab mengalami proses pengembunan.
8. Kilat atau Petir
Kilat atau lebih familiar disebut petir, adalah kondisi cuaca yang biasanya muncul ketika musim hujan. Petir muncul sekelebat seperti kilatan cahaya yang menyilaukan dan dengan susulan suara menggelegar, yang orang sering sebut geledek.
Kondisi ini terjadi akibat pertemuan awan bermuatan positif dan negatif yang saling bergesekan. Selain itu, bisa juga akibat pembuangan muatan energi negatif dari awan ke bumi yang bermuatan netral melalui udara, demi mencapai keseimbangan energi.
9. Berangin
Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai jenis cuaca, misalnya badai petir. Penyebabnya adalah jika udara bergerak dalam kondisi yang tidak stabil, yakni antara tekanan tinggi dan rendah, yang berada di dua lokasi. Maka, udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke rendah. Ini dia yang akhirnya membuat lokasi sekitarnya berangin.
Biasanya kekuatan anginnya pun cukup kuat, sehingga bisa menghancurkan bangunan maupun menumbangkan pohon besar.
Pengaruh Cuaca bagi Manusia
Cuaca memberi pengaruh yang berbeda pada hampir setiap kegiatan manusia. Berikut penjelasannya:
- Umumnya manusia cenderung memilih tempat tinggal dengan iklim nyaman, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
- Mempengaruhi kesehatan manusia. Biasanya terjadi ketika pergantian musim, jika kamu tidak dalam kondisi prima, akan mudah bagi penyakit untuk menjangkit tubuhmu. Seperti, panas dalam, demam berdarah, hingga influenza.
- Berkaitan dengan kegiatan penerbangan, jika kondisi cuaca buruk, hal ini bisa membatasi pergerakan pesawat selama mengudara.
- Berlaku hal yang sama dalam pelayaran. Jika terdapat angin kencang dengan ombak tinggi, tentu akan sangat membahayakan para nelayan, awak kapal, maupun penumpang kapal.
- Apabila para nelayan tetap melanjutkan aktivitasnya di cuaca yang ekstrem, maka dapat mempengaruhi hasil tangkapan mereka, yakni hanya akan sedikit mendapatkan ikan.
- Jika curah hujan tinggi atau cuaca yang panas, dapat mengakibatkan kerugian (gagal panen). Karena akan berpotensi banjir atau tanah mengalami kekeringan.
Jadi Prakiraan Cuaca di Daerahmu Apa Hari ini?
Cuaca merupakan kondisi udara atau musim yang sudah menjadi bagian dari daily basis kita, mengingat pengaruhnya yang juga bisa menghambat aktivitas. Untuk wilayah Indonesia, yang paling sering terjadi adalah cerah, berawan, dan hujan bersama kilat. Di antara kondisi udara di atas, mana kira-kira yang sering terjadi di daerahmu?