Mari Mengenal 10 Daerah Penghasil Minyak di Indonesia

Tahukah kamu, mana saja daerah penghasil minyak di Indonesia? Faktanya, hasil minyak bumi dari berbagai daerah tersebut turut berperan besar dalam dinamika perekonomian negara ini. Mana sajakah daerah itu? Temukan jawabannya lewat ulasan dalam artikel ini, yuk!

Berkenalan dengan 10 Daerah Penghasil Minyak di Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia mempunyai kilang minyak atau pabrik yang mengelola minyak dan gas bumi. Beberapa di antaranya juga merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Inilah daftar daerah-daerah tersebut. 

1. Cilacap, Jawa Tengah

Kilang Cilacap
Kilang Cilacap | Kompas.com

Daerah Cilacap memang cukup terkenal karena memiliki pabrik minyak bumi terbesar di Indonesia. Kilang minyak Cilacap atau Refinery Unit IV Cilacap merupakan merupakan salah satu dari 7 Refinery Unit oleh PT Pertamina dan mempunyai sarana dan fasilitas yang lengkap. 

Lokasinya yang strategis membuat kilang minyak Cilacap berhasil memasarkan produk ke seluruh Indonesia. Distribusi produk dari kilang minyak ini memasok kebutuhan BBM nasional sebesar 34%, dan 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa . 

Kilang minyak Cilacap memiliki kapasitas distribusi mencapai 348.000 barel per hari (mbsd). Jumlah tersebut membuat kilang minyak ini menjadi salah satu pabrik minyak terbesar se-Asia Tenggara. 

Produk olahan dari kilang minyak ini antara lain: Premium, Kerosin, Solar, Dexlite, Pertamax, Minyak Diesel, Avtur, LSWR, Naphta, dan produk non-BBM, seperti aspal dan LPG. Tidak cuma itu, tetapi pada tahun 2022, Kilang minyak Cilacap juga telah memproduksi LPG mencapai kapasitas 318 mtpa (metrik ton per tahun).

2. Balikpapan, Kalimantan Timur

Daerah penghasil minyak di Indonesia berikutnya adalah Balikpapan. Kota ini memiliki kilang minyak yang tak kalah besar dengan Cilacap. Kilang minyak Balikpapan juga menjadi yang terbesar kedua setelah Cilacap di Indonesia. 

Kilang ini adalah Refinery Unit V dari PT Pertamina dan banyak berperan dalam memasok kebutuhan BBM untuk Indonesia bagian timur.

Pabrik ini telah beroperasi sejak 1992 serta memasok 26% kebutuhan BBM Indonesia. Lokasi kilang ini strategis, dan dilengkapi sarana distribusi yang baik seperti, pipa distribusi, kapal tanker, dan transportasi darat. 

Oleh sebab itu, kilang minyak Balikpapan dapat mendistribusikan produk ke sebagian besar Indonesia bagian timur.

Kapasitas produksi kilang minyak Balikpapan saat ini adalah 260 ribu barel per hari/bph (MBSD/Miles or thousand Barrels per Stream Day). Produk yang mereka buat antara lain, premium, pertamax, solar, avtur, hingga LPG.

Pada tahun 2024, kilang minyak Balikpapan menargetkan untuk memproduksi dengan kapasitas 360 ribu bph. Target tersebut merupakan salah satu proyek ekspansi atau upgrading melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP). 

Proyek tersebut mendapat pendanaan dari Export Credit Agency seperti KEXIM, K-SURE, US EXIM dan SACE. Selain itu, 22 institusi perbankan juga ikut mendanai proyek ini. Jika proyek ini berhasil, maka kilang minyak Balikpapan akan memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dari kilang minyak Cilacap.

3. Palembang, Sumatera Selatan

Kilang Plaju
Kilang Plaju | Pertamina.com

Palembang, Sumatera Selatan adalah salah satu daerah penghasil minyak di Indonesia. Di bawah naungan PT Pertamina, Refinery Unit III Plaju terletak di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kilang minyak Plaju adalah salah satu kilang minyak yang tertua di Indonesia. 

Terdapat dua lokasi untuk pabrik kilang di Palembang ini, yaitu kilang Plaju dan kilang Sungai Gerong. Kedua area ini dipisahkan oleh Sungai Komering. Kilang Plaju berada di sisi barat Sungai di Kecamatan Plaju. Lalu, kilang Gerong berada di sisi timur Sungai Komering di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin.

Meskipun merupakan salah satu kilang yang tertua di Indonesia, tetapi kilang Plaju/Gerong mampu melakukan produksi dengan kapasitas hingga 127.300 bph. Produksi kilang ini adalah mengolah minyak mentah menjadi produk jadi. 

4. Dumai, Riau

Riau mempunyai kilang minyak yang juga merupakan Refinery Unit II dari PT Pertamina. Kilang minyak yang terletak di Kota Dumai ini juga sering disebut dengan kilang Putri Tujuh atau kilang Sungai Pakning. 

Salah satu daerah penghasil minyak di Indonesia ini terletak di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Tanjung Palas, Kota Dumai, Provinsi Riau. Pabrik ini juga merupakan salah satu kilang terbesar keempat di Indonesia. 

Kilang minyak Putri Tujuh memiliki kapasitas produksi hingga 177 ribu barel per hari. Dari produksi itu, pabrik ini menghasilkan berbagai jenis produk, seperti produk BBM dan non-BBM. 

Kilang ini telah beroperasi dari tahun 1971 dan masih aktif hingga sekarang. Hasil produksi dari kilang ini telah didistribusikan ke seluruh Indonesia dan mancanegara.

5. Balongan, Jawa Barat

Kilang Balongan
Kilang Balongan | Pertamina.com

Kilang Balongan merupakan kilang minyak terbesar kelima di Indonesia. Pabrik ini adalah unit ke 6 dari 7 unit dari PT Pertamina dan berada di Indramayu, Jawa Barat. Selain itu, wilayah operasional kilang ini berada di Balongan, Mundu, dan Salam Darma.

Kegiatan bisnis kilang Balongan adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, Non-BBM, dan petrokimia. Sementara itu, kapasitas produksi pabrik ini bisa mencapai 125 ribu barel per hari (MBSD). 

Keberadaan kilang minyak ini tidak hanya mengembangkan bisnis PT Pertamina, tetapi juga membantu perekonomian Indonesia. Meskipun terbilang baru, Kilang Balongan telah memiliki teknologi terkini dalam produksinya. Kondisi ini membuat kilang ini menjadi pabrik minyak bumi yang paling modern di Indonesia. 

6. Kasim, Papua Barat

Kasim adalah daerah penghasil minyak di Indonesia dari bagian timur Indonesia. Kilang minyak Kasim berdiri pada tahun 1997 dan menjadi Refinery Unit VII dari PT Pertamina yang berberlokasi di Desa Malabam, Kecamatan Seget, Sorong, Papua. 

Pabrik ini juga terletak bersebelahan dengan Kasim Marine Terminal (KMT) Petrochina. 

Sebelum kilang Kasim berdiri, pasokan BBM di daerah Indonesia timur banyak bergantung pada kilang Balikpapan. Tujuan pendirian kilang ini tak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan BBM dan non-BBM untuk masyarakat Papua dan sekitarnya.

Dalam masa produksinya, kilang Kasim telah memproduksi hingga kapasitas 10.000 barel per hari. Produksi ini membantu memenuhi kebutuhan BBM Indonesia hingga 15% terutama untuk daerah Papua dan Maluku.

7. Cepu, Jawa Tengah 

Kilang Cepu
Kilang Cepu | ppsdmmigas.esdm.go.id

Cepu merupakan salah satu daerah penghasil minyak di Indonesia yang mempunyai kilang minyak tertua. Pabrik ini didirikan oleh perusahaan Belanda, De Dordtsche Petroleum Maatschappij pada tahun 1893. Itu berarti pabrik ini merupakan pabrik yang tertua di Indonesia setelah kilang Pangkalan Brandan dan kilang Wonokromo. 

Meskipun demikian, kilang yang berlokasi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini  masih aktif dan memiliki kapasitas produksi hingga 3,8 ribu barel per hari. 

Saat ini, Kilang Cepu tidak hanya beroperasi sebagai produsen minyak bumi tapi juga tempat pelatihan sumber daya manusia, dan telah mendapatkan sertifikasi di sektor Minyak dan gas bumi. Wajar saja jika kilang Cepu banyak menyumbang pasokan sumber daya manusia untuk sektor industri terkait. 

8. Tuban, Jawa Timur 

Tuban memiliki sumber daya minyak yang melimpah. Kilang Tuban ini merupakan proyek kilang minyak baru milik PT Kilang  Pertamina Internasional (KPI) dan dikelola oleh PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). 

Pemerintah juga merencanakan kilang Tuban dalam proyek “New Grass Root Refinery and Petrochemical” (NGRR). Jika proyek ini berhasil, kilang Tuban diharapkan bisa memproduksi BBM sekitar 12,8 juta kilo liter per tahun .

Pertamina, melalui KPI, memiliki kepemilikan saham sebesar 55%, bersama dengan investor Rusia, Rosneft yang memiliki saham 45% untuk kilang Tuban. Namun sayang, proyek ini mengalami kendala karena konflik perang Rusia–Ukraina.

9. Brandan, Sumatera Utara

Daerah penghasil minyak di Indonesia selanjutnya adalah Brandan, Sumatera Utara. Kilang ini berlokasi di kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan. 

Belanda mendirikan kilang minyak ini pada tahun 1892 dan menjadi salah satu kilang tertua, setelah kilang Wonokromo di Surabaya yang berdiri pada tahun 1889. Namun, kilang ini lebih populer ketimbang Wonokromo karena merupakan kilang pertama Indonesia yang berhasil melakukan ekspor. 

Di samping itu, Kilang Brandan juga jadi saksi sejarah dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pasalnya, pabrik ini mengalami aksi bumi hangus kilang sebagai bentuk perlawanan melawan Belanda, tepatnya pada Agresi Militer Belanda I di tahun 1947 dan Agresi Militer Belanda II pada tahun 1948.

Kilang ini berhenti beroperasi pada tanggal 7 Maret 2007. Habisnya pasok minyak di dalam perut bumi di Pangkalan Brandan menjadi penyebab utama tutupnya pabrik ini.

10. Surabaya, Jawa Timur

Kilang Wonokromo
Kilang Wonokromo | Kompasiana.com

Tahukah kamu bahwa Surabaya menjadi daerah penghasil minyak di Indonesia yang pertama dan tertua di Indonesia? Sama seperti kilang Pangkalan Brandan dan kilang Cepu, kilang Surabaya atau kilang Wonokromo, Belanda pula lah yang mendirikan pabrik kilang minyak ini pada tahun 1889. 

Sejarawan mengungkapkan bahwa kilang Wonokromo itu tidak besar, tapi punya pemasaran yang baik. Bahkan, pembeli datang sendiri dengan membawa kaleng bekas produk Amerika sebagai kemasan.

Kilang ini juga pernah mengalami pengeboman oleh Sekutu. Pada akhirnya, kilang ini berhenti beroperasi pada tahun 1950 karena mengalami penurunan produksi. 

Sudah Tahu Dengan Daerah Penghasil Minyak di Indonesia?

Sebagian daerah seperti di Cilacap menjadi daerah penghasil minyak di Indonesia dengan kapasitas yang paling besar. Di sisi lain, Cepu menjadi daerah kilang minyak tertua dan masih aktif, meskipun lebih banyak beroperasi sebagai lembaga pelatihan. 

Walaupun ada beberapa kilang yang sudah berhenti beroperasi, tetapi  kilang-kilang di berbagai daerah tersebut telah turut berperan besar dalam memutar roda ekonomi negara dan memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia.

Share: