10 Daftar Pahlawan dari Sulawesi dan Perjuangannya

Siapa saja tokoh pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia dari pulau Sulawesi? Kamu bisa berkenalan dengan profil mereka melalui daftar pahlawan dari Sulawesi berikut ini!

Daftar Pahlawan dari Sulawesi: 10 Sosok yang Patut Kamu Kenal!

Pulau Celebes ini mungkin tidak seluas pulau Jawa, tetapi  perjuangan dan jasa para pahlawan dari Celebes tidak kalah besar dari pahlawan yang berasal dari penjuru Indonesia lainnya. Simak pembahasan profil singkat mereka berikut ini!

1. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin | Sumber Gambar: Suara.com

Pahlawan yang sering kamu kenal dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur ini merupakan salah satu pahlawan berjasa dari Sulawesi. Beliau berasal dari Kerajaan Gowa, dan merupakan Raja Gowa ke-16. 

Sultan Hasanuddin terkenal akan pemahaman ilmu berpolitik dan ilmu pemerintahannya yang luas. Selain itu, beliau juga piawai dalam berperang, sehingga wajar jika beliau menjabat sebagai bagian pertahanan di Kerajaan Gowa. 

Melalui peran tersebut, Sultan Hasanuddin berkontribusi merancang strategi untuk melawan serangan Belanda.

Memang, meskipun Sultan Hasanuddin telah menyusun strategi sedemikian rupa, peperangan masih sulit untuk beliau taklukkan, sebab Belanda juga memiliki armada yang kuat. Belanda juga menemukan bahwa daerah kekuasaan Kerajaan Gowa mudah untuk mereka hasut dan pecah belah.

Sultan Hasanuddin pun kesulitan karena beliau harus memerangi rakyatnya sendiri yang telah memberontak. Sayangnya, Sultan Hasanuddin berakhir tak dapat memenangi perang tersebut di tahun 1669, sehingga beliau memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

Walaupun begitu, beliau bertekad kuat tidak tunduk pada Belanda hingga akhir hayat dan akhirnya meninggal pada tanggal 12 Juni 1670.

2. Dr. G.S.S.J. Ratulangi

Sam Ratulangi
Sam Ratulangi | Sumber Gambar: manadonesia.com

Pahlawan yang juga kerap masyarakat panggil sebagai Sam Ratulangi ini lahir pada tanggal 5 November 1890 di Sulawesi Utara. Salah satu sosok dalam daftar pahlawan dari Sulawesi ini merupakan seorang yang berpendidikan tinggi. 

Beliau sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Belanda yang ada di Tondano, Sulawesi.

Sam Ratulangi kerap berhubungan dengan sejumlah tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, dan Cipto Mangunkusumo. 

Relasi dengan rekan sesama pejuang tersebut membuat beliau tak pernah sekalipun menutup mata atas tindakan diskriminasi yang Belanda lakukan, walaupun beliau belajar di sekolah Belanda.

Berbekal sikap nasionalisme yang tinggi, Sam Ratulangi pun memutuskan untuk kemudian terjun ke dunia politik. Beliau mengawali perjuangannya dengan menjabat sebagai sekretaris di Dewan Minahasa. Sam Ratulangi juga berhasil membuat Belanda menghentikan sistem kerja rodi yang terjadi di Minahasa.

Perjuangannya tidak pernah berhenti, meskipun ia sempat menjadi tahanan Belanda. Akan tetapi, kisahnya melawan Belanda harus berakhir karena beliau tutup usia pada tanggal 30 Januari 1949. Sam Ratulangi pun dikebumikan di Tondano, Sulawesi Utara.

3. Robert Wolter Monginsidi

Robert Wolter Monginsidi
Robert Wolter Monginsidi | Sumber Gambar: Kompas.com

Daftar pahlawan di Sulawesi takkan lengkap tanpa adanya sosok Robert Wolter Monginsidi. Pahlawan yang lahir pada tanggal 14 Februari 1925 ini selalu memiliki motto bahwa semua orang wajib berlaku kasih kepada sesama anggota keluarga dan orang lain, terlepas dari suku, ras, atau agama tertentu.

Perjuangannya sungguh berat tetapi penuh dengan makna dan teladan yang bisa kamu ambil. Pasalnya, Monginsidi-lah yang dapat masyarakat percaya untuk memimpin pertempuran melawan Belanda. Monginsidi juga berperan sebagai ketua Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) pada tahun 1946.

Meskipun Monginsidi pernah tertangkap oleh tentara Belanda di tahun 1947, beliau berhasil melarikan diri bersama Abdullah Hadade, HM Yosep, dan juga Lewang Daeng Matari. Akan tetapi, beliau tertangkap kembali, dan saat itu Belanda mengancamnya dengan vonis hukuman mati.

Perjuangannya yang berat itu tidak menggoyahkan keinginan beliau untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pada tanggal 5 September 1949, beliau meninggal di hadapan regu tembak, dengan Alkitab bertuliskan “Setia Sampai Akhir Dalam Keyakinan” yang terus beliau pegang.

4. Bernard Wilhelm Lapian

Bernard Wilhelm Lapian
Bernard Wilhelm Lapian | Sumber Gambar: Kompas.com

Salah satu individu berjasa yang termasuk dalam daftar pahlawan dari Sulawesi, Bernard Wilhelm Lapian, juga menjunjung kemerdekaan dengan perannya sebagai penulis surat kabar. Bernard lahir pada tanggal 30 Juni tahun 1892 di Minahasa, Sulawesi Utara, dan menyelesaikan pendidikan di ELS Amurang.

Saat Bernard bekerja di Batavia, beliau menulis berbagai surat kabar di Pangkal Kemadjoean untuk membebaskan warga Indonesia dari kolonialisme. Bernard juga terus berjuang mendapatkan kemerdekaan dengan berperan sebagai sekretaris gereja nasionalis pertama, Kerapatan Gereja Protestan Minahasa di tahun 1930.

Bernard yang selalu aktif di bidang kepenulisan dan agama, rupanya juga terus aktif di bidang politik pula. Keaktifan di bidang politik ini Bernard tunjukkan melalui keanggotaannya di Volksraad yang tergabung di Fraksi Nasional. Bernard tidak menyerah walaupun ia pernah dipenjara dari 1946 hingga 1949 oleh NICA.

Pemerintah Republik Indonesia menghormatinya dengan memberikan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.116/TK/2015 pada tanggal 4 November 2015 berkat perjuangannya. 

5. Pierre Tendean

Pierre Tendean
Pierre Tendean | Sumber Gambar: Kompas.com

Seorang pahlawan revolusi, Pierre Tandean, merupakan salah satu daftar pahlawan dari Sulawesi yang pada 21 Februari tahun 1939 di Jakarta. Beliau terkenal dengan sebutan Kapten Tendean.

Pahlawan yang memiliki keturunan darah Perancis ini adalah seorang ajudan dari Jenderal TNI Abdul Haris Nasution. Pierre Tendean wafat pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, saat terjadi sebuah kegaduhan di kediaman Jenderal Nasution yang berasal dari sejumlah pasukan Cakrabirawa.

Pierre yang mengaku sebagai Jenderal Nasution kepada pasukan tersebut malah berakhir ditangkap dan terbunuh. Pasukan Cakrabirawa memasukkan jasad Pierre ke dalam sumur tua yang masyarakat kenal sebagai Lubang Buaya, Jakarta Timur. 

Berkat keberaniannya itulah, setelah jasadnya ditemukan tiga hari kemudian, Pierre dipindah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pierre juga mendapat kehormatan kenaikan pangkat satu menjadi kapten, dan memiliki gelar sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia.

6. Andi Djemma

Andi Djemma
Andi Djemma | Sumber Gambar: Kompas.com

Pahlawan yang bernama Andi Djemma ini menunjukkan sikap nasionalismenya dengan memimpin Gerakan Soekarno Muda dan Perlawanan Semesta Rakyat Luwu pada tanggal 23 Januari tahun 1946. Perjuangan Andi  tercetak dalam sejarah, sebab perlawanan rakyat Luwu yang beliau pimpin merupakan perlawanan terbesar.

Selain memimpin rakyat Luwu berperang dengan tentara sekutu, Andi juga sempat mengultimatum pihak Sekutu untuk melucuti tentara dan kembali ke tangsinya yang berada di Palopo. Akan tetapi, Gubernur Jendral Belanda, Van Mook, membalasnya dengan mengasingkan Andi Djemma ke Ternate.

Sampai akhir hayatnya pada 23 Februari 1965, Andi Djemma tetap mempertahankan sikap nasionalismenya. Atas dasar jasa perjuangan beliau, nama Andi Djemma yang merupakan salah satu tokoh dalam daftar pahlawan dari Sulawesi ini dijadikan sebagai nama jalan di kota Makassar untuk mengenang beliau. 

7. Pajonga Daeng Ngalle

Pajonga Daeng Ngalle
Pajonga Daeng Ngalle | Sumber Gambar: Kompas.com

Salah satu pahlawan dari Sulawesi, Pajonga Daeng Ngalle, termasuk sosok yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau membentuk Laskar Gerakan Muda Bajoang dan menjabat sebagai ketua agar dapat berjuang bersama pasukan bersenjata.

Pajonga juga beraksi membentuk Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) ketika Van Mook memutuskan untuk membentuk negara boneka Indonesia Timur (NIT). Perjuangannya yang mengandung nilai-nilai persatuan berskala nasional ini membuatnya mendapatkan gelar pahlawan nasional.

8. Andi Mappanyukki

Andi Mappanyukki
Andi Mappanyukki | Sumber Gambar: terasinfo.com

Sejak menginjak usia ke-20, Andi Mappanyukki yang juga termasuk sosok dalam daftar pahlawan dari Sulawesi ini berjuang keras untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Beliau betul-betul menolak bekerja sama dengan Belanda, dan bahkan pernah mengutarakan pendapatnya tersebut melalui surat kabar “Kebenaran”.

Beliau berkata:

“Aku tidak buta dengan mentega, dan mulutku tak dapat tertutup dengan roti, apalagi menjadi licin karena susu.” Ucapan berani itu pun menyebabkan surat kabar tersebut hanya bisa terbit sekali, sebab Belanda yang marah dengan sigap menutupnya.

Andi juga pernah diasingkan selama 3,5 tahun di Rantepao, Tanah Toraja. Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1967 masih dengan semangat dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari kuasa penjajah saat itu. 

9. La Maddukelleng

La Madukelleng
La Madukelleng | Sumber Gambar: Kompas.com

La Maddukelleng merupakan profil dalam daftar pahlawan dari Sulawesi yang  berasal dari latar belakang bangsawan. Beliau berhasil membebaskan Wajo dan Sulawesi Selatan dari cengkeraman Belanda. 

Berkat kiprah besarnya dalam pembebasan tersebut, pemerintah Indonesia pun memberikan gelar Pahlawan Nasional kepadanya pada tahun 1998.

10. Andi Abdullah Bau Massepe

Datu Suppa
Datu Suppa | Sumber Gambar: Kompas.com

Pahlawan asal Sulawesi yang memiliki julukan Datu Suppa, dengan nama asli Andi Abdullah Bau Massepe, lahir pada tahun 1918. Pria yang merupakan keturunan bangsawan ini merupakan pejuang heroik yang pernah menjabat sebagai panglima pertama Tentara Republik Indonesia (TRI) Divisi Hasanuddin.

Putra dari sosok pejuang Andi Mappanyukki ini melanjutkan perjuangan ayahnya membela Indonesia lewat perannya sebagai Ketua Bunken Kanrekan Pare-Pare. 

Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Pusat Keselamatan Rakyat Penasehat Pemuda, dan  Ketua Umum BPRI (Badan Penunjang Republik Indonesia).

Sayangnya, beliau kemudian tewas karena ditembak oleh pasukan Mayor Raymond Westerling pada 2 Februari 1947 setelah ditahan selama 160 hari. Makamnya dapat kamu temukan di Taman Makam Pahlawan Pare-Pare, 110 km dari utara Kota Makassar.

Baca Juga: 100+ Daftar Pahlawan Nasional Indonesia: Populer hingga Tidak

Apakah yang Para Pahlawan dari Sulawesi Perjuangkan?

Berdasarkan penjelasan singkat dari daftar pahlawan dari Sulawesi, kamu bisa menyimpulkan bahwa perjuangan para tokoh berjasa tersebut tidak berakhir ketika proklamasi kemerdekaan terjadi. Sebaliknya, mereka turut berjuang secara habis-habisan tanpa putus asa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah proklamasi. 

Pasalnya, di masa itulah pihak penjajah sangat ingin merebut dan menguasai Indonesia kembali. 

Tidak sedikit dari tokoh pejuang tersebut yang berasal dari keluarga kaya dan ditawari kerja sama oleh penjajah, tetapi menolak dan menentang pengkhianatan tanpa keraguan demi mempertahankan Indonesia dan rakyat dari penjajah. 

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page